BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Wednesday, July 25, 2007

Muba TV Mulai Siaran

Cakupan Banyuasin dan Musirawas

Muba TV yang merupakan salah satu Stasiun Televisi yang dikelola Pemkab Muba mulai merilis siaran dalam peluncuran perdana, Rabu (25/7) hari ini. Peluncuran stasiun televisi ini menambah media informasi setelah sebelumnya Radio Muba Randik lebih dulu siaran,yang juga dikelola Pemkab Muba melalui Dinas Informasi dan Komunikasi.


Peluncuran TV Muba setelah mundur dari jadwal ini akan dilakukan langsung oleh Bupati Muba H Alex Noerdin. Alex Noerdin sebelumnya mengatakan didirikannya TV Muba ini untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, sarana hiburan, dan direncanakan dapat memberikan wacana ke depan melalui jalinan kerjasama dengan TV publik lainnya.

Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Muba, Drs H Yuliansyah, MM ketika dikonfirmasi Selasa (24/7) mengatakan, peluncuran perdana TV Muba ini dilakukan setelah beberapa kali melakukan uji coba siaran dan diperoleh hasil yang baik melalui sarana fisik yang memadai melalui dukungan semua pihak. “Dengan fasilitas yang maksimum itu, kita bias melakukan siaran langsung dan dialog interaktif,” kata Yuliansyah seraya berucap, jangkauan awal TV Muba meliputi wilayah Muba, Banyuasin, dan Musi Rawas, namun ke depan akan dikembangkan melakukan siaran regional hingga nasional. Yuliansyah mengakui, dalam satu tahun operasi akan melakukan evaluasi sekaligus mengajak masyarakat berpartisipasi memanfaatkan media informasi TV Muba ini demi kemajuan masyarakat dan mendukung program Muba Smart 2012.

Pantauan di lokasi, persiapan fisik sudah maksimal dilakukan melalui 26 kru yang direkrut dari PNS dan honorer di lingkungan Pemkab Muba. Para kru ini mengisi pekerjaan antara lain sebagai kameramen, editor, presenter hingga produser.

Sumber: Sripo

Read More..

Kasih Gambar Aah.............












Sekayu Swimming Pool di bangun saat pelaksanaan PON XVI 2004 di Palembang, yang menjadi salah satu tempat pertandingan renang PON XVI. Gambar dari berapa sumber.
Cape deh......


Read More..

Sunday, July 22, 2007

Alex Noerdin: Porsi Bagi Hasil Migas Tak Adil

Sejumlah daerah penghasil minyak dan gas (migas) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas (FKPDM) meminta pemerintah untuk tidak menghapus Dana Alokasi Umum (DAU) sebelum daerah penghasil migas mendapat bagi hasil migas yang layak.

Ketua FKPDM Alex Noerdin menyatakan, selama ini daerah penghasil migas hanya memeperoleh enam persen dari eksploitasi migas. ‘’Porsi bagi hasil itu sangat tidak adil. Karena itu jika DAU dihapuskan, pembangunan di daerah penghasil migas akan terganggu karena kesulitas dana,’’ ujar Alex Noerdin di sela-sela acara diskusi tentang Optimalisasi dan Transparan Bagi Hasil Migas Terhadap Daerah Penghasil yang diselenggarakan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (19/7).

Dalam acara yang ditaja Advokasi Penegakkan Otonomi Daerah (LAPOD) itu, Alex yang juga Bupati Musi Banyuasin, Seumatera Selatan ini menambahkan, FKPDM sangat keberatan dengan rencana penghapusan DAU tersebut.

Menurut Alex, bagi hasil enam persen yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah penghasil migas sebenarnya sangat tidak sepadan dengan kerusakan lingkungan yang harus ditangug daerah akibat dari eksploitasi migas.

Mengutip Pasal 14 UU Nomor 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Alex menyebutkan, daerah berhak mendapatkan bagian bagi hasil minyak bumi sebesar 15,5 persen, sedangkan sisanya untuk pemerintah pusat.

Alex merincikan, persentase 15,5 itu terdiri dari 3 persen untuk provinsi yang tempat kabupaten penghasil minyak, enam untuk kabupaten atau kota penghasil, dan enam persen sisanya dibagi untuk kota atau kabupaten lainnya dalam provinsi yang bersangkutan. ‘’Sedang sisanya, sebesar 0,5 persen dibagi lagi antara provinsi, kabupaten atau kota penghasil dan kabupaten atau kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan,’’ sebut Alex.

Adapun untuk bagi hasil untuk gas bumi adalah 69,5 persen untuk pusat dan 30,5 persen untuk daerah. 30 persen untuk daerah itu dibagi dengan rincian 6 persen untuk provinsi tempat kabupaten/kota penghasil, 12 persen untuk kabupaten atau kota penghasil, dan 12 lainnya untuk kota atau kabupaten lainnya dalam satu provinsi. Sedang sisa 0,5 persen dibagi lagi antara provinsi, kabupaten atau kota penghasil dan kabupaten atau kota lainnya dalam provinsi yang bersangkutan.

Selain itu, lanjut Alex, daerah-daerah penghasil migas juga mengeluhkan dengan tidak adanya transparansi dari bagi hasil migas, apalagi yang menyangkut soal cost recovery.

‘’Bayangkan saja kalau ekspatriat yang sakit gigi saja harus berobat di Singapura dan biayanya masuk dalam cost recovery. Tentu ini menimbulkan kecurigaan,’’ ungkapnya.

Yang tak kalah memprihatikan, lanjut Alex, jumlah bagi hasil yang minim itu ternyata juga sering terlamabat disetorkan ke daerah. Pencairan dana bagi hasil dari pusat ke daerah yang sedianya dilakukan setiap tiga bulan, ternyata dalam prateknya bahkan sering molor hingga lewat tiga bulan dari waktu yang sudah ditentukan.

‘’Keterlambatan berdampak pada cash flow daerah penghasil migas menjadi terganggu. Begitu juga dengan pembiayaan pembangunan dan pelayanan umum daerah tersebut menjadi tidak optimal. Bahkan penyusunan APBD juga ikut terganggu,’’ bebernya.

Penyimpangan Kontraktor
Dalam kesempatan sama, Mantan Gubernur OPEC Fund For International Development yang juga Mantan staff ahli Menteri Keuangan, Gunawan Suratno, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil audit BPKP 2002-2005 telah ditemukan berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh kontraktor yang berakibat pada penggelembungan cost recovery dan merugikan negara sekitar Rp18 triliun.

Gunawan juga mengungkapkan, hasil audit BPK juga menemukan adanya potensi kerugian negara sebesar 2,5 miliar dolar AS sebagai akibat adanya penyimpangan yang dilakukan kontraktor Kerja Sama Migas (KSM).

Sumber: riaupos.com

Read More..

Saturday, July 21, 2007

Pusri Berhentikan Tujuh Pengecer Pupuk

Satu KUD di Kabupaten Musi Banyuasin

PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) memberhentikan tujuh pengecer pupuk urea bersubsidi di Provinsi Sumsel dan Bangka Belitung karena tidak mematuhi perjanjian pemasaran pupuk. Dengan diberhentikannya sejumlah pengecer tersebut, diharapkan penyaluran pupuk bersubsidi tidak mengalami hambatan.

Kepala Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) PT Pupuk Sriwidjaja Sumsel dan Bangka Belitung Sulfa Ganie, Jumat (20/7) mengatakan, ketujuh pengecer tersebut tidak melakukan penebusan pupuk sejak Januari 2007. Para pengecer itu hanya mau menebus pupuk saat permintaan pupuk tinggi sehingga terjadi kelangkaan. Diperkirakan para pengecer musiman tersebut baru menebus pupuk pada musim tanam kedua saat permintaan tinggi.

Ketujuh pengecer tersebut adalah KUD TB di Kabupaten Musi Banyuasin, KUD MB, CV KT, CV BK, dan CV AS keempatnya di Kabupaten Banyuasin, Koperasi TM di Kabupaten Lahat, dan CV SNA di Bangka.

Sejak ditunjuk menjadi distributor pupuk bulan Januari 2007, mereka telah melalaikan tugas penyaluran pupuk urea bersubsidi di wilayah kerjanya. Padahal hal itu telah diatur dalam Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) antara PT Pusri dengan distributor sesuai SK Menteri Perdagangan nomor 3 tahun 2006,kata Sulfa.

Sulfa mengungkapkan, di Kabupaten Musi Banyuasin telah dialokasikan pupuk urea bersubsidi 3.000 ton untuk tiga pengecer masing-masing 1.000 ton. Namun dari tiga pengecer itu hanya dua pengecer menebus pupuk sebanyak 1.500 ton. Seharusnya setiap pengecer menebus pupuk sesuai dengan SPJB.

Menurut Sulfa, SPJB berlaku selama satu tahun dari bulan Januari 2007 sampai Desember 2007. Pengecer yang telah diberhentikan tidak akan diberi kesempatan lagi kecuali menunjukkan keseriusan melaksanakan pemasaran sesuai SPJB.

Sumber: Kompas

Read More..

Friday, July 20, 2007

Oktober 2008, Pilgub Sumsel

Dua nama sudah muncul,Ir Syahrial Oesman MM dan Ir H Alex Noerdin SH

Butuh 11 Ribu TPS, Satu Putaran Rp200 M

Siapa yang akan maju pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Gubernur Sumsel tahun 2008 bisa ditebak. Setidaknya, dua nama sudah muncul. Gubernur sekarang Ir Syahrial Oesman MM yang didukung PDI Perjuangan dan gabungan 12 partai politik (parpol). Lalu, Ir H Alex Noerdin SH, bupati Musi Banyuasin yang diusung Partai Golkar.

Memang, kemungkinan muncul calon gubernur lainnya masih terbuka lebar. Sebab, masa pemilukada gubernur masih lama. Apalagi, sejumlah partai seperti Partai Demokrat, PK Sejahtera, dan PBB tengah menjaring calon gubernur/wakil gubernur dari masyarakat.

Hasilnya belum dapat dipastikan, apakah ketiga partai tersebut akan mengusung calon sendiri atau malah memberikan dukungan kepada calon yang sudah dimunculkan, Syahrial Oesman atau Alex Noerdin. Sebetulnya, kapan pemilukada gubernur sendiri berlangsung? Bagaimana persiapan KPU Sumsel?

Ardiyan Saptawan, anggota KPU Sumsel mengatakan perkiraan pemilu gubernur Sumsel akan dilakukan satu bulan sebelum pelantikan. Masa jabatan gubernur sekarang (Ir Syahrial Oesman MM, red) berakhir 7 November 2008. Pendek kata, pelantikan gubernur terpilih nanti juga dilakukan 7 November.“Itu berarti pemilukada gubernur berlangsung Oktober 2008. Tanggal pastinya, tunggu keputusan gubernur,” kata Ardiyan, kemarin (19/7).

Soal persiapan, Ketua KPU Sumsel H Maramis SH MHum mengatakan, pihaknya mulai merancang berbagai agenda, termasuk soal estimasi kebutuhan pendanaan. Bila pilgub-wagub dilakukan dua putaran. Satu putaran perlu Rp200 miliar. “Dana Rp200 miliar itu sudah termasuk untuk panwas dan Polda. Saya lupa persisnya untuk pengamanan, kalau tidak salah sekitar Rp38 miliar,” terangnya. Pengamanan aparat kepolisian, kata Maramis, disebar pada seluruh TPS (tempat pemungutan suara) di Bumi Sriwijaya, yakni pada 11 ribu TPS 15 kabupaten/kota se-Sumsel.

Nah, yang membuat biaya membengkak, yakni adanya kenaikan honor untuk PPS dan KPPS. “Kalau pemilihan kepala daerah sebelumnya, honor untuk satu PPS/KPPS itu hanya Rp150 ribuan, sekarang dianggarkan naik menjadi Rp350 ribu. Kalikan saja, 11 ribu TPS dikalikan 5 (PPS) dikalikan lima lagi (KPPS),” beber Maramis, sambil menyebut ada komponen lainnya, yakni belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja operasional.

Bila terjadi dua putaran, terang dia, biaya yang dibutuhkan akan bertambah sekitar Rp75 miliar. “Kalau terjadi dua putaran, untuk petugas tidak berubah, yang ditambah antara lain kertas suara dan berbagai kelengkapan lainnya,” paparnya.
Masih kata Maramis, saat ini pihaknya masih melakukan tahap pra-persiapan pemilukada. “Kegiatan lebih padat dimulai delapan bulan sebelum pelaksanaan pemilihan. Kalau penyampaian DPRD kepada eksekutif tetap lima bulan sebelum masa jabatan berakhir.”

Nah, setelah itu baru masuk pada tahapan pembentukan PPK (panitia pemilihan kecamatan), PPS (panitia pemungutan suara), dan KPPS (ketua panitia pemilihan suara), pembentukan panwas (panitia pengawas), dan pendaftaran pemilih. Kemudian, seleksi administrasi, pengumuman hasil seleksi, masa kampanye, pemungutan suara, penghitungan suara dan pengumuman pemenang, lalu pelantikan kepala daerah. “Agenda yang kami kerjakan sesuai dengan jadwal. Berdasarkan undang-undang baru tentang pemilukada, KPU mulai bergerak menyelenggarakan pemilukada delapan bulan sebelum, sekarang masih melakukan tugas rutin. Nanti, setelah DPRD memberitahu masa jabatan kepala daerah berakhir, rentetan rencana itu dijalankan,” paparnya.

Terpisah, Ketua DPRD Sumsel Drs H Zamzami Achmad mengatakan, hingga sekarang pihaknya belum menerima usulan dana untuk keperluan Pemilukada Gubernur-Wakil Gubernur Sumsel 2008 mendatang. “Saya kira Agustus-September nanti akan dibahas, ‘kan pemilukada itu tidak lama lagi. Sumber anggarannya dari APBD 2008,” terang Zamzami.

Prosedur penetapan dana pemilukada itu, kata dia, setelah KPU mengusul ke gubernur. Lalu gubernur meneruskannya ke DPRD untuk dibahas oleh panitia anggaran (panggar). Dari panggar digodok komisi I tentang teknisnya. “Bila semua itu kelar barulah dibawa ke paripurna. Di paripurna pun masih digodok, termasuk meminta pandangan akhir fraksi-fraksi, barulah disahkan,” paparnya.

Sumber: Sumeks

Read More..

Sekolah Rusak di Muba akan Direhab

Berita terkait:
10 Persen Gedung SDN Kec.Lais dan Sungai Lilin Rusak

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin memastikan rehabilitasi gedung sekolah akan diselesaikan pada tahun 2008 untuk memperlancar proses belajar. Hal itu dilakukan karena 20 persen dari 619 gedung SD, SMP, SMA dan setaranya yang ada di wilayah tersebut dalam kondisi rusak.

Bupati Musi Banyuasin Alex Noerdin mengemukakan hal itu di Sekayu, Kamis (19/7). Perbaikan 20 persen sekolah yang rusak itu ditargetkan tuntas pada tahun 2008 dengan dibiayai APBD dan APBN.

Berdasarkan pemantauan Kompas, sejumlah gedung sekolah di Musi Banyuasin mengalami kerusakan akibat termakan usia. Beberapa sekolah atapnya bahkan hampir roboh, dinding ruangan rusak, serta langit-langit ruangan hancur karena lapuk dan dimakan rayap. Kerusakan sejumlah gedung sekolah sangat memprihatinkan dan mengakibatkan proses belajar-mengajar siswa setiap hari terganggu.

Di SD Muhammadiyah, Desa Teluk, Kecamatan Lais, tiga dari enam ruang kelas di sekolah itu rusak parah. Sebagian langit-langit ruangan telah roboh karena lapuk dan atapnya berlubang-lubang. "Paling susah kalau hujan karena atap kelas bocor. Siswa terpaksa mengungsi ke bagian ruangan yang tidak bocor," keluh Jusnarti, guru kelas I SD.

Khawatir keselamatan

Para guru di sekolah yang rusak itu merasa khawatir dengan keselamatan siswa. Mereka waswas apabila atap ruang kelas sewaktu-waktu roboh diterjang angin kencang dan hujan deras.

Kondisi ruang kelas di SD Muhammadiyah semakin memprihatinkan karena jumlah meja yang tersedia tidak memadai. Di tiga kelas yang rusak itu, para siswa terpaksa duduk bertiga dalam satu meja. Bahkan, di Madrasah Al Muttaqim di Kecamatan Lais juga terdapat satu ruang kelas yang tidak bisa digunakan lagi.

Perbaikan 2007

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2007 berencana memperbaiki 350 ruang kelas SD, sebanyak 201 ruang di antaranya dibiayai APBN dan 149 ruang dibiayai APBD. Selain itu, juga 30 ruang kelas SMP.

Sejak tahun 2002, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mencanangkan pendidikan gratis untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Ketika itu, angka putus sekolah mencapai 45 persen, jumlah penduduk miskin 42 persen, dan hampir 60 persen bangunan sekolah rusak.

Namun, penyediaan pendidikan gratis belum ditunjang sarana gedung sekolah yang memadai. Jumlah gedung sekolah lanjutan juga belum sebanding dengan jumlah SD yang mencapai 459 unit.

Sumber: Kompas

Read More..

69 Peserta Tes Akper Pemkab Muba

Sebanyak 65 dari 69 peserta seleksi penerimaan mahasiswa baru (Sipenmaru) Akademi Perawat (Akper) Pemkab Muba mulai mengikuti selesi ujian tulis yang digelar di Aula Diklat RSUD Sekayu, Kamis (19/7).

“Sedangkan empat peserta lainnya dinyatakan gugur seleksi tahap pertama karena tidak hadir,” kata Plt Direktur Akper Pemkab Muba, Hj Tjik Iba Somad, S.Sos , MM. Menurutnya, jika peserta Sipenmaru Akper Pemkab Muba ini lulusujian tertulis dan tes potensi intelektual umum, maka akan dilakukan ujian kesehatan, psikotes dan wawancara yang merupakan rangkaian Sipenmaru Akper Pemkab Muba. “Hingga tahap keenam akan diambil paling banyak 35 peserta yang dinyatakan lulus,” katanya.

Sumber: Sripo

Read More..

Thursday, July 19, 2007

Pembangunan Poltek Sekayu Telan 30 M

Pembangunan gedung dan prasarana Politeknik Sekayu yang bekerjasama dengan tiga lembaga pendidikan terkemuka, menelan dana Rp 30 milyar. Tahap awal perkuliahan tahun akademik 2007-2008 ini dipusatkan di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Sekayu dan diharapkan tahun 2008 pembangunan gedung sudah rampung.

Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Muba, Ir H Rizal Abdullah, Dipl, SE yang ditemui disela-sela kunjungan tim Ngee Ann Polytechnic Singapura, Poltek Bandung dan Poltek Negeri Sriwijaya (Polsri), Rabu (18/7) mengatakan, tahap awal yang menggunakan dana APBD 2007 akan dikucurkan Rp 6 milyar untuk pembangunan awal gedung yang menempati lahan seluas 2 hektare. Penganggaran nilai ini belum termasuk fasilitas perlengkapan mobiler dan sebagainya.

Data yang dihimpun di Pemkab Muba, gedung megah yang akan menjadi Kampus Poltek Sekayu itu terletak di Kelurahan Kayuara dan berdekatan dengan gedung BLK antara lain terdiri dari gedung kuliah umum 18 kelas, student centre terdiri dari gedung serbaguna seminar, ruangan sidang, perpustakaan dan gedung lainnya.

Mengenai gedung perkuliahan yang akan ditempati Sister Nurshing Academy atau Akademi Keperawatan Pemkab Muba, akan dimanfaatkan eks gedung RSUD Sekayu melalui penambahan bangunan yang disesuaikan kebutuhan pendidikan keperawatan. “Kita tidak menghilangkan sejarah, gedung yang ada akan dilakukan penambahan sesuai kebutuhan,” kata Rizal.

Dalam kunjungan dan paparan Ngee Ann Polytechnic Singapura, Rabu (18/7) Bupati Muba H Alex Noerdin mengatakan, Pemkab Muba komitmen terhadap dunia pendidikan dan tidak lagi berbicara penerimaan murid, namun sudah membicarakan bagaimana membangun akademi sebagai langkah kedepan. Alex sempat menyindir mahalnya biaya pendidikan di Singapura disbanding sekolah gratis di Kabupaten Muba.

Principle Ngee Ann Polytechnic Singapura, Mr Chia Mia Chiang yang dikonfirmasi mengatakan siap mengadakan kerjasama dengan Poltek Sekayu terutama dalam penyiapan tenaga pengajar dan praktek lapangan. Chia mengungkapkan tenaga pengajar yang dimiliki Polytechnic yang dipimpinnya 60 persen berpredikat master, 8 persen doktor yang siap menerapkan ilmunya di Sekayu.

Sumber: Sripo

Read More..

Bayi Lahir Tanpa Tempurung Kepala

Suasana sedih menyelimuti pasangan Ngatina (25) dan Sahirin (26). Pasutri yang tinggal di kawasan Trans C- 5 Desa Rimba Ukur Kecamatan Sekayu Muba ini hanya berharap agar anak keduanya yang baru dilahirkan, Rabu (18/7) pukul 05.00 ini bisa bertahan hidup, setelah terlahir tanpa tempurung kepala.

Ngatina sebelumnya melakukan persalinan dengan normal melalui bantuan dukun beranak di desanya, Yayuk (50). Yayuk yang sudah 24 tahun membantu persalinan ini sempat kaget saat kepala bayi yang keluar dari rahim Ngatina yang dikirinya dipenuhi rambut tebal. Namun Yayuk terkejut setelah mengetahui bayi lelaki yang memiliki panjang 45 Cm dan berat 2,7 kg ini tidak memiliki tempurung kepala.

Setelah berkonsultasi dengan keluarga, akhirnya bayi lelaki berkulit putih yang baru berusia satu hari ini dirujuk ke RSUD Sekayu, Rabu (18/7) pukul 10.00. “Saya sudah biasa menolong dan tidak ada bayi yang meninggal, namun kejadian ini baru pertama kali semoga dia panjang umur dan diberi kekuatan,” kata Yayuk yang ditemui di ruang perawatan Cempaka RSUD Sekayu, seraya menuturkan waktu bayi keluar dari rahim bayi tidak menangis.

Bayi yang diberi nama Hengki Yoga Pratama ini nampak sehat seperti bayi lainnya. Matanya yang bening selalu terbuka dan mencari suara yang mengusiknya serta tidak hentinya mengeluarkan air mata.

Sumber: Sripo

Read More..

Pamit Mancing Jadi Mayat

Syaiful (45) warga Desa Muara Teladan Sekayu ditemukan tewas di kawasan hutan Desa Muara Teladan, setelah tiga hari meninggalkan rumah. Jenazah korban yang mulai membusuk ini dievakuasi ke kamar mayat RSUD Sekayu.

Menurut informasi keluarga korban, Syaiful pamit dari rumah hendak memancing ke sungai, namun hingga sore dan esok harinya tidak juga kembali. Namun setelah tiga hari korban justru ditemukan sudah tewas dan mayatnya tergeletak di kawasan hutan.

Kapolres Muba, AKBP Sabarudin Ginting, Sik melalui Kapolsek Sekayu AKP Rahmat Sihotang, SH mengatakan, kasus kematian korban ini masih dalam penyelidikan.

Sumber: Sripo

Read More..

Wednesday, July 18, 2007

Sumsel 1, PDIP Usung Syahrial - Alex Ucapkan Selamat


Ir Syahrial Oesman MM dicalonkan kembali menjadi Gubernur Sumsel periode 2008-2013 oleh PDI Perjuangan Sumsel. Pencalonan yang didukung oleh seluruh DPC PDI Perjuangan seSumsel serta DPD PDI Perjuangan Sumsel, yang telah dideklarasikan,Selasa (17/7), masih secara de facto (fakta). Secara de jure (hukum) meski telah dideklarasikan secara resmi, namun dukungan tersebut masih akan dimantapkan dalam rakerdasus DPD PDI Perjuangan sebagai mekanisme penetapan calon oleh partai. Dengan demikian dukungan tersebut belum diresmikan secara hukum oleh partai.

“Deklarasi boleh-boleh saja dan sah. Tetapi surat keputusan yang dibuat bukan surat keputusan penetapan calon kepala daerah, tetapi pengesahan aspirasi dari bawah, PAC dan DPC,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Eddy Santana Putra.

DPD PDI Perjuangan Sumsel secara resmi menyatakan bahwa Syahrial merupakan satu-satunya calon Gubernur Sumsel dalam Pilkada 2008 untuk memilih Gubernur Sumsel 2008- 2013, dari PDI Perjuangan Sumsel. Sebagai konsekuensi atas dukungan pencalonan, Syahrial yang juga hadir dalam deklarasi itu disodori komitmen/kontrak politik serta komitmen kepada perjuangan PDI Perjuangan.

