BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Wednesday, September 30, 2009

Muba Gelar Pesta Rakyat

SEKAYU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba menggelar pesta rakyat dalam rangkaian acara peringatan HUT ke-53 Kabupaten Muba,Senin (28/9) sekitar pukul 21.30 WIB.

Dalam pesta rakyat tersebut disajikan atraksi kembang api selama 15 menit yang memukau ribuan warga Muba. Acara dipusatkan di halaman STIER Sekayu. Sejak pukul 19.00 WIB,masyarakat Muba sudah memadati tempat tersebut.Kendaraan mulai mobil,motor, bus hingga bak terbuka memenuhi sepanjang kawasan jalan protokol di Jalan Kolonel Wahid Udin. Sorak-sorai massa menikmati kembang api yang menerangi langit di wilayah Muba.

Puncak perayaan hari jadi Muba tersebut turut dimeriahkan penampilan band dan artis Ibu Kota,yakni Trio Macan. Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan, pesta rakyat ini merupakan ungkapan rasa suka cita seluruh masyarakat terhadap keberhasilan pembangunan daerah di Kabupaten Muba. Kabupaten Muba,kata Bupati,akan terus berkembang dan maju dalam membangun daerahnya. Untuk itu, masyarakat diminta berpartisipasi sebesar-besarnya mendukung pembangunan di seluruh wilayah Muba.

“Kegiatan yang kita lakukan adalah bentuk semangat dan partisipasi masyarakat untuk mendukung program pembangunan Kabupaten Muba saat ini,”kata Pahri kemarin. Wakil Bupati Muba Islan Hanura menambahkan, HUT ke-53 Muba juga menjadi ajang koreksi dan introspeksi atau mawas diri dalam proses pembangunan daerah.

Pemerintah sebagai pelaksana pembangunan daerah membutuhkan pengawasan dan kritik yang konstruktif dari masyarakat. Dengan begitu,kinerja aparatur dan pelayanan kepada masyarakat di Muba dapat terus ditingkatkan.

Sumber: Sindo 29/09/09

Read More..

Tuesday, September 29, 2009

Muba Harus Siap Bersaing dengan Daerah Lain

SEKAYU – Kabupaten Muba harus dapat bersaing untuk mencapai kemajuan dengan kabupaten lainnya di tanah air.Percepatan pembangunan daerah terus dilakukan untuk menyejahterakan kehidupan rakyat.

Oleh karena itu, kepala daerah perlu bekerja ekstra keras untuk berprestasi dalam pembangunan. Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Muba yang ke-53 kemarin. Gubernur mengatakan, Muba bisa saja tertinggal dari daerah lainnya jika tidak berlari cepat dari saat ini. Gubernur mengungkapkan,iklim persaingan antardaerah, terutama di Sumsel,memang sengaja dikondisikan untuk mendorong berkembangnya inisiatif,kreativitas, dan inovasi dalam pembangunan daerah.

“Semuanya saya kondisikan semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya di Kabupaten Muba kemarin. Alex mengatakan,Muba telah memiliki prestasi yang gemilang di tingkat nasional dan internasional. Prestasi tersebut harus terus ditingkatkan.Tentu, kata dia, tugas tersebut tidak mudah untuk mempertahankan semua prestasi, bahkan meningkatkannya. Gubernur menyakini pembangunan Muba semakin maju bersama kepemimpinan Bupati Muba H Pahri Azhari.

“Saya yakin dengan bupati saat ini, karena dengan dukungan dari masyarakat dan DPRD Muba seluruh proses pembangunan akan berjalan lebih baik lagi,”tukasnya. Sementara itu,Bupati Muba H Pahri Azhari berjanji pembangunan di Muba akan jauh lebih pesat dari sebelumnya. Sebab, perkembangan daerah dan iklim investasi di Muba semakin membaik setiap tahunnya. Bupati menyebutkan, Muba telah dikenal, baik skala nasional maupun internasional.

Cukup banyak investor asing yang menanamkan modalnya di Kabupaten Muba.Misalnya,dalam eksplorasi migas dan perkebunan kelapa sawit. Bupati menargetkan, kesejahteraan masyarakat Muba akan tercapai. Untuk menyukseskan pembangunan daerah, Bupati meminta dukungan seluruh masyarakat Muba. Sebab, partisipasi masyarakat dalam proses percepatan pembangunan daerah sangat dibutuhkan.

Tanpa adanya bantuan dan peran serta seluruh pihak, maka program pembangunan Muba SMART 2012 sulit terwujud.“ Demi masyarakat yang sejahtera,” kata Pahri dengan tegas.

Sumber: Sindo 28/09/09

Read More..

Monday, September 28, 2009

Bupati Muba Silaturahmi dengan CEO Sumeks Group

PALEMBANG - Mempererat jalinan silaturahmi antara Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dan media massa, Bupati Muba, Pahri Azhari, kemarin, berkunjung ke kediaman CEO Jawa Pos Sumbagsel, H Suparno Wonokromo.

"Alhamdulillah, dalam kesempatan ini, kami bisa bersilaturahmi dengan Pak Parno (panggilan Suparno Wonokromo). Sebagai pimpinan Sumeks Group, beliau banyak gagasan atau ide-ide dengan memainkan peran media dalam mendorong pembangunan di daerah khususnya di Muba," kata Pahri kepada wartawan.

Ia mengatakan, media massa sangat berpengaruh dalam mendorong kemajuan pembanguan di daerah yang ia pimpin. Media juga menjadi pilar yang bisa menggali potensi daerah di setiap Kecamatan Muba.

Oleh sebab itu, katanya, hubungan silaturahmi yang terjalin selama ini, ke depan tetap terjaga. Hingga akhirnya memiliki sinergi dalam mewujudkan kesejahtaraan masyarakat. "Kita berharap silaturahmi ini bisa meningkatkan kerja sama antara Sumeks Group dengan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin," ujar Pahri didampingi istrinya yang juga anggota DPRD Sumsel, Ny Luciyanti Pahri.

H Suparno Wonokromo mengatakan, silaturahmi Bupati Muba masih terkait hari raya Idulfitri 1430 H. "Pertemuan ini dalam silaturahmi, karena sekarang ini masih bulan baik. Terlepas dari CEO Jawa Pos, beliau (Bupati Muba) juga mengundang kami sebagai dalang untuk menghadiri salah satu acara kesenian di Muba," ujar Suparno didampingi istri tercinta.

Sumber: Sumeks 28/09/09

Read More..

Satu Tahun Buron Akhirnya Dibekuk

SEKAYU — Darmizon (45) dan Heri (25) asal Desa Kembang Umur Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Jumat (25/9) dibekuk oleh Tim Buser Polres Muba. Keduanya sempat menghilang alias buron selama satu tahun lebih, setelah terlibat keributan di pesta orgen tunggal yang menewaskan Hengki (20) asal Desa Purwosari Village I Kecamatan Lais 21 April 2008 lalu.

Katim Buser, Ipda Dodi Heryanto didampingi Bripka Suroso begitu mendapat informasi keberadaan Darmizon, segera menuju kawasan perkebunan sawit Village I Kecamatan Lais. Darmizon yang baru pulang dari menyadap karet ini dibekuk petugas tanpa perlawanan dan langsung digelandang menuju Polres Muba. Petugas kemudian mengepung kediaman Heri di perkebunan PT MBI dan berhasil membekuk bujangan ini.

