Syarat Toefl Harap Dimaklumi
Berita terkait:
TOEFL 400 Harga Mati
Persyaratan toefl minimal 400 dari lembaga bahasa sebagai persyaratan untuk diterima kuliah di Akademi Keperawatan (Akper) Sekayu dan Politeknik Sekayu, menjadi beban peserta testing untuk diterima di kedua perguruan tinggi tersebut.
Namun untuk mengejar target dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Bupati Muba mengharapkan semua pihak maklum termasuk anggota DPRD Kabupaten Muba yang sempat menyarankan agar nilai toefl ini ditinjau ulang.
Harapan ini disampaikan Bupati Muba H Alex Noerdin dalam paripurna laporan keterangan pertanggungjawaban dan laporan keuangan pelaksanaan APBD Pemkab Muba Tahun Anggaran 2006, Rabu (11/7). “Agar dewan memaklumi persyaratan yang sangat berarti ini demi membentuk tenaga-tenaga professional yang punya keahlian di luar negeri sehingga tidak ada lagi pelecehan yang dialami TKW kita,” kata Alex seraya menambahkan, tenaga profesional yang dihasilkan dari kedua perguruan tinggi ini setelah lulus berkewajiban bekerja minimal dua tahun di Sumsel sebelum dapat mengabdikanilmunya di luar negeri.
Anggota Fraksi PAN, Rabik HS, SE seusai paripurna menilai, lebih baik porsi 20 persen untuk warga luar Muba yang dapat menuntut ilmu di Poltek dan Akper Sekayu ini ditiadakan saja bila memang diperuntukkan bagi warga Muba, atau sebaliknya bila persyaratan toefl sulit terpenuhi.
Sumber: Sripo
TOEFL 400 Harga Mati
Persyaratan toefl minimal 400 dari lembaga bahasa sebagai persyaratan untuk diterima kuliah di Akademi Keperawatan (Akper) Sekayu dan Politeknik Sekayu, menjadi beban peserta testing untuk diterima di kedua perguruan tinggi tersebut.
Namun untuk mengejar target dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Bupati Muba mengharapkan semua pihak maklum termasuk anggota DPRD Kabupaten Muba yang sempat menyarankan agar nilai toefl ini ditinjau ulang.
Harapan ini disampaikan Bupati Muba H Alex Noerdin dalam paripurna laporan keterangan pertanggungjawaban dan laporan keuangan pelaksanaan APBD Pemkab Muba Tahun Anggaran 2006, Rabu (11/7). “Agar dewan memaklumi persyaratan yang sangat berarti ini demi membentuk tenaga-tenaga professional yang punya keahlian di luar negeri sehingga tidak ada lagi pelecehan yang dialami TKW kita,” kata Alex seraya menambahkan, tenaga profesional yang dihasilkan dari kedua perguruan tinggi ini setelah lulus berkewajiban bekerja minimal dua tahun di Sumsel sebelum dapat mengabdikanilmunya di luar negeri.
Anggota Fraksi PAN, Rabik HS, SE seusai paripurna menilai, lebih baik porsi 20 persen untuk warga luar Muba yang dapat menuntut ilmu di Poltek dan Akper Sekayu ini ditiadakan saja bila memang diperuntukkan bagi warga Muba, atau sebaliknya bila persyaratan toefl sulit terpenuhi.
Sumber: Sripo
No comments:
Post a Comment