Komitmen/kontrak politik tersebut terdiri dari lima poin yang dibacakan oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Erwin Moeslimin Singajuru dan tidak dilakukan penandatangan sebagai tanda persetujuan terhadap komitmen/kontrak politik. Deklarasi dukungan DPC dan DPD PDI Perjuangan Sumsel untuk Syahrial, ditandai dengan pemasangan jas partai berwarna merah lengkap berlogo banteng. Diserahkan pula kartu tanda anggota DPD PDI Perjuangan oleh Eddy yang disaksikan Wakil Ketua DPP PDI Perjuangan Dhudie Makmun Murod serta seluruh jajaran partai di Sumsel.

Tetap Terbuka
Menyinggung calon Wakil Gubernur Sumsel yang akan mendampingi Syahrial, DPD PDI Perjuangan menyatakan menyerahkan kepada calon gubernur. Namun calon wakil gubernur tetap dikonsultasikan kepada DPP PDI Perjuangan.

Syahrial sendiri belum mau berkomentar soal cawagub pendamping dirinya. Hal itu masih perlu analisa. Namun dikatakan meski dirinya dicalonkan oleh PDI Perjuangan tetap tidak menutup kemungkinan dicalonkan dari partai lain. Hal senada juga dikatakan Eddy, bahwa PDI Perjuangan siap bekerja sama dengan parpol lain untuk pencalonan. “Secara pribadi saya melihat kepentingan dari demokrasi,” komentar Syahrial.

Menyinggung masalah Silaturahmi Nasionalis Kebangsaan di Palembang tanggal 24 Juli 2007, dikatakan hal itu tidak akan mempengaruhi deklarasi calon gubernur Sumsel. Pasalnya silaturahmi antara PDI Perjuangan dengan Partai Golkar untuk komunikasi politik. “Tetapi jika sesuatu yang berkembang, apapun itu, merupakan kewenangan dari DPP PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Tetapi yang jelas silahturahmi itu untuk Pancasila, UUD 1945 dan juga NKRI,” jelas Eddy.


Komitmen/Kontrak Politik untuk Syahrial
- Bersedia menjadi kader PDI Perjuangan
- Sanggup memberdayakan potensi PDI Perjuangan Sumsel untuk memperjuangan cita- cita
partai
- Melakukan pendekatan intensif keseluruhan jajaran partai untuk memenangkan Pilkada
Sumsel 2008
- Melanjutkan pembangunan Sumsel yang berkerakyatan, adil dan merata tanpa membeda-
bedakan
- Memberantas KKN secara bersungguh-sungguh

Alex Ucapkan Selamat

KETUA DPD Partai Golkar Sumsel Ir H Alex Noerdin SH mengucapkan selamat atas deklarasi dukungan DPD PDI Perjuangan Sumsel untuk Ir Syahrial Oesman MM sebagai calon gubernur dalam Pilkada Gubernur Sumsel 2008 mendatang.

Berikut pernyataan Alex Noerdin yang juga Bupati Muba, tentang deklarasi dukungan PDIP untuk Gubernur Sumsel Syahrial Oesman. Seperti diketahui Alex Noerdin beberapa waktu lalu sudah menyatakan akan maju dalam pilkada untuk memilih Gubernur Sumsel periode 2008-2013, melalui Partai Golkar.

SAYA mengucapkan selamat kepada Pak Syahrial karena sudah dapat ‘kendaraan’ untuk pilkada mendatang. Menurut saya beliau pantas. Hal ini membuat seru meskipun silaturahmi saya dengan beliau baikbaik saja. Namun pertarungan (pilkada) jadi seru karena ada lawan seimbang.

Sah-sah juga bagi PDI Perjuangan untuk membuat deklarasi macam itu. Kalau ditanya apakah saya khawatir, saya bilang tidak. Lagi pula kan pilkada masih setahun ke depan. Semua perkiraan masih bisa berubah. Saat ini rakyat sudah pintar. Apalagi pemilihan nanti langsung, umum, bebas, dan rahasia. Terserah rakyat mau memilih siapa sesuai hati nurani mereka.

Kenapa saya mau mencalonkan diri ke kursi gubernur saya kira jawabnya belum bias diungkap. Yang penting, saya maju karena bisa mengukur diri. Saya belum bisa jawab tentang calon pendamping saya. Masih lama itu. Yang pasti tujuan saya mulia.

Sumber: Sripo

Read More..

Pembangunan Kantor Pemkab Muba Rp 90 M

Tidak lama lagi masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin akan memiliki fasilitas perkantoran lengkap dengan bangunan tiga lantai yang dibangun dengan dana Rp 90 miliar.

Pembangunan gedung megah ini sudah memasuki proses lelang, sehingga diperkirakan akan selesai untuk satu tahun anggaran. “Beberapa bagian gedung, khususnya bagian depan diperuntukkan gedung Bupati Muba dan Wabup tidak mengalami perubahan berarti dan hanya menambah dua lokal bangunan berlantai dua dan tiga,” kata Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Muba, Ir H Rizal Abdullah, Dipl, SE. Bangunan baru kantor Pemkab Muba ini mencakup kantor Setda, Bappeda, dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BAKD).

Sumber: Sripo

Read More..

Sosis Ikan Patin Siap Dipasarkan

Pemkab Muba melalui Disperindag dan Dinas Perikanan yang memberdayakan para petambak ikan di kawasan Desa Petaling Kecamatan Lais, mulai memproduksi secara bisnis sosis baso dan nugget yang terbuat dari ikan patin.Produksi awal tiga produk lokalini sudah mulai dilakukan 2006 lalu melalui kerjasama pengawasan dengan institut Pertanian Bogor (ITB).

Kepala Disperindag Kabupaten Muba Ir HM Umar Nawawi, MM yang dihubungi, Selasa (17/7) mengatakan, program awal dinas yang dipimpinnya ini antara lain meningkatkan nilai tambah dari satu produk lokal seperti ikan, beras dan garam sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat.

Umar menunjukkan tiga produk ikan patin yang telah mempunyai nilai tambah untuk segera dipasarkan. Produk yang dikemas dalam plastik ukuran 25 x 25 cm ini tanpa menggunakan bahan pengawet, antara lain Nugget (daging ikan diawetkan) mengandung komposisi daging ikan patin, garam, tapioka dan rempah-rempah.

Pabrik pengolahan ikan di Desa Sukarame Kecamatan Sekayu ini mampu menyerap sekitar 17 tenaga kerja local dibawah pengawasan IPB.

Sumber: Sripo

Read More..

Monday, July 16, 2007

Bahan Bangunan Langka di Sekayu

Musim pembangunan tiba merupakan kebiasaan turun temurun bagi pedagang bahan bangunan di Sekayu untuk menaikkan bahan dagangannya. Selain stok bahan yang terbatas mereka dihadapkan pada banyak permintaan dari para konsumen.

Pembangunan dan rehabilitasi gedung perkantoran di kota Sekayu mulai berjalan. Beberapa kantor dinas seperti Dinas Pertambangan dan energi, gedung Komisi DPRD Kabupaten Muba, Kantor Kelurahan, kantor Kejaksaan dan sebagainya melaksanakan pembangunan serentak.

Suplai bangunan untuk memperlancar pembangunannya dilakukan di beberapa depot bangunan di kota Sekayu seperti toko bangunan Gemilang, Karya Bersama, Depot Atok dan Depot Akan Datang. Beberapa pemilik depot mengaku sudah mulai kesulitan menerima distribusi bahan bangunan karena sudah dipesan oleh beberapa proyek pemerintah.

Sumber: Sripo

Read More..

Perampok Gasak Honda Tiger 2000

Empat perampok mengendarai RX King dan Supra Fit hitam, melarikan Honda Tiger 2000 warna hitam BG 4939 BK milik Iram (19) warga Dusun II Desa Saut, Batangharileko, Muba.

Salah seorang pelaku sempat menodong kening korban dengan senjata api laras pendek, Sabtu (14/7) pukul 20.00. “Kejadiannya di jembatan Pingkut Desa Trans A1 Karyamaju. Lelaki yang memegang senpi mengatakan motor saya akan dibawa ke Polsek, tapi tidak dijelaskan Polsek mana. Dua motor perampok itu tidak memakai BG,” kata Iram. Kapolres Muba AKBP Sabaruddin Ginting, SIk melalui Kasat Reskrim AKP Wahyu Sri Bintoro, SIk mengatakan, identitas pelaku sudah dikantongi dan diimbau untuk menyerahkan diri saja.

Sumber: Sripo

Read More..

Sunday, July 15, 2007

3 Artis KDI Sukses Goyang Sekayu

Di hari pertama road show KDI bersama Djarum Istimewa berlangsung cukup meriah. Tidak kurang 6 ribu penonton tumplek blek di lapangan RPBD Tugu Bintang, Sekayu, Musi Banyuasin kemarin malam.Penampilan trio Kontestan Dangdut TPI (KDI) Citraria, Yuli dan Dina mampu berikan tontonan rakyat yang mengesankan.

Penampilan semakin rancak, ketika ketiga artis KDI yang didatangkan langsung dari Jakarta tersebut diiringi oleh orkes Ken Arok dari Jakarta yang sudah melegenda tersebut. Lagu-lagu Kucing Garong, Bang Toyib dan lagu-lagu dangdut yang sudah familiar di telinga masyarakat Indonesia, dibawakan hampir sempurna. “Kita memang ingin memberikan hiburan pada masyarakat dengan musik dangdut. Kita tahu bahwa, musik dangdut sudah tidak kuno dan kampungan seperti yang dicapkan dulu. Kita ingin buktikan bahwa, musik dangdut adalah musik kita, musik bangsa Indonesia,” tegas branch manajer Djarum Sumsel, Budi Erianto pada Sumatera Ekspres.

Acara yang berlangsung tertib dan meriah tersebut dilangsungkan mulai pukul 20.00 hingga 23.30 Wib. Yuli KDI yang mengenakan gaun berwarna merah dan dipadupadankan dengan pakaian dalam berwarna hitam, makin menunjukkan keanggunannya. Tidak hanya itu, goyangan Yuli yang sangat khas, menjadi suasana semakin panas.

Usai dari Sekayu, tambahnya, Kota Betung, Kabupaten Banyuasin lah yang akan menjadi kota kedua. Kali ini, konser akan dilangsungkan di lapangan Pasar Pagi Betung mulai pukul 19.30-22.00.

Lantas, lapangan Tugumulyo I, Palembang lah yang akan menjadi kota ketiga dalam tur Senin (16/7) mendatang. Selanjutnya tanggal 17-18 Juli, bertempat di lapangan depan kantor Bupati Kayu Putih dan Lapangan Prabujaya, Prabumulih lah yang akan menjadi akhir dari perjalanan Djarum Istimewa bersama artis-artis KDI di Sumsel. Dan, artis KDI, Dina, Wulan dan Lusi KDI akan menutup perjumpaan bersama dangdut mania di sana.

Sumber: Sumeks

Read More..

Saturday, July 14, 2007

Muhammadiyah Rangkul Alumni

Dalam rangka mengejar ketertinggalan dengan perguruan lainnya dan mampu bersaing, Perguruan Muhammadiyah mengadakan temu alumni dipusatkan di Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Kelurahan Balai Agung, Sekayu, Jum’at (13/7).

Temu alumni ini dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi dihadiri Wakil Bupati Muba, H Pahri Azhari, sekaligus membentuk Forum Alumni Muhammadiyah yang diharapkan dapat menjembataintern permasalahan sekaligus mencari solusinya.

Puluhan alumni yang hadir terdiri dari alumni Perguruan Muhammadiyah dari dasar hinggga perguruan tinggi. Ketua penyelenggara Temu Alumni, Ir Nurhan Putrajaya, MM mengatakan, usia Perguruan Muhammadiyah sudah lama berdiri yaitu tahun 1912 lalu didirikan oleh KH Ahmad Dahlan, namun kemajuan Perguruan Muhammadiyah dinilai masih tertinggal, sehingga perlu dikaji lagi demi kemajuannya ke depan.

Dikesempatan ini Wakil Bupati Muba, H Pahri Azhari mempertimbangkan janji Bupati Muba untuk melengkapi sarana Perguruan Muhammadiyah setempat dengan laboratorium bahasa Inggris.

Sumber: Sripo

Read More..

Sengketa Lahan Harus Tuntas

Setelah menemui jalan buntu, perundingan sengketa lahan antara warga perwakilan enam desa di Kecamatan Babattoman Muba dengan perusahaan perkebunan sawit PT Wana Potensi Guna (PT WPG) yang difasilitasi Pemkab Muba, Kamis (6/7) lalu, dijadwalkan kembali dilanjutkan Senin (16/7).Namun perundingan ini hanya dibahas internal oleh Pemkab Muba dan tidak melibatkan pihak bersengketa.