Darmizon yang dihubungi di Polres Muba menjelaskan, terbunuhnya Hengki berawal saat berlangsungnya pesta orgen tunggal hajatan warga di Desa Kembang Umur. Hengki yang sedang menyanyikan lagu di atas panggung ini dipaksa turun oleh Heri, namun korban berusaha melawan.

Akibatnya sabetan pisau yang diduga dilakukan oleh Alkadi alias Lekat (24) mengenai perut kanan Hengki, sehingga korban roboh di tempat. Jatuhnya korban menyulut perkelahian masal, sehingga melukai Astoni yang berada di depan panggung. Darmizon yang terlibat perkelahian ini berhasil kabur dari kejaran warga setempat dan bersembunyi di kediaman istri ketiganya di kawasan Village V. Sedangkan Heri kabur ke dalam hutan dalam areal perkebunan sawit.

“Korban (Hengki,Red) sudah dua kali menyayi, lalu saya minta agar dia berhenti tapi malah melawan, lalu Lekat yang merupakan putra kandung saya terlibat perselisihan yang berakhir dengan kematian Hengki,” kata Darmizon. Hal senada dikatakan Heri, yang mengaku tidak ingat lagi perkelahian massal yang melibatkan sejumlah orang ini.
Kapolres Muba, AKBP K Rahmadi, SH didampingi Kasat Reskrim AKP Tulus Sinaga, SIk mengatakan kasus ini masih dalam pengembangan setelah sebelumnya satu tersangka menyerahkan diri ke Polsek Lais.

Sumber: Sripo 27/09/09

Read More..

Saturday, September 26, 2009

Muba Usulkan Tuan Rumah Porprov

PALEMBANG - Menjelang Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel yang digelar Juli 2010 mendatang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) mengusulkan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel untuk diberikan kesempatan menjadi tuan rumah.

"Pemkab Muba mengusulkan untuk menjadi tuan rumah di Porprov nanti. Hal ini menjadi pertimbangan dan direspon posisitif oleh KONI Sumsel," kata Kepala Biro Humas Riduan Tumenggung melalui Waka Biro, Drs Asdit Abdullah, Sabtu (26/9).

Menurut Asdit merupakan sesuatu yang luar biasa jika Muba mengusulkan menjadi tuan rumah. Sebab baru kabupaten Muba yang menyatakan kesiapannya. Hanya saja beberapa pertimbangan harus di ke depankan KONI Sumsel selaku induk olahraga penanggungjawab Porprov untuk menjadikan Muba tuan rumah.

Pertimbangan pertama lanjut Asdit, adalah masalah letak georagfis Muba yang tidak stretegis, sebab beberapa Kabupaten lain seperti OKU Induk, OKU Timur, dan Selatan harus menempuh perjalanan jauh. Kendala lain adalah fasilitas atau sarana prasaran olahraga yang belum lengkap seperti, lapangan sepakbola dan lintasan atletik.

"Sementara di Palembang fasilitas sudah relatif lengkap. Selain itu letaknya cukup strategis. Pertimbangan lain karena animo masyarakat pasti cenderung memilih Palembang," ujar Asdit.

Sumber:Sripo 26/09/09



Read More..

Friday, September 25, 2009

Jalan Desa di Muba Rawan Longsor

SEKAYU – Derasnya air Sungai Musi mengakibatkan beberapa ruas jalan dalam desa di Muba menjadi rawan longsor. ‘’Kita telah berupaya seoptimal mungkin melakukan pencegahan dan perbaikan pinggiran Sungai Musi. Namun karena struktur tanah di Muba berbeda jadi sering mengalami kegagalan,’’ ujar Bupati Muba H Pahri Azhari.

Seperti di Desa Ulak Paceh, Ulak Terberau, Lumpatan. Ketiga desa ini berada di pinggir Sungai Musi, jadi ada beberapa titik jalan yang mengalami kelongsoran. ‘’Jalan desa sangat labil, ditambah terjadinya air pasang, sehingga membuat kondisi jalan rawan longsor,” katanya.

Kadis PU Bina Marga Muba Suhaimi mengatakan, untuk membangun jalan di Muba butuh biaya cukup besar. ‘’Karena kebanyakan jalan dalam kabupaten merupakan timbunan, yang sebelumnya lahan rawa,’’ katanya.

Abusari Burhan, anggota DPRD Muba mengatakan, pihaknya telah menyampaikan ke pemerintah mengenai permasalahan jalan desa rawan longsor. ‘’Kita sangat berharap dilakukannya upaya dalam mengatasi permasalahan ini,’’ pungkasnya.

Sumber: sumeks 25/09/09

Read More..

Thursday, September 24, 2009

Pemohon KTP di Muba Diprediksi Meningkat

SEKAYU – Permohonan pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) di Kabupaten Muba setelah Lebaran sedikit meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten Muba Agus Susilo memperkirakan bakal terjadi peningkatan pemohon KTP setelah lebaran. Hal tersebut disebabkan libur panjang setelah Idul Fitri 1430 Hijriah.Pasalnya,semua kantor unit pelayanan yang menangani masalah pembuatan KTP tersebut tutup.

Perkiraan meningkatnya jumlah pemohon KTP tersebut bakal terlihat dengan banyaknya berkas yang masuk yang biasanya saat masuk kerja nanti. Selain itu, belajar dari tahun-tahun sebelumnya,be berapa hari setelah dibukanya unit pelayanan pembuatan KTP di berapa kelurahan, permohonan akan meningkat.

Namun, jumlah pastinya belum diketahui dengan benar karena belum dilakukan pendataan. ”Biasanya dari tahun-tahun sebelumnya memang ada peningkatan pembuatan KTP seusai Lebaran, tetapi jumlah yang pastinya belum dapat dipastikan,” jelasnya kemarin. Setiap tahunnya,meskipun terjadi peningkatan pemohon KTP, tidak terjadi antrean hingga berjubel di depan Unit Pelayanan KTP.

Sebab,pembuatan KTP di Kabupaten Muba tidak seperti di daerahdaerah lainnya di Sumsel maupun di Pulau Jawa yang ada di beberapa pemberitaan. Karena itu, para pemohon KTP masih dalam keadaan normal. Dia menambahkan, meningkatnya pemohon KTP kerap terjadi setiap tahunnya itu.

Di antara pemohon tersebut, ada yang memperpanjang atau juga pembuatan baru. Jadi, masyarakat harus bersabar dalam menunggu pembuatan KTP nantinya,karena semuanya akan terlayani dengan baik dan sesuai keinginan. ”Ada juga di antara para pemohon KTP ini warga Muba yang berdomisili di Palembang, mudik Lebaran dipergunakan untuk mengurus KTP-nya yang sudah habis masa berlakunya,”ungkapnya.

Sementara itu, Camat Sekayu Yusnin mengatakan, biasanya pascalibur Lebaran, jumlah warga yang mengurus KTP dan kartu keluarga (KK) meningkat tajam. KTP dan KK itu sebagai syarat administrasi untuk tinggal atau bekerja di daerah lain.Kebanyakan mereka yang mengurus KTP hendak keluar kota untuk mencari pekerjaan.

Banyaknya warga yang mengurus surat-surat kependudukan, seperti KTP,karena saat ini di kota besar, seperti Palembang, kerap menggelar operasi yustisi. Jadi, mereka takut terjaring operasi yustisi di daerah lain gara-gara tak ber- KTP.

Selain itu,dengan banyaknya masyarakat yang membuat KTP, membuktikan kesadaran masyarakat saat ini telah meningkat.”Kita Bersyukur, kini tingkat kesadaran masyarakat telah baik,”tukasnya.

Sumber: Sindo 23/09/09

Read More..

Wednesday, September 23, 2009

Bupati Muba Open House

SEKAYU – Kemeriahan Hari Raya Idul 1430 Hijriah di Kabupaten Muba berlangsung semarak. Lafaz takbir, tahlil, tahmid, dan tasbih menggema Kabupaten Musi Banyuasin, Sabtu (19/9) malam, menyambut Idul Fitri 1430 H.

Ribuan umat muslim di kota dan desa turun ke jalan melaksanakan takbir keliling mengendarai mobil dan sepeda motor. Konvoi sambil membawa beduk ini memeriahkan malam perpisahan dengan bulan suci Ramadan dan menyambut hari kemenangan yang dinanti-nanti umatIslamdiseluruhpenjurubumi. Selainlafazbasmalah,pelepasan peserta takbir di rumah dinas Bupati Muba diwarnai pemukulan perdana beduk oleh Bupati Muba dan Wakil Bupati Muba Islan Hanura. Takbir keliling banyak digelar, mulai Sekayu sebagai pusat ibu kota Kabupaten Muba hingga pelosok kampung.Ada yang menarik di Kelurahan Balai Agung.

Selain memukul beduk di sepanjang rute, takbir keliling juga dimeriahkan berbagai atribut takbir sehingga penyambutan 1 Syawal makin semarak dengan lampu-lampu yang menerangi jalan. Di bawah naungan langit cerah, pawai takbir untuk menggemakan asma Allah pada malam takbiran akhirnya digelar keliling seputaran kecamatan dalam Kota Sekayu. Warga, terutama remaja masjid, antusias mengikuti takbir keliling yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB,yang dilepas langsung Bupati Muba H Pahri Azhari.

Pawai obor menggemakan takbiran untuk mengagungkan asma Allah ini mengambil rute dari halaman rumah Bupati Muba Griya Seran Sekate, Jalan Raya Kolenel Wahid Udi, Jalan Merdeka.Kemudian, kembali lagi mengambil rute di Jalan Simpang Jembatan Musi hingga berakhir di lokasi start. Takbir keliling tidak hanya diikuti instansi pemerintah, tetapi ratusan kendaraan. Sementara, takbir keliling juga digelar mudamudi di sekitar Kota Sekayu dan beberapa desa di wilayah Kabupaten Muba.

Malam takbiran berlangsung meriah, dengan iring-iringan gema beduk dari drum plastik. Setelah salat,Bupati Muba melakukan open house bersama masyarakat Muba dan tokoh masyarakat serta tokoh agama. Sementara itu, Ketua DPRD MubaUzer Effendi mengatakan, Hari Raya Idul Fitri adalah hari yang suci dan waktu yang tepat untuk saling memaafkan.Sebab,pada bulan suci ini, pintu taubat masih terbuka dan berharap diri menjadi lebih baik dari hari yang lalu.

Sumber: Sindo 22/09/09

Read More..

Sunday, September 20, 2009

Waspada Rumah Kosong

SEKAYU - Peringatan bagi warga Muba khususnya di Sekayu yang akan meninggalkan rumahnya dalam kondisi kosong. Jika tak waspada incaran kriminalitas seperti pencurian bakal terjadi. “Kalau memang rumahnya akan ditinggal pergi sebaiknya melaporkan ke ketua RT atau kepada tetangga sekitar agar mereka bisa mengawasinya,’’ ujar Kapolres Muba AKBP Kasihan Rahmadi SH, kemarin.

Dikatakannya, sebelum meninggalkan rumah, sebaiknya diperiksa seselektif mungkin, seperti kompor dalam kondisi mati, jendela dan pintu benar-benar terkunci. ‘’Jika ini tak diperhatikan akan memudahkan aksi pencurian,’’ katanya.

Untuk menjaga keamanan lingkungan dan pemudik, Kapolres telah menerjunkan petugas anti bandit dengan kendaraan motor tanpa atribut alias preman. ‘’Patroli dilakukan di kawasan rawan kriminal dan macet,’’ katanya.

Sumber: Sumeks 19/09/09

Read More..

Friday, September 18, 2009

Jelang Libur Lebaran,PNS Pemkab Muba Disidak

SEKAYU – Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),Badan Kepegawaian Daerah (BKD),dan Inspektorat kemarin menyidak para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Muba.

Inspeksi mendadak (sidak) tersebut merupakan upaya penegakan disiplin para PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebab,disinyalir banyak PNS yang bolos kerja,menambah masa liburnya menjelang libur bersama untuk merayakan Lebaran. Kepala Satuan Pol PP Muba Iskandar Syahrianto mengatakan, sidak tersebut adalah program rutin dari Pemkab untuk meningkatkan kedisiplinan dan kinerja para pegawai pemerintah.“Penegakkan disiplin pegawai juga untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

Selain itu, menghilangkan kebiasaan buruk meliburkan diri sebelum waktunya,” katanya kemarin. Adanya laporan dari masyarakat perihal banyaknya PNS yang berkeliaran saat jam kerja merupakan salah satu alasan dilakukannya sidak. Selama bulan suci Ramadan hingga cuti bersama atau libur Lebaran,Pemkab Muba telah menetapkan jadwal kerja mulai pukul 08.00 WIB-16.30 WIB pada hari Senin-Kamis. Se-dangkan, Juma’t mulai pukul 07.30 WIB- 15.30 WIB.Menurut Iskandar,para PNS seharusnya menjadi teladan di masyarakat. Oleh sebab itu, mereka semestinya menunjukkan kinerja yang baik dan berprestasi.

Dia mengungkapkan,dalam sidak tersebut tidak ditemukan PNS yang membolos. Semua kepala dinas pun masih berada di tempat dan melakukan Pengawasan terhadap bawahannya,”katanya. Pantauan SI, banyak PNS yang kebingungan saat petugas Pol PP, BKD dan Inspektorat Muba mendatangi Dinas Kesehatan Muba. Para pegawai yang sebelumnya terlihat bersantai-santai tiba-tiba menjadi tegang. Ketika diabsen semuanya berhamburan keluar dan sibuk menelepon pegawai lainnya untuk segera datang.

Sidak yang dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB tersebut berjalan lancar. Sementara itu,Kepala Bidang Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai BKD Muba Rusdi mengatakan, surat peringatan terhadap pegawai yang membolos dan pengumuman tentang libur bersama sudah disampaikan ke seluruh instansi di Muba. Surat tersebut sesuai instruksi dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tentang libur bersama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriah.

Dia berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada setiap PNS yang berani bolos atau menambah masa libur Lebaran. “Setiap tahunnya kita mengeluarkan surat edaran. Jadi, semuanya telah jelas. Jika masih ada yang membandel maka tanggung sendiri akibatnya,”ungkap dia. Kegiatan sidak, lanjutnya, biasanya akan dilakukan kembali seusai libur Hari Raya Idul Fitri. Sebab, disinyalir juga akan banyak PNS yang masih molor masuk kantor, dengan alasan masih berada di kampung halaman.

Padahal,alasan semacam itu jelas tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Pelanggaran disiplin PNS tersebut, sambung dia, akan dilaporkan langsung ke Bupati Muba. Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kesejahteraan Rakyat Inspektorat Muba Zakaria mengatakan,tidak ada satu pun PNS yang mengetahui akan ada sidak di instansinya masing-masing. Jadi kegiatan tersebut benar-benar dilakukan secara mendadak untuk mengetahui tingkat kedisiplinan para pegawai di Kabupaten Muba.

