Sawah Mulai Kekeringan
Hama Keong Mengganas
Petani yang menanam padi lebak di kawasan Kelurahan Kayuara dan Balai Agung Sekayu, mulai mengeluhkan kekurangan pasokan air. Selain hujan yang belum mengguyur Sekayu dan sekitarnya sejak satu bulan terakhir, padi yang ditanam petani mulai mati setelah semakin meluasnya hama keong.
Pantauan di lokasi, Selasa (3/7), petani mulai mengganti padi yang ditanam dengan benih yang baru, setelah hama keong yang mengganas satu bulan terakhir menghabiskan batang dan daun padi.
Khaidir (40) salah seorang petani di Kelurahan Kayuara mengaku, dia telah berusaha mengantisipasi penyebaran hama keong ini dengan menaburkan kapur semen agar keong mati dan tidak menyebar, namun keganasan keong emas ini sulit dibasmi, karena jumlahnya mencapai ribuan dan mulai berkembang biak dengan menyebarkan telur.
Mengenai kondisi tanah yang mulai mengering, Khaidir berharap akan segera turun hujan. “Kalau hasil panen jelas menurun kalau tidak turun hujan, tapi yang penting bagaimana padi yang mati segera diganti dan kami kesulitan bibit,” kata Khaidir seraya mengaku telah hampir setengah hektare padinya dimakan hama keong dan segera diganti dengan bibit baru.
Hal senada diungkapkan Rasyid (34), petani di Balai Agung yang mengaku, khawatir tidak mampu mengembalikan sewa lahan bila hama keong dan kekeringan mulai melanda tanaman padinya.
Sumber: Sripo
Petani yang menanam padi lebak di kawasan Kelurahan Kayuara dan Balai Agung Sekayu, mulai mengeluhkan kekurangan pasokan air. Selain hujan yang belum mengguyur Sekayu dan sekitarnya sejak satu bulan terakhir, padi yang ditanam petani mulai mati setelah semakin meluasnya hama keong.
Pantauan di lokasi, Selasa (3/7), petani mulai mengganti padi yang ditanam dengan benih yang baru, setelah hama keong yang mengganas satu bulan terakhir menghabiskan batang dan daun padi.
Khaidir (40) salah seorang petani di Kelurahan Kayuara mengaku, dia telah berusaha mengantisipasi penyebaran hama keong ini dengan menaburkan kapur semen agar keong mati dan tidak menyebar, namun keganasan keong emas ini sulit dibasmi, karena jumlahnya mencapai ribuan dan mulai berkembang biak dengan menyebarkan telur.
Mengenai kondisi tanah yang mulai mengering, Khaidir berharap akan segera turun hujan. “Kalau hasil panen jelas menurun kalau tidak turun hujan, tapi yang penting bagaimana padi yang mati segera diganti dan kami kesulitan bibit,” kata Khaidir seraya mengaku telah hampir setengah hektare padinya dimakan hama keong dan segera diganti dengan bibit baru.
Hal senada diungkapkan Rasyid (34), petani di Balai Agung yang mengaku, khawatir tidak mampu mengembalikan sewa lahan bila hama keong dan kekeringan mulai melanda tanaman padinya.
Sumber: Sripo
No comments:
Post a Comment