Calih yang Dianulir Satroni KPUD Muba
SEKAYU – Satu per satu calon anggota legislatif terpilih (calih) yang dianulir KPUD Musi Banyuasin (Muba) mendatangi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Musi Banyuasin (Muba) sambil mengerahkan massa.
Setelah dua caleg terpilih (calih) berunjuk rasa,kemarin giliran calih dariPPDI, Asthawielah,menyatroni KPUD Muba. Ratusan massa Asthawielah nyaris terlibat bentrok dengan aparat keamanan yang telah berjaga-jaga dari pagi hari. Pasalnya,massa berupaya mendobrak pintu pagar masuk menuju KPUD Muba dengan mendorong.
Aksi dorong-mendorong itu dilakukan hingga dua kali.Tak hanya itu, sejumlah massa juga berupaya memanjat pagar KPUD Muba. Beruntung, berkat kesigapan petugas yang dipimpin Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Muba AKP Zulkifli, massa dapat ditenangkan. Mereka bersedia difasilitasi untuk bertemu dengan staf KPUD Muba sehingga bentrokan dapat terhindarkan.
Koordinator aksi sekaligus calih yang dianulir KPUD Muba, Asthawielah, mempertanyakan alasan surat KPUD Muba yang menyatakan dirinya tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana yang diatur Pasal 218 UU No 10/2008.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua KPUD Muba Khadafi, DPC PPDI Muba diminta segera menyampaikan nama pengganti calih paling lambat 20 Agustus 2009. “Sayang, dalam surat itu,KPU Muba tidak menjelaskan alasan mengapa saya dianulir,”keluhnya.
Terpisah,Ketua Panwaslu Sumsel Ruslan Ismail mengungkapkan, pihaknya sudah cukup banyak menerima laporan dari berbagai pihak mengenai indikasi keberpihakan maupun pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota KPUD Muba selama pelaksanaan Pemilu 2009.
“Usulan DK ke KPU Sumsel telah kami layangkan, dengan merunut semua persoalan yang terjadi di KPU Muba dan dilaporkan ke Panwaslu Sumsel,”ungkap Ruslan. Sebelumnya, ratusan massa pendukung H Nazomi A Rivai dan Syairi Remuso juga mendatangi KPUD Muba. Mereka bahkan berusaha menduduki KPUD Muba.
Sumber: Sindo 07/09/09
No comments:
Post a Comment