Selama ini, pemerintah telah memberikan peringatan kepada para PNS yang melanggar aturan untuk memperbaiki diri dan kinerjanya. Jika mereka masih membandel bisa tertunda kenaikan pangkat, jabatan, bahkan bagi yang melakukan pelanggaran berat dapat dipecat dengan tidak hormat.“Semua hasil sidak, kita laporkan kepada pimpinan dan akan ditindaklanjuti oleh Sekda dan Bupati Muba,”katanya.

Sumber: Sindo 17/09/09

Read More..

Wednesday, September 16, 2009

Tukang Becak dan Ojek Terima THR

SEKAYU – Sebanyak 1.005 tukang ojek, 900 tukang becak, dan 241 pasukan kuning dan biru mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari Bupati Muba H Pahri Azhari.

Pemberian THR tersebut telah menjadi tradisi tahunan menjelang Lebaran.THR dapat mengurangi beban masyarakat yang kurang mampu untuk mencukupi kebutuhan berlebaran. Salah seorang tukang becak yang biasa mangkal di Pasar Perjuangan Sekayu,Hendra,37,mengaku senang menerima THR dari Pemkab Muba.Wala-upun jumlahnya tidak besar,THR tersebut membantu meringankan bebannya untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, terutama untuk membeli sembako.

Tukang becak yang mendapatkan bantuan dari pemerintah adalah anggota lama dan memiliki kartu tanda anggota. Sedangkan, sejumlah tukang becak baru yang belum memiliki kartu anggota tidak mendapatkan kupon THR yang dibagikan melalui ketua pangkalan masing-masing.“Kami memiliki organisasi. Jadi, yang mendapatkan THR ini hanya orangorang yang terdaftar di Pemkab Muba,”katanya kemarin. Ketua Persatuan Tukang Ojek di Kota Sekayu Suratno,46,mengatakan, anggotanya berjumlah sekitar 50 orang dan semuanya memiliki kartu anggota.

Karena itu,semuanya mendapatkan THR dari Pemkab Muba. Sedangkan, yang belum mendapatkan kartu anggota tidak mendapatkan bantuan pemerintah. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) H Arizani mengungkapkan, pihaknya tetap memberikan THR kepada PNS dan tenaga honorer yang ada di lingkungan Sekretariat Pemkab Muba. Sedangkan, untuk dinas instansi lainnya kembali kepada kebijakan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masingmasing.

Pihaknya juga selalu membantu tukang becak, tukang ojek, dan pasukan kuning dengan membagi-bagikan THR.

Sumber: Sindo 15/09/09

Read More..

Tuesday, September 15, 2009

Ruas Betung-Sekayu Dalam Kondisi Konstruksi

PALEMBANG - Ruas jalan Betung-Sekayu dinilai berpotensi memperlambat arus kendaraan menjelang lebaran tahun ini. Saat ini tengah berlangsung pengerjaan ruas jalan tersebut dengan dana dari APBN senilai Rp 60 miliar.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumsel Ahmad Yani mengatakan, meski arus kendaraan menjadi lambat tetapi tidak menimbulkan kemacetan yang sangat. "Tidak ada kerusakan yang terjadi tetapi hanya pengerjaan ruas jalan yang berlangsung," ujarnya.

Sedangkan mengenai ruas jalan lain baik Lintas Timur dan Lintas Tengah dinilai sudah relatif baik. Arus mudik kendaraan dinilai tidak akan mengalami kendala berarti bila melalui Lintas Timur serta Lintas Tengah khususnya pada ruas Lahat-Tebingtinggi. "Jadi diperkirakan bahwa arus pemudik secara umum bisa berlangsung lancar tahun ini," ujar Yani.

Menurut Yani secara umum ruas jalan di Provinsi Sumsel siap untuk dilalui arus mudik tahun ini. Diharapkan tidak ada kerusakan jalan yang dapat menghambat arus kendaraan yang melalui Provinsi Sumsel.

Sumber: Sripo 14/09/09

Read More..

Monday, September 14, 2009

Kodim 0401 Muba Bagi-Bagi Zakat

SEKAYU- Sebagai bentuk kepeduliannya, Kodim 0401 Muba menyerahkan zakat dan bantuan ke masyarakat kurang mampu. ‘’Zakat ini kita serahkan pada 372 orang yang berhak menerimanya. Zakat yang kita keluarkan berupa uang dan beras,’’ ujar Dandim 0401 Muba Letkol Kav Susanto, kemarin.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bingkisan Lebaran ke 384 anggota koperasi. ‘’Ini merupakan upaya memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan, sehingga diharapkan seluruh anggota dapat merasakan hal yang sama,” tukasnya.

Hal yang sama juga dilakukan siswa SMAN 3 Unggulan. Sebanyak 250 kupon zakat fitrah disebarkan. ‘’Kegiatan ini menyimpan makna yang besar, bagaimana kita menanamkan semangat untuk saling berbagi di bulan yang suci ini,’’ ujar Kepala SMAN 3 Unggulan, Hj Siti Suhartini
SPd MM, kemarin di sela-sela pembagian yang dipusatkan di Koramil Pasar Martapura.

Selain itu, sebelumnya, siswa juga menyumbangkan 12 dus pakaian layak pakai ke warga. ‘’Semuanya ini merupakan inisiatf siswa itu sendiri,” ujarnya.

Sumber: Sumeks 14/09/09

Read More..

Harga Sembako di Muba Terus Naik

SEKAYU – Harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) terus mengalami kenaikan menjelang Lebaran ini.Bahkan,harga gula pasir di Kabupaten Muba mencapai kenaikan tertinggi.

Para pedagang gula mengaku tidak tahu penyebab kenaikan harga tersebut.Pemilik toko Harapan Baru Antono mengatakan, kenaikan harga gula merupakan yang tertinggi setelah beberapa tahun terakhir ini.Menurutnya, harga gula dari agen sudah naik berkisar Rp9.500–Rp9.550 perkg. Tiga tahun terakhir,harga gula hanya berkisar antara Rp8.200–8.300 per kg. Dari patokan harga agen tersebut dia terpaksa menetapkan harga jual ke konsumen paling mahal Rp9.600 per kg.

Gula tersebut berasal dari Provinsi Lampung. Sedangkan,gula asal Jawa biasanya lebih murah.Pedagang gula lainnya di Pasar Perjuangan menjual lebih mahal Rp100 per kg, yakni Rp9.700 per kg. Itu pun bila konsumen membeli dalam jumlah besar. Kalau jumlahnya sedikit,gula dijual dengan harga Rp9.800perkg.”Sekarang harga gula mahal sekali.Kalau mau ambil sekarang,harga kisaran Rp9.700–9.800 per kg.Besok belum tahu lagi harganya berapa,” kata seorang pengecer yang tidak ingin disebutkan namanya ini.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Muba H Umar Nawawi mengatakan, beberapa waktu lalu telah ada penambahan kuota impor gula mentah (raw sugar) untuk menjamin kecukupan stok gula hingga akhir tahun.Namun,hingga saat ini belum ada yang diterima Kabupaten Muba. Dia menerangkan,sejauh ini pihaknya telah beberapa kali melakukan kegiatan Pasar Murah sembako untuk masyarakat.Tujuannya menekan kenaikan harga sembako termasuk gula pasir di pasaran.

