BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Friday, July 31, 2009

MEMAJUKAN KABUPATEN MUBA

" OPINI "
Oleh: dharu k

Apa sebabnya kabupaten MUBA sepertinya dari dulu sampai sekarang seolah-olah sulit untuk berkembang?

Program transmigrasi sudah dari dulu masuk ke kabupaten ini.
Jarak dari kota Palembang, ibukota propinsi tidaklah terlalu jauh 100 kilometer.
Pemekaran kabupaten dengan melepas kabupaten baru Banyuasin, sudah dilakukan.
Dimana letak kesalahan dan apa yang perlu dilakukan sampai kabupaten ini maju seperti kabupaten lainnya di Sumatera-Selatan.

Mungkin,, pendapat anda sebagai warga, baik di Muba maupun di luar Muba, baik warga Muba maupun bukan, dapat menjadikan kontribusi sepanjang anda memahami keberadaan kabupaten ini.

Juli 2009,mfar.
Email from : dharu_2737@yahoo.com


Read More..

Enam Guru Honor Terancam tak Diangkat

SEKAYU - Akibat adanya permasalahan administrasi, 6 guru honorer daerah di Muba terancam tak diangkat. ‘’Hingga saat ini jumlah tenaga honorer yang belum diangkat PNS yakni 151 orang, namun kemungkinan yang dilantik 145 orang, enam lainnya terancam,’’ ujar Kepala Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan (BKD Diklat) Muba Sohan Majid, kemarin.

Sohan mengaku belum mengetahui pasti permasalahannya. ‘’Saya dengar, mereka diangkat dalam usia 17 tahun, tetapi pastinya saya belum tahu,’’ ujarnya.

Soal formasi CPNS Muba? Dikatakannya, Muba dijatahi 593 orang, dengan rincian 22 sekdes, 145 tenaga honorer, 43 tenaga teknis, 164 tenaga medis, dan 219 guru. ‘’Ini yang kita usulkan ke Menpan. Kita masih menunggu keputusan yang akan dikeluarkan,’’ katanya.

Sumber: Sumeks 31/07/09

Read More..

Guru Berprestasi di Muba akan Diberi Reward

SEKAYU – Sebagai bentuk apresiasi terhadap tenaga pendidik di Musi Banyuasin (Muba) yang berprestasi, Bupati Muba H Pahri Azhari berjanji akan memberikan reward sepeda motor.

Menurutnya, bukan hanya tenaga pendidik yang akan me-nerima reward atau hadiah, masyarakat umum pun akan menerima hal serupa bagi yang memiliki prestasi di bidang lainnya. “Ini merupakan bentuk apresiasi dan kepedulian pemerintah daerah sekaligus pemberi motivasi,” ujar Pahri seusai membuka seminar nasional dengan tema meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik menuju Muba Smart 2012, di Kecamatan Sungai Lilin,Kabupaten Muba,kemarin.

Bupati menegaskan, selain mendapat reward dari Pemkab Muba,guru berprestasi juga akan mendapat reward dari pribadi bupati. Pemberian reward tidak hanya sebatas kepada para guru berstatus PNS, namun juga guru bantu dan tenaga honorer. Sehingga tidak ada istilah pilih kasih dalam pemberian reward.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menyambut baik adanya seminar nasional yang dilak-sanakan Pemkab Muba.“ Kegiatan ini cukup baik,terlebih jumlahnya mencapai 600 orang.Tidak gampang menggelar kegiatan seperti ini, apalagi mendatangkan aktivis pendidikan yang juga artis Yessy Gusman dan Ibu Muslimah Hap-sari yang juga guru teladan nasio-nal,“ tegasnya.

Sementara itu, Camat Sungai Lilin Sunaryo mengatakan, seminar pendidikan nasional kemarin merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap dunia pendidikan.Terlebih Muba merupakan kabupa-ten pelopor sekolah gratis. ”Ini juga menjadi bagian dari program menuju Muba Smart 2012,“ ujarnya.

Sumber: Sindo 30/07/09

Read More..

Thursday, July 30, 2009

Jelang Bulan Ramadan, Puluhan PSK Dijaring

SEKAYU – Bulan Ramadan, tak sampai satu bulan lagi akan dijalani umat muslim. Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, tim gabungan Pol-PP, polisi dan TNI di Kabupaten Muba mulai gencar memerangi kemaksiatan. Hasilnya, sebanyak 23 pekerja seks komersial (PSK) dan 7 pria hidung belang, serta 1 pasangan tanpa ikatan pernikahan yang sedang berindehoi dalam kamar hotel, terjaring razia yang berlangsung Selasa (28/7) mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB, kemarin.

Kasat Pol-PP Pemkab Muba Iskandar, menjelaskan puluhan PSK dan pria hidung belang itu terjaring operasi di kafe-kafe dan warung remang-remang di kawasan Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir. Semantara pasangan yang kedatangan sedang berindehoi dalam kamar hotel di Kecamatan Sungai Lilin, berinisial Bas dan Din. ’’Para PSK tersebut telah kita berikan surat perjanjian di atas kertas bermaterai untuk tidak melakukan perbuatannya lagi, selain disidangkan,” ujar Iskandar.

Dijelaskannya, puluhan PSK itu dijerat dengan Perda No 13/2005 tentang Pelarangan Perbuatan Maksiat. Sementara operasi yang digelar kali ini, merupakan langkah preventif sebagai tindak lanjut dari bergagai laporan masyarakat. Yang menyebutkan di dua kecamatan tersebut, kembali marak penyakit masyarakat (pekat). ”Apalagi memasuki bulan suci Ramadan tidak lama lagi ini, sehingga perlu dilakukan penertiban berbagai hal yang bakal merusak keamanan dan ketertiban masyarakat,” tegasnya.

Sumber: Sumeks 30/07/09



Read More..

Wednesday, July 29, 2009

2010 Pemkab Muba Bangun Irigasi di BHL

SEKAYU - Untuk peningkatan hasil pertanian, Pemkab Muba bakal membangun irigasi di Kecamatan Batang Hari Leko (BHL). Rencananya, irigasi bantuan pusat ini direalisasi 2010. ‘’Saluran irigasi yang dapat mengairi belasan ribu hektare ini akan memanfaatkan aliran air Sungai Musi,’’ ujar Bupati Muba H Pahri Azhari, kemarin.

Dikatakannya, adanya saluran irigasi nantinya sistem tanam akan lebih teratur dan perekonomian masyarakat dapat meningkat. “Belajar dari beberapa daerah yang menggunakan sistem pengairan irigasi, hasilnya lebih baik,“ tegasnya.

Dipaparkannya, untuk tahap awal pembangunan disiapkan dana Rp31 miliar dari APBN. Terget pembangunan akan selesai dalam setahun. ‘’Namun tergantung alokasi dana pemerintah pusat, karena dana tak memungkinkan diambil dari APBD Muba,’’ paparnya.

Dikatakannya, irigasi ini akan mengairi persawahan di Kota Sekayu, Bailangu, Lumpatan, Epil hingga Danau Cala.

Sumber: Sumeks 29/07/09



Read More..

Bulan Ramadan Akan Ada Pemadaman Listrik

SEKAYU - Di bulan Ramadan, kemungkinan pemadaman listrik akan tetap terjadi, bahkan meningkat durasinya. Selain faktor debit air di beberapa pembangkit menurun, tegangan listrik di gardu induk (GI) di Betung juga menyusut karena jarak yang cukup jauh serta penghantar overload. ‘’Khusus di Muba, permasalahannya yakni suplai listrik ke gardu penghubung Sekayu tegangannya menurun 4 KV, ini karena jarak yang jauh,’’ ujar Kepala PLN Ranting Sekayu Cecep Sulaiman, kemarin.

Untuk mengatasinya, lanjutnya, dengan membuat fender atau jaringan baru dari GI Betung ke Sekayu sepanjang 81 km. “Kita sudah mengusulkan ke Pemkab Muba untuk membangun SUTM A3CS 150 mm2 underbuilt antara GI Betung ke Sekayu sepanjang 81 km, agar suplai listrik optimal,’’ ujarnya.

Soal biaya, Cecep mengaku tak tahu pasti, namun diperkirakan Rp8 miliar. ‘’Kalau itu terwujud, selain suplai optimal, penambahan pelanggan juga dapat dilaksanakan,’’ ujarnya yang menambahkan dengan penambahan jaringan maka penyusutan tegangan bisa diminimalisir.

Cecep juga berharap setiap ada kegiatan yang sifatnya besar dapat berkoordinasi dengan PLN, sehingga pihaknya bisa menyiapkan langkah antisipasi. “Kalau ada koordinasi, kita akan siap-siap, artinya bisa memindahkan jadwal pemadaman pada saat acara,’’ bebernya.

Sumber: Sumeks 29/07/09

Read More..

Saturday, July 25, 2009

Empat Kasek Berprestasi ( Dua dari Muba ) Terpilih Wakili Sumsel

PALEMBANG – Setelah mengikuti babak penyisihan Pemilihan Kepala Sekolah (kasek) Berprestasi tingkat TK-SMA Provinsi Sumsel yang dimulai 19-24 Juli lalu,empat kasek terpilih untuk mewakili SumateraSelatan( Sumsel) dalamkompetisi serupa di tingkat nasional.

Pengukuhan kasek berprestasi ini dilaksanakan di Aula Handayani Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel kemarin, yang ditandai dengan pemasangan selempang oleh Kepala Disdik Sumsel H Ade Karyana dan disaksikan seluruh panitia dan peserta Pemilihan Kepala Sekolah (kasek) Berprestasi tingkat TKSMA Provinsi Sumsel.

Kabid Pembinaan Pendidikan Tinggi (Dikmenti) pada Disdik Sumsel Widodo mengatakan, keempat kasek tersebut berhasil menjadi juara I dari 44 peserta, utusan dari 15 kabupaten/kota se- Sumsel. ”Kasek berprestasi yaitu Fethan Werdaty dari TK Perwanida I Palembang,Wahyu dari MI Assalam Sungai Lilin Musi Banyuasin, Jaka Sartapa dari SMPN 1 Sungai Lilin Musi Banyuasin, dan Siti Animan dari SMA Negeri 5 OKU,” sebut Widodo.

Para kasek berprestasi ini, menurut dia, sudah melalui berbagai penilaian, seperti kompetensi kepribadian, manajerial, sosial, kewirausahaan, supervisi, kinerja, prestatif, wawasan pendidikan, praktik teknologi informasi (TI), presentasi karya tulis wajib dan wawancara.

Kepala Disdik Sumsel H Ade Karyana menambahkan, para kasek berprestasi ini akan memperoleh uang pembinaan dan piagam penghargaan, masing-masing Rp5 juta untuk juara I,Rp3,5 juta untuk juara II,dan Rp2,5 juta untuk juara III.“Saya percaya para pemenang telah dipilih secara objektif oleh tim juri.Bagi pemenang I,kita berharap dapat meraih juara di tingkat nasional,”katanya.

Sumber: Sindo 25/07/09

Read More..

Friday, July 24, 2009

Besi Pengaman Jembatan di Muba Banyak Hilang

SEKAYU – Besi-besi pipa pengaman jembatan di wilayah Kabupaten Muba (Muba) banyak yang hilang. Diduga besi tersebut hilang karena dicuri warga.