Asisten I Pemkab Muba, Drs H Agus Yudiantoro, MSi yang dikonfirmasi, Jum’at (13/7) mengatakan, Senin depan akan dilakukan rapat menjembatani intern tidak melibatkan pihak yang bersengketa. Rapat hanya dihadiri Asisten I, Kadisbun, Kabag Hukum, BPN, Camat Babattoman, Kabag Tata Pemerintahan, dan Polres Muba.

“Bukti yang disampaikan kedua belah pihak telah kami terima dan akan dibahas sekaligus mengadakan cross cek ke lapangan,” kata Agus seraya menambahkan, pertemuan untuk membahas lahan ini sudah pernah dilakukan melalui fasilisator DPRD Muba namun kedua pihak disarankan menempuh jalur hukum yang tidak pernah dilaksanakan.

Agus berharap diperoleh solusi yang tepat yang tidak merugikan kedua pihak, sehingga persoalan ini bisa tuntas. Seperti diberitakan, perundingan antara PT WPG dan perwakilan warga enam desa di Kecamatan Babattoan Muba menemui jalan buntu.

Pertemuang yang kesekian kali ini belum membuahkan hasil. Warga dan perusahaan berpegang pada argument masing-masing, sehingga pertemuan yang pernah ditengahi DPRD Muba dilanjutkan difasilitasi Pemkab Muba ini tidak membuahkan hasil. Tim kemudian melakukan inventarisasi pengumpulan bukti-bukti di lapangan.

Sumber: Sripo

Read More..

Wabup Muba Lepas Tim POR SD

Wabup Muba H Pahri Azhari melepas tim POR SD Muba tingkat provinsi yang akan dilaksanakan di Palembang 16-20 Juli mendatang. Tim Porseni SD Muba tersebut terdiri dari 35 atlet, rinciannya atletik, badminton, pencak silat, tennis lapangan, tennis meja, renang, karate, dan catur masing-masing berjumlah dua atlet. Kemudian voli (5), senam (3), sepak bola (7), dan sepak takraw (4).

Dalam sambutannya, Wabup mengatakan atlet yang akan berlaga tidak hanya harus siap fisik dan mental tapi juga mencerminkan sikap dan kepribadian sebagai bagian dari insan olahraga. Atlet harus siap menghadapi kemenangan maupun kekalahan. "Junjung tinggi sportivitas dalam olahraga," kata Pahri, Jumat (13/7).

Pada kesempatan itu Pahri mengatakan Bupati Alex Noerdin menjanjikan bonus bagi yang meraih prestasi di ajang olahraga tingkat SD tersebut.

Sumber: Sumeks

Read More..

Friday, July 13, 2007

Abusari Geser Azhari Zawawi

PAW FPAN DPRD Muba

Abusari Geser Azhari Zawawi Proses Penggantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Muba dari Fraksi PAN yang sempat lowong tujuh bulan, akhirnya terjawab setelah Gubernur Sumsel mengeluarkan keputusannya.

Kursi PAN di DPRD Muba yang kosong sepeninggal H Pahri Azhari menjabat Wabup Muba, diisi oleh Sekretaris DPD PAN Muba Abusari Burhan yang menempati nomor urut lima.

Setelah dipastikan kursi PAN terisi, caleg PAN nomor urut 4 Daerah Pemilihan (Dapil) III Azhari Zawawi, BSc mengundurkan diri dari PAN beserta segenap keluarganya. Wabup Muba H Pahri Azhari yang dikonfirmasi seusai paripurna DPRD Muba, Rabu (11/7) membenarkan PAW yang disetujui gubernur atas nama Abusari Burhan.

Sumber: Sripo

Read More..

DPRD Bekasi ke Muba

Anggota DPRD Kabupaten Bekasi berkunjung ke Sekayu, Kamis (12/7), mempelajari Raperda mengenai penyertaan modal yang telah berjalan di daerah kaya migas ini.

Rombongan diketuai Hasan Basri dari Komisi B yang juga menjabat Pansus II DPRD Bekasi, Jawa Barat, diterima oleh Wakil Bupati Muba H Pahri Azhari didampingi Asisten I Agus Yudiantoro, anggota DPRD Muba Rabik HS, SE dan dinas terkait.

Dalam paparannya Wabup Muba menguraikan mengenai visi Muba Smart 2012, selain itu dijelaskan pula mengenai cara penyertaan modal dalam BUMD mengenai peraturan pelaksanaannya di ruang rapat bupati.

Sumber: Sripo

Read More..

Pencuri Motor Dibekuk

Tim Reskrim Polres Muba membekuk pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) hanya tiga jam setelah beraksi di kawasan pasar perjuangan Sekayu.

Harmoko (18) asal Village 5 Betung dibekuk saat melarikan motor curian Jupiter Z biru BG 3735 kehabisan bensin di Desa Lais, Rabu (11/7) malam, setelah menempuh perjalanan sekitar 40 KM. Motor milik Jumadi (32) ini dicuri pelaku di areal parkir kawasan pasar Perjuangan Sekayu.

Harmoko kepada petugas mengatakan, baru pertama kali mencuri motor keburu ditangkap polisi. “Kasus curanmor ini masih dikembangkan,” kata Kapolres Muba AKBP Sabaruddin Ginting, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Wahyu Sri Bintoro, SIK.

Sumber: Sripo

Read More..

Thursday, July 12, 2007

Pasien Muntaber Melonjak

Seiring dengan pergantian musim, jumlah penderita muntaber (gastro enteritis) semakin meningkat sejak dua pekan terakhir . Sebagian besar ruangan perawatan di RSUD Sekayu mulai dipenuhi penderita muntah dan berak (muntaber) yang sebagian besar anak-anak.

Pantauan di Kelurahan Serasan Jaya dan Balai Agung Kecamatan Sekayu, Rabu (11/7), warga mulai mengeluhkan berjangkitnya penyakit muntaber. Kondisi lingkungan yang kering disertai debu dan sumur yang mulai kekeringan memberikan dampak kemungkinan berjangkitnya muntaber ini.

Sementara itu pasien penderita muntaber di RSUD Sekayu mulai meningkat sejak dua minggu terakhir. Pasien yang dirawat rata-rata diinfus dan diberi oralit rata-rata tiga hingga empat kali sehari. Diruang perawatan Cempaka, pasien muntaber melonjak dua kali lipat hingga 10 orang dirawat per harinya. Jumlah ini berkurang setelah pasien pulang, namun kembali bertambah setelah pasien baru kembali dirawat dengan gejala yang sama.

Seperti dituturkan Risma (31), warga kelurahan Serasan Jaya setelah anak pertamanya menunjukkan gejala muntaber langsung membawanya ke IGD RSUD Sekayu. Ibu satu anak ini tidak mau mengambil risiko dan khawatir gejala penyakit yang diderita anaknya ini. “Anak saya dirawat tiga hari. Sebelumnya dengan kondisi badan lemas dan tidak mau makan langsung saya bawa ke rumah sakit,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba, dr Hj Asmarani, MKes yang dikonfirmasi melalui Kasubdin PLPP, dr Taufik Rusdi, MKes mengatakan, saat ini laporan dari Puskesmas belum ada kasus outbreak muntaber, tapi Dinkes dan Puskesmas tetap waspada dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi air bersih yang dimasak dulu. Antisipasi lain dilakukan dengan menyiapkan oralit di Pos Yandu dan Puskesmas menyiapkan pojok oralit dan obat-obatan serta cairan infus.

Sumber: Sripo

Read More..

20 Pelayan Kafe Plus Digaruk

Lagi, sejumlah warung remang-remang dan kafe yang menyediakan pelayan plus-nya, dirazia. Jika beberapa waktu sebelumnya aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP) Muba, merazia kafe-kafe di kawasan Jalintim Palembang-Jambi, tepatnya di Desa Sri Gunung, Kecamatan Sungai Lilin, Muba. Kini giliran dilakukan aparat Satuan Intelkam dan Satuan Samapta Polres Muba, yang merazia kafe di wilayah Kecamatan Kota Sekayu dan Kecamatan Sungai Keruh.

Hasilnya, sebanyak 20 pelayan kafe plus dan yang tidak memiliki identitas diri, digaruk petugas. Razia itu digelar Selasa (10/7) mulai pukul 21.30 hingga 02.30 WIB. Awalnya, petugas yang dipimpin Kasat Intelkam AKP Alex Ramdan dan Kasat Samapta AKP Bastomi, merazia kafe di Kelurahan Soak Baru, Kota Sekayu, tepatnya di jalan arah Sirkuit Sky Land. Kemudian dilanjutkan ke kafe di wilayah Kecamatan Sungai Keruh. Dari kedua tempat itu, hanya 3 pelayan kafe terjaring.

Perburuan dilanjutkan di kafe-kafe wilayah Kecamatan Kota Sekayu. Hasilnya, dari Kafe Purnama terciduk 3 pelayan plus, Kafe Selarai 5 pelayan, dan Kafe Manalagi 9 pelayan plus. Tak hanya menciduk pelayan kafe itu, dari beberapa kafe yang dirazia, petugas juga menyita 250 botol miras dari berbagai merek, dan mendapati sebutir ineks yang diletakkan di bawah karpet bangku kafe.

”Kepada para pelayan kafe, hanya dikenakan pelanggaran tindak pidana ringan. Sedangkan kepada pemiliknya, kafe dan warung remang-remangnya langsung ditutup karena tidak memiliki izin keramaian," kata Kapolres Muba AKBP Sabaruddin Ginting SIk, melalui Kasat Samapta AKP Bastomi dan Kasat Intelkam AKP Alex Ramdan.

Sumber: Sumeks

Read More..

Syarat Toefl Harap Dimaklumi

Berita terkait:
TOEFL 400 Harga Mati

Persyaratan toefl minimal 400 dari lembaga bahasa sebagai persyaratan untuk diterima kuliah di Akademi Keperawatan (Akper) Sekayu dan Politeknik Sekayu, menjadi beban peserta testing untuk diterima di kedua perguruan tinggi tersebut.

Namun untuk mengejar target dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Bupati Muba mengharapkan semua pihak maklum termasuk anggota DPRD Kabupaten Muba yang sempat menyarankan agar nilai toefl ini ditinjau ulang.

Harapan ini disampaikan Bupati Muba H Alex Noerdin dalam paripurna laporan keterangan pertanggungjawaban dan laporan keuangan pelaksanaan APBD Pemkab Muba Tahun Anggaran 2006, Rabu (11/7). “Agar dewan memaklumi persyaratan yang sangat berarti ini demi membentuk tenaga-tenaga professional yang punya keahlian di luar negeri sehingga tidak ada lagi pelecehan yang dialami TKW kita,” kata Alex seraya menambahkan, tenaga profesional yang dihasilkan dari kedua perguruan tinggi ini setelah lulus berkewajiban bekerja minimal dua tahun di Sumsel sebelum dapat mengabdikanilmunya di luar negeri.

Anggota Fraksi PAN, Rabik HS, SE seusai paripurna menilai, lebih baik porsi 20 persen untuk warga luar Muba yang dapat menuntut ilmu di Poltek dan Akper Sekayu ini ditiadakan saja bila memang diperuntukkan bagi warga Muba, atau sebaliknya bila persyaratan toefl sulit terpenuhi.

Sumber: Sripo

Read More..

Pembunuh Warga Timor Leste Diringkus

Setelah Buron 4 Tahun

Tunai sudah, pekerjaan rumah (PR, red) Polres Muba, dalam memburu pelaku pembunuhan terhadap Israel Da Cruz, warga asal Timor Leste, pada 11 Juli 2003 lalu. Pelaku terakhir pembunuh karyawan PT Guthrie Peconina Indonesia (GPI) II, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Desa Bumi Ayu, Kecamatan Babat Toman, Muba, itu akhirnya berhasil diringkus setelah sempat buron selama 4 tahun.

Tersangkanya adalah Romi Pandra (23), warga Trans C4, Desa Air Putih Ulu, Kecamatan Plakat Tinggi, Muba. Dia diringkus di rumahnya, Rabu (11/7) sekitar pukul 01.30 WIB, oleh aparat Polsek Plakat Tinggi bergabung dengan Unit Buser Polres Muba yang dipimpin Aiptu Junarto. Tersangka Romi, baru kembali ke tanah leluhurnya pada 3 Juni lalu. Sebelumnya, semasa buron dia sempat ke rumah keluarganya di Tangga Buntung Palembang selama tiga bulan. Kemudian hijrah lagi ke Muaro Dua dan Jangkat Provinsi Jambi. Selama hidup dalam pelarian, tersangka bekerja sebagai buruh.

”Tersangka sudah empat tahun buron dan berhasil ditangkap berkat kerja sama petugas Polsek Plakat Tinggi dengan masyarakat yang memberitahukan bahwa tersangka sudah pulang ke kampung halamannya," kata Kapolres Muba AKBP Sabaruddin Ginting SIk melalui Kanit Buser Aiptu Junarto, kemarin. Sedangkan satu tersangka lagi, Yudikat (22), sudah lebih dulu tertangkap pada 16 November 2004 lalu, di rumahnya.

Sekadar mengingatkan, kala itu antara tersangka dan korban yang sama-sama pekerja PT GPI II, tinggal di perumahan perusahaan di Desa Bumi Ayu. Beberapa hari sebelum kejadian, awalnya tersangka Romi dan Yudikat berencana mencuri di rumahnya korban Israel. Namun korban belum tidur, hingga aksi kedua tersangka gagal dan membuat keduanya dendam.

Selanjutnya, kedua tersangka malah berencana membunuh korban. Lalu pada 11 Juli 2003 sekitar pukul 18.30 WIB, kedua tersangka memanggil korban untuk menemuinya di belakang rumah. Dalam suasana gelap itu, terjadi keributan antara korban dengan kedua tersangka. Ujungnya, kedua tersangka menikam korban sebanyak tiga liang hingga membuat korban tewas. Sementara, kedua tersangka langsung kabur usai membunuh korban.

Sumber: Sumeks

Read More..

Wednesday, July 11, 2007

Hama Babi Hutan Semakin Mengganas

Berita terkait:
Babi Hutan Mengganas

Serangan hama babi hutan semaking mengganas. Selain itu harimau mulai mengganggu aktivitas penduduk di sekitar perkebunan Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir. Informasi dari warga Desa Mendis Bayung Lencir, danDesa Gajah Mati Sungai Lilin Muba, Selasa (10/7), harimau Sumatera dan babihutan mulai menampakkan diri di tengah perkebunan penduduk dan sering memangsa tanaman maupun hewan ternak peliharaan warga.

Sarjito (56) warga Desa Mendis mengatakan, palawija dan tanaman bibit karet miliknya sasaran amukan babi hutan. “Hama babi ini menyebar hingga memasuki areal perkebunan penduduk,”katanya.

Hal senada diungkapkan Yanto (34), petani di Desa Gajah Mati, Sungai Lilin, sejak dua bulan ini serangan hama babi semakin ganas. Sementara perburuan babi di Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Lilin, Selasa (3/7) lalu yang dikoordinir Persatuan Buru Babi (Porbi) Muba berhasil menangkap 60 ekor babi hutan.

Sumber: Sripo

Read More..

Tuesday, July 10, 2007

10 Persen Gedung SDN Kec. Lais dan Sungai Lilin Rusak

Hasil reses DPRD Muba untuk daerah pemilihan (Dapil) II Kecamatan Lais dan Sungai Lilin, menemukan 10 persen bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di dua kecamatan ini mengalami kerusakan.Namun kerusakan yang terjadi tidak sampai menghambat proses belajar mengajar, walaupun salah satu sekolah siswanya terpaksa pindah untuk melanjutkan sekolah.

Data yang dihimpun, Pemkab Muba Tahun 2007-2008 menganggarkan sector pendidikan sebesar 21,7 persen dari total Rp 1,5 trilyun APBD Kabupaten Muba. Besarnya anggaran ini salah satunya untuk perbaikan dan renovasi gedung sekolah.Hingga akhir 2006 lalu, SDN di Muba terdapat 346 unit dengan kondisi baik 221 lokal, rusak ringan 224 lokal, rusak berat 362 lokal, dari jumlah keseluruhan 807 lokal.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Muba, Drs H Mahmudi Basri, Senin (9/7) menjelaskan, reses dewan untuk Dapil II yaitu Kecamatan Sungai Lilin dan Lais diperoleh hasil adanya bangunan SD yang rusak mencapai sekitar 10 persen dari 40 bangunan yang masih berdiri. Mahmudi mencontohkan, yang rusak terdapat di SDN Village I Desa Gajah Mati Kecamatan Lais, dan SDN 2 Trans D3 Kecamatan Sungai Lilin. Di Desa Gajah Mati salah satu sekolah dasar hanya menyisakan beberapa murid yang masih bertahan karena sebagian besar sudah pindah sekolah.

“Wali murid sekolah tersebut menjamin siwa yang pindah akan kembali lagi bersekolah bila bangunan sekolah selesai diperbaiki,” kata Mahmudi seraya mengharapkan kepada dinas terkait untuk melakukan skala prioritas dalam merenovasi bangunan sekolah yang butuh perhatian cepat. Sedangkan di kawasan Trans D3 Sungai Lilin, salah satu bangunan SD roboh, sehingga warga beramai-ramai membangun kembali sekolah yang rusak itu seadanya.

Selain itu terdapat pula temuan adanya sekolah dasar yang dibangun tahun 1982 namun belum pernah direnovasi, sehingga kondisinya sangat memprihatinkan. “Hasil reses menunjukkan Kecamatan Lais yang terdapat 18 SD ini mulai mengalami kerusakan 4 unit, Kecamatan Sungai Lilin 12 SD mengalami kerusakan 3 unit,” katanya.

Kepala Dinas Diknas Kabupaten Muba, Drs H Ade Karyana, MEd ketika dikonfirmasi melalui ponselnya mengatakan, sebelum 2006 bangunan SD di Muba yang mengalami kerusakan mencapai 40 persen, namun secara bertahap direnovasi, sehingga tinggal menyisakan sekitar 10 persen. “Skala prioritas tatap diutamakan dalam perbaikan gedung SD dan kami bias share untuk memprioritaskan pembangunan pendidikan,” kata Ade seraya berucap, kerusakan sekolah hasil temuan dewan sudah ada yang dianggarkan bahkan sekolahnya sudah ada yang diperbaiki.

Sumber: Sripo

Read More..

Monday, July 9, 2007

Presiden Kunjungi Stan MUBA 10 Menit

Perkenalkan Sosis Patin

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ny Ani dan rombongan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama di Penas XII PNI 7 Juli lalu. Usai membuka acara, SBY mengunjungi beberapa stan. Di antaranya adalah stan Kabupaten Musi Banyuasin. Presiden setidaknya lebih dari 10 menit SBY berbincang dengan Bupati Muba H Alex Noerdin. SBY beserta rombongan meninjau produk-produk unggulan yang ditampilkan di stan tersebut. Di antaranya pundang (ikan kering), ikan asap (salai), dan gambir.

Bupati Muba H Alex Noerdin didampingi Koordinator Stand Pameran Muba HM Umar Nawawi saat itu menjelaskan langsung potensi Muba kepada Presiden. Dijelaskan, selain sumber daya minyak dan gas bumi, Muba memiliki kekayaan yang melimpah di bidang pertanian, perikanan dan perkebunan. Ditambahkan, selain meningkatkan produksinya, beberapa komoditas pertanian diolah menjadi produk makanan sehingga memiliki nilai tambah.

Produsen CPO Terbesar

Untuk sektor pangan, Muba adalah penyumbang jagung terbesar di Sumsel. Muba juga punya potensi sawit dan CPO terbesar di Sumsel, dan perkebunan karet. Potensi lain adalah tanaman gambir, yang menjadi ciri khas Muba. Jenis tanaman yang baru dikembangkan di Muba ini memiliki kualitas terbaik di Indonesia dan telah diekspor ke
luar negeri.

Kekayaan alam Muba berupa rawa-rawa dimanfaatkan dengan mengelola dan mengembangkan ikan patin dan beberapa jenis ikan lainnya. Di hadapan Presiden SBY, Bupati Muba menjelaskan ikan patin saat ini sudah diolah menjadi sosis dan bakso. Demikian juga ikan air rawa lain diolah menjadi ikan kering (pundang) dan ikan asap (salai).

Dari kekayaan hutan, Muba juga telah mematenkan madu asli Muba. Kunjungan SBY ke stan Muba menurut stan coordinator Umar terbilang paling lama dibandingkan dengan kunjungannya ke stan kabupaten/ kota lain. Hal ini karena SBY terlihat puas dengan produk yang dihasilkan Muba.

Kepuasan SBY tampak ketika dirinya mencermati produk ikan olahan. Pada setiap penjelasan Alex, SBY juga tak segan memeriksa dan memegang-megang deretan ikan patin dan baso dan sosis berbahan ikan patin.

Sumber: Sripo

Read More..

Bisnis Ekstasi Dibekuk

Piral Hasbi (23) asal Dusun II Desa Teluk Kijing II Kecamatan Lais Muba disergap Tim Reskrim Polsek Lais ketika sedang transaksi menjual pil ekstasi.

Pria yang sehari-hari menjaga rental Play Station ini digelandang ke Polsek Lais, Sabtu (7/7) pukul 23.00 berikut barang bukti 8 butir pil ekstasi dan sejumlah serbuk. “Dari saku tersangka disita uang Rp 685 ribu diduga hasil transaksi ekstasi,” kata Kapolres Muba AKBP Drs Sabarudin Ginting melalui Kapolsek Lais Iptu Jose Rizal dan Kanit Reskrim Bripka Fauzi. Hasil pengembangan, Minggu (8/7) disita lagi empat butir ekstasi, dan beberapa butir yang sudah dipecah setengah dan seperempat.

Sumber: Sripo

Read More..

TOEFL 400 Harga Mati

Calon Mahasiswa Kursus Dulu

Rendahnya nilai toefl menjadi dilemma bagi lulusan SMU di Sekayu untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Akademi Keperawatan (Akper) dan Politeknik Sekayu yang baru membuka pendaftaran tahun akademik 2007-2008 menggariskan persyaratan yang ketat untuk menuntut ilmu, sedangkan kemampuan lulusan SMU dinilai masih sangat terbatas.

Bupati Muba, H Alex Noerdin dalam konferensi pers seusai pembukaan Kejurnas Polo Air Putri U-18 dan Liga Polo Air di Kolam Tirta Randik, Kamis (5/7) lalu menyatakan komitmennya untuk memprioritaskan anak kurang mampu agar bisa bersekolah di kedua perguruan tinggi yang didirikan Pemkab Muba tersebut melalui kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya diluar dan dalam negeri.“Mereka yang sangat pintar dari keluarga yang tidak mampu diprioritaskan karena semuanya gratis, kita coba dari anak-anak dari kurang mampu tapi punya kemampuan sehingga dia bisa,” kata Alex seraya menyebutkan porsi 80 persen untuk masyarakat Muba dan 20 persen untuk luar Muba yang akan menempuh pendidikan di kedua perguruan tinggi tersebut.

Mengenai rendahnya toefl yang masih dialami lulusan SMU di Sekayu, menurut Alex, tidak ada alasan dan toleransi untuk mengejar mutu sehingga pelamar yang belum memenuhi standar toefl 400 seperti yang disyaratkan disarankan untuk kursus Bahasa Inggris lebih dulu untuk meningkatkan kemampuannya.

Hal sama ditegaskan Kepala Dinas Diknas Kabupaten Muba, Drs H Ade Karyana, MEd. Pihaknya tetap mempertahankan toefl 400 untuk memperoleh pendidikan di dua perguruan tinggi yang baru didirikan ini.

Sumber: Sripo



Read More..

DKI Juara Liga Polo Air

MUBA juara IV dari lima peserta

Tim polo air putra DKI Jakarta akhirnya memastikan diri meraih juara pertama putaran Final Liga Polo Air yang dilaksanakan di Kolam Renang Tirta Randik Sekayu, 5-8 Juli.Selama lima kali bertanding termasuk final yang dilaksanakan, Minggu (8/7), tim polo air putra DKI Jakarta Ade Mahdanul Putra dan kawan-kawan ini tidak pernah kalah.

Di final, DKI melumat Sumbar dengan skor 13-4. Juara ketiga direbut Jabar setelah mengalahkan tim tuan rumah Muba, Sumsel dengan skor 14-11 saat perebutan juara III dan IV. Tim polo air Jambi harus puas menjadi juru kunci menjadi juara V dari lima peserta.

Kemenangan DKI Jakarta juga diikuti tim putri yang menjadi juara I dalam tiga kali pertandingan melawan tuan rumah Muba, Sumsel kendati hanya diikuti dua peserta. Selama tiga kali bertanding dengan tuan rumah Muba, Sumsel, tim polo air putri DKI Jakarta memetik kemenangan masing-masing dengan skor 5-7,2-11, dan 2-11.

Kepada pemenang putaran final liga polo air, panitia selain memberikan trofi tetap juga memberikan hadiah uang pembinaan sebesar Rp6 juta, Rp5 juta, dan Rp4 juta masing-masing untuk juara I, II, dan III. Selain itu, memberikan penghargaan kepada atlet terbaik atas nama Kemas Ahmad Mahidin (Muba, Sumsel), top skor (Andreas Inkiriwang, DKI), kiper terbaik (Zuliansyah, DKI), pelatih terbaik (Irwan Sugandhi, Sumbar), dan wasit terbaik yang diraih Gandes Pranowo dari Jabar. Kejurnas liga polo air putri U-18 juga diberikan penghargaan kepada Kezzie Gunawan dari DKI Jakarta, top skor (Nadilla Utoro, DKI), dan kiper terbaik yang diraih Ernawati dari Muba, Sumsel.

Sumber: Sumeks

Read More..

Sunday, July 8, 2007

Muba - Jabar Bersaing Ketat

Asa tuan rumah Muba Sumsel untuk meraih juara ketiga putaran Final Liga Polo Air di kolam renang Tirta Randik Sekayu, masih terbuka. Kendati Muba baru memetik satu kali kemenangan tapi dalam sistem pertandingan kompetisi penuh itu kembali mempertemukan tuan rumah Muba Sumsel dengan Jabar.

Besok (hari ini) pukul 08.00 WIB, kolam renang Tirta Randik dan masyarakat Muba akan menjadi saksi perjuangan tim polo air Muba untuk memperebutkan juara III. Pada pertandingan sebelumnya di babak penyisihan, Muba harus puas menerima kekalahan secara tragis dalam drama adu penalti yang dimenangkan tim Jabar dengan skor tipis 19-18. Sedangkan di partai final akan mempertemukan tim tangguh DKI melawan tim Sumbar yang secara mengejutkan mengalahkan tim Jabar dengan skor tipis 11-9.

Di hari ketiga putaran final liga polo air, Sabtu (7/7), tim polo air putra Muba, Sumsel mempermalukan Jambi dengan skor telak 18-7. Strategi pelaih polo air Muba Roman Inschakov yang memasang pemain lapis kedua saat berhadapan dengan Jambi terlihat jitu. Kekalahan tim polo air Jambi semakin menjadi saat skor 11-7 manakala Roman Inschakov menurunkan pemain inti saat waktu menunjukkan lima menit menjelang akhir babak ke empat. Strategi itu semakin jitu dengan penampilan tim inti polo air putra Muba yang pesta gol dengan skor akhir 18-7.

Sumber: Sumeks

Read More..

Saturday, July 7, 2007

Korban Gempa Akan Transmigrasi ke Sumsel

30 keluarga ke Air Balui, Kabupaten Musi Banyuasin

Sedikitnya 1.000 keluarga korban gempa bumi di DI Yogyakarta akan ditransmigrasikan secara bertahap ke Sumatera Selatan. Rencana itu disampaikan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (5/7) di Palembang.

Paku Alam IX mengatakan, gempa bumi telah menimbulkan kerusakan sehingga banyak warga yang menyatakan ingin bertransmigrasi. Warga DIY yang akan ditransmigrasikan itu memiliki keterampilan bertani di sawah irigasi dan non-irigasi, serta bekerja di perkebunan.

"Wilayah DIY terlalu kecil, hanya sekitar 3.500 kilometer persegi yang dihuni 3,5 juta penduduk. Di DIY sekarang sulit mencari kayu untuk bahan baku kerajinan maupun mebel. Daripada kesulitan bahan baku, lebih baik mengirimkan orang mendekati sumber bahan baku," katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Hendarto Budiyono mengungkapkan, tahun 2007 akan ditransmigrasikan 30 keluarga ke Air Balui, Kabupaten Musi Banyuasin. Pemprov DIY setiap tahun menganggarkan Rp 2 miliar untuk program transmigrasi. Tahun 2008 lokasi transmigrasi dari DIY akan diperluas ke Provinsi Bangka Belitung.

Menurut Sekretaris Daerah Sumsel Musyrif Suardi, di provinsi ini terdapat 52.706 jiwa atau sekitar 14.000 keluarga transmigran dari DIY. Di Sumsel terdapat tiga lokasi transmigrasi yang disiapkan menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM) dari lima KTM di Indonesia. Lokasi itu adalah Rambutan di Ogan Ilir, Telang di Banyuasin, dan Gumawang di Ogan Komering Ulu Timur.

Wakil Kepala Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Sumsel Sudirman Teguh mengatakan, saat ini 40 persen penduduk Sumsel adalah para transmigran yang telah datang ke Sumsel sejak tahun 1930-an. Sumsel masih bisa menampung 5.000 keluarga transmigran.

Sumber: Kompas

Read More..

Muba Berlakukan Wajib Belajar 15 Tahun

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, segera memberlakukan wajib belajar 15 tahun,setelah sebelumnya sukses menerapkan wajib belajar 12 tahun dengan menggratiskan biaya pendidikan dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA).

“Mulai Agustus 2007 Pemkab Musi Banyuasin akan mencanangkan wajib belajar 15 tahun. Selama ini di Musi Banyuasin telah menerapkan wajib belajar 12 tahun, sehingga nantinya pendidikan sejak dari SD, SMP sampai SMA tidak dipungut biaya," kata Bupati Musi Banyuasin, Alex Noerdin, Jumat (6/7).

Pada tahun ini, kata Alex, pemerintah daerah juga membuka pendidikan diploma tiga (D3) bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya, Politeknik Negeri Bandung, dan Nanyang University Singapura.

Progam D3 dengan program studi akuntansi, manajemen informatika dan teknik informatika tersebut akan menerima 100 mahasiswa dan diperuntukan bagi masyarakat yang kurang mampu tetapi memiliki kecerdasan tinggi. “Mereka yang diterima wajib tinggal di asrama. Semua biaya pendidikan, makan dan kebutuhan pendidikannya ditanggung Pemkab Musi Banyuasin,” ujarnya.

Adapun alokasi siswanya, 80 persen untuk warga Musi Banyuasin dan 20 persen dari siswa luar. Salah satu syaratnya, siswa harus memiliki kemampuan bahasa Inggris atau nilai TOEFL sekitar 400.

Selain itu, lulusan politeknik diwajibkan bekerja di Sumatera Selatan selama dua tahun. Dengan pola pendidikan tersebut diharapkan kualitas lulusannya dapat dipertanggungjawabkan. “Pendidikan adalah investasi masa depan yang harus ditingkatkan,“ ujarnya.

Sumber: Tempointeraktif

Read More..

Friday, July 6, 2007

Perundingan Sengketa Lahan Tegang

Perundingan sengketa lahan antara warga perwakilan enam desa dalam Kecamatan Babattoman Muba, dengan PT Wana Potensi Guna (PT WPG) yang difasilitasi Pemkab Muba, Kamis (5/7), berlangsung tegang.Pertemuan yang kesekian kalinya ini masih menemui jalan buntu deadlock).

Warga dan perusahaan berpegang pada argument masing-masing, sehingga pertemuan yang dipimpin oleh Asisten I Pemkab Muba, H Agus Yudiantoro ini ditengahi dengan inventarisasi pengumpulan buktibukti di lapangan, yang kelanjutannya belum bisa ditentukan.

Pertemuan yang berlangsung diruang rapat Wabup Muba ini menghadirkan perwakilan warga, Syamsudin Kuntji dan Bambang Purnomo. Keduanya bersikeras bahwa perusahaan telah menyalahi ketentuan undang-undang tentang pengelolaan lahan tanpa mempedulikan rakyat kecil yang tanahnya tidak diganti rugi.

Terhadap argumen ini, perwakilan PT WGP Imron dan Irhot belum bisa mengambil keputusan. Asisten I Pemkab Muba, H Agus Yudiantoro ketika dikonfirmasi seusai pertemuan mengakui, perundingan sempat menemui jalan buntu, namun kedua belah pihak menerima saran untuk mengumpulkan barang bukti yang sah dalam hal pengelolaan lahan. “Kedua belah pihak tidak mau menempuh jalur hokum walaupun pertemuan sudah sering dilakukan melalui fasilitasi dewan,” kata Agus seraya tidak menyebutkan kapan pertemuan lanjutan digelar.

Sumber: Sripo


Read More..

Mantan Ketua DPRD Muba Lili Achmadi Ajukan Keberatan

Berita terkait:
Lili Achmadi CS Dituntut 4 Tahun

Kasus dugaan korupsi penggunaan uang perjalanan dinas yang dibayarkan langsung (Lunsum) oleh pimpinan DPRD Kabupaten Muba, kembali digelar di PN Sekayu. Terdakwanya mantan ketua DPRD Muba periode 1999-2004, H Lili Ahmadi membacakan langsung pembelaannya, Kamis (6/7) didampingi penasehat hukumnya, setelah dituntut jaksa koneksitas empat tahunpenjara.

Sidang dipimpin ketua PN Sekayu, Syahrul Mahmud, SH, MH dengan jaksa penuntut umum (JPU) Asep Sontani, SH, CH. Dalam pembelaannya setebal 15 halaman Lili membantah semua dakwaan JPU. Menurut Lily, dakwaan JPU tak tidak sesuai dengan bukti-bukti di persidangan. Sidang dilanjutkan Kamis (19/7) dengan agenda tanggapan JPU.

Sumber: Sripo

Read More..

Curah Hujan di Sumsel di Bawah Normal

Muba sudah masuk kemarau pada bulan Juni

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) meramalkan sebagian besar wilayah di Sumatera Selatan akan mengalami curah hujan di bawah normal. Menurut Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMG Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang M Irdam, Rabu (4/7), musim kemarau di Sumsel diprakirakan tidak sekering tahun sebelumnya, karena masih ada curah hujan.

Berdasarkan data dari kantor BMG Bandara SMB II, wilayah Sumsel diprakirakan akan memasuki kemarau pada akhir bulan Mei sampai awal Juli. Wilayah yang paling akhir memasuki musim kemarau adalah Ogan Komering Ilir bagian selatan, yaitu pada pertengahan Juni sampai awal Juli. Sedangkan wilayah lain seperti Lahat, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Ogan Komering Ulu sudah memasuki kemarau pada bulan Juni.

Sumber: Kompas

Read More..

Thursday, July 5, 2007

Sawah Mulai Kekeringan

Hama Keong Mengganas

Petani yang menanam padi lebak di kawasan Kelurahan Kayuara dan Balai Agung Sekayu, mulai mengeluhkan kekurangan pasokan air. Selain hujan yang belum mengguyur Sekayu dan sekitarnya sejak satu bulan terakhir, padi yang ditanam petani mulai mati setelah semakin meluasnya hama keong.

Pantauan di lokasi, Selasa (3/7), petani mulai mengganti padi yang ditanam dengan benih yang baru, setelah hama keong yang mengganas satu bulan terakhir menghabiskan batang dan daun padi.

Khaidir (40) salah seorang petani di Kelurahan Kayuara mengaku, dia telah berusaha mengantisipasi penyebaran hama keong ini dengan menaburkan kapur semen agar keong mati dan tidak menyebar, namun keganasan keong emas ini sulit dibasmi, karena jumlahnya mencapai ribuan dan mulai berkembang biak dengan menyebarkan telur.

Mengenai kondisi tanah yang mulai mengering, Khaidir berharap akan segera turun hujan. “Kalau hasil panen jelas menurun kalau tidak turun hujan, tapi yang penting bagaimana padi yang mati segera diganti dan kami kesulitan bibit,” kata Khaidir seraya mengaku telah hampir setengah hektare padinya dimakan hama keong dan segera diganti dengan bibit baru.

Hal senada diungkapkan Rasyid (34), petani di Balai Agung yang mengaku, khawatir tidak mampu mengembalikan sewa lahan bila hama keong dan kekeringan mulai melanda tanaman padinya.

Sumber: Sripo

Read More..

Titik Api di Sumsel Meluas

Ditemukan tiga titik api di kawasan perkebunan besar milik perusahaan di Kabupaten Musi Banyuasin.

Kebakaran lahan di Sumatera Selatan meluas. Hingga awal Juli, areal yang terbakar sudah menyebar hingga ke enam kabupaten/kota. Sebagian titik api telah merambah ke kawasan perkebunan besar dan hutan tanaman industri.

Berdasarkan pemantauan dari satelit National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), awal bulan ini sudah ditemukan tiga titik api di kawasan perkebunan besar milik perusahaan di Kabupaten Musi Banyuasin.

Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Hutan Achmad Taufik di Palembang, Selasa (3/7), mengungkapkan, titik api hingga kini telah meluas ke enam kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ulu, Lahat, Ogan Ilir, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin.

Selama Mei, total titik api yang terpantau adalah 16 titik. Pada bulan Juni, titik api bertambah 30 titik. Sebagian besar titik api itu berada di lahan masyarakat, serta merambah ke areal hutan tanaman industri (HTI) di Muara Enim dan kawasan perkebunan besar di Musi Banyuasin.

”Kebakaran dikhawatirkan terus meningkat pada Juli dan Agustus, dan memuncak pada September,” kata Taufik. Kebakaran hutan dan lahan di Sumsel terus berlangsung, bahkan meluas di tengah adanya komitmen pemerintah, kepolisian, pengusaha perkebunan dan HTI untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sejak dini.

Kepala Kepolisian Daerah Sumsel, Inspektur Jenderal Ito Sumardi, yang dihubungi terpisah, mengatakan, sejauh ini pihaknya baru menetapkan dua tersangka pelaku pembakaran lahan. Keduanya adalah petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan luas lahan kurang dari dua hektar. ”Pelaku pembakaran lahan dan hutan lainnya masih kami telusuri,” katanya.

Jajaran muspida Sumsel bersama dengan pengusaha perkebunan dan HTI menandatangani kerjasama untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sejak dini, Juni lalu. Sejumlah 76 dari 103 perusahaan perkebunan di Sumsel juga telah berkomitmen untuk membuka lahan perkebunan tanpa membakar lahan.

Polda Sumsel juga menetapkan maklumat untuk menindak seluruh pemilik lahan, perkebunan, dan HTI yang terbakar. Kepolisian juga akan menutup kawasan hutan dan perkebunan yang terbakar sampai ada putusan pengadilan.Tahun ini, Pemerintah Sumsel bahkan telah menganggarkan dana untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel sebesar Rp 23,5 miliar. Dana itu di antaranya untuk operasional helikopter pemadam kebakaran.

Sumber: Kompas

Read More..

Investasi Kilang Akan Dapat Tax Holiday

Termasuk PT. Kilang Muba di Musi Banyuasin

Pemerintah menjanjikan insentif fiskal berupa pembebasan pajak (tax holiday), bagi para investor yang mau membangun kilang pengolahan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Insentif itu berlaku selama pembangunan kilang.

Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso mengatakan, pihaknya sudah membicarakan hal itu dengan Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM) dua bulan lalu. "Tugas kami adalah mencari siapa yang mau membangun kilang. Kalau bisa diwujudkan akan membantu tingkat ketahanan suplai BBM nasional," ujar Luluk di .Jakarta, Senin (2/7).

Menurut dia, pihaknya telah mempercayakan usulan insentif tersebut kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). BKPM sangat mendukung usulan itu dan sedang meminta persetujuan menteri keuangan.Dia mengatakan, saat ini, selain Pertamina, ada sebanyak 10 investor lain yang berminat membangun kilang, namun masih menunggu insentif pemerintah.

Para investor itu antara lain PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jatim dengan rencana produksi kondensat 100 ribu barel per hari (bph) dan PT Intanjaya Agromegah Abadi di Pare-Pare, Sulsel, 300 ribu bph masih dalam studi ekonomi dan rekayasa (.economic & engineering/E&E).

Calon investor lain, PT Petroref Utama Nusantara di Lombok Tengah, NTB 300 ribu bph statusnya masih studi E&E, PT Kilang Muba di Musi Banyuasin, Sumsel 800 bph masih konstruksi, PT Elnusa Harapan di Tuban, Jatim 300 ribu bph dengan status studi E&E, dan PT Situbondo Refinery Industri di Situbondo, Jatim, 300 ribu bph masih studi E&E.

Luluk menuturkan, pihaknya juga akan mengaktifkan kilang yang sudah lama tidak digunakan atau mandeg pembangunannya. "Ada beberapa kilang yang akan diaktifkan, seperti kilang di Tuban, Lhokseumawe, dan kilang milik Humpuss yang akan digunakan di Cepu," ujarnya.

Pertamina Pesimistis

Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno justru pesimistis akan kelanjutan proyek-proyek kilang di Indonesia, termasuk pembangunan kilang milik anak usahanya, PT Elnusa yang ditarget-kan beroperasi pada 2009. Investasinya diperkirakan meningkat menjadi US$ 7 miliar karena meningkatnya order pembangunan kilang di dunia, dari perkiraan awal 2,5-3 miliar pada 2004.

Menurut Ari, Kuwait juga sudah menunda pembangunan kilang miliknya yang berkapasitas 600.000 bph di Jawa Timur. "Awalnya, hitungan Kuwait itu hanya US$ 5-6 miliar, tapi ternyata kontraktor mintanya US$ 16 miliar, jadi sekarang Kuwait memutuskan untuk menunda. Kalau dipaksakan, menjadi tidak ekonomis atau tidak menguntungkan," jelasnya.Saat ini, Pertamina memiliki tujuh kilang pengolahan BBM, dengan kapasitas produksi 1,06 juta bph. Ketujuh kilang tersebut berlokasi di Pangkalan Brandan (Sumut) berkapasitas 1.731 bph, Dumai (Riau) 166.652 bph, Plaju (Sumsel) 102.925 bph, Cilacap (Jateng) 329.350 bph, Balikpapan (Kaltim) 244.698 bph, Balongan (Jabar) 165.662 bph, dan Kasim (Irian Jaya) 8.760 bph.

Sumber: Investor Daily Indonesia

Read More..

Wednesday, July 4, 2007

Tanaman Gunung bisa ditanam di Muba

Petani yang tinggal di Kabupaten Musi Banyuasin tidak lagi ragu menanam varietas unggulan yang biasanya tumbuh di dataran tinggi dan pegunungan. Dengan kemampuan teknologi pertanian, kini tanaman yang biasanya tumbuh di dataran tinggi bisa ditanam di dataran rensdah yang merupakan potensi baru untuk dikembangkan.

Kondisi ini dibuktikan Sudarmaji yang melakukan aksvitass perkebunannya di kawasan kampong Sekate KM 10 Kelurahan Soakbaru Sekayu. Pria asal Bantul ini berhasil membuktikan dataran rendah mampu tumbuh tanaman yang biasa ditanam pada dataran tinggi. Kebun seluas hampir dua hectare yang diusahakannya ini mampu ditanami kol bunga, kol kubis, tomat maupun bawang merah tuktuk.

Pantauan di lokasi, Rabu (4/7), tanaman tomat dan kol bunga milik Sudarmaji telah siap panen dan menjadi percontohan di Kabupaten Muba. Sudarmaji Tumbuh Tanaman Gunung mengaku sempat ragu menanamnya, tetapi melalui bimbingan teknis dan konsultasi pihak perusahaan benih Cap Panah Merah, usaha perkebunannya mulai memetik hasil.

Hal sama dikatakan petani lain yang lebih dahulu sukses, Sobari (43) didampingi Deden (35), petani asal Belitang yang ditemui di lokasi. Keduanya kagum atas kemampuan tanaman dataran tinggi ini tumbuh di dataran rendah melalui proses yang dianjurkan yaitu penyiapan lahan, persemaian, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.

Product Promotor PT Eaws West Seed Indonesia, Hidayat Ali yang ditemui saat penyuluhan pertanian menjelaskan, masyarakat Muba tidak perlu ragu mengembangkan Tanaman palawija ini. Sedangkan lahan yang digunakan tidak perlu luas dengan ideal hanya 60 x 60 meter.

Sumber: Sripo

Read More..

Wagub DIY ke Sekayu

Wagub Yogyakarta, KGPAA Paku Alam IX dan rombongan tiba di Sekayu, Rabu (4/7) untuk silaturahmi dengan transmigran asal Provinsi DIY. Usai diterima Bupati Muba Alex Noerdin, rombongan menuju Desa Air Tenggulang, Kecamatan Bayung Lencir menemui transmigran yang sudah menjadi warga Muba.

Kedatangan KGPA Paku Alam IX ini didampingi Drs Riswanto, Asisten Pemberdayaan Masyarakat, Hj Ida Fatimah Ketua Komisi D DPRD Yogyakarta, Hj Icha, Drs Imam Sujangi dan Drs Hendarto, Kepala Dinas Pemukiman dan Transmigrasi DIY. “Wagub DIY ini juga akan memberikan bantuan alat kesenian kepada warga Desa Air Tenggulang,” kata Kabag Humas Pemkab Muba, Herr iyandi Sinulingga.

Sumber: Sripo

Read More..

Dialog Sengketa Lahan Ditunda

Dialog dalam rangka mencari penyelesaian sengketa lahan antara PT WPG dengan warga enam desa di Kecamatan Babattoman Muba, yang dijadwalkan Rabu (4/7) akhirnya ditunda Kamis (5/7) hari ini.

Asisten I Pemkab Muba, H Agus Yudiantoro melalui ponselnya menyatakan, dialog ini ditunda karena ada agenda yang mendadak tak bisa ditinggalkan. Namun Agus mengatakan, dialog akan digelar Kamis (5/7) untuk mencari solusi atas sengteka lahan antar warga dari enam desa di Kecamatan Babattoman dengan PT WPG.

Pemkab Muba merespon tuntutan warga dari enam desa dalam Kecamatan Babattoman yang menggelar aksi didepanKantor Bupati Muba, Senin (2/7).

Sumber: Sripo

Read More..

Istri Tewas Dibantai Suami

Luka Bacok di Leher, Pundak, dan Pinggang
Suami Ngaku Nyaris Diracun Istri


Kasus istri tewas dibantai suami, kembali terulang. Kali ini terjadi di Dusun II, Desa Rantau Keroya, Kecamatan Lais, Musi Banyuasin (Muba). Seorang ibu rumah tangga beranak dua, Tuti (25), tewas dibacoki suaminya, Muksin (30). Tuti tewas dengan luka bacokan menganga sepanjang 10-15 cm di leher sebelah kiri, pundak, dan pinggangnya.

Peristiwa pembunuhan sadis itu dilakukan tersangka Muksin di kebun milik mereka, Selasa (3/7) sekitar pukul 10.00 WIB, hingga membuat gempar warga desanya. Awalnya motifnya diduga perampokan, saat korban Tuti ditemukan terkapar di kebunnya. Namun karena tidak ada barang yang hilang, petugas yang sedari awal mencium kejanggalan lalu mengamankan suaminya, Muksin yang berada di rumahnya.

"Dari keterangan pelaku yang tidak lain suami korban, kita sudah menduga bahwa pelaku pembunuhan itu pasti suaminya. Karena sandiwara pelaku yang pura-pura istrinya tewas dibantai, tetapi terlihat sama sekali tidak ada rasa sedih saat dibantu tetangganya membopong korban ketika ditemukan di kebun miliknya," ungkap Kapolres Muba AKBP Sabaruddin Ginting SIk, melalui Kapolsek Lais Iptu Yose Rizal, yang dibincangi Sumatera Ekspres, di IGD RSUD Sekayu, kemarin.

Awalnya tersangka pun belum mengaku sebagai pembunuhnya, saat baru diciduk dari rumahnya oleh Kapolsek Lais dan Kanit Reskrim Aiptu Mohammad Fauzi. Dia baru mulai mengaku setelah ditenangkan polisi saat di IGD RSUD Sekayu, dan membeberkannya secara lengkap saat di dalam mobil saat dibawa ke Mapolsek Lais. "Kita akan memproses sebaik mungkin kasus yang saudara lakukan. Sebagai lelaki harus bertanggung jawab," kata Iptu Yose Rizal, setelah mendengar pengakuan tersangka Muksin.

Dari penuturan tersangka Muksin saat masih terlihat linglung, dia mengaku dendam kepada istrinya. Pasalnya dua hari sebelum kejadian, istrinya berniat meracunnya dengan menggunakan racun Wijen. Racun itu dicampurkan istrinya ke minum air putih yang akan diminum Muksin. ”Waktu aku nak minum, warno air putih sudah berubah dan langsung kucium. Bau racun Wijen," kata tersangka Muksin.

Penyebab mau diracun istri? Tersangka Muksin berdalih, berawal sejak empat bulan terakhir ini dia menderita sakit maag yang tidak kunjung sembuh. Lalu istrinya merasa jengkel, setiap waktu harus mengurusi suaminya. Maka Muksin menduga istrinya berniat membunuhnya dengan meracunnya, supaya tidak capek lagi mengurusinya. Merasa nyawanya terancam, Muksin memilih untuk mendahului membunuh Tuti, istrinya yang sudah memberinya dua anak itu. ”Pagi tadi (kemarin,red) dio (korban Tuti,red) pamit untuk pergi ke kebun. Langsung saya iyakan, saat itulah muncul niat untuk menghabisinya di kebun dengan menggunakan parang,” ujar Muksin yang kemudian langsung pulang usai mengeksekusi istrinya itu, seolah tak terjadi apa-apa.