Sebab, harga Pasar Murah sangat membantu masyarakat yang kurang mampu di setiap desa dan kelurahan di Kabupaten Muba. “Kita telah beberapa kali melakukan Pasar Murah, dengan tujuan membantu masyarakat dan mengimbangi harga di pasaran,”terangnya. Disinggung mengenai adanya indikasi penumpukan sembako, pihaknya belum berani memastikan hal tersebut.Sebab, barang-barang yang dijual saat ini masih berasal dari Kota Palembang.

Jika harga naik berarti masih dipengaruhi oleh distributor yang ada di Palembang, bukan dari Kabupaten Muba. Sejauh ini pihaknya belum memiliki rencana untuk melakukan operasi pasar khusus gula.Namun, jika memang dibutuhkan, dan masyarakat membutuhkan hal tersebut, maka tidak menutup kemungkinan dilakukan operasi pasar khusus gula.“Kita akan melihat terlebih dahuku kondisi yang ada di masyarakat,jika memang dibutuhkan maka akan dilakukan operasi pasar,”tukasnya.

Bupati Muba H Pahri Azhari berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada pedagang, agen, dan distributor yang melakukan penimbunan sembako termasuk gula. Pasalnya, gula termasuk kebutuhan pokok yang sangat penting saat Lebaran dan bulan puasa seperti ini. Dia menerangkan, jika memang membutuhkan operasi pasar untuk mengatasi harga gula saat ini,maka akan dilaksanakan.

Sumber: Sindo 13/09/09

Read More..

Polres Muba Siapkan 320 Personel

SEKAYU – Pemkab Muba bersama unsur muspida menggelar apel siaga, menjelang peng-amanan Lebaran, kemarin. Kapolres Muba AKBP Kasihan Rahmadi mengatakan, Polres telah menyiapkan sebanyak 320 personel untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri nanti.

Para petugas tersebut akan bergabung dengan 122 porsonel lainnya dari unsur pemerintahan dan Kodim 0401 Muba. Kapolres menjelaskan,seluruh personel yang ada saat ini juga disiagakan untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran. Semua anggota nantinya akan mengisi 10 Posko yang telah dibuat oleh Pemkab Muba bersama pihak Kepolisian yang ada di Jalan Lintas Sekayu-Lubuk Linggau, Lintas Timur Sumatera Palembang Jambi, atau tepatnya di Kecamatan Bayung Lencir dan Sungai Lilin,serta Jalan Betung-Sekayu.

”Semua petugas akan disiagakan penuh dan siap membantu para pemudik yang memang membutuhkan bantuan,” katanya kemarin. Dia menjelaskan, tahun ini diperkirakan jumlah pemudik akan meningkat dari tahun lalu. Sebab, jalan-jalan lintas yang ada di Kabupaten Muba telah bagus,dan bebas hambatan. Namun, beberapa jalur alternatif perlu diwaspadai ancaman longsor.

Karena jalanjalan tersebut tepat berada di pinggiran Sungai Musi. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Muba Sofyan Wahidoen mengatakan, jalur mudik pada H-3 diprediksi akan dipadati oleh kendaraan pemudik, baik yang mudik ke provinsi lain maupun yang menuju Kabupaten Muba. Dia menambahkan, pihaknya telah menyediakan posko keselamatan dan tempat beristirahat.

Jika memang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat mengunjungi posko keamanan terdekat. Selain itu, pengemudi diimbau untuk tidak menyetir saat mengantuk, karena dapat mengancam keselamatan.

Sumber: Sindo 13/09/09

Read More..

Saturday, September 12, 2009

Polisi Magang Korban Lakalantas

SEKAYU - Malang dialami dua anggota Polsek Muara Lakitan Musi Rawas Briptu Deni Kurniawan dan Bripda Amri yang sedang menumpang angkutan ekspedisi koran lokal mengalami tabrakan dengan bus jurusan Muara Lakitan- Palembang. Kecelakaan maut yang terjadi di ruas jalan Sekayu-Linggau desa Tanjungraya Kecamatan Sangadesa Muba, Sabtu (12/9) pukul 06.00 menewaskan Briptu Deni Kurniawan dan Bidik (30) sopir ekspedisi serta tujuh korban lainnya mengalami luka berat.

Informasi yang dihimpun dari saksi mata dilapangan, kedua kendaraan ini melaju dari arah berlawanan. Saat kendaraan minibus L-300 BG 7047 AH yang dikemudikan Bidik warga jalan Silaberanti 16 Ulu Palembang ini melaju dari arah Sekayu menuju Musi Rawas dari arah berlawanan datang bus BG 3343 AH bermuatan penuh yang melaju menuju Palembang. Kedua kendaraan ini tidak bisa mengelak saat keduanya berpapasan dengan kecepatan tinggi sehingga beradu kambing dari sisi kiri kendaraannya masing-masing.

Bidik sempat menghindar dengan melonpat dari pintu depan L-300 yang dikendarainya namun maut tidak bisa dihindarkan saat tubuhnya terhempas ke badan jalan. Begitupula Briptu Deni Kurniawan yang sedang duduk di sebelah sopir tidak mampu menghindar mengalami luka di muka dan kepala. Keduanya tewas di tempat.

Sedangkan rekan korban Briptu Amri mengalami luka berat setelah kedua kakinya patah dan terhimpit di dalam mobil. Amri dan Deni sempat dilarikan ke RSUD Sekayu sedangkan Bidik dilarikan ke Puskesmas Ngulak. Tujuh penumpang bus juga mengalami luka berat diantaranya Lis Yuliani (32) warga desa Penggage kecamatan Sangadesa dan tiga anaknya diantaranya Imelda (2) Tesa (5) dan Resi Marsenda (13). Ketiga anak beranak ini berhasil diselamatkan setelah dirawat di IGD RSUD Sekayu dan mengalami luka berat di muka dan sekujur tubuhnya sedangkan Lis masih belum sadar.

Pantauan di IGD RSUD Sekayu penuh dikunjungi anggota Polri dan kerabat korban yang pernah magang di Polres Muba. Jenazah Briptu Deni Kurniawan yang masih bujangan ini menggunakan ambulans dibawa ke kediaman orang tuanya di Jl KH A Azhari Lorong Sungai Lumpur Darat Kelurahan 11 Ulu Palembang sedangkan Bripda Amri masih terbaring lemah di RSUD Sekayu untuk mendapatkan perawatan intensif. .

Menurut Syahrul (25) kerabat korban dia mengenal Briptu Deni Kurniawan dan Bripda Amri saat bersama-sama magang di Polres Muba dan mereka ditempatkan berbeda saat mulai bertugas. Sementara itu menurut keterangan Yuni (21) keluarga Deni yang dihubungi kemarin, dia mendapat kabar adiknya mengalami kecelakaan pukul 08.00 dan langsung memberi kabar keluarganya di Palembang.
"Deni biasa pulang ke Palembang menjenguk orang tuanya yang bekerja di Pulau Bangka dan baru kembali dini hari untuk bertugas pagi," katanya.

Kapolres Muba AKBPP K Rahmadi, SH melalui Kasat Lantas Iptu Bayu Pratama, SH Mengatakan kecelakaan ini masih dalam penanganannya dan Kendaraan diamankan di pos Pol Babattoman untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sumber: Sripo 12/09/09

Read More..

Thursday, September 10, 2009

Perda Zakat PNS Pemkab Muba Mandul

SEKAYU - Perda No 17 Tahun 2008 tentang pengolahan zakat telah disahkan DPRD Muba tahun lalu, sayangnya hingga kini belum berjalan alias mandul. Akibatnya sistem zakat profesi yang diberlakukan untuk kalangan PNS di lingkungan Pemkab Muba terkecuali guru tak berjalan sama sekali.

Kakandepag Muba H Abd Amri Siregar mengakui perda tentang zakat belum berjalan. ‘’Hal ini akibat peraturan bupati (perbup) yang mengatur teknisnya belum terbit. Kita sudah usulkan ke bupati untuk menerbitkan perbupnya agar bisa melaksankan perda tersebut,’’ ujarnya.

Dikatakannya, setelah perbup turun, pihaknya bisa mensosialisasi ke PNS. ‘’Dalam perda ini dijelaskan tentang zakat profesi yang peruntukannya untuk PNS golongan III.A ke atas atau sudah setahun. Jadi yang dikenai zakat profesi hanya PNS golongan III ke atas, sedangkan golongan III ke bawah tak dikenai zakat,’’ katanya.

Sementara ketika disinggung besaran zakat fitrah di Muba, Amri mengatakan, zakat fitrah berlaku bagi semua umat Islam, yakni 2,5 kg beras atau kalau dinilai dengan uang sekitar Rp15 ribu per orang. ‘’Teknisnya yakni beras yang dimakan itulah yang dizakatkan, jangan beras bermutu kita makan, yang dizakat fitrah beras raskin. Itu salah,’’ ujarnya.

Sumber: Sumeks 10/09/09

Read More..

Tuesday, September 8, 2009

Calih yang Dianulir Satroni KPUD Muba

SEKAYU – Satu per satu calon anggota legislatif terpilih (calih) yang dianulir KPUD Musi Banyuasin (Muba) mendatangi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Musi Banyuasin (Muba) sambil mengerahkan massa.

Setelah dua caleg terpilih (calih) berunjuk rasa,kemarin giliran calih dariPPDI, Asthawielah,menyatroni KPUD Muba. Ratusan massa Asthawielah nyaris terlibat bentrok dengan aparat keamanan yang telah berjaga-jaga dari pagi hari. Pasalnya,massa berupaya mendobrak pintu pagar masuk menuju KPUD Muba dengan mendorong.

Aksi dorong-mendorong itu dilakukan hingga dua kali.Tak hanya itu, sejumlah massa juga berupaya memanjat pagar KPUD Muba. Beruntung, berkat kesigapan petugas yang dipimpin Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Muba AKP Zulkifli, massa dapat ditenangkan. Mereka bersedia difasilitasi untuk bertemu dengan staf KPUD Muba sehingga bentrokan dapat terhindarkan.

Koordinator aksi sekaligus calih yang dianulir KPUD Muba, Asthawielah, mempertanyakan alasan surat KPUD Muba yang menyatakan dirinya tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana yang diatur Pasal 218 UU No 10/2008.

Dalam surat yang ditandatangani Ketua KPUD Muba Khadafi, DPC PPDI Muba diminta segera menyampaikan nama pengganti calih paling lambat 20 Agustus 2009. “Sayang, dalam surat itu,KPU Muba tidak menjelaskan alasan mengapa saya dianulir,”keluhnya.

Terpisah,Ketua Panwaslu Sumsel Ruslan Ismail mengungkapkan, pihaknya sudah cukup banyak menerima laporan dari berbagai pihak mengenai indikasi keberpihakan maupun pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota KPUD Muba selama pelaksanaan Pemilu 2009.

“Usulan DK ke KPU Sumsel telah kami layangkan, dengan merunut semua persoalan yang terjadi di KPU Muba dan dilaporkan ke Panwaslu Sumsel,”ungkap Ruslan. Sebelumnya, ratusan massa pendukung H Nazomi A Rivai dan Syairi Remuso juga mendatangi KPUD Muba. Mereka bahkan berusaha menduduki KPUD Muba.

Sumber: Sindo 07/09/09

Read More..

Saturday, September 5, 2009

Warga Mangun Jaya Tolak Pasar Dekat Kuburan

SEKAYU – Rencana pembangunan pasar di belakang tempat pemakaman umum (TPU) alias kuburan dinilai kurang tepat. Oleh sebab itu, warga Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman menolak pembangunan pasar tersebut.

“Warga keberatan lokasi pembangunan pasar yang akan menelan Rp350 juta ini dibangun persis di belakang kuburan,’’ ujar Zulfahmi, juru bicara (jubir) Fraksi PAN, dalam paripurna penyampaian pendapat fraksi terhadap raperda APBD-Perubahan 2009.

Untuk itu, Fraksi PAN meminta institusi yang berkompeten meninjau kembali atau melakukan studi kelayakan atas rencana pembangunan pasar tersebut. “Kita sudah meninjau ke sana. Selain tidak tepat membangun pasar di belakang TPU, akses jalan untuk menuju ke sana pun tak ada sama sekali,’’ ujarnya yang berharap ada tim khusus yang mengkaji ulang rencana pembangunan pasar.

Bupati Muba H Pahri Azhari mendukung Fraksi PAN. “Memang saya rasa tak pantas membangun sebuah pasar dibelakang kuburan. Untuk membangun pasar sebaiknya di pinggir jalan atau akses jalan menuju pasar memang baik dan layak,’’ ujarnya yang memerintahkan dinas terkait meninjau ulang rencana pembangunan pasar tersebut.

Sementara itu, dalam paripurna ini semua fraksi menyetujui APBDP. Akhirnya APBD –P senilai Rp115 miliar lebih ditandatangani Bupati Muba H Pahri Azhari dengan Ketua DPRD Muba H Sulgani Pakuali.

Sumber: Sumeks 05/09/09

Read More..

Caleg Terpilih Gugat KPU Kabupaten Muba

PALEMBANG - Caleg terpilih untuk DPRD Kabupaten Muba dari PPDI berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Asthawiellah menggugat KPU Kabupaten Muba ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Palembang. Hal tersebut terkait dengan surat KPU Kabupaten Muba yang menarik dirinya dari daftar caleg terpilih dan menggantikan dengan calon lain.

Gugatan tersebut didaftarkan tanggal 31 Agustus 2009 lalu melalui kuasa hukumnya. Tuntutannya dalah meminta KPU Kabupaten Muba untuk membatalkan surat No 92/KPU/Kabupaten Muba/2009 tanggal 17 Agustus 2009.

Menurut Asthawiellah, gugatan yang diajukan saat ini baru melalui jalur PTUN saja. Namun tidak menutup kemungkinan langkah lain yang bakal diambil. Misalnya mengadukan hal ini ke KPU pusat. Tujuannya agar langkah yang diambil oleh KPU Kabupaten Muba mendapat perhatian dan jika salah segera diluruskan.

Terlebih DPC PPDI Kabupaten Muba menyatakan telah menolak pergantian tersebut. Asthawiellah dinilai oleh oleh parpol telah memenuhi persyaratan administrasi sebagai calon anggota dewan. Hal tersebut ditunjukan dengan masuknya nama Asthawiellah dalam daftar calon tetap.

Dijelaskan bahwa bila surat keputusan KPU Kabupaten Muba tersebut dapat dibatalkan, maka Asthawiellah dapat diikut sertakan dalam pengucapan sumpah dan janji anggota DPRD Kabupaten Muba.

Sumber: Sripo 04/09/09


Read More..

Friday, September 4, 2009

THR Muba Tergantung Keuangan

SEKAYU – PNS di Pemkab Muba terancam berlebaran tanpa mendapatkan tunjangan hari raya (THR). Pasalnya, dalam APBD 2009 tak ada anggaran untuk THR PNS. Hal ini tentu meresahkan PNS.

‘’Kami sangat berharap dapat THR seperti pegawai di daerah lain. Walaupun sedikit tentu kita sangat bahagia, artinya pemerintah memberi perhatian pada kita,’’ ujar salah seorang PNS yang enggan disebutkan namanya.

Kadis Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPKAD) Muba Hazuar Bidui mengaku tak ada anggaran untuk THR bagi PNS. ‘’Jadi semuanya diserahkan pada SKPD masing-masing,’’ ujarnya singkat.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Muba Asnawi CK mengaku belum mengetahui pasti. ‘’Saya masih berkoordinasi dengan staf. Saya akan tanyakan ke sekretaris apakah ada dana THR PNS, jadi belum bisa jawab sekarang,’’ ujarnya.

Asnawi juga mengaku bingung karena jumlah PNS Diknas cukup banyak. “Kita masih pikirkan, karena untuk guru saja ada 8.000 lebih. Dari mana kita dapat uang sebanyak itu,’’ ujarnya.

Namun, untuk para guru dirinya menyerahkan kebijakan ke kepala sekolah masing-masing. Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan, pihaknya sedang berupaya memenuhi THR seluruh Pemkab Muba. ‘’Besaran jumlah yang bakal diberikan akan disesuaikan, tergantung kondisi keuangan daerah,’’ ujarnya.

Bupati mengatakan, setiap tahunnya Pemkab Muba selalu menyiapkan THR. ‘’Tak hanya kepada pegawai tetapi juga masyarakat berpenghasilan rendah,’’ ujarnya yang berharap PNS tak perlu khawatir karena semuanya dapat diselesaikan dengan baik.

Sumber: Sumeks 04/09/09

Read More..

Polres Muba Siap Amankan Lebaran

SEKAYU – Polres Muba mengaku siap untuk mengamankan Lebaran. Para personelnya akan mengintensifkan patroli dan penjagaan di sejumlah tempat rawan kriminalitas.

Kapolres Muba AKBP Kasihan Rahmadi menyatakan, tren kriminalitas akan meningkat tajam selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.“Peningkatannya diprediksi bisa mencapai 50%. Karena itu,saya mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal dan menjanjikan sesuatu. Selain itu, jaga lebih ketat kendaraan bermotor masing-masing,”katanya kemarin.

Menurut Rahmadi, pihaknya akan berupaya melakukan tindakan- tindakan preventif untuk menjaga ketertiban dan keamanan.“Segala bentuk tindakan kriminalitas, baik pekerja seks komersial (PSK), preman, maupun miras, ternyata tetap ada,” katanya. Mengenai pengamanan beberapa tempat anak muda mangkal yang akan menjadi tempat berlibur Lebaran,Rahmadi mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 2/3 kekuatan petugas di berbagai lokasi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muba AKP Tulus Sinaga menambahkan, fenomena peningkatan kriminalitas setiap menjelang Idul Fitri lazim terjadi. Sebab, masih ada orang yang memakai jalan pintas untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup menjelang Lebaran. “Karena itu,pada Ramadan ini, masyarakat jangan sampai lengah dalam mengantisipasi setiap gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan tempat tinggal masingmasing.

Perlu dibangun daya cegah dan daya tangkal dari masyarakat itu sendiri,” katanya. Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak main hakim sendiri bila berhasil menangkap basah pelaku keja-hatan.

Sumber: Sindo 03/09/08

Read More..

Thursday, September 3, 2009

Musri tak Lagi Pakai Kantong Plastik

SEKAYU - Musri (37) warga Kelurahan Kayuara Lingkungan I Sekayu tidak kuasa menitikkan air mata setelah mendapat kepastian biaya pengobatannya di tanggung pemkab Muba. Selain itu secara pribadi biaya transportasi dan akomodasi ditanggung bupati Muba selama berobat di RSCM Jakarta.

Kepastian ini diperoleh Musri saat menerima kunjungan bupati Muba H Pahri Azhari bersama dinas terkait di kediamannya, Kamis (3/9). Kedatangan bupati yang tidak disangka-sangka ini didahului dengan tegur sapa orang nomor satu di kabupaten Muba ini yang menanyakan kabar kesehatan Musri. Setelah berjabat tangan keduanya lalu duduk di ruang tamu didampingi segenap rombongan di antaranya Kadinkes Muba dr H Taufik Rusyidi, M Kes dan Dirut RSUD Sekayu drg Etrisyah.

"Bagaimana keadaannya Pak Musri? sudah ada perkembangan yang baik," kata Pahri. Musri pun menceritakan kegelisahannya karena sudah 15 kali kotoran keluar dari usus besarnya yang ditampung di tempat plastik pembuangan yang diletakkan di bawah perutnya.

Kondisi ini harus dijalaninya setiap hari selama hampir dua tahun terakhir sehingga terkadang menyita waktu keluarganya. Selain menanggung sakit akibat luka di bagian usus besar Musri harus pula mengganti tempat penampungan kotorannya setiap hari setelah dia membuang kotorannya dengan biaya yang tidak sedikit mencapai Rp 3000 per kantong. Upaya pengobatan sudah dilakukan Musri dengan dua kali menjalani operasi namun belum bisa menyembuhkan luka di bagian ususnya.

Setelah mendengar keadaan yang dideritanya, Bupati Muba lalu menyerahkan amplop berisi uang Rp 10 Juta sebagai biaya transportasi Musri ke RSCM Jakarta. Selain itu biaya pengobatan Musri ditanggung pemkab Muba dengan jaminan askes semesta.

Mendapat bantuan ini, Musri tidak mampu menahan air matanya sambil terisak, pria dua anak ini menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepedulian sambil menjabat erat tangan bupati Muba.

Sementara itu kepala dinas kesehatan kabupaten Muba dr H Taufik Rusyidi, MKes menjelaskan Musri menderita luka di bagian usus akibat terkena benda tajam. Taufik mengatakan pihaknya akan mengirim Musri berobat ke RSCM Jakarta untuk menjalani operasi penyambungan ususnya yang putus sehingga dapat kembali normal.

"Mudah-mudahan ususnya bisa tersambung lagi dan dia bisa hidup normal," kata Taufik.

Data yang dihimpun, penyakit gangguan usus besar yang diderita Musri ini berawal dari terkenanya sabetan pisau saat terjadinya perkelahian dengan pelaku dua tahun lalu. Akibat kejadian ini Musri harus menanggung sakit yang lama sehingga tidak mampu lagi bekerja menghidupi keluarganya. Kesehariannya Musri banyak dihabiskan dirumah dibantu oleh Istri dan kedua anaknya yang masih kecil.

Sumber: Sripo 03/09/09

Read More..

Jalan Betung–Sekayu Diperbaiki

SEKAYU – Pemerintah Provinsi Sumsel dan Kabupaten Muba akhirnya memperbaiki ruas jalan sepanjang 75 km menuju Jembatan Teluk,Desa Teluk,Kecamatan Lais.

Perbaikan tersebut dilakukan setelah muncul banyak keluhan masyarakat yang terganggu kenyamanan, bahkan terancam keselamatannya, karena jalan yang rusak tersebut. Selain itu, perbaikan jalan diperlukan untuk memperlancar arus mudik dan balik Lebaran. Sebab, kondisi jalan yang rusak membuat kemacetan yang akan menghambat lalu lintas menyambut Lebaran. Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Kabupaten Muba H Suhaimi mengatakan, proyek perbaikan jalan Betung–Sekayu telah dimulai sejak dua pekan terakhir.

Untuk memperbaiki jalan,pihaknya bekerja sama dengan Pemprov Sumsel.“Perbaikan jalan ini merupakan komitmen bersama antara Pemprov Sumsel dan Pemkab Muba.Dengan begitu, pengerjaannya bisa dilaksanakan dengan cepat dan berjalan baik,” katanya didampingi Kabag Humas Pemkab Muba Herriyandi Sinulingga kemarin. Dia menerangkan,proyek perbaikan jalan telah melalui proses tender dan sesuai prosedur. Selain itu, perbaikan jalan merupakan realisasi janji Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang juga mantan Bupati Muba untuk memperbaiki jalan lintas yang menghubungkan Kabupaten Muba dengan Kabupaten Banyuasin.

Dia meminta masyarakat bersabar menunggu penyelesaian perbaikan jalan tersebut.“Jalan tersebut diperbaiki karena memang sudah masuk dalam prioritas program pemerintah provinsi. Perbaikan itu memakan anggaran sekitar Rp50 miliar,”tukasnya. Pantauan SI kemarin, sejumlah alat berat sudah standby.Jalan yang sebelumnya kecil dilakukan pelebaran dengan melakukan penggusuran pada bagian kiri-kanan jalan. Jadi, lebar jalan nantinya sekitar 4 meter.

Kerusakan jalan provinsi terparah berada di Desa Teluk sebelum Jembatan Teluk II, selain itu berada di Desa Danau Cala, Desa Bailangu, Desa Lumpatan, dan Kecamatan Sekayu. Di sepanjang jalan tersebut terdapat banyak lubang dengan kedalaman sekitar 50–70 cm meter dan lebar sekitar 100 cm. Lubang-lubang tersebut sangat membahayakan para pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor.

Warga Desa Teluk I, Jamal, mengatakan, jalan lintas Sekayu– Betung cukup strategis dan menunjang aktivitas perekonomian masyarakat. Karena itu,warga merasa senang pemerintah dapat memperbaiki jalan tersebut.Warga berharap kemacetan yang biasa terjadi sepanjang 5 km dari arah Palembang tidak ada lagi setelah jalan rusak tersebut mulus kembali. Apalagi, ruas jalan itu juga diperlebar. Selama ini,kata dia,kerusakan jalan hanya diperbaiki separuh dan bersifat tambal sulam sehingga tidak bertahan lama.

Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Muba Ahmadi Dausat mengatakan, jalan tersebut menghubungkan beberapa desa di Muba dengan pusat kota.Bukan itu saja, jalan negara itu juga menghubungkan Muba dengan Provinsi Bengkulu, Kabupaten Empat Lawang,Kota Lubuk Linggau, Kota Pagaralam, dan beberapa daerah lainnya. Menurutnya dia, jalan tersebut merupakan jalur alternatif yang sering dimanfaatkan masyarakat untuk menuju sejumlah daerah.

Jika harus melewati jalur reguler,memakan waktu lama dan ongkos besar.“ Karena itu, sudah sewajarnya jalan rusak diperbaiki sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang lebih luas lagi,”tegasnya.

Sumber: Sindo 02/09/09

Read More..

Muba-Unsri Garap Gambir

SEKAYU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya menggarap potensi tanaman gambir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Nota kerja sama tersebut ditandatangani Bupati Muba H Pahri Azhari dan Rektor Unsri Prof Dr Badia P serta Ketua DPRD Muba H Sulgani Pakuali di Auditorium Pemkab Muba kemarin. Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan, potensi gambir di Muba sangat besar. Namun, sampai saat ini potensi tersebut belum tergarap optimal. “Bahkan, dari sisi kualitas, gambir Muba bisa dikatakan nomor satu. Jadi, sayang kalau tidak dikembangkan,“ katanya.

Pahri menyebutkan, pengetahuan dan teknologi pengolahan gambir masih sederhana, ditambah pola masyarakat yang ingin cepat mendapatkan hasil juga menjadi penghambat. “Masyarakat kita maunya cepat, kalau bisa petik langsung jual. Nah, gambir ini tidak, setelah dipetik harus diolah dulu baru dijual,“ katanya. Selain itu, sistem pengolahan yang masih tradisional juga menjadi hambatan.

Karena itu,pihak Unsri dilibatkan untuk mengkaji pengembangan potensi gambir sehingga lebih banyak memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat Muba. Bupati mengungkapkan, beberapa waktu lalu gambir Muba pernah diekspor ke Denmark, tetapi karena belum bisa memenuhi kuota, terpaksa berhenti. Kawasan Babat Toman dipilih sebagai sentra industri gambir. “Selain produksi, nanti akan ada outlet pemasaran gambir dan produk turunannya, jadi tidak hanya sebatas gambir mentah, apalagi dari paparan pihak Unsri tadi gambir ternyata bisa menjadi bahan pengawet makanan, kecantikan, hingga kesehatan,“ katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Muba H Umar Nawawi menambahkan, dari sisi pemasaran, budi daya gambir sebenarnya tidak masalah. Namun, selama ini gambir belum menjadi komoditas pokok masyarakat. Karena itu, produksi gambir menjadi tidak optimal. Umar menambahkan, luas tanaman gambir di Muba mencapai 500 ha,tetapi produksinya masih sangat minim sehingga tidak memenuhi kuota.Selain itu, karena sistem pengolahan masih tradisional, hasil olah gambir tidak merata sehingga menurunkan nilai dari gambir itu sendiri.

Sementara itu, Prof Hasbi mengatakan, ada beberapa permasalahan yang menyebabkan kualitas gambir menjadi berkurang. Di antaranya, sistem perebusan yang menyangkut lama dan suhu air.Kepala Dinas Perkebunan Muba H Suratinah Hamzah melalui Sekretaris Rusli SP mengatakan,banyak kendala yang dihadapi dalam mengembangkan tanaman gambir ini.

Sumber: Sindo 02/09/03

Read More..

Wednesday, September 2, 2009

Tuntut Caleg Nazomi Dilantik

SEKAYU – Sekitar 100 warga dari Kecamatan Bayung Lencir dan Lalan kemarin melakukan aksi demo ke KPUD Muba. Mereka menuntut KPUD melantik caleg terpilih Nazomi H A Rivai. Aksi yang dikomandoi Ismail dan Hery ini berlangsung aman dan tertib. Sayangnya tak satu pun anggota KPUD Muba ngantor, mereka hanya diterima Kabag Persidangan KPUD Muba Isnaini.

Ketakhadiran anggota KPUD Muba membuat kecewa pendemo, termasuk unsur kepolisian Polres Muba. ‘’Bukan hanya bapak-bapak saja yang kecewa, kami sebagai petugas keamanan pun merasa kecewa,’’ ujar Kasat Samapta AKP Zulkifli.

Dalam orasi pendemo, caleg terpilih Nazomi, dari Partai Golkar Dapil Bayung Lencir dan Lalan merupakan korban politik tingkat tinggi. ‘’Jadi kita minta Nazomi harus dilantik,’’ katanya.

Sekadar informasi, ada dua caleg terpilih yang diduga bermasalah. Salah satunya Nazomi, ini terkait munculnya surat rekomendasi KPUD Muba yang membatalkan calon Nazomi karena dinilai tak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam pasal 218 ayat (1) huruf c dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009, lalu rekomendasi KPUD tersebut dibalas DPD Partai Golkar Muba No.56/GOLKAR-MUBA/VIII/2009, tentang penggantian calon terpilih.

Sumber: Sumeks 02/09/09

Read More..
Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: