BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Tuesday, May 29, 2007

Meski Harga Karet Tinggi, Petani Tak Bisa Nikmati

Harga karet yang tinggi di pasaran internasional ternyata tidak dapat dinikmati oleh petani di Sumatera Selatan. Harga karet petani justru menurun dalam dua bulan terakhir, dari Rp 7.500 per kg menjadi Rp 6.800 per kg sampai Rp. 7.000 per kg.

Pantauan Kompas, Minggu (27/5), sejumlah petani karet resah karena harga tidak kunjung membaik, petani tidak dapat ikut menikmati harga karet kering yang saat ini mencapai Rp. 19.000 per kg.

Di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin, harga karet di tingkat petani untuk pengumpulan selama setengah bulan hanya laku seharga Rp. 7.000 per kg. Harga ini menurun dibandingkan dengan Maret lalu, yaitu Rp. 7.500 per kg. "Kami tidak pernah tahu berapa sebenarnya harga karet yang wajar. Seluruh harga karet ditentukan oleh tengkulak, dan harganya ditentukan dari lama pengumpulan karet" kata Saleh Sediana, petani karet di Desa Sembawa, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin.

Menurut Saleh, tenkulak kerap beralasan bahwa kualitas karet petani kurang baik karena masih basah, dengan kadar kering sekitar 50 persen. Padahal, petani sudah berupaya menyimpan karet mereka selama setengah bulan agar kadar kekeringannya bertambah, namun karet tetap dibeli dengan harga rendah.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia ( Gapkindo ) Sumsel, Awi Aman, mengatakan, harga jual karet ke pabrik saat ini berkisar Rp. 18.000 per kg sampai Rp. 19.000 per kg untuk karet beku dengan kadar kering 100 persen.

Sumber: Kompas

No comments:

Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: