Tradisi Tahunan Mandi Bongen
WILAYAH Kabupaten Musi Banyuasin dialiri oleh dua sungai yakni Sungai Musi dan Batanghari Leko. Sungai Musi nampak di pesisir Kota Sekayu, Babattoman, Sangadesa dan sebagian kecamatan Lais, sedangkan Sungai Batanghari Leko berada di pesisir sebagian Kecamatan Lais, Batanghari Leko.
Hujan yang belum mengguyur Sekayu dan sekitarnya satu bulan terakhir, membuat warga tertumpu pada kedua sungai ini dan aktifitas PDAM. Kondisi sumur dan sungai yang biasa mereka gunakan untuk aktifitas sehari-hari mulai mengering sehingga mereka harus mengangkut air dari dasar sungai. Pantauan di pesisir Sungai Mus menunjukkan debit air sungai mulai berkurang dan menampakkan dasar permukaan berupa pasir yang meninggi dari permukaan air.
Hamparan pasir yang biasa disebut warga Sekayu dengan “bongen” ini dimanfaatkan warga sekitar untuk mandi atau mencuci pakaian. Sementara itu warga yang lain nampak memindahkan jamban untuk mandi, cuci dan kakus (MCK) kebagian tengah sungai agar mendapatkan lebih banyak air. Warga Sekayu terutama muda-mudi justru memanfaatkannya untuk rekreasi dan bermain air bersama keluarganya. Suhata (25)), warga kelurahan Soak Baru yang ditemui di lokasi menjelaskan, kondisi air yang menyurut terjadi satu kali dalam setahun dan penampakan pasir di permukaan sungai sangat jarang bisa terlihat, sehingga kesempatan untuk melihat langsung atau sekedar mandi “bongen” harus segera dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Selain para muda-mudi yang warga asli Sekayu, juga nampak para pendatang yang ingin menyaksikan langsung “mandi bongen”. “Kalau tidak sekarang kapan lagi bisa mandi bongen,” kata Dedi, yang datang ke Sekayu menghadiri acara keluarega.
Sumber: Sripo 02/08/09
No comments:
Post a Comment