Pantauan SI, berbagai bekas gergajian pada besi-besi mewarnai hampir seluruh jembatan di berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Muba, seperti Kecamatan Keluang, Lalan, Sungai Lilin, Lais, dan Banyung Lencir.Kondisi jembatan tersebut tidak utuh lagi karena pipa pengaman jembatan sudah banyak yang hilang. “Bukan hanya pipa jembatan besi sebagai pengaman yang sering hilang, pipa pertamina yang sudah tidak aktif lagi juga sering menjadi sasaran pencurian,”kata Aslan ,45,warga Desa Pandan Dulang, kemarin.

Selain itu, penyebab lainnya, banyak besi pipa pengaman jembatan yang hilang, seperti kena tabrak oleh kendaraan sehingga rusak, akhirnya warga mengamankan besi tersebut. Warga khawatir jembatan bisa roboh mendadak karena banyak besibesi penyangga yang hilang. Kepala Dinas PU Bina Marga Muba H Suhaimi mengajak setiap kepala desa (kades) turut bertanggung jawab dan mengamankan aset pemerintah tersebut. Apalagi,jembatan merupakan fasilitas publik yang harus dijaga bersama.

Sistem pembangunan jembatan,kata dia,ke depan akan diubah dengan cara cor dengan penyangga beton, sehingga tidak ada lagi besi-besi yang hilang. Anggota DPRD Muba Syairi Remuso meminta,pihak Dinas PU BM memperbaiki jembatan yang rusak dan mengganti besi-besi penyangga jembatan yang hilang.

Selain itu,kerja sama dinas terkait dengan aparatur pemerintahan desa setempat harus ditingkatkan untuk menjaga dan memelihara sarana dan prasarana publik.

Sumber: Sindo 23/07/09

Read More..

Pendidikan di Muba Butuh Perhatian

SEKAYU – Fasilitas pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Muba masih membutuhkan perhatian ekstra. Pasalnya, fasilitas tersebut belum merata. Bahkan, timpang antara kecamatan dan kabupaten.

Misalnya, di Kecamatan Batang Hari Leko, SMAN I bangunannya masih menumpang di SMPN I.Artinya, fasilitas yang dimiliki SMAN I belum ada,padahal usia sekolah tersebut sudah enam tahun dan telah meluluskan siswanya sebanyak 3 angkatan. Di Kecamatan Keluang, SMAN 2 masih kekurangan ruang kelas. Akibatnya pada penerimaan siswa baru (PSB) tahun ini, banyak siswa yang tidak tertampung.

Di Kecamatan Babat Toman juga mengalami hal yang sama, SMAN 3 mengalami kekurangan ruang kelas. Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Muba Asnawi CK melalui Kasubdin Perencanaan Fauzi Asran mengatakan, kekurangan fasilitas pendidikan tersebut segera dibenahi.

“Saat ini, proses tender untuk pembangunan SMAN I di Batang Hari Leko sedang dilakukan,” katanya kemarin. Proyek tersebut akan menelan dana Rp500 juta lebih.

Sumber: Sindo 23/07/09

Read More..

Wednesday, July 22, 2009

Jalan Sekayu–Mura Nyaris Putus

SEKAYU – Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) yang menghubungkan Kota Sekayu dengan Kabupaten Mura terancam putus.

Aspal jalan ambles tergerus luapan Sungai Musi. Namun,hingga kemarin pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang bertanggung jawab untuk memelihara jalanjalan provinsi belum juga memperbaiki jalan yang rusak berat tersebut.Kondisi ruas jalur lintas yang longsor itu berada di kawasan perbatasan Desa Kemang dan Terusan,Kecamatan Sanga Desa.

Lebar jalan semakin menyempit karena hampir sebagian badan jalan ambles. Separuh badan jalan jatuh ke sungai. Para pengendara mengaku kesulitan saat melewati jalan milik provinsi tersebut. Selain harus antre untuk melewatinya,mereka perlu berhati-hati karena bisa terperosok ke lubang lebar menganga akibat longsoran. Kerusakan jalan akan semakin parah lantaran masih banyak kendaraan bermuatan berat yang nekat melewati jalan tersebut.Warga setempat mengkhawatirkan jalan tersebut bisa putus tiba-tiba dan memakan korban jiwa.

“Kondisi ini sebenarnya sudah terjadi sejak Januari lalu. Artinya, sudah berjalan enam bulan ini belum juga ada perbaikan. Jalan rusak tersebut jelas sangat membahayakan para pengendara. Kami mendesak pihak pemerintah provinsi melalui dinas terkait segera menurunkan tim untuk memperbaiki jalan rusak tersebut,” kata Wandi, 54,warga Desa Kemang. Dia menjelaskan, jalan tersebut cukup padat dilalui pelbagai kendaraan karena posisinya strategis menghubungkan beberapa desa di Kabupaten Muba dengan pusat kota.

Tak hanya itu, jalan tersebut juga menghubungkan Muba dengan Kabupaten Mura, Provinsi Bengkulu, Kabupaten Empat Lawang, Kota Lubuklinggau, Kota Pagaralam, dan sejumlah daerah lainnya. Menurut dia,jalan tersebut sebenarnya baru sekitar dua tahun diperbaiki dan merupakan jalur alternatif ke beberapa daerah di bagian barat Pulau Sumatera. Jika harus melewati jalur sebenarnya, memakan waktu lama dan ongkos besar. Karena itu, banyak sopir truk memilih melewati jalan itu.

“Keberadaan jalan ini dapat mempersingkat waktu sehingga banyak kendaraan berat yang selalu melintas. Arus lalu lintas setiap harinya cukup padat dan memang jalan ini berperan dalam meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat sekitar,” katanya. Dia mengungkapkan, di sebelah sisi kanan jalan pernah dilakukan penimbunan beberapa bulan lalu. Namun, luapan arus sungai dan banyaknya kendaraan yang melintas setiap hari membuat aspal jalan ambles.

Sebelumnya, pernah ada pihak pemprov yang datang dan berjanji segera melakukan perbaikan jalan, tetapi hingga kini belum ada upaya perbaikan. Sementara itu, Camat Sanga Desa Robby Kurniawan mengatakan, kerusakan jalan telah dilaporkan ke pihak Pemerintah Kabupaten Muba dan Pemerintah Provinsi Sumsel.“Kami berharap jalan yang menunjang kegiatan perekonomian warga tersebut dapat segera diperbaiki,” katanya.

Sumber: Sindo 21/07/09

Read More..

Tuesday, July 21, 2009

Fasilitas Pendidikan di Muba Masih Timpang

SEKAYU - Sebagai daerah pelopor pendidikan gratis di Sumsel, masih banyak persoalan pendidikan yang harus diperbaiki di Muba. Apalagi kesan ketimpangan fasilitas pendidikan sangat ketara antar kecamatan dengan ibukota kabupaten. Seperti di Kecamatan Batang Hari Leko (BHL), satu-satunya SMAN I BHL. Saat ini, mereka masih menumpang belajar di SMPN I BHL. Ironisnya, SMAN I BHL sudah enam tahun menumpang.

Sementara itu, di Kecamatan Keluang sebuah SMAN 2 masih kekurangan ruang local. Akibatnya pada penerimaan siswa baru (PSB) tahun ini, banyak siswa yang tak tertampung. Di Babat Toman juga mengalami hal sama, SMAN 3 kekurangan 3 local. Akibatnya, banyak siswa tak tertampung pada PSB tahun ini.

Kepala Dinas Pendidikan Muba Drs Asnawi CK melalui Kasubdin Perencanaan Fauzi Asran SE membenarkan SMAN I BHL hingga kini belum memiliki bangunan permanent alias masih menumpang di SMPN I BHL. ‘’Saat ini proses terdernya sedang berlangsung untuk rencana pembangunan SMAN I BHL,’’ ujarnya.

Namun secara teknis pembangunannya bukan Diknas melainkan Dinas PU Cipta Karya. ‘’Anggaran pembangunan SMAN I BHL dialokasikan melalui APBD dengan besaran dana Rp500 juta lebih,’’ katanya.

Dana ini, hanya untuk membangun 3 lokal kelas, dan pembangunan akan dilakukan secara bertahap dengan membangun fasilitas lainnya. ‘’Mudah-mudahan 2010 SMAN I BHL sudah memiliki bangunan sendiri, meski hanya 3 lokal untuk saat ini,’’ terangnya.

Fauzi Asran menjelaskan, ada empat sekolah yang akan mendapat fasilitas bangunan yakni SMAN 2 Keluang ditambah 2 local, SMAN 3 Sekayu satu local, SMAN 3 Babat Toman akan ditambah 3 lokal, dan SMA Rahmaniyah Sekayu mendapat bantuan dari Pemkab Muba meski statusnya swasta.

Dikatakannya, kekurangan fasilitas sekolah di kecamatan lainnya akibat dana APBD yang dimiliki tersedot oleh pembangunan fasilitas SMAN 2 Unggulan, SD Model, MAN Model. ‘’Namun ketiga proyek sekolah akan diselesaikan tahun ini, karenanya kita mulai melakukan pengembangan sekolah di kecamatan lainnya,’’ pungkasnya.

Sumber: Sumeks 21/07/09

Read More..

Pemanfaatan Fasilitas Umum di Muba Belum Optimal

SEKAYU – Pemanfaatan fasilitas umum (fasum) di Kabupaten Muba terutama di Kota Sekayu hingga saat ini belum optimal. Wakil Bupati (Wabup) Muba Islan Hanura menilai pengetahuan masyarakat masih minim untuk memanfaatkan segala fasilitas umum yang banyak dibangun di daerah Muba.

Misalnya, keberadaan fasilitas terminal di Kota Sekayu. “Padahal tempat tersebut disediakan guna menghidupkan perekonomian masyarakat. Namun, terminal tersebut belum juga dipergunakan, baik oleh masyarakat ataupun sopir angkutan umum,”kata Wabup. Wabup menjelaskan, pembangunan fasum,di Kota Sekayu dan seluruh wilayah Muba menggunakan uang rakyat.

Oleh karena itu, semestinya warga Muba dapat memanfaatkan dan memfungsikan seluruh fasilitas umum yang ada. Islan menyebutkan, pemerintah membangun fasum berdasarkan prioritas dan kebutuhan masyarakat setempat. Jadi, tinggal masyarakat yang memanfaatkan, merawat,dan menjaga fasum tersebut sesuai dengan keperluannya. Berbagai fasilitas umum telah dibangun di Muba, di antaranya, ada halte, sarana olahraga, tempat rekreasi,dan fasilitas lainnya.

Pembangunan fasum tersebut tentunya menggunakan anggaran yang tidak sedikit dan bersumber dari pendapatan daerah.“Semua pembangunan tersebut untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Selain itu,membuat masyarakat lebih mencintai daerahnya,” katanya. Sementara itu, anggota DPRD Muba Ahmadi Dusat menga-ta-kan, pemanfaatan fasum oleh masyarakat merupakan salah satu bentuk partisipasi pembangunan.

Hal itu menunjukkan dukungan masyarakat terhadap pembangunan di daerahnya. Namun, dia meminta dinas terkait melakukan pengawasan.

Sumber: Sindo 20/07/09

Read More..

Ruas Jalan Provinsi Makin Rusak

SEKAYU – Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Betung,Kabupaten Banyuasin dengan Kota Sekayu,Kabupaten Muba dipenuhi lubang-lubang yang menganga.

Kerusakan jalan tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Para pengendara yang melintasi ruas jalan tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya. Sebab, di sepanjang jalan itu dipenuhi lubang dengan lebar 50 centimeter dan kedalaman sekitar 10-30 centimeter. Kerusakan jalan terparah berada di kawasan jalan di Desa Bailangu,Kecamatan Sekayu, Desa Epil, dan Desa Teluk sebelum Jembatan Teluk II,Kecamatan Lais.