Sumber: Sumeks

Read More..

Tuesday, July 3, 2007

Tes Akper Depkes Kabupaten Muba Diprotes

Puluhan perwakilan lulusan SMA di Sekayu melancarkan protes melalui DPRD Kabupaten Muba berkaitan dengan tidak diluluskannya mereka dalam proses seleksi masuk Akademi Keperawatan (Akper Depkes Kabupaten Muba).

Mereka menilai standar kelulusan untuk bahasa Inggris terlalu tinggi, sehingga hanya satu di antara 40 peserta yang mampu melebihi Toefl 400. Jusrizal salah seorang peserta, Senin (2/7) mengatakan, tinggi badan disyaratkan 155 Cm bagi wanita dan 160 Cm untuk lelaki.

“Di Palembang saja tinggi 150 Cm untuk wanita dan pria155 Cm,” katanya. Ketua Komisi I, Hasan Usman, SE berjanji akan memanggil panitia dan pihak Diknas.

Sumber: Sripo

Read More..

Monday, July 2, 2007

Babi Hutan Mengganas

200 Ekor Anjing Dikerahkan

Petani baik yang menggarap kebun maupun sawah di wilayah Desa Gajahmati, Kecamatan Sungaililin, Muba, mengeluhkan serangan hama babi yang semakin mengganas.

Selain memakan tanaman palawija, babi hutan yang datang berkelompok mencapai ratusan ekor ini juga mulai mengganggu ketentraman petani, karena sering ditemukan babi memasuki areal pekarangan rumah penduduk.

Sejumlah warga Desa Gajahmati, Jum’at (29/6) lalu menyebutkan, hama babi datang setiap musim tanam sekitar pertengahan Juni 2007 lalu. Areal tanaman pisang milik Supri (37), sempat diserang babi sehingga menghabiskan setengah hektare tanaman pisang. Begitupula areal kebun singkong milik petani, rata dengan tanah akibat tanah dicabik-cabik dan umbi singkong dimakan babi.“Kadang kami harus menjaga kebun siang dan malam untuk mengusir babi hutan yang datang berkelompok itu,” kata Supri.

Merajalelanya hama babi hutan ini ditanggapi oleh Heriyanto (30), Sekretaris Persatuan Olahraga Buru Babi (Porbi) Desa Gajahmati mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan aparat kepolisian dalam memberantas hama babi dengan cara memburunya. “Tidak kurang 200-an ekor babi yang sering masuki areal perkebunan di Desa Gajahmati.

Keluhan masyarakat ini sudah disampaikan ke Porbi. Rencananya Porbi dan kepolisian akan menggelar berburu babi bersama, Selasa (3/7) di Desa Gajahmati,” katanya. Berburu babi, menurut Heri, sekaligus dalam rangka memeriahkan HUT Bhayangkara ke-61. Data yang dihimpun di Sekretariat Porbi, peserta yang akan mengikuti berburu bersama ini mencapai 150 orang, baik undangan dari Sumsel maupun dari Lubuklinggau, Prabumulih, Lahat, Tebingtinggi, Martapura, Muaradua, termasuk dari Bandar Lampung, Padang Pariaman, Kalianda (Lampung Selatan), Gunung Medan, Riau, Sengeti (Muarojambi), Muarabulian (Batanghari), dan Bukit Tinggi.

Rata-rata peserta akan membawa dua ekor anjing, sehingga jumlah anjing yang akan dikerahkan memburu babi hutan ini mencapai 200 ekor. Peserta akan berkumpul Senin (2/7) di Rumah Makan Rindu Alam KM 77 Desa Gajahmati untuk menyaksikan dulu malam hiburan sebelum berburu babi pada Selasa (3/7).

Sumber: Sripo

Read More..

Tiga Oknum Brimob Diselkan

Buntut Penembakan saat Bentrok dengan Warga Bayung Lencir Muba

Proses hukum terkait insiden bentrok antara warga Bayung Lencir dengan oknum Brimob pada 19 Juni lalu, terus berlanjut. Menurut Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Ito Sumardi DS, demi kepentingan penyidikan, ketiga oknum Brimob yang terlibat keributan itu sudah diamankan di Mapolda Sumsel.Masing-masing Bripka Sunarwoto, Bripda Yana Daryana, dan Bripda Jaya.”Kasusnya terus lanjut, mereka (oknum Brimob) sudah diselkan (baca: ditahan dalam sel tahanan, red),” ungkap Kapolda, usai memimpin upacara kenaikan pangkat sejumlah anggota Polri di halaman Mapolda Sumsel, dalam rangka HUT Bhayangkara pada 1 Juli, kemarin.

Pemeriksaan itu, ungkap Kapolda, terkait laporan Ikhwan (73), korban penembakan oknum Brimob Bripka Sunarwoto ke Polsek Bayung Lencir yang aduannya mengarah kepada tindak pidana. Diketahui saat itu peluru karet oknum Brimob itu menyerempet tepi rahang sebelah kiri Ikhwan. Kemudian berkas pengaduan itu dilimpahkan ke Direktorat Reskrim Polda Sumsel.

Menyusul pula laporan Ikhwan yang berdomisili di Dusun Mendis, Desa Kaliberau, Bayung Lencir, Muba ke Bidang Propam Polda Sumsel, Jumat (29/6) baru-baru ini. Sebagai realisasi niat baik Polda Sumsel untuk menanggung biaya pengobatan Ikhwan sebagai korban dalam insiden tersebut, Kapolda mengaku sudah menginstruksikan Kabid Dokkes, Kombes Pol Dr HM Fachruddin SpB DFM untuk mengecek berapa besar biaya pengobatan yang telah dikeluarkan korban Ikhwan ataupun warga lainnya yang turut menjadi korban dalam insiden yang sama. “Nanti akan kita ganti seluruhnya,” janji Kapolda.

Dijelaskan lagi mantan kapolda Riau itu, pemicu insiden bentrok tersebut ditengarai oleh masalah perebutan lahan yang berawal dari provokasi tersangka Mustofa. “Lebih-lebih, banyak warga yang sudah melaporkan tersangka Mustofa terkait penipuan jual beli lahan yang sebetulnya milik PT Santana Adidaya Pratama (PT SAP).

Kini tersangka sudah diamankan dan tengah menjalani proses pemeriksaan di Mapolres Muba,” tukasnya.Seperti diketahui, aksi penembakan ini bermula ketika anggota Brimob Polda Sumsel Bripka Sunarwoto, Bripda Yana Daryana, dan Bripda Jaya Sampurna bersama tiga rekannya lagi tengah diperbantukan mengamankan dan mengawal kegiatan panen sawit milik PT SAP, bekerja sama dengan Koperasi Usaha Bersama (KUB) di Desa Mendis, Bayung Lencir. Selanjutnya mereka mendapat perlawanan masyarakat setempat. Masyarakat mengklaim memiliki tanah secara sah dan berhak menguasai dan memanen buah sawit yang juga diklaim milik PT SAP. Diduga aksi massa ini diprovokasi oleh Mustofa bin Ikhwan dkk yang tidak hanya memanen sawit tapi juga menjual lahan kebun sawit tersebut kepada masyarakat di luar Desa Mendis.

Puncaknya Selasa (19/6), sekitar pukul 13.00 WIB, bermula saat ketiga anggota Brimob itu berpatroli menggunakan mobil menuju areal perkebunan sawit di Dusun Mendis, Kaliberau. Di tengah perjalanan, laju mobil petugas terhenti oleh banyaknya kayu yang dilintangkan di tengah jalan. Lalu Bripka Sunarwoto meminta masyarakat menyingkirkan kayu tersebut. Tetapi masyarakat yang diperkirakan sekitar 150 orang itu justru mencaci maki dan menyerang ke arah Sunarwoto serta dua anggota Brimob lainnya. Ketiganya yang dibekali senjata standar SS-1 itu sempat melakukan tembakan peringatan ke atas berulang kali. Lantaran tidak digubris, ketiganya menembakkan peluru karet ke arah atas dan sempat menyerempet tepi rahang sebelah kiri Ikhwan.

Sumber: Sumeks

Read More..

Muba Juara Umum Selekda Silat

Tim pencak silat Muba berhasil menjadi juara. Pada ajang Selekda IPSI Sumsel yang berlangsung di SMPN 8 kemarin (1/7), Syafri dan kawan-kawan memperoleh 5 medali emas dan 1 perunggu.Di tempat kedua, tim OI dengan 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Juara ketiga OKU dengan 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Sedangkan tim tuan rumah, Palembang harus puas di urutan keempat dengan perolehan 2 perak.

Turun di seluruh kelas yang dipertandingkan, tim besutan Abdur Rahman pun mendominasi. Dari 9 kelas fight, 5 atlet berhasil menjadi juara dan berhak memperoleh medali. Di bagian putra, Novi Irawan yang turun di kelas E mengalahkan Pebtoria (OI), Syafri Rahman dikelas F mengandaskan Haris (Lahat), Eka Wijaya dikelas G menyingkirkan Chandra Kusuma (OKU), dan Herliyanto yang turun di kelas J menumbangkan Iwan (Banyuasin).

Sementara itu, di bagian putri medali disumbangkan Indri Purnamasari yang turun di kelas F dengan mengalahkan Kiki Jenita (OKU). Sementara satu perunggu diraih Agung Eni Kusmayanti di kelas A Putri. “Kami bersyukur bisa menjadi juara umum. Ini hasil dari latihan yang rutin, disiplin yang tinggi, dan dorongan serta motivasi Pemkab Muba. Walaupun di selekda ini tidak ada dana,” tukas Abdur Rahman, pelatih kepala, didampingi Ganda Wijaya, pelatih kategori fight, usai pertandingan.

Ajang selekda diikuti 12 kabupaten dan kota se-Sumsel. Event ini bertujuan untuk seleksi Porwil. Atlet yang meraih medali emas langsung ditarik untuk bergabung dengan tim IPSI Sumsel Bangkit. Dengan menyabet 5 emas, Muba menjadi penyumbang terbanyak dengan jumlah 16 atlet. Sebelumnya 11 atlet IPSI Muba telah lebih dulu bergabung di Sumsel Bangkit.

“Ya, event ini digelar untuk seleksi Porwil wilayah I, Sumut nanti. Bagi atlet yang juara pada masing-masing kelas, akan langsung bergabung untuk ikut TC program Sumsel Bangkit. Saya berharap, selekda ini bisa menjaring atlet silat yang bisa diandalkan pada Porwil dan PON nanti,” ujar Eddy Yusuf SH MM, Ketum Pengda IPSI Sumsel, melalui Ir Iskandar Zulkarnain, Sekum Pengda IPSI Sumsel.

“Saya punya strategi khusus, dan moto yang selalu ditanamkan di diri atlet. Dengan latihan giat, persiapan yang matang dan berdoa. Mudah-mudahan IPSI Sumsel bisa mempertahankan gelar juara pada Porwil nanti. Kami siap mandi keringat, ataupun darah untuk memberikan yang terbaik,” pungkas Abas Akbar, pelatih silat Sumsel yang juga Wakil Kabid Teknik dan Kepelatihan IPSI Sumsel. (mg14)

Klasemen Akhir Perolehan Medali

Daerah Emas Perak Perunggu
1. Muba 5 - 1
2. Ogan Ilir 3 2 1
3. OKU 1 2 2
4. Palembang - 2 -
5. Prabumulih - 2 -
6. OKU Selatan - 2 -
7. Lahat - 1 5
8. Banyuasin - 1 2
9. OKI - 1 -
10. Mura - - 3

Sumber: Sumeks

Read More..

Sunday, July 1, 2007

Percasi Sumsel Gelar Kejurda di Sekayu

Percasi Sumsel akan melaksanakan Kejurda Catur di Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), 6--9 Juli 2007. Kejurda tersebut sebagai pembinaan atlet untuk persiapan jangka panjang, kata Ketua Harian Percasi Sumsel, Nursinggih,(24/6)

Menurut dia, selain itu Kejurda tersebut akan dijadikan ajang seleksi atlet dalam menghadapi Porwil di Medan, Agutus 2007. Namun, yang jelas Kejurda tersebut telah menjadi kalender tahunan Pengprov Percasi yang penyelenggaraannya akan dilaksanakan secara bergilir di kabupaten dan kota se-Sumsel, ujarnya.

Dia mengatakan catur merupakan salah satu cabang olahraga ditargetkan lolos PON XVII di Kaltim Tahun 2008 sehingga pembinaan perlu dilaksanakan maksimal termasuk melalui kejurda.

Sumber: www.lampungpost.com

Read More..
Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: