Melihat penampilannya yang sederhana, mungkin tiada yang menduga kalau H Pahri Azhari, ini seorang pengusaha sukses. Berbekal ilmu yang dimilikinya, pengusaha yang juga politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN), ini tidak hanya sukses sebagai pengusaha tapi juga sukses menjadi seorang Bupati Musi Banyuasin (Muba) dengan semboyan Serasan Sekate.
Pusat Data Tokoh Indonesia mencatat, mantan anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin dari Partai Amanat Nasional, ini sebelumnya terpilih sebagai Wakil Bupati Musi Banyuasin periode 2007-2012 mendampingi Alex Noerdin. Kemudian, setelah Alex Noerdin mengundurkan diri untuk maju dalam Pemilihan Umum Gubernur Sumatera Selatan, Pahri Azhari dilantik sebagai Bupati Musi Banyuasin pada tanggal 29 Juli 2008.
Dari profesi pengusaha menjadi Bupati yang mengemban tugas untuk menyejahterakan rakyat banyak bukanlah hal yang mudah, tapi tidak bagi seorang Pahri. Berbekal kepiawaian suami Hj Lucianty Pahri di dunia politik, ternyata membawanya menuju sukses di kursi birokrat. Menjadi orang nomor satu di Kabupaten Muba, menggantikan Ir H Alex Noerdin yang kini meraih tanggung jawab yang lebih besar lagi sebagai Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Pahri mengemban seabrek tugas yang dipercayakan total kepadanya.
Melanjutkan programnya bersama Alex Noerdin, sang pelopor pendidikan dan pengobatan gratis, Pahri mampu menjalankan semua tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Bahkan tanpa seorang Alex Noerdin, ternyata Pahri mampu menjalankan semua roda pembangunan di Kabupaten Muba. Semua karena kecerdasan dan kebijakan Pahri yang memang patut untuk diteladani.
Lewat kebijakan-kebijakannya, Pahri telah membukti kemampuan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Sekolah dan berobat gratis programnya bersama Sang Relawan Ungu berjalan dengan sukses. Bahkan bagi yang telah menyelesaikan sekolahnya di tingkat SLTA diberikan pembekalan pelatihan operator migas yang kelak akan menembus pasar kerja hingga ke luar negeri yang diharapkan membawa generasi muda Muba menuju masa depan yang cemerlang. Keharusan yang ditekankan Pahri kepada investor asing di Kabupaten Muba untuk memprioritaskan tenaga kerja putra daerah menjadikan rakyat Muba semakin tersanjung.
Padahal, kondisi keuangan Pemkab Muba di tahun pertama dia dilantik sebagai Bupati Muba menggantikan Alex Noerdin, tidak mencapai target. Semua dikarenakan perekonomian global yang telah membuat perekonomian rakyat Muba terpuruk dengan anjloknya harga karet dan sawit yang merupakan mata pencaharian utama rakyat Muba.
Tapi di tengah keterpurukan pendapatan daerah, Pahri tetap mengambil kebijakan bahwa anggaran untuk sekolah dan berobat gratis tidak akan berkurang. Semua untuk rakyat Muba yang sejahtera, sehat dan berkualitas. Artinya, di tengah himpitan ekonomi pun Pahri tetap mengutamakan pembangunan sumber daya manusia yang bermutu.
Memberikan kemudahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan investor Pahri pun memberikan kebijakan lewat Layanan Terpadu Satu Pintu. Hasilnya dalam hitungan bulan jabatannya sebagai Bupati Muba, Pahri pun mendulang penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Taufik Effendi, pada 31 Oktober 2008. Pahri menjadi cermin bagi bupati dan walikota di Sumsel karena satu-satunya bupati yang memberikan pelayanan terpadu satu pintu. Piagam Citra Pelayanan Prima pun dianugrahkan oleh Taufi Effendi kepada H Pahri Azhari.
Sungguh sosok pemimpin yang luar biasa dan tidak diragukan lagi kualitasnya. Tanpa seorang Pahri sulit bagi rakyat Muba untuk tumbuh dan berkembang pesat. Apalagi rakyat Muba sangat kehilangan bupati yang dicintainya, Ir H Alex Noerdin, yang melebarkan sayapnya dengan memimpin Bumi Sriwijaya dan meninggalkan Bumi Serasan Sekate. Tepat bagi sang pelopor yang dulu memilih Pahri sebagai pendampingnya untuk memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Muba.
Maju, maju dan maju untukmu Muba menjadi tekad Pahri sebagai Bupati Muba. Melihat rakyatnya maju dan sejahtera rakyat yang dimpimpinnya merupakan kebahagiaan tanpa bandingan baginya. Tak heran Pahri pun melakukan penyegaran bagi sederet pejabat di lingkungan Muba. Tentu saja bertujuan untuk membawa Muba lebih maju lagi dengan pemimpin yang berkualitas.
Selain itu Ketua Badan Narkotika Daerah (BNK) ini juga menjadikan Muba bebas narkoba sebagai salah satu target kepemimpinannya. Benteng berbasis agama pun dibangun untuk memberikan santapan segar bagi generasi muda di Bumi Serasan Sekate.
Tak heran di setiap kunjungan kerjanya, Pahri selalu mengingatkan para orang tua, guru dan segenap masyarakat untuk memusuhi narkoba. Tidak ada keuntungan yang bisa diraih bagi seorang pecandu narkoba selain keterpurukan mental dan masa depan. Narkoba dijadikan Pahri musuh besarnya dalam memimpin Kabupaten Muba.
Terlebih lagi masuknya narkoba di Muba sangat mudah terjadi dengan media seperti penghapus yang dianggap biasa bagi seorang anak sekolah. Siapa yang bisa memberantasnya? Bagi Pahri, itu semua tanggung jawab bersama. Tentu saja para orang tua yang harus lebih hati-hati, para guru, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta para alim-ulama.
Merangkul semua lapisan masyarakat melalui organisasi kepemudaan di Kabupaten Muba pun dilakoni oleh Pahri. Melalui organisasi kepemudaan KNPI, Pahri berharap agar pemuda Muba tidak hanya berkecimpung di organisisinya. Tapi juga berbuat lebih banyak lagi dan bersama-sama membantu dan mendukung program Pemkab Muba untuk menyejahterakan rakyat Muba. Baginya, oragnisasi kepemudaan merupkan salah satu wajah pemudanya Muba. Bila baik organisasinya maka baik pula wajah pemuda Muba, sebab organisasi merupakan salah satu gambaran bagaimana pemuda Muba yang sebenarnya.
Dengan kemurahan hatinya, Pahri pun bersedia membantu organisasi pemuda di Muba untuk melebarkan sayapnya menjadi organisasi yang professional, berkualitas dan menjadi panutan.
Beberapa penghangaan telah diterima Bupati Musi Banyuasin Ir. Pahri Azhari. Di antaranya: Pamong Award dari FKPP yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto di Jakarta tgl 18 Nopember 2008; Piagam Citra Pelayanan Prima dari MenPAN, Taufik Effendi untuk kantor pelayanan terpadu satu pintu, 31 Oktober 2008; dan Anugerah PIN Emas dari Menteri Agama RI M Maftuh Basyuni, 3 Januari 2009. ►e-ti/sri windayani
BIODATA
Nama :H. Pahri Azhari. ST
Lahir :Palembang , 3 Juli 1962
Agama :Islam
Istri :Ir.Hj. Lucianty Pahri,SE
Anak :1. Iman Falucky
2. Anggia Fabelita
3. M. Facrel Ardafa
4. Divia Faradiba
Karir:
- Konsultan Teknik (1986-2006)
- Ketua DPD PAN Muba (2005-sekarang)
- Anggota DPRD Kabupaten Muba (2006)
- Wakil Bupati Musi Banyuasin (15 Januari 2008-18 Juni 2008)
- Plh. Bupati Musi Banyuasin (18 Juni 2008-29 Juli 2008)
- Bupati Musi Banyuasin (29 Juli 2008-2012)
Organisasi:
- Ketua Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) (2007-sekarang)
- Ketua Badan Narkotika Daerah (BNK) (2007-sekarang)
- Kepala Korda ESQ Musi Banyuasin (2007-sekarang)
- Ketua Dewan Penasehat Forum Pembaharuan Bangsa (2007-2012)
- Ketua Umum Pengurus Provinsi Percasi (2007-sekarang)
- Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) (2008-sekarang)
Penghargaan:
- Pamong Award dari FKPP yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto,
di Jakarta, 18 Nopember 2008)
- Piagam Citra Pelayanan Prima dari MenPAN, Taufiq Effendi untuk Kantor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 31 Oktober 2008
Sumber: http://tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/pahri-azhari/index.shtml
Read More..