Ruas jalan tersebut termasuk cukup padat dilewati kendaraan karena merupakan jalur alternatif ke sejumlah kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel), Provinsi Bengkulu, dan provinsi lainnya. Ketua DPRD Kabupaten Muba H Sulgani Pakuali mengatakan, kondisi jalan rusak tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan pengendara bermotor. Pasalnya, keselamatan mereka terancam saat melewati jalan tersebut, terutama pada malam hari. Lubang-lubang yang bertebaran di sepanjang jalan tersebut tidak terlihat di waktu malam.

Selain itu,jalan provinsi yang melintasi Kabupaten Muba tersebut banyak memiliki tikungan tajam sehingga menyulitkan pengemudi saat berkendara. Para pengemudi harus ekstra hatihati dan penuh konsentrasi. Sedikit saja lengah, masuk ke lubang nyawa pun bisa melayang. Dia menerangkan, jalan rusak ditambah lagi rawan longsor di musim penghujan. Sistem drainase atau saluran air yang buruk di sepanjang jalan dan luapan air Sungai Musi menjadi penyebab utama terjadinya longsor.

Dia menyebutkan, Dewan telah mengajukan usulan kepada pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel melalui komisi terkait.Namun, hingga kini belum ada respons apalagi perbaikan terhadap jalan yang rusak tersebut.Dia meminta pihak pemprov untuk bertanggungjawab memperbaiki kerusakan jalan tersebut. Selama ini,pihak Pemkab Muba telah berupaya maksimal melakukan perbaikan tambal sulam melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Muba.

“Pemprov belum memperhatikan aspirasi kita,namun sebaliknya pemerintah daerah yang lebih memperhatikan,”tegasnya. Dia menambahkan,dari 15% hasil sumber daya alam (SDA) di Muba, sebanyak 3% disetor ke pemprov atau sekitar Rp360 miliar per tahunnya. Sedangkan 6% untuk pembangunan daerah lain dan 6% atau Rp735 miliar untuk Muba. Ini membuktikan Muba berkontribusi besar bagi pembangunan daerah, sehingga wajar jika pemprov memberi perhatian lebih pada Kabupaten Muba.

Sementara itu, Kasubdin Pengendalian, Operasional dan Pengujian Dinas PU BM Muba Rismawati Gathmyr mengatakan, jalan di Desa Teluk sebelum Jembatan Teluk II yang rusak tersebut memang merupakan tanggungjawab Provinsi Sumsel. Dengan begitu, pihaknya tidak berhak memperbaiki kondisi jalan rusak tersebut. Namun, dia telah menyiagakan seluruh tim di sepanjang jalan rusak yang berada di wilayah Kabupaten Muba untuk melakukan perbaikan.

Salah seorang warga Desa Bailangu,Muba Agus ,34,mengatakan, jalan-jalan yang rusak harus segera diperbaiki pemerintah melalui dinas terkait. Warga merasa kenyamanan bahkan keselamatannya terganggu selama jalan rusak tersebut belum juga diperbaiki.Apalagi,aktivitas perekonomian di kawasan jalan rusak tersebut cukup tinggi. “Jalan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat. Kerusakan jalan tersebut jelas menghambat kegiatan ekonomi warga,”katanya.

Selain itu, jalan-jalan beraspal yang mulus dan bagus merupakan indikator keberhasilan pembangunan di setiap daerah. Artinya daerah tersebut berhasil dalam menyediakan sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukungnya. Aktivitas perekonomian masyarakat pun menjadi lancar dan mendorong meningkatnya kesejahteraan sosial.

Sumber: Sindo 20/07/09

Read More..

Monday, July 20, 2009

Mega-Prabowo Kalahkan SBY-Boediono di Muba

PALEMBANG — Tidak semua kabupaten/kota di Provinsi Sumsel berhasil dikuasai pasangan Capres-Cawapres SBY-Boediono pada Pilpres 2009. Di empat kabupaten/kota, perolehan suara SBY-Boediono pada pilpres lalu dapat dikalahkan oleh pasangan Capres-Cawapres Mega-Prabowo.

Empat daerah tersebut adalah Kabupaten Muba, Musirawas, Muaraenim dan Kota Prabumulih. Di Kabupaten Muba, Mega-Prabowo 158.013 suara sedangkan SBY-Boediono 91.273 suara. Di Musirawas, Mega-Prabowo 170.717 suara sedangkan SBY-Boediono 104.314 suara. Di Kota Prabumulih, Mega-Prabowo 40.907 suara sedangkan SBY-Boediono 35.221 suara. Dan di Muaraenim, Mega-Prabowo 215.075 suara dan SBY-Boediono 124.804 suara.

Meski demikian secara umum, SBY-Boediono tetap unggul di Provinsi Sumsel berdasarkan hasil rekapitulasi suara pilpres di tingkat KPU Provinsi Sumsel, Minggu (19/7). Pasangan SBY-Boediono meraup 2.072.451 suara, pasangan Mega-Prabowo 1.518.648 suara dan pasangan JK-Wiranto memperoleh 244.245 suara.

“Dari hasil rekap, jumlah suara pasangan SBY-Boediono peringkat pertama, Mega-Prabowo peringkat kedua dan pasangan JK-Wiranto peringkat ketiga,” ujar anggota KPU Provinsi Sumsel Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Alfian Toni setelah selesai rekapitulasi ditingkat KPU Provinsi Sumsel.

Namun dalam rekapitulasi yang berlangsung dari pagi hingga petang, saksi dari pasangan Mega-Prabowo, Nopran Marjani serta Yudha Rinaldi mempersoalkan masalah jumlah pemilih. Dikatakan, jumlah pemilih Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres 2009 di beberapa daerah di Sumsel membingungkan. Hal itu karena masih ada data yang tidak valid.

Saksi dari pasangan JK-Wiranto, Jamratul tidak menyampaikan keberatan terhadap hasil rekapitulasi suara di KPU Provinsi Sumsel. Namun Jamratul tetap mengkritik mengenai data DPT yang digunakan pada Pilpres 2009.

Sementara itu rekapitulasi di KPU Provinsi Sumsel selesai lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan, 19-21 Juli 2009. Proses berjalan lancar tanpa sanggahan berarti terhadap hasil rekapitulasi ditingkat KPU kabupaten/kota yang dibacakan oleh masing-masing anggota KPU kabupaten/kota bersangkutan.

Sumber: Sripo 20/07/09

Read More..

Kepala Kantor Pos Sungai Lilin Ditikam Perampok

PALEMBANG – Kepala Kantor PT Pos cabang Sungai Lilin, Muba, Iskandar Sebastian (40), menjadi korban keganasan kawanan perampok bertopeng. Dia nyaris tewas dengan luka tikaman di leher dan tangan, hingga membuatnya terpaksa dirawat di RSMH Palembang. Bahkan istrinya, Diana, juga sempat ditodong pakai senjata api (senpi) oleh pelaku yang menyatroni rumah dinasnya yang bersebelahan dengan Kantor PT Pos cabang Sungai Lilin.

Informasinya, sebelum menyatroni rumah dinasnya, empat perampok itu lebih dulu menyambangi Kantor PT Pos cabang Sungai Lilin, Minggu (19/7) sekitar pukul 03.00 WIB. Kawanan perampok yang dilengkapi senpi dan sajam, masuk ke dalam kantor pos setelah merusak pintu. Diduga saat sedang mencari barang-barang berharga yang bisa diambil, aktivitas pelaku menimbulkan suara berisik. Lalu terdengar korban, yang rumah dinasnya bersebelahan dengan kantor pos.

Bersama istri dan anak perempuannya, korban berusaha mencari tahu asal suara-suara mencurigakan dari dalam kantor pos yang dipimpinnya itu. Lacur, ternyata pelaku sudah meringsek masuk ke dalam rumah dinas yang ditempati korban. Salah seorang pelaku, menodongkan senpinya ke kepala istri korban, Diana. Namun anak perempuan korban yang masih berusia 14 tahun itu beraksi heroik, memberanikan diri membuka topeng salah seorang pelaku.

Diduga panik topengnya terbuka dan takut identitasnya diketahui, pelaku berusaha kabur hingga salah satunya berhasil ditangkap korban. Namun, pelaku lainnya langsung menikam leher korban dan tangannya juga terluka saat menangkis hujaman pisau pelaku. Dalam kondisi berdarah, korban masih berusaha mengejar pelaku yang kabur ke arah kuburan. Tapi kawanan pelaku berhasil lolos, karena mereka memarkirkan sepeda motornya di sekitar kuburan.

Sementara korban yang terluka, oleh istrinya lalu dibawa ke tempat praktek dokter setempat, dr Mukhlis. Sempat dirawat, tapi akhirnya sekitar pukul 12.00 WIB siang korban dirujuk ke RSMH Palembang. Hingga kemarin, korban masih tergolek lemah di ruang rawat inap Bedah A, RSMH Palembang. Istrinya yang mengenakan jilbab, tampak sedang menunggui suaminya yang terluka saat menggagalkan aksi perampokan di kantor pos dan rumah dinasnya itu.

Di bagian lain, jajaran kantor pos Palembang maupun Kanwil Pos III Sumbagsel, kemarin tampak ada yang berkunjung ke RSMH Palembang untuk melihat kondisi korban. Kepala Kantor Pos Palembang Drs Gustap PM Marpaung SH, melalui wakilnya Mukhlis, membenarkan jika korban Iskandar adalah Kepala Kantor Pos cabang Sungai Lilin, Muba. ”Ketika itu ia (Iskandar,red) memergoki 4 perampok bersenpi. Istrinya ditodong dan anaknya sempat membuka topeng salah satu perampok,” ungkap Mukhlis, ketika dikonfirmasi via ponselnya, kemarin.

Atas kejadian itu, pihaknya sudah melaporkan kasus percobaan perampokan hingga menyebabkan korbannya terluka, ke Polsek Sungai Lilin. Terpisah, Sumatera Ekspres, tadi malam coba mengonfirmasikan terkait kejadian itu ke Kapolres Muba AKBP Drs Kasihan Rahmadi. Namun dia mengaku belum mengetahui adanya kejadian itu. ”Saya belum terima laporannya,” tukasnya singkat, via ponselnya tadi malam.

Sumber: Sumeks 20/07/09

Read More..

Antre Kendaraan 4 Km di Sungaililin

SEKAYU — Kemacetan lalu lintas kembali terjadi di Jalan Lintas Sumatera Palembang-Jambi tepatnya di Km 111, kelurahan Sungai Lilin Kabupaten Muba. Antrean panjang hingga mencapai 4 Km ini akibat adanya kegiatan pelebaran jalan dan penggantian pipa perusahaan minyak.

Informasi dan data yang dihimpun dari sumber di-lapangan, Minggu (19/7) arus transportasi Palembang-Jambi cenderung meningkat menjelang akhir pekan. Kepadatan arus transportasi ini tidak diim-bangi dengan ruas jalan yang cenderung menyempit karena padatnya kendaraan dari pangkal jembatan Sungaililin menuju pasar.

Kondisi diperparah dengan pekerjaan pelebaran jalan yang masih dalam pengerjaan mencapai 2 Km disebelah kiri dari arah Palembang menuju Jambi. Selain kepadatan arus kendaraan dan pelebaran jalan yang menggunakan alat berat yang belum diketahui kapan selesainya, kemacetan semakin diperparah dengan penggantian pipa perusahaan minyak yang masih dalam pengerjaan di sebelah kanan badan jalan menuju Jambi.

Pengguna jalan selalu mengeluh bila memasuki kawasan kecamatan Sungai Lilin karena kemacetan bisa dipastikan terjadi setiap hari dari pagi hingga menjelang malam. Menurut Suryono (37), warga desa Srigunung kecamatan Sungai Lilin yang dihubungi kemarin meminta kepada pemerintah dan pihak terkait untuk mencari solusi agar kemacetan tidak terjadi lagi bila pengguna jalan memasuki kecamatan Sungai Lilin.

Selain itu perlu dipikirkan kapasitas jembatan sungai lilin yang kondisinya sangat mengkhawatirkan bila setiap hari dijejali kendaraan roda empat yang macet diatas jembatan.”Kami khawatir bila badan jalan tidak ditimbun-timbun sangat membahayakan pemakai jalan. Kalau kemacetan hampir setiap hari kami rasakan terutama sejak ada galian pipa dan pelebaran jalan,” kata Suryono seraya mempertanyakan pula spesipikasi jalan yang pengerjaannya terkesan lamban. Hal sama dikatakan Amdal (34) sopir fuso yang melintas di Jalan Palembang-Jambi yang mengaku dirugikan karena seringnya terjadi kemacetan. Menurut pria dua putra ini penger-jaan yang dilakukan sisi kanan dan kiri jalan seharusnya tidak dikerjakan dalam waktu bersamaan karena pengendara jalan mengalami kesulitan terutama dalam memarkirkan kendaraan pada saat berhenti. Amdal mengatakan kendaraan yang akan berhenti otomatis tertahan di aspal badan jalan karena untuk menghentikan kendaraan ke kiri dan kanan jalan kesulitan karena dua pekerjaan galian pipa dan pelebaran jalan yang belum ditimbun. “Kalau begitu susah kendaraan yang mau berhenti tidak ada pilihan lain kecuali berhenti diatas aspal sehingga kemacetan terjadi. Seharusnya tidak seperti ini apalagi pengerajaannya sepanjang jalan,” keluh Amdal. Kepala dinas Perhubungan Kabupaten Muba Sofyan Wahidoen, S Sos, MSi sebelumnya mengatakan akan mengecek langsung kelapangan dan meminta pengguna jalan dan masyarakat dapat tertib menggunakan jalan sehingga transportasi menjadi lancar.

Sumber: Sripo 20/07/09

Read More..

Jalan Desa di Muba Memprihatinkan

SEKAYU – Kondisi jalan desa di Kecamatan Sungai Keruh,Kabupaten Musi Banyuasin sangat memprihatinkan.Hampir sepanjang jalan yang menghubungkan 9 desa tersebut rusak parah.

Kerusakan terjadi di Desa Sungai Dua, Setia Jaya, Jirak, Talang Bandung, Rukun Rahayu, Mekar Jaya,Keramat Jaya,Layan dan Rejo Sari. Margono,45,warga Desa Jirak, Kecamatan Sungai Keruh membenarkan jika jalan penghubung yang ada di sembilan desa tersebut sangat memprihatinkan. Kondisi itu, akan bertambah sulit dilalui jika musim penghujan datang. Sebaliknya, jika musim kemarau tiba sepanjang jalan ini penuh debu.

“Kondisi seperti ini sangat tidak nyaman, dan jalan kami ini sangat butuh perhatian,” terangnya kepada SI kemarin. Dia menjelaskan,jumlah kepala keluarga di sembilan desa tersebut sekitar 8.000 kepala keluarga. Sehingga jika kondisi jalan tidak segera diperbaiki jelas manghambat perekonomian masyarakat.Selain itu gangguan keamanan sudah menunggu.“Desa kami ini merupakan penghasil minyak terbanyak, tapi pembangunan jalan tidak ada sama sekali,”ujarnya.

Dia mengatakan, dulu mantan Bupati Muba yang juga Gubernur Sumsel sekarang H Alex Noerdin pernah berjanji memperbaiki jalan di Desa Jirak.Tapi hingga kini belum ada realisasi dari pemerintah daerah melalui dinas terkait.“Kami hanya meminta agar pemerintah segera memperbaiki jalan kami yang rusak.Itu saja kok,”tegas dia. Pantuan SI di lapangan,salah satu jalan yang menghubungkan Desa Tebing Bulang dan Desa Sungai Dua memang cukup memprihatinkan. Jalan selebar dua meter tersebut hanya ditimbun dengan batu koral. Sepanjang jalan dipenuhi lubang dengan lebar 40-60 centimeter dengan kedalaman 30-40 centimeter.

Syailendra,warga Desa Sungai Dua mengatakan,kondisi jalan yang rusak tersebut telah lama terjadi. Hingga kini belum juga mendapat perhatian pemerintah daerah. “Kondisi itu terjadi sekitar empat tahun terakhir,”jelasnya kemarin. Dia mengatakan, jalan sepanjang 12 kilometer dari Desa Tebing Bulang tersebut pernah diperbaiki pada 2003 lalu,dengan menggunakan dana PKPK-BBM dari pemerintahpusat. Tapi,tidakdilakukanpengaspalan melainkan hanya ditimbun dengan menggunakan koral.“Jalan itu pertama kali diperbaiki pada 1999 oleh PT Sinar Mas.

Tapi tidak diaspal melainkan hanya ditimbun menggunakan koral,”ungkap dia. Dia menerangkan, satu-satunya jalur transportasi bagi sekitar 350 kepala keluarga tersebut sangat sulit dilewati jika hujan lebat turun. Karena jalan menjadi lengket dan lubang dipenuhi dengan air hujan. “Kalau hujan jangan kan mobil, motorpun tidak dapat melaluinya,” ungkap dia. Dia mengatakan,jalan tersebut merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Muba dan Kabupaten Muaraenim yang paling dekat.

Jika tidak harus melalui Desa Jirak atau beberapa jalan alternatif lainnya yang ada.“Jarak dari desa kami sekitar 14 kilometer, sehingga sangat dekat,”ungkapnya. Dia berharap agar pemerintah setempat segera memperbaiki jalan itu agar tidak terjadi permasalahan di masyarakat sekitar.“Beberapa waktu lalu ada perampokan motor karena kondisi jalan yang rusak. Jika jalan bagus pasti tidak seperti itu,”tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) H Suhaimi mengatakan,tahun ini pihaknya sedang berupaya dengan optimal memperbaiki setiap jalan kabupaten yang rusak. Sehingga ditargetkan pada tahun depan tidak ada lagi jalan yang rusak.

Dia menambahkan,diperlukan proses dan waktu untuk melaksanakan pembangunan.Sehingga diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat bersabar “Kita akan terus tingkatkan pelayanan bagi masyarakatkhususnya jalan,”tegasnya.

Sumber: Sindo 19/07/09

Read More..

Saturday, July 18, 2009

Pahri Buka Muba Challenge Off Road

SEKAYU - Kejuaraan Muba Off Road Challenge 2009 resmi dibuka kemarin. Adalah Bupati Muba, H Pahri Azhari sendiri yang membuka ajang yang diikuti sebanyak 77 off roader di halaman Pendopoan Rumah Dinas Bupati Muba Kemarin (17/7).

Tidak hanya dari Sumsel, ajang ini sendiri diikuti off roader dari luar Sumsel seperti dari Jabar, DKI Jakarta, Banten, Bogor, Solo, Kaltim, bahkan dari Negara tetangga Malaysia juga tidak mau melewatkan a kesempatan adu kebolehan yang sangat menantang di Danau Ulak Lia hingga Minggu (19/7).

Bupati H Pahri Azhari mengatakan, sangat menyambut baik kejuaraan off road ini, apalagi para offroadernya banyak yang datang dari luar Sumsel. Ajang seperti ini dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan Kabupaten Muba kepada daerah lain. “Kejuaraan ini juga sebagai ajang untuk terus mengembangkan bakat dan minat para pembalap untuk memotivasi dirinya menjadi pembalap yang handal baik ditingkat nasional maupun yang lebih bergengsi lagi,” ujar Pahri.

Sementara Ketua Panitria pelaksana Off Road H Apriyadi mengatakan, pada kejuaraan Off Road ini juga diikuti oleh Bupati empat lawang H Budi Antoni. Kejuaraan yang memperebutkan hadiah utama mobil dengan total uang Rp 150 juta.

Sumber: Sumeks 18/07/09

Read More..

Rp60 M untuk Jalan Betung–Sekayu

PALEMBANG – Departemem Pekerjaan Umum (PU) mengucurkan dana sebesar Rp60 miliar kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Provinsi Sumsel untuk peningkatan jalan dari Betung, Banyuasin,ke Sekayu,Muba,sejauh 57 km.

Kepala Bidang Bina Teknik Dinas PU BM Yusuf Usman mengatakan, dana dikucurkan untuk mempercepat perbaikan jalan yang rusak parah sepanjang Betung– Sekayu. Bahkan, pekan ini kontraktor sudah bisa melakukan pengerjaan peningkatan jalan Betung– Sekayu yang rusak parah dengan melakukan kontrak kerja sama.

”Proses pengerjaannya tidak bisa satu paket,tapi dua paket.Sebab, satu paket tidak akan habis, karena itu (dana pembangunannya) reguler. Kalau tidak salah, satu paket ada yang Rp28 miliar dan satunya lagi Rp22 miliar,” ungkap Yusuf kepada SI kemarin.

Menurut Yusuf, meskipun dana yang disiapkan Rp60 miliar,bukan berarti cukup untuk meningkatkan akses jalan Betung– Sekayu. Pasalnya, dari penghitungan kasar, jalan Betung– Sekayu belum bisa tuntas hanya dengan dana Rp60 miliar.

”Mungkin Rp60 miliar itu hanya cukup untuk jalan 15 km, sudah termasuk pelebaran hingga 7 meter,”katanya seraya menambahkan,setelah diperbaiki, kondisi jalan Betung– Sekayu nanti akan sama dengan Sekayu–Muara Beliti. Dia menjelaskan, dengan dana yang terbatas, akan diupayakan semaksimal mungkin memprioritaskan perbaikan pada jalan yang rusak parah.

“Namanya saja dana on top,ya seberapa nemunya di pusat.Apalagi, dana itu bukan stimulus.Tapi, tahun depan akan kami sambung lagi peningkatannya,” kata Yusuf. Terpisah, Asisten II Bidang Ekonomi,Keuangan, dan Pembangunan Pemprov Sumsel Eddy Hermanto berjanji,pada 2012,seluruh jalan rusak di Sumsel akan mulus.

Sebagai dana awal, telah dianggarkan dana Rp14 miliar untuk memperbaiki jalan provinsi yang rusak. ”Tentu prioritasnya mendahulukan jalan yang rusak parah agar dapat dilalui kendaraan,” ujar Eddy. Eddy menuturkan, secara umum bakal dianggarkan dana sebesar Rp150 miliar untuk perbaikan jalan secara bertahap di Sumsel.

Saat ini kondisi jalan rusak bervariasi dan mengalami kerusakan sekitar 80%,khususnya pada jalan provinsi. Dia menuturkan, pada 2008, kondisi jalan nasional yang masih baik 825,77 km, sedang 440,24 km, rusak ringan 36,21 km, dan rusak berat 10,34 km. Sementara, jalan provinsi dalam kondisi baik 495,43 km, sedang 608,29 km,rusak ringan 487,56 km, dan rusak berat 157,31 km.

Adapun skala prioritas perbaikan seperti di jalan dari Desa Munggu, Kecamatan Muara Kuang,hingga Desa Betung,Kecamatan Lubuk Keliat, atau Desa Tanjung Bulan. Saat ini kondisi jalan rusak bervariasi dan mengalami kerusakan sekitar 80%,terutama pada jalan provinsi. Sebelumnya, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menegaskan, proyek perbaikan jalan Betung– Sekayu merupakan prioritas Pemprov Sumsel.

Pasalnya, akses jalan itu sangat penting karena merupakan jalur utama lintas kabupaten dan kota di Sumsel. ‘’Jalan Sekayu–Betung merupakan jalur utama Palembang– Sekayu– Musi Rawas–Lubuklinggau, sehingga perbaikan harus cepat dilakukan,” katanya. Menurut dia,rencana pelebaran Jalan Betung–Sekayu dari 4,5 meter menjadi 7 meter bukan sesuatu yang mudah.

Apalagi, sebagian jalan tersebut merupakan daerah rawa sehingga membutuhkan dana besar,terutama untuk menimbun. Selain perbaikan jalan di Muba, Alex mengungkapkan, usulan irigasi di Batanghari Leko yang sudah diajukan tiga tahun lalu juga telah disetujui pusat dan tinggal memasuki masa pengerjaan. ‘’Pembangunan irigasi yang menelan dana Rp450 miliar ini nantinya mampu mengairi 1.000 ha sawah,’’ ujarnya.

Sumber: Sindo 18/07/09

Read More..

Friday, July 17, 2009

SIAK Online Masih Terhambat

SEKAYU – Penerapan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) secara online di Kabupaten Muba masih terhambat pengoperasian perangkat lunak (software).

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Muba Ngatijan mengatakan, pihaknya segera memberlakukan SIAK online. Sistem tersebut diharapkan dapat memudahkan proses administrasi kependudukan sehingga tidak akan terjadi lagi kartu identitas ganda. Namun,untuk mendukung program tersebut, memerlukan perangkat yang memadai, termasuk software.

“Tetapi,hingga kini kami belum menerima jawaban pihak Telkom menyangkut penyediaan perangkat lunaknya,” katanya kemarin. Menurut Ngatijan, sesuai jadwal, sistem SIAK onlinepaling lambat akan diberlakukan pada Desember tahun ini. Karena itu, pihaknya terus mendesak PT Telkom untuk menyediakan perangkat lunaknya. SIAK online akan diterapkan di 11 kecamatan di Kabupaten Muba.

Selain itu, khusus perangkat pendukung dan sumber daya manusia (SDM) di kecamatan telah disiapkan.Beberapa tenaga pengoperasian SIAK telah mendapat pelatihan di Departemen Dalam Negeri (Depdagri). Dia mengungkapkan, pemohon kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) di Kabupaten Muba setiap tahunnya mencapai 50.000 orang.

Dengan adanya sistem baru tersebut,diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pembuatan kartu identitas tersebut. Sementara itu,Asisten III Pemkab Muba H Ikhwanuddin mengungkapkan, sistem SIAK online telah diatur dalam UU No 23/ 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Pelayanan SIAK online akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pembuatan kartu identitas. Dia menjelaskan, hingga kemarin, pengurusan KTP dan KK masih menggunakan sistem administrasi kependudukan (Simduk) atau pola lama.Kelak setelah perangkat siap, server SIAK online akan ada di Dinas Capilduk.

Jadi, semua kecamatan dapat langsung membuat KTP dan KK dengan cepat.“Semuanya kami targetkan akan selesai tahun ini sehingga mempermudah masyarakat dalam membuat KTP dan KK,” tukasnya.

Sumber: 16/07/09

Read More..

Thursday, July 16, 2009

Beli Hp Pakai Upal

SEKAYU - Peredaran uang palsu (upal), cukup marak dan meluas di pelosok Sumsel. Sebelumnya kasus upal mencuat di Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir (OI), terakhir di OKU Timur (OKUT), kini terkuak juga di Kabupaten Muba. Dari seorang ibu rumah tangga bernama Iin (20), warga Dusun IV, Cinta Karya, Kecamatan Plakat Tinggi, polisi menyita Rp600 ribu upal pecahan Rp100 ribu.

Selain itu, dari tersangka polisi juga menyita 1 unit Handphone (Hp) merek Nokia yang dibelinya dengan upal. Terungkapnya kasus itu, bermula dari pemilik counter Hp Een Seluler di Sekayu, hendak menyetor uang ke Bank Mandiri cabang Sekayu. ”Petugas bank mengatakan tiga lembar uang pecahan Rp100 ribu tersebut palsu. Dari sana saya langsung tanyakan kepada pegawai saya, dan diketahui kalau uang tersebut dari pelaku (Iin,red),” ujar Een.

Diketahui, tersangka membeli Hp Nokia di counter Hp Een seluler tersebut seharga Rp650 ribu, pada Senin (13/7). Pucuk dicinta ulam tiba, kemarin tersangka datang lagi ke counternya untuk mengisi pulsa dan membeli Hp lagi. ”Saat itu dia (Iin,red) kita amakan dan langsung panggil polisi,” ungkap pemilik counter tersebut.

Sementara tersangka Iin, mengaku tidak tahu jika uang yang dibelanjakannya membeli Hp itu adalah upal. Diakuinya, uang tersebut didapatnya dari seseorang pekerja panglong kayu, yang membeli Hp miliknya. ”Aku ’kan baru jual Hp Nokia N70 seharga Rp 1,4 juta. Nah uang itulah, yang aku belike hp lagi, “ kilahnya.

Terpisah, Kapolres Muba AKBP Drs Kasihan Rahmadi, membenarkan pihaknya telah menangkap pelaku upal tersebut. Saat ini kasusnya, masih dalam pengembangan sehingga pihaknya belum dapat memberikan keterangan yang lebih lanjut. ”Saat ini, kasus Upal tersebut masih dalam pengembangan dan pelakunya telah kita amankan,” tukasnya singkat.

Sumber: Sumeks 16/07/09

Read More..

Muba Off Road Challenge 17-19 Juli

PALEMBANG – Tim off road Bank Sumsel Pertamax siap bersaing pada Muba Off Road Challenge. Ajang yang akan digelar di Sekayu mulai tanggal 17-19 Juli ini menjadi pertarungan ketat bagi tim yang diawaki oleh pembalap Yan Najib ini. Menurunkan dua tim, Yan yakin bisa merebut gelar juara terutama dikelas 2.500 cc.

”Untuk persiapan sudah maksimal begitu juga dengan kendaraan. Kami tinggal mempersiapkan mental saat bertanding saja. Untuk kelas 2500 cc, kami yakin bisa meraih gelar juara karena diperkuat muda Mario Andreyti yang sering juara di event off road,” ujar Yan Najib saat persiapan berangkat ke Sekayu kemarin.

Bank Sumsel Pertamax akan mengikuti kelas 2.500 cc atas nama Yan Najib dengan co driver Cecep (mobil jeep willys), Baharuddin/Iwan (Suzuki), Mario Andreyti/Edy (Suzuki Siera). Sedangkan kelas 5.000 cc akan diperkuat oleh H Suparno/Bobby Diaz (Jeep Willys), Rudi Candra/Dodi P (Suzuki Siera), dan Iskandar Cuing/Ali Maksum (Toyota Land Cruiser). “Mudah-mudahan bisa juara karena dari segi penguasaan track lebih memahami ketimbang dari off roader luar Sumsel,” tambah Yan.

Sementara itu Mario Andreyti yang mewakili pemkab OKI sangat berterima kasih atas pengalaman berharga dari mentornya Yan Najib. Pasalnya tim off road Bank Sumsel telah melakukan regenerasi kepada off roader muda dengan memberikan pengalaman dan teknik mengemudi yang baik dan benar. Selain itu juga berharap untuk kedepan OKI bisa menggelar kejuaraan off road lagi seperti tahun 2005 lalu.

“OKI sebenarnya punya off roader potensial selain itu juga lokasi off road banyak di OKI dan lebih terbuka. Sayang jika potensi yang ada ini mati. Untuk itu saya berharap ada jembatan semacam kejuaraan off road sehingga potensi yang ada tidak mati,” harap pemuda kelahiran 12 Januari 1979 ini.

Sumber: Sumeks 16/07/09


Read More..

Susu Cap Beruang Masih Beredar di Muba

SEKAYU – Susu Cap Beruang hingga kemarin masih beredar luas di Kabupaten Muba pascapenertiban di Kota Palembang beberapa hari lalu.

Salah seorang pemilik toko di Pasar Perjuangan Sekayu, Rusmanto,mengatakan masih menjual susu Cap Beruang tersebut karena belum ada masya-rakat yang mengeluh jika produk tersebut bermasalah. “Selama ini saya tidak pernah dapat komplain dari masyarakat mengenai produk yang dijual, khususnya susu Cap Beruang.Kami yakin produk tersebut aman untuk dikonsumsi,”katanya kemarin.

Sementara itu,Kepala Satpol PP Kabupaten Muba Iskandar Syahrianto membantah pihaknya belum pernah melaksanakan razia.Sebab,beberapa waktu lalu bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Kesehatan, pihaknya berhasil mengamankan ratusan makanan dan minuman tanpa sertifikat atau izin Dinas Kesehatan dan obatobatan yang seharusnya tidak diperjualbelikan dengan bebas.

Dia menjelaskan, razia itu untuk mengantisipasi peredaran makanan dan minuman kedaluwarsa dan tanpa izin. Dia menyebutkan,dalam razia beberapa waktu lalu, pihaknya paling banyak mengamankan ratusan kaleng susu encer Cap Beruang. Selain itu, turut disita kerupuk merah yang diduga mengandung bahan pengawet berbahaya dan roti yang sudah kedaluwarsa.“

Semua barang sitaan beberapa waktu lalu telah kita musnahkan dengan cara dibakar, se-hingga tidak ada anggapan bahwa kita yang mempergunakan barang tersebut,”katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muba H Umar Nawawi MM mengatakan, pihaknya telah berupaya maksimal untuk meningkatkan pengawasan terhadap peredaran makanan dan obatobatan di Kabupaten Muba.“Jika memang ada produk-produk berbahaya dan tidak sesuai ketentuan, akan kita lakukan kembali razia,”tukasnya.

Sumber: Sindo 15/07/09

Read More..

Wednesday, July 15, 2009

RSUD Sungai Lilin Muba


RSUD Sungai Lilin Muba memiliki 2 kamar rawat inap, UGD, kamar bersalin/VK, poliklinik, dan laboratorium.

RSUD ini baru berumur 10 bulan.

Sumber: www.nicopoundra.com

Read More..

Ditemukan Sumur Minyak Baru di Perbatasan Muba

PALEMBANG – Batas produksi minyak berkisar 20 tahun. Namun, kondisi tersebut sepertinya tidak berlaku di Provinsi Sumatera Selatan. Sebab, rata-rata cadangan minyak dari sumur yang ada di atas 10 tahun. Belum lagi jika ditemukan ladang minyak baru dengan potensi yang besar. Potensi Sumsel inilah yang menarik minat investor menanamkan modalnya di bidang perminyakan.

Setidaknya, hingga sekarang enam perusahaan minyak yang telah berproduksi. Keenam perusahaan itu, TAC Pertamina, Medco, Conoco Philip, Golden Spike Indonesia Ltd, PT Tetley dan Talisman Energy Inc. “Nah, ini ada satu lagi yang akan segera produksi dalam empat bulan ke depan yakni PT Sele Raya Merangin II. Artinya, sudah ada tujuh perusahaan minyak yang produksi,”jelas Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Ir Akhmad Bakhtiar Amin, kemarin.

PT Sele Raya menemukan sumur minyak baru dengan cadangan minyak mencapai 6 juta barel. Lokasinya berada di perbatasan Muba, Mura dan Sorolangun (Jambi). Sebelum melaksanakan proses produksi, pihak Sele Raya berkonsultasi dengan jajaran Pemprov Sumsel. Termasuk mendapatkan izin dari Menteri ESDM. “Mereka harus pula menawarkan 10persen participating interest kepada pemerintah daerah,”jelas Bakhtiar.

Saat ini, produksi minyak Sumsel per tahunnya sekitar 434 juta barel, sedang gas 104,331 juta barel. Cadangan berkisar 200 miliar barel. Jumlah tersebut diperkirakan baru akan habis 20 tahun ke depan jika produksinya berkisar 400-an juta barel per tahun.

Dikatakan, yang menjadi sorotan di bidang pertambangan, khususnya minyak dan gas bumi adalah masalah bagi hasil. Kecenderungan, pemerintah daerah yang wilayahnya terdapat tambang minyak dan gas tidak mendapatkan kontribusi pemasukan setara dengan potensi alam yang dikuras habis. Bukan karena pembagian tidak adil, tapi lantaran persentase bagi hasil yang begitu kecil.

Untuk minyak, tambah dia, bagi hasilnya hanya 15 persen dan gas 30 persen. Menurut Kadistamben, bagi hasil minyak 6 persen daerah penghasil, 3 persen bukan penghasil dan 3 persen pemerintah provinsi. Sisanya untuk pemerintah pusat.

Begitu pula untuk gas, 6 persen untuk daerah penghasil gas, 12 persen daerah bukan penghasil dan 6 persen pemerintah provinsi. Sisanya lagi-lagi untuk pemerintah pusat. “Kita inginnya kalau bisa pemerintah pusat mengkaji kembali besaran persentase bagi hasil tersebut agar ada kontribusi yang lebih besar bagi daerah,”tukasnya.

Tahun 2009, perkiraan dan bagi hasil minyak sekitar Rp250 miliar dan gas Rp500 miliar. Angka perkiraan ini lebih besar dari tahun 2008 lalu. Pihaknya menargetkan, penerimaan bagi hasil minyak dan gas tahun 2010 lebih besar dari tahun ini. “Setidaknya, ada kenaikan sekitar 10 persen dibanding yang akan kita terima tahun 2009 ini,”pungkas Bakhtiar.

Sumber: Sumeks 15/07/09

Read More..

50 Balita di Muba Unjuk Kebolehan

SEKAYU – Sebanyak 50 balita dari 11 kecamatan di Muba unjuk kebolehan dalam Lomba Balita Sehat (LBS) Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Muba ini dibuka Bupati Muba H Pahri Azhari, kemarin. ‘’Adanya kegiatan seperti ini, akan memnimbulkan kesadaran pada orang tua untuk berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya,’’ ujar bupati.

Dikatakatannya, pertumbuhan dan perkembangan balita harus dimulai dari hal yang kecil. ‘’Setiap orang tua dianjurkan membawa anak anaknya ke posyandu setiap bulannya. Sehingga kesehatan balita terjaga dan jarang terkena penyakit,’’ katanya.

Dalam lomba ini, setiap balita akan dinilai dari berat tubuh dan keaktifannya. ‘’Saya berharap, penilaiannya objektif dan tak memandang anak siapa yang menjadi perseta,” tukasnya.

Kadinkes Muba dr Taufik Rusydi mengatakan, LBSI ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap pembangunan SDM Muba. ‘’LSBI adalah program tahunan yang diperuntukan bagi balita di Muba. Nantinya pemenang akan mengikuti perlombaan yang sama ini di tingkat provinsi,” ujarnya.

Sumber: Sumeks 14/07/09

Read More..

Fraksi PPKRI Boikot Paripurna

SEKAYU - Ketakhadiran anggota Fraksi Persatuan Pembangunan Kebangsaan Reformasi Indonesia (PPKRI) dalam paripurna DPRD Muba, kemarin bakal berbuntut panjang. Pimpinan dewan meminta badan kehormatan (BK) memanggil fraksi untuk meminta penjelasan. “Karena dalam paripurna tersebut tak satupun anggota fraksi PPKRI yang hadir,’’ ujar Wakil Ketua DPRD Muba Uzer Effendi.

Ketua BK Mulyadi SH juga menyayangkan ketakhadiran fraksi PPKRI dalam paripurna penyampaian pandangan fraksi atas laporan bupati. “Ini sungguh memalukan, tapi kita tak bisa berbuat banyak karena berbenturan dengan UU. Kita paling bisa memberikan teguran, sedangkan sanksi kembali ke pimpinan, “ ujarnya.

Dikatakan, pihaknya akan segera rapat dan memanggil fraksi tersebut untuk meminta penjelasan. ‘’Hasil rapat akan disampaikan ke pimpinan dewan untuk ditindaklanjuti,“ tambahnya.

Soal kemungkinan upaya boikot? Mulyadi enggan berkomentar. “Saya kira tak akan sejauh itu, mereka tak hadir namun tak memberikan penjelasan atau alasan, makanya kita akan lakukan rapat terlebih dahulu untuk mengetahui alasan sebenarnya, “Ujarnya.

Ketua DPRD Muba Sulgani Pakuali mengatakan pihaknya belum bisa mengambil tindakan karena menunggu hasil rapat BK. “Kita tunggu dulu perkembangannya, “ ujarnya.

Sulgani mengakui, pimpinan dewan bisa memberikan rekomendasi ke pimpinan parpol. “Nanti parpol yang mengambil tindakan apakah memberikan teguran, sanksi sesuai mekanisme partai,’’ pungkasnya.

Sumber: Sumeks 14/07/09

Read More..

Monday, July 13, 2009

Warga Rantau Panjang Trauma

SEKAYU — Warga Desa Rantau Panjang masih trauma pasca serangan angin puting beliung yang merusak sekitar 215 rumah di desa tersebut. Sejumlah warga mulai memperbaiki rumah mereka yang rusak, meskipun dihinggapi rasa khawatir rumahnya diserang puting beliung lagi.

Seperti diberitakan harian ini kemarin (Minggu 12/7), angin puting beliung merusak ratusan rumah di Desa Rantau Panjang Kecamatan Babattoman, Muba, Jumat (10/7) malam. Serangan angin berkekuatan besar itu telah merusak genting, atap atau rumah warga terutama yang semi permanen. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.

Walaupun masih nampak suasana tegang dan trauma akan datang serangan susulan namun warga memberanikan diri melakukan aktifitas seperti semula.

Seperti yang dilakukan keluarga Al Isron (33) di Dusun II Desa Rantau Panjang, Minggu (12/7). Sebagian besar genting rumahnya yang hilang sudah mulai dipasang kembali walaupun masih belum lengkap. Menurut Al Isron perbaikan ini segera dilakukannya karena kalau hujan, air bisa langsung masuk rumah.

Bapak dua anak ini dibantu tetangga dan kerabat saudaranya sejak pagi sudah mengumpulkan kayu untuk mengganti atap yang patah. Bahan baku menurut Isron tidak terlalu sulit dan mudah didapatkannya dari toko bangunan di kota Sekayu yang berjarak sekitar 20 Km dari kediamannya. Selain itu untuk mengganti genting yang bocor dan pecah bantuan dari dinas kesejahteraan sosial kabupaten Muba sangat diharapkannya walaupun pantauan kemarin jumlahnya yang masih terbatas.

Selain Al Isron, warga lainnya yang sudah mulai memperbaiki rumahnya adalah Abi (41) dan Nazarudin (39) keduanya warga dusun II desa Rantau Panjang yang diikuti pula warga lainnya. Abi mengaku masih kesulitan bahan baku karena terbentur biaya yang tidak sedikit. Selain itu rumah panggung sederhananya berukuran empat kali lima meter ini sudah mulai goyah dimakan usia. “Rumah saya sudah tua ditambah serangan puting beliung ini tambah parah. Biarlah saya tutup dulu dengan plastik,” katanya.

Petugas PLN Ranting Sekayu juga sudah memperbaiki aliran listrik yang padam sejak Sabtu (11/7) lalu selain itu warga bahu membahu membersihkan jalan dari pohon tumbang dan bongkahan rumah warga yang sempat berterbangan diserang puting beliung. Menurut Kabag Humas Pemkab Muba Herryandi Sinulingga, Bupati Muba H Pahri Azhari hari ini Senin (13/7) direncanakan akan meninjau langsung lokasi serangan puting beliung ini dan akan memberikan bantuan langsung kepada warga selain bantuan yang telah diserahkan sebelumhya melalui Dinas Kesejahteraan Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi Kabupaten Muba.

Seperti diberitakan ratusan rumah warga di desa Rantau Panjang Kecamatan Babattoman Kabupaten Muba rusak parah diserang angin puting beliung. Serangan angin puting beliung secara tiba-tiba ini sempat melumpuhkan aktifitas warga yang hingga kemarin sibuk memperbaiki dan membenahi rumahnya yang rusak.

Serangan angin puting beliung ini melanda warga desa Rantau Panjang khususnya dusun II dan dusun III yang berada di pesisir Sungai Musi.

Angin kencang berputar disertai halilintar ini bergerak dari arah hilir atau dari arah kota Sekayu menuju kecamatan Babattoman yang menyisiri rumah penduduk di pinggiran Sungai Musi. Serangan angin yang berlangsung hingga satu jam ini mampu merusak hingga 215 unit rumah warga.

Data yang dihimpun dari perangkat desa setempat serangan puting beliung ini sudah lebih dulu dialami Desa Bumi Ayu Kecamatan Babattoman dan Desa Sukarame Kecamatan Sekayu setahun lalu yang sempat merobohkan puluhan rumah warga. Serangan puting beliung kemarin dialami desa Rantau Panjang yang masih bersebelahan dengan kedua desa tersebut.

Sumber: Sripo 13/07/09


Read More..

Sunday, July 12, 2009

Puting Beliung Rusak 215 Rumah

SEKAYU — Warga Desa Rantau Panjang Kecamatan Babattoman Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Jumat (10/7) pukul 23.30 panik. Di saat sebagian warga sedang tertidur pulas menjelang tengah malam itu, tiba-tiba rumah warga disapu angin puting beliung. Sekitar 215 rumah warga porak poranda disapu puting beliung. Bencana angin puting beliung ini paling parah terjadi di Dusun II dan III Desa Rantau Panjang, yang berada di pesisir Sungai Musi. Tingkat kerusakan rumah warga bervariasi, di antaranya atap genting rubuh, kanopi melayang, dinding rumah rusak, selain itu sejumlah pohon besar tumbang, termasuk tiang listrik PLN hingga memadamkan aliran listrik di desa ini.

Warga semakin panik. Akibat puting beliung aliran listrik terputus sementara hujan deras disertai halilintar. “Atap rumah kami roboh disapu angin puting beliung. Saya dan keluarga terpaksa turun dan berlindung di bawah rumah dengan atap dari papan,” kata Sumarni (30) warga Dusun II Desa Rantau Panjang didampingi suaminya Al Isron (33).

Hal senada diungkapkan Abi (41) dan Nazarudin (39), warga Dusun II RT 02 Desa Rantau Panjang. Kedua warga ini mengaku kaget dan baru pertama kali desa mereka diamuk angin puting beliung.

“Rumah saya rusak berat disapu angin puting beliung. Atap genting terbang” kata Abi.

Beberapa rumah warga yang juga rusak berat seperti kediaman Arifin (40), Ardani (62), Nazarudin (39) dan Al Isron (33).

Kepala Desa Rantau Panjang, Ardi Saleh ketika dikonfirmasi di kediamannya menjelaskan, perangkat desa telah mendata kerusakan rumah warga ada sebanyak 215 unit.

“Begitu kejadian ini, saya bersama tiga kadus, yakni Kadus I Rudi Hartono, Kadus II Husnal dan Kadus III Marjohan langsung turun menenangkan warga,” kata kades seraya menyebutkan, peristiwa bencana alam ini sudah dilaporkan ke kecamatan.

Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Dinsos dan Nakertrans) Kabupaten Muba, Drs H Effendi Syamsani, MSi menjelaskan, pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk mendata korban dan kerusakan rumah. Bantuan yang dikirim segera adalah terpal dan plastik.

“Bencana angin puting beliung ini tidak sampai menelan korban jiwa,” tandas Effendi.

Sumber: Sripo 12/07/09

Read More..

Saturday, July 11, 2009

PAD Musi Banyuasin Over Target

SEKAYU – Pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba over target. Bupati Muba H Pahri Azhari dalam penyampaian rancangan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) dan laporan keuangan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2008 mengatakan, PAD 2008 over target 125% atau sebesar Rp31 miliar, dari target yang dipatok Rp24,9 miliar.

Dia menjelaskan,realisasi PAD tersebut terdiri atas pajak daerah sebesar Rp3,7 miliar, sedangkan target Rp3,57 miliar atau naik sekitar 103%.Retribusi daerah sebesar Rp3,787 miliar, sedangkan target Rp3,527 miliar. Dari beberapa indikator tersebut, PAD Kabupaten Muba 2008 meningkat cukup signifikan.

“Perolehan PAD yang over targetpada tahun lalu merupakan hasil kerja sama yang baik semua SKPD di Pemkab Muba,”kata Bupati kemarin. Menurut Bupati, pendapatan yang diperoleh itu digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat atas pada 2008.

PAD yang diperoleh selama ini juga digunakan untuk kegiatan peningkatan mutu siswa dan guru serta kurikulum pendidikan melalui program beasiswa serta program pendidikan lainnya. Selain itu,PAD digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Muba dengan pelayanan kesehatan secara gratis,peningkatan tenaga medis, dan pelayanan asuransi kesehatan bagi keluarga miskin.

“Kami akui bahwa PAD Muba belum mampu memberikan kontribusi yang terlalu besar terhadap pembangunan daerah. Namun kakim berupaya maksimal supaya tidak terlalu tergantung pada dana bagi hasil minyak dan gas setiap tahunnya,” terangnya. Pahri berharap PAD dapat bertambah setiap tahunnya.

Untuk itu, dia mengingatkan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) selalu berupaya meningkatkan PAD. Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) H Hasuar Bidui mengatakan,PAD merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan daerah.

Sumber: Sindo 11/07/09

Read More..

Friday, July 10, 2009

Mega - Prabowo Sementara Unggul di Muba

PALEMBANG - Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, SBY-Boediono mendominasi perolehan sementara pilpres di Sumatera Selatan. Dari 15 daerah, pasangan ini unggul di 11 kabupaten/kota. Yakni Palembang, Banyuasin, OKI, Ogan Ilir, OKU, OKUT, OKUS, Empat Lawang, Pagar Alam, Lahat, dan Lubuk Linggau. Sisa empat daerah, Muba, Muara Enim, Prabumulih, dan Mura direbut pasangan nomor urut I, Mega-Prabowo.

Hasil sementara itu, mengacu pada data yang diterima posko pilpres 2009 di kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Sumsel, sekitar pukul 15.00 WIB, kemarin (9/7)."Ini suara masuk sementara hingga sore ini (kemarin). Angkanya berubah terus. Sedangkan SBY-Boediono unggul di Sumsel," ungkap Kaban Kesbangpol Linmas Sumsel, Drs H Rusli Nawi SDP MSi.

Sumber:Sumeks 10/07/09

Read More..

Thursday, July 9, 2009

SBY - Boediono unggul di TPS Bupati Muba

SEKAYU - Pelaksanaan pilpres di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berlangsung lancar dan kondusif. SBY-Boediono unggul di beberapa TPS, termasuk TPS 20 Kelurahan Balai Agung, tempat Bupati Muba H Pahri Azhari bersama istri Hj Lucianty Pahri mencontreng. Begitu pun di TPS 1 tempat Wakil Bupati Muba Islan Hanura bersama istri mencontreng SBY tetap unggul.


Read More..

Pedagang Bendera Mulai Ramai

SEKAYU – Para pedagang bendera mulai ramai di Kota Sekayu, Kabupaten Muba. Padahal, peringatan Kemerdekaan RI masih bulan depan. Mayoritas pedagang bendera bukan warga daerah Muba.

Bahkan, mereka ada yang berasal dari Garut,Jawa Barat. Mereka mengaku sengaja datang ke Kabupaten Muba khusus untuk berjualan bendera dan perlengkapan 17 Agustusan. “Sudah dua tahun ini kami berdagang bendera di Sekayu ini,”kata Ando yang berasal dari Garut kemarin. Hasil berjualan bendera di Muba, kata dia, cukup memuaskan. Dia mengaku tak sendirian berada di Muba karena masih ada 14 rekannya yang semuanya juga berasal dari Garut dan berjualan bendera.

“ Kami ada 15 orang, semuanya jual bendera ini, “ akunya. Menurut dia,omzet penjualan bendera Merah Putih dan atribut 17 Agustusan akan meningkat pada akhir Juli atau awal Agustus hingga menjelang hari H pada 17 Agustus mendatang. Harga bendera tergantung ukuran dan kualitas bahan. ”Kalau ukuran kecil Rp15.000, sedangkan yang besar Rp50.000,” katanya. Dia juga menjual umbul-umbul merah putih yang dijual dengan harga per meter.

Sementara itu, salah seorang warga Muba mengatakan, seharusnya warga lokal dapat melihat peluang usaha musiman seperti itu, yakni berjualan bendera.Menurut Andi, membuat bendera tidak terlalu sulit, terlebih keuntungan dari bisnis musiman ini cukup menjanjikan.

Sumber: Sindo 08/07/09

Read More..

Wednesday, July 8, 2009

Penerima Elpiji di Muba Kena Pungli

SEKAYU – Warga miskin yang berhak menerima tabung elpiji 3 kg di Kabupaten Muba terkena pungutan liar (pungli) sebesar Rp10.000–Rp30.000 per kepala keluarga (KK).

Bahkan,di daerah perbatasan dekat Kabupaten Muaraenim, warga Muba ada yang ditarik Rp50.000 untuk mendapatkan elpiji berikut kompor gasnya. Padahal, program konversi penggunaan minyak tanah (mitan) ke gas tersebut seharusnya dilaksanakan secara gratis tanpa menarik biaya sepeser pun. Karena itu, keluarga miskin yang berhak menerima elpiji gratis ini mengeluhkan adanya pungli tersebut.Modus operandi pungli program konversi biasanya dilakukan saat pendataan penerima dan penyaluran elpiji.

Warga Desa Jirak,Kecamatan Sungai Keruh, Herman, 32, mengatakan,warga yang mendapatkan jatah kompor dan tabung elpiji 3 kg secara gratis ternyata tetap dikenakan biaya tambahan oleh oknum petugas. “Oknum petugas yang melakukan pemungutan uang beralasan untuk ongkos mengantarkan tabung dan kompor. Padahal, pemberian elpiji dan kompor merupakan program pemerintah untuk masyarakat miskin, tetapi dimanfaatkan untuk mencari uang,”keluh Herman.

Penerima elpiji pengganti mitan di Kabupaten Muba berjumlah 35.515 KK dari 11 kecamatan. Pada tahap pertama, kompor dan tabung elpiji 3 kg diberikan kepada sekitar 5.568 KK di Kecamatan Sungai Keruh. Menurut Herman, masyarakat yang menerima bantuan program pemerintah ini sebagian besar berasal dari kalangan kurang mampu. Jadi, kalau harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk program konversi,mereka mengaku terpaksa dan amat keberatan.“Sebenarnya kami mampu memaksakan diri membayar uang sebesar Rp25.000.

Namun, harus transparan dan bukan dengan cara berbohong kepada masyara-kat,”katanya. Dia mengaku tidak mengerti mengapa pembagian paket konversi ini tetap dikenakan biaya. Sebab, untuk biaya angkut, semuanya pasti sudah ditanggung pemerintah. Apalagi, sejak awal pemerintah sudah menegaskan bahwa program ini bebas biaya.Dia berharap pihak terkait segera menindak tegas oknum petugas yang melakukan pungli tersebut.

Menanggapi keluhan ini, anggota DPRD Kabupaten Muba Ahmadi Dausat meminta Pemkab Muba segera menindak tegas oknum yang terbukti melakukan pungli dalam pembagian paket konversi pengganti mitan ini. Sebab, tidak ada alasan bagi oknum tersebut untuk memungut biaya sepeser pun dari masyarakat. Terlebih, untuk operasional pembagian elpiji, semuanya sudah ditanggung pemerintah. “Kami sangat menyayangkan masih ada oknum yang memanfaatkan momen pembagian elpiji gratis untuk mencari uang.

Padahal, sudah jelas masyarakat yang menerima elpiji adalah masyarakat miskin,”tukasnya. Dengan adanya pungli, sangat merugikan masyarakat.Pasalnya, jika satu KK dipungut rata-rata Rp10.000–Rp30.000, sementara jumlah penerima elpiji mencapai 35.515 KK, berapa banyak uang yang berhasil didapat oknum tersebut.

Sebelumnya, Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan, program konversi di Muba ditunda terlebih dahulu,mengingat bakal digelarnya pilpres, untuk menepis adanya anggapan negatif menjelang pilpres tersebut.

Sumber: Sindo 08/07/09

Read More..

Saturday, July 4, 2009

BKN-BPKP Audit BKD Muba, Tenaga Honor Ditertibkan

SEKAYU – Rencanaya Badan Kepengawaian Nasional (BKN) dan Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP) akan mengaudit penggunaan anggaran di BKD Muba. Tujuannya untuk menghindari dugaan yang tak diinginkan. ‘’Audit yang bakal dilaksanakan adalah pembayaran gaji terhadap tenaga honorer di Muba,’’ ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Muba Sohan Madjid melalui Plt Kepala Sub Bidang (Kasubid) Jabatan Struktural dan Fungsional Zainal Abidin, kemarin.

Auditi ini sifatnya pemeriksaaan rutin, yang biasa dilakukan setiap tahunnya. ‘’Hanya saja untuk 2009 sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, BKN hanya menerima laporan tanpa melakukan audit,” paparnya. Dikatakanya, selain melaksanakan pemeriksanaan jumlah tenaga honorer dan sumber anggaran. Rencananya bakal dilaksanakan penertiban sejumlah tenaga honorer yang ada, termasuk yang belum memiliki nomor induk pegawai (NIP). ‘’Karena ada beberapa tenaga honorer yang berkasnya sudah di BKN namun belum mendapatkan NIP,’’ ujarnya.

Dalam pemeriksaan nanti, BKN akan meminta kejelasan Surat Keputusan (SK) tenaga honorer, meminta daftar gaji, dokumen anggaran, dari masing-masing Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD). ‘’Hal itu tak lain untuk lebih menertibkan tenaga honorer yang ada,’’ ujarnya.

Sumber: Sumeks 04/07/09

Read More..

Friday, July 3, 2009

Anak Bupati Dikhitan, Kantor Pemkab Sepi

SEKAYU - Syukuran memeriahkan dikhitannya M Fachrel Ardafa, putra ketiga dari Bupati Muba H Pahri Azhari dan Ny Lucianty Pahri dilangsungkan di Pendopoan Rumah Dinasnya Meski hujan sejak pagi tetapi kegiatan berlangsung meriah dan sukses.

Dalam resepsi acara ditampilkan berbagai kesenian tardisional ‘Senjang’. Kegiatan ini semakin meriah dengan penampilan The Master Jeo Sandy dan artis KDI , Sebelum puncak acara , M fachrel Ardafa diarak menggunakan becak yang diiringi 200 becak lainnya. Ke-200 becak ini juga berisi anak dari keluarga tak mampu yang juga dikhitan. ‘’Fachrel memang menginginkan khitanannya dilaksanakan dengan teman sebayanya,’’ kata Ny Lucianty.

Syukuran ini, selain khitanan Fachrel juga berbarengan dengan ulang-tahun ke-47 Pahari Azhari pada 3 Juli 2009. ‘’Inilah moment syukuran yang dilaksanakan yakni mengkhitankan putra kami dan merayakan HUT suami saya,’’lanjut Lucianty.

Pantauan Koran ini, digelarnya resepsi persedekahan putra Bupati Muba, kegiatan perkantoran Pemkab Muba dan aktifitas kerja pegawainya sepi. Ada beberapa pegawainya yang mengaku tak bisa hadir dengan alasan pekerjaan tak bisa ditinggalkan.

Sumber: Sumeks 03/07/09

Read More..

Thursday, July 2, 2009

30% Saluran Air di Sekayu Rusak

SEKAYU – Minimnya pemeliharaan yang dilakukan Pemkab Muba dan kesadaran masyarakat menjaga kondisi saluran dalam kota menyebabkan beberapa drainase mengalami kerusakan parah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Muba Sulaiman Zakaria mengungkapkan, sekitar 30% saluran air di Kota Sekayu mengalami kerusakan. Hal tersebut disebabkan kurangnya perawatan yang dilakukan karena masih kurangnya sumber daya manusia (SDM) dan peran serta masyarakat akan pentingnya saluran air tersebut bagi kesehatan.

Berdasarkan pantauan, jalan yang salurannya tidak terawat meliputi Jalan Merdeka Lingkungan VII Sekayu. Di sepanjang jalan saluran banyak ditumbuhi rumput dan tersumbat sampah. Sedangkan di Jalan Kol Wahid Udin, saluran air yang ada banyak tersumbat sampah daun pohon pelindung sepanjang jalan tersebut.

Menurut Sulaiman, kerusakan beberapa saluran di Kota Sekayu akibat belum tingginya kesadaran masyarakat melakukan kegiatan kerja bakti setiap Minggu. “Sesungguhnya saluran air atau parit memiliki peranan penting bagi kesehatan masyarakat. Jika air tersumbat, akan menyebabkan banyak penyakit, mulai demam berdarah hingga diare.” tuturnya kemarin.

Pada tahun ini akan dilakukan perbaikan oleh Dinas PU Cipta Karya.Anggaran perbaikan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Muba 2009. Tahun ini pihaknya hanya memfokuskan untuk normalisasi saluran yang ada di sekitar kawasan Pasar Perjuangan dan belum dilakukan pembangunan saluran baru.

“Mungkin pada tahun depan akan dilakukan pembangunan parit baru dalam Kota Sekayu,” ungkapnya. Ukuran idealnya,kata dia, saluran air dalam kota sebesar 1 meter kali 2 meter dan langsung ditutup atau bisa disesuaikan dengan lokasi yang akan dibangun.

“Yang terpenting dalam pemeliharaan sangat dibutuhkan peran serta dari masyarakat untuk menjaga keutuhan saluran tersebut,” katanya. Asisten III Pemkab Muba H Ikhwanudin mengatakan, keberadaan drainase dalam kota sangat penting untuk menjaga kelestarian dan keindahan kota.Tahun ini perbaikan saluran telah masuk dalam anggaran untuk segera ditindaklanjuti.

“Ada beberapa saluran di dalam kota yang memang harus dilakukan perbaikan. Apalagi memasuki musim penghujan,jika tidak diperhatikan, akan menimbulkan permasalahan di masyarakat. Kami akan lakukan perbaikan dalam waktu dekat,” tandasnya. Hartono, 34,warga Jalan Merdeka mengatakan, kondisi saluran jarang diperhatikan dinas terkait.“ Padahal, jika masuk musim penghujan, air Sungai Musi naik hampir ke badan jalan.

Saluran air tidak pernah dibersihkan, padahal banyak rumput yang tumbuh di sekitarnya.Banyak saluran tidak berfungsi sehingga menyebabkan banjir saat musim penghujan,” ungkapnya. Menurut dia, Kota sekayu sebagai ibu kota Kabupaten Muba harus menjadi contoh dan merupakan jendela bagi daerah lain di Kabupaten Muba.

“Untuk sekarang, Kota Sekayu memang belum begitu besar. Tetapi, nantinya seiring perkembangan zaman,tidak menutup kemungkinan menjadi kota metropolis. Karena itu, harus m-endapat perhatian lebih dari pemerintah,” jelasnya.

Sumber: Sindo 02/07/09

Read More..

KPUD Muba Salurkan Logistik

SEKAYU – Mendekati H-6 pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, KPUD Musi Banyuasin (Muba) hari ini mendistribusikan seluruh logistik.

Ketua KPUD Muba Khadafi SE mengungkapkan, pihaknya berencana mendistribusikan kertas suara,tinta,alat tulis dan seluruh formulir kelengkapan Pilpres 2009 ke 1.342 TPS di 11 kecamatan dalam Kabupaten Muba. Ditargetkan H-1 semuanya sudah sampai di setiap TPS. Dia menjelaskan, pendistribusian logistik pemilu kali ini sedikit berbeda, yaitu kotak suara hanya satu.

Jadi, jumlah seluruh kotak suara sama dengan TPS di 209 desa dan 9 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan dalam Kabupaten Muba. “Total keseluruhan surat suara yang bakal didistribusikan sesuai jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Muba yang telah diperbaharui setelah pemilihan legislatif beberapa waktu lalu, yaitu 391.982.

Sedangkan sebelumnya 375.486 atau bertambah sekitar 16.000 lebih,”terangnya kemarin. Khadafi menjelaskan,khusus penyaluran logistik pada Pilpres 2009 dilaksanakan serentak. Berbeda pada pileg,kecamatan yang jauh dari pusat kota didahulukan karena pertimbangan tempat dan waktu penyaluran menjadi prioritas.

Khadafi mengungkapkan, khusus perlengkapan di setiap TPS,mulai DPT hingga logistik lainnya, telah disalurkan terlebih dahulu.“Karena barang-barang tersebut memang tidak begitu rentan, seperti kertas suara dan formulir-formulir pemilu. Selain itu, dengan dikirimkannya terlebih dahulu DPT dan undangan pencontrengan, ketua PPS bisa membagikan kepada peserta pemilu,”terangnya.

Sementara itu, anggota KPUD Muba Erida SKM mengatakan, penyaluran semua logistik pemilu ditargetkan selesai pada H-1 sebelum pencontrengan sehingga semua KPPS dapat melaksanakan tugas dengan baik dan saat pencontrengan tidak ada permasalahan.

Dia menjelaskan, penyaluran logistik pemilu melibatkan pihak kepolisian untuk melakukan pengawalan. Keamanan selama dalam perjalanan harus terjaga supaya tidak terjadi manipulasi data.“Penyaluran dimulai sejak 2–7 Juli dan ditargetkan semuanya selesai tepat waktu. Kami melibatkan pihak kepolisian sebagai pihak yang memiliki kewenangan dalam proses pengawalan dari KPUD ke PPK,”tukasnya.

Sumber: Sindo 02/07/09

Read More..

Wednesday, July 1, 2009

151 Tenaga Honorer Belum Diangkat

SEKAYU – Badan Kepegawaian dan Diklat Musi Banyuasin (Muba) masih menunggu arahan Badan Kepegawaian Negeri Pusat untuk pengangkatan sejumlah tenaga honorer.

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Muba Sohan Majid melalui Kasubid Jabatan Struktural dan Fungsional Zainal Abidin mengungkapkan, saat ini masih terdapat 151 tenaga honorer yang belum diangkat.Selain itu ada 38 orang juga yang belum diangkat pada pengangkatan CPNS beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, hingga kini semua berkas pengangkatan 38 orang yang dianggap bermasalah beberapa waktu lalu telah berada di BKN.Sedangkan 151 hingga kini belum ada pengumuman untuk melengkapi semua persyaratan karena belum ada instruksi dari BKN, namun mereka telah masuk data base.

“Sebanyak 38 orang menunggu audit ulang dari BKN, sedangkan 151 telah masuk data base. Sehingga tinggal menunggu instruksi dari pusat,” jelas Zainal kemarin. Dia menerangkan, pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Muba untuk formasi tahun 2009, kemungkinan setelah Pilpres mendatang.

Karena akan bersamaan dengan penerimaan CPNS dari jalur umum, yang kemungkinan akan dilaksanakan pada Juli mendatang. Seluruh tenaga honorer, yang masuk dalam data base tersebut merupakan tenaga honorer memiliki masa kerja mulai Januari 2005. Atau dengan kata lain, SK yang mereka miliki awal 2005.

Karena pada saat itu berbarengan dengan dikeluarkannya PP 48/2005,tentang tidak boleh lagi ada tenaga honorer dalam bentuk apappun di setiap SKPD. “Sebanyak 38 orang honorer yang dianggap bermasah oleh BKN itu, telah mengumpulkan berkas.Hanya saja,menurut BKN masih ada kekurangan atau berlaku tidak normatif. Sehingga berkas yang disampaikan masih ada yang kurang.

Namun kita yakinkan pada tahun ini sema proses pengangkatan tenaga honorerakan selesai,”terangnya. Menurut Zainal, 151 tenaga honorer yang bakal diangkat pada tahun ini kemungkinan besar akan mengerucut atau berkurang. Pasalnya ada beberapa tenaga honorer yang tersandung permasalahan. Diantaranya indisipliner, narkoba dan beberapa permasalahan lainnya.

Dia menegaskan, mengenai pengangkatan CPNS biasanya Kabupaten Muba yang pertama mengumumkannya di Sumsel.Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi adanya anggapan bahwa adanya permainan dalam pengangkatan CPNS di kalangan masyarakat.

Sementara itu, Asisten I Pemkab Muba Agus Yudiantoro mengatakan, pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS merupakan perintah dari BKN yang memang harus dilaksanakan dan tidak boleh ditundatunda. Jika memang semuanya telah ada surat maka segera dilaksanakan. Dia menerangkan, semua tenaga honorer yang baal diangkat menjadi CPNS pada tahun ini, ditargetkan akan selesai tepat waktu.

Selain itu, tidak akan ada lagi pengangkatan kembali tenaga honorer. Sehingga jika ada anggapan bahwa akan adanya pengangkatan ulang, sangat tidak benar. “Adapun 151 tenaga honorer yang bakal diangkat tersebut adalah terakhir sehingga tidak akan ada lagi pengangkatan honorer maupun perekrutannya,” tukasnya.

Sumber: Sindo 01/07/09

Read More..
Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: