RSUD Sekayu Minim Dokter Spesialis
SEKAYU, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu masih kekurangan 17 dokter spesialis. Keberadaan dokter spesialis ini untuk memenuhi standar internasional pada RSUD tersebut.
Direktur RSUD Sekayu Kabupaten Muba drg Estrisyah Mkes mengungkapkan, dokter- dokter tersebut akan mengisi beberapa unit pelayanan pada rumah sakit yang baru nantinya. “Benar, saat ini kita kekurangan dokter spesialis,” katanya kemarin selepas acara paparan RSUD Sekayu sebagai rumah sakit berstandar internasional.
Dokter spesialis yang dibutuhkan terdiri dari,dokter spesialis penyakit dalam, kebidanan, bedah, mata, paru-paru, dan beberapa spesialis lainnya.“ Kita akan melihat kembali dari kebutuhan masyarakat di Kabupaten Muba,” terangnya. Dia mengungkapkan, saat ini baru ada sekitar 10 dokter spesialis.
Tetapi, dari jumlah yang ada sekarang tidak seluruhnya pegawai tetap rumah sakit,melainkan ada yang masih kontrak, termasuk dokter lepas yang bertugas ketika dibutuhkan saja.“Kita sedang berupaya mencari semua dokter- dokter tersebut,”jelas dia.
Estrisyah menyebutkan, pihaknya telah beruapaya optimal untuk memperoleh dokter-dokter yang sesuai dengan standar.Sebab,mencari para dokter tersebut sedikit sulit dan membutuhkan ketelitian.“ Kita telah siapkan segala perlengkapan yang memang sesuai dengan standar internasional.
Karena tenaga yang dibutuhkan memang harus sesuai dengan standar itu,”katanya. Saat ini, kebutuhan akan dokter spesialis semakin meningkat. Namun,jumlah yang ada sekarang belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan dokter spesialis. Sebab, biaya pendidikan dokter spesialis masih tergolong tinggi.
“Sangat sulit mencari dokter yang berpengalaman dengan kualitas yang telah diakui,”ungkap dia. Dia menerangkan, untuk memenuhi standar internasional bukan hanya difokuskan pada peralatan yang didatangkan dari luar negeri.Akan tetapi seluruh kualitas tenaga medis harus mendapatkan perhatian khusus.
Selain itu, ruangan yang sesuai dengan standar pelayanan akan dibangun pada tahun 2007. “Pembangunan rumah sakit yang baru, akan selesai pada akhir tahun ini,”tandasnya. Sementara itu,Guru Besar FKM Universitas Indonesia Prof Dr Amal Sjaaf mengatakan, RSUD Sekayu memang harus dilengkapi tenaga medis dan paramedis yang andal untuk mendukung pelayanan berstandar internasional.
Sebab, tanpa adanya kualifikasi tersebut, semua program yang telah dibuat tidak akan tercapai dengan baik. “Saat ini jumlah dokter spesialis di Indonesia baru 15.000 orang.Kondisi itu memang memang jauh dari kebutuhan dokter spesialis itu sendiri, ”katanya.
Dia menjelaskan, pihak RSUD Sekayu harus secepatnya merekrut tenaga dokter spesialis yang memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebab, dalam menjalankan sebuah program harus bertahap dan dilaksanakan dengan baik.“Sedikit saja salah maka akan berdampak buruk pada citra rumah sakit tersebut,” katanya.
Sumber: Sindo 08/03/09
4 comments:
Selamat siang semuanya,,,
Apa kabar nih?
Saya dapat informasi dari konsultasi ke dokter gigi di Jakarta, bahwa sebaiknya kalau 'karang gigi' itu dibersihkan secara rutin enam 6 bln sekali.
Tentunya ke dokter gigi.
Ini untuk memelihara kesehatan gigi.
Oke,, bravo!! untuk dokter gigi.
Taoi ngomong2 kemana itu ruang chatbox 'blog situs berita muba'.
Sepertinya saat ini menghilang.
hehe,,,
Nah,, mon ku dak nanyeke kemane ruang chatbox tuh, pacak ilang.
hehe,,,
Kesejahteraan dokter spesialisnya jg diperhatikan....
Post a Comment