BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Thursday, May 28, 2009

4 Ton BBM Ilegal Asal Muba Disita

PALEMBANG – Tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal, dibongkar jajaran Satuan Samapta Poltabes Palembang. Dalam aksi penggerebekan yang dipimpin Wakasat Samapta Poltabes Palembang AKP Erman Jahek, setidaknya disita 4 ton BBM yang terdiri atas premium, solar dan minyak tanah (mitan).

Dengan perincian 37 jeriken berada di dalam kapal tongkang milik Ishak (40). Kemudian di dalam dan sekitar rumahnya, disita pula 46 jeriken lagi, 1 drum berisi BBM ilegal. Bahkan terdapat pula 14 karung berisi BBM, yang bagian dalamnya dilapisi kantong plastik. Penggerebekan dilakukan di tepian Sungai Sungki, Lr Karya Bakti, RT 46/08, LK II, Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, Palembang, Rabu (27/5) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kapoltabes Palembang Kombes Pol Drs Luki Hermawan MSi, kepada wartawan menyatakan ungkap kasus itu menindaklanjuti laporan masyarakat ke SMS online Poltabes Palembang, yang mengatakan lokasi tersebut praktik distribusi BBM ilegal. ”Karena sifatnya masih SMS, makanya kita terjunkan petugas Samapta untuk melakukan penggerebekan,” kata Luki.

Ternyata, informasi itu benar dan ditemukanlah barang bukti (BB) BBM ilegal tersebut bersama distributornya (Ishak). Namun, pemiliknya belum berhasil ditangkap. ”Yang jelas dari pengakuan distributor yang diamankan, minyak tersebut berasal dari Sungai Rengit (Kabupaten Muba, red) dan akan didistribusikan ke suatu tempat penampungannya. Sejauh ini hanya itu yang diketahui, karena pemilik BBM tersebut masih dalam pengejaran kita,” katanya.

Sementara Ishak, mengaku tidak tahu jika BBM tersebu ilegal. Dia mengaku hanya bertugas mengantarkan saja, disuruh Ucok dan Juanda. Rencananya, BBM tersebut akan diantar ke tangki minyak di kawasan Kelurahan 5 Ulu Laut, melalui jalur sungai. ”Saya baru tiga hari terakhir dapat job ini, dan sudah tiga kali pengiriman. Setiap kali mengirim, saya mendapat upah Rp100 ribu,” tukas bapak lima anak itu.

Ishak yang dibincangi saat berada di rumah ketua RT 46, Rusdi Rasyid, menambahkan setahuinya BBM tersebut berasal dari Sungai Rengit, Muba. Dibawa pakai mobil, lalu disambut di Palembang oleh Ishak, setelah itu baru dibawanya lewat jalur sungai menggunakan kapal tongkang. ”Kalau ada pesanan, kasih taunya lewat telepon saya. Tapi Pak, kami baru kenal dengan mereka, mungkin baru sekitar semingguan,” tambah Supri, anak Ishak.

Di bagian lain, Rusdi Rasyid selaku ketua RT 46, sebenarnya mengetahui aktivitas Ishak mengangkuti BBM tersebut. ”Tapi kami tidak terlalu mengurusinya Pak, saya pikir itu legal. Dak tau kalau seperti ini,” tukasnya.

Sumber: Sumeks 28/05/09

Read More..

60 PTS Belum Terakreditasi

SEKAYU – Koordinator Kopertis Wilayah II Prof Dr Diah Natalisah MBA mengatakan, saat ini baru sekitar 40% perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayahnya yang terakreditasi.

Dia mengungkapkan, jumlah keseluruhan perguruan tinggi milik swasta yang terdaftar di Kopertis Wilayah II sebanyak 201 PTS dan 800 program studi. Jumlah yang belum terakreditasi 300 PTS di seluruh Kopertis Wilayah II. “Saat ini sekitar 60 PTS di empat provinsi belum mendapatkan status terakreditasi,”katanya selepas acara wisuda Perguruan Tinggi Rahmaniyah Sekayu kemarin. Dia menerangkan, PTS harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk mendapatkan status terakreditasi, di antaranya, menghasilkan lulusan sarjana dan memiliki izin operasional.

Pihak Kopertis mengingatkan semua PTS,terutama di wilayah II, untuk segera mengurus akreditasi guna meningkatkan kualitas perguruan tingginya. Sementara itu,Ketua Yayasan Rahmaniyah H Yusuf Harun mengatakan, pihaknya selama ini tidak pernah menyepelekan masalah akreditasi. Karena itu, semua jurusan di PTIR (Perguruan Tinggi Ilmu Rahmaniyah) telah terakreditasi.

Menurut dia, akreditasi adalah hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan karena menyangkut kredibilitas sebuah perguruan tinggi. Selain itu, jika ingin diakui setiap lembaga,harus memiliki status akreditasi. “Permasalahan akreditasi menjadi perhatian serius sehingga kami targetkan pada tahun depan semua jurusan yang ada saat ini memiliki nilai A dan B,”tukasnya.

Sumber: Sindo 27/05/09

Read More..

Wednesday, May 27, 2009

Lomba Mendongeng dan Membaca Meriah

SEKAYU - Banyak cara dilakukan untuk mengembangkan minat dan kegemaran membaca sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa. Seperti lomba mendongeng dan baca puisi yang diselenggarakan kantor Perpustakaan dan arsip daerah Kabupaten Muba di wisma atlet Sekayu, Selasa (26/5).

Lomba ini diikuti utusan 11 kecamatan dalam kabupaten Muba yang berjumlah 55 orang dan 11 pendamping terdiri dari lomba mendongeng putra dan putri 22 orang, lomba baca puisi putra dan putri 22 orang serta lomba story telling 11 orang.

Ketua Panitia yang juga kepala perpustakaan dan arsip daerah Muba Hj Nurul Hidayati menjelaskan tujuan lomba untuk menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca melalui berbagai bacaan dan media untuk menanamkan cinta perpustakaan, menarik minat baca anak tentang buku-buku dan cerita budaya daerah. Juga menumbuhkan kecintaan akan budaya bangsa dan budaya nasional serta menumbuhkembangkan generasi muda yang gemar membaca, cerdas, kreatif dan inovatif.

Sumber: Sripo 26/05/09

Read More..

Ratusan Ha Sawah di Muba Terendam

SEKAYU – Ratusan hektare (ha) sawah di Kabupaten Muba kemarin terendam air akibat intensitas hujan yang meningkat sepekan terakhir.


Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Muba Hj Nelly Rasdiana mengakui, saat ini sekitar 400 ha sawah di Desa Petaling, Kecamatan Lais, dan puluhan hektare sawah di Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Sekayu, masih terendam. Kondisi tersebut selalu dialami masyarakat Muba. Pasalnya, sebagian besar sawah di Kabupaten Muba merupakan tadah hujan dan sawah lebak yang rentan banjir.

Persawahan tersebut belum memiliki saluran irigasi. Namun, sejauh ini banjir belum menurunkan produksi padi di Muba. “Pelajaran dari tahun-tahun sebelumnya, banjir tersebut akan surut dalam beberapa hari ke depan sehingga petani dapat mempersiapkan musim tanam pada tahun ini,”katanya kemarin.

Nelly menambahkan, untuk mengantisipasi bahaya banjir pada sawah tadah hujan, para petani telah mempergunakan bibit unggul yang memang diperuntukkan bagi iklim yang ada di Muba. Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Muba Ahmadi Dausat mengatakan, Pemkab Muba harus memiliki solusi terbaik dalam menyelesaikan persoalan kekeringan dan banjir yang selalu dihadapi para petani sawah tadah hujan dan sawah lebak.

Sumber: Sindo 26/05/09

Read More..

Bupati Muba Terima Penghargaan Presiden

SEKAYU - Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono kemarin memberikan penghargaan bidang pembangunan pendidikan kepada Bupati Muba H Pahri Azhari di Sasana Budaya Ganesha,Bandung.

Penghargaan yang diterima Bupati kali ini terkait keberhasilan program Madrasah Aliyah Negeri (MAN) bertaraf internasional. Presiden memberikan penghargaan tersebut bertepatan dengan puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Tema Hardiknas tahun ini yakni Pendidikan Sains,Teknologi, dan Seni menjamin pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan daya saing bangsa.

Presiden mengapresiasi keberhasilan daerah yang mampu meningkatkan pembangunan di sektor pendidikan, terutama dalam melaksanakan program pendidikan gratis dan menyukseskan wajib belajar 9 tahun. Presiden menekankan pentingnya peran daerah dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dam berpendidikan.

Bersama Bupati Muba terdapat 11 Bupati dan Wali Kota yang juga menerima piagam Penghargaan atas Pendirian MAN Berstandar Internasional. Di Sumsel, H Pahri Azhari adalah satu-satunya penerima penghargaan tersebut. Bupati Muba H Pahri Azhari mengaku bangga mendapatkan penghargaan tersebut. Menurutnya, Muba sudah lama menerapkan sistem pendidikan gratis tersebut.

Selain itu, dari sisi anggaran Muba selalu mencatatkan diri sebagai yang terbesar alokasi untuk pendidikan dalam APBD yaitu di atas 20%. Sementara, pembangunan MAN berstandar internasional telah dimulai sejak April tahun lalu. Saat itu, Dirjen Depag Prof M Ali datang ke Muba dan menyebut sebagai kabupaten yang sangat fokus pada dunia pendidikan.

Dasar itulah yang lantas mengukuhkan tekad bersama antara Pemkab Muba dengan Departemen Agama untuk segera mewujudkan MAN berstandar interna-sional tersebut. Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengapresiasi banyak daerah di Indonesia yang telah menerapkan pendidikan gratis dan menyukseskan wajib belajar 9 tahun.

Sumber: Sindo 26/05/09

Read More..

Tuesday, May 26, 2009

Tunggakan Listrik Muba Rp722 Juta

SEKAYU – Berdasarkan data PT PLN ranting Sekayu,Kabupaten Muba, tunggakan listrik hingga April mencapai Rp722.500.000 atau 17% dari total pelanggan.

Kepala Ranting PLN Sekayu Cecep Sulaiman melalui Supervisor Pendapatan dan Penagihan Impi Sulazmi mengungkapkan, pelanggan PLN Muba saat ini 27.112 orang yang tersebar hingga Muara Lakitan, Kabupaten Mura. Dari jumlah tersebut, 4.609 pelanggan menunggak pembayaran rekening listrik.

“Penunggak listrik di Muba variatif,mulai 1–3 bulan,” katanya kemarin. Impi mengatakan, besarnya tunggakan rekening listrik membuktikan tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar listrik masih rendah. Tunggakan tersebut sebagian besar dari sambungan rumah tangga.

Pihak PLN menerapkan sanksi kepada para penunggak rekening listrik tersebut, antara lain pemutusan aliran listrik pada tunggakan satu bulan pertama dan pembongkaran meteran pada tunggakan bulan ketiga. Namun, jika pada bulan keempat masih tidak membayar, terpaksa pihak PLN melakukan pemutusan listrik.

Dia mengatakan, penunggakan pembayaran listrik sangat merugikan PLN. Pasalnya, biaya pemeliharaan dan operasional kelistrikan diperoleh dari pembayaran rekening listrik para pelanggannya. “Kami telah berupaya optimal mengimbau masyarakat untuk membayar rekening tagihan tepat waktu sehingga tidak menghambat kinerja PLN,” tukasnya.

Sementara itu,Wakil Bupati Muba Islan Hanura meminta PLN terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang menunggak rekening listrik.Dengan adanya pendekatan itu, diharapkan tumbuh kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk melunasi kewajiban kepada PLN.

“Saya berharap masyarakat juga harus sadar, kan sudah menikmati aliran listrik, seharusnya membayar tagihan tepat waktu. Jangan hanya menuntut haknya, tetapi kewajibannya jangan lupa dilaksanakan,” tandas dia.

Sumber: Sindo 25/05/09

Read More..

Enam Pemain Muba Masuk Timnas

SEKAYU - Harapan Bupati Musi Banyuasin (Muba), Pahri Azhari terkabul. Pembinaan sepak bola di kabupaten seluas ±25.664 km², makin sukses. Bahkan, banyak pemainnya yang terpilih sebagai punggawa timnas Indonesia.

Musim 2008 lalu, ada Aris Wahyu yang terpilih sebagai kiper utama pada piala AFC U-15. Sebelumnya, ada Sunarman (striker) dan Ludiansyah (kiper) yang dua kali tampil di AFC U-18.

Musim 2009 ini, lebih mentereng lagi. Selain sukses menjadi runner-up Menegpora Cup U-16, ada 6 pemain Muba yang terpilih masuk skuad timnas yang akan tampil pada Piala Pelajar Asia di Malaysia, Agustus mendatang.

Mereka adalah Aris Wahyu, Agus Nugroho, Anjar Beni, Dimas Priyambodo, Antony Putro, dan Yogi Rahadian. ”Saya harap, pemain Muba di pentas internasional terus berprestasi,” ungkap Pahri.

Di Menegpora U-15, Muba yang mewakil Sumsel tampil brilian. Beberapa lawan bertumbangan. Di fase grup, menang 1-0 atas Jateng. Kemudian, 2-0 atas Papua, 4-1 atas Banten, serta 1-0 atas Jabar.

Di semifinal, Muba menang 1-0 atas Sulses. Sayang, di final lawan mereka kalah 0-2 dari Jateng. Gol Jateng sendiri diciptakan Arianto dan Rodeka. Atas hasil ini, juara I Jateng mendapat uang pembinaan Rp50 juta. PS Muba sebagai wakil Sumsel mendapat Rp25 juta. “Ini sebuah kejutan. Sumsel terus bangkit dalam persepakbolaan nasional,” puji Kabiro Perencanaan Menegpora, Dedi Kusdinar.

Sumber: Sumeks 26/05/09

Read More..

Dandim 0401/Muba Silaturahmi Insan Pers

SEKAYU - Dandim 0401/Muba, Letkol Kav Susanto mengadakan silatuurahmi dengan media massa lokal di kabupaten Muba. Wartawan yang hadir diantaranya media lokal dua wartawan Harian Musi Banyuasin dan seputar Indonesia. Wartawan diterima di ruang kerja Dandim, Senin (25/5) Pukul 09.00 didampingi staf humas Pemkab Muba.

Susanto menegaskan kembali netralitas TNI dalam Pemilu pilpres mendatang dan menindak anggotanya yang kedapatan telah melakukan pelanggaran.

Sumber: 25/05/09

Read More..

Kantor Kades Lumpatan 2 Disegel Warga

SEKAYU - Kantor kepala Desa (Kades) Lumpatan 2 di Jl Betung-Sekayu, Desa Lumpatan Dusun 2, Kecamatan Sekayu Muba disegel warga, Senin (25/5). Penyegelan yang dilengkapi pembentangan kertas karton berisi ungkapan tidak puas warga ini baru diketahui saat beberapa staf bermaksud memasuki kantor pukul 07.00.

Informasi yang dihimpun di lapangan, tiga staf kantor kades yang bermaksud ngantor mendapati kantor kades sudah dipenuhi kertas karton putih tertempel di pintu masuk. Tulisan berisi dilarang masuk dan meminta kades segera angkat kaki dari kantor dan ungkapan warga tidak butuh kades.Tempelan ini nampak tertempel rapi dan menjadi tontotan warga sekitar.

Zawawi warga Dusun II, Desa Lumpatan mengatakan tidak mengetahui orang yang telah menempelkan ucapan bernada tidak senang terhadap kepemimpinan kades Lumpatan 2 Hidayat ini.

"Saya baru tahau pagi ini mungkin ditempel malam tadi," katanya.

Temuan ini langsung dilaporkan ke Polsek Sekayu dan Kades yang bersangkutan sehingga langsung mendatangi kantornya. Setelah diidentifikasi, petugas Reskrim Polsek Sekayu langsung mengamankan barang bukti ke Mapolsekta Sekayu dan memeriksa beberapa warga. Menurut Hidayat yang baru satu tahun menjabat kades Lumpatan 2, aksi ini dipicu warga yang tidak senang terhadap kebijakannya selama ini diantaranya kasus pembukaan kembali sungai Lebung Gemuruh akibat diitutup warga untuk kepentingan pribadi dan kebijakan lainnya.

"Saya sudah tahu siapa orangnya dan mudah-mudahan cepat ditangkap," kata Hidayat.

Sumber: Sripo 25/05/09

Read More..

Monday, May 25, 2009

Dilaporkan, Caleg Asal Muba Mengunakan Ijazah Palsu

PALEMBANG – Pengumuman calon legislatif (caleg) terpilih di Provinsi Sumatera Selatan masih bergejolak. Kemarin (24/5), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumsel menerima laporan dugaan caleg menggunakan ijazah palsu untuk memuluskan jalannya menjadi anggota dewan terhormat.

Laporan tersebut atas nama caleg inisial “AH” asal Kabupaten Muba, yang diumumkan 18 Mei lalu oleh KPUD setempat. “Benar kita sudah menerima laporan tersebut. Kita sudah meminta kepada Panwaslu serta KPUD Muba untuk berkoordinasi dengan Diknas terkait. Jika terbukti menggunakan ijazah palsu, caleg tersebut bisa didiskualifikasi,” beber Ketua Panwaslu Sumsel, Ruslan Ismail kepada koran ini kemarin (24/5).

Diketahui, laporan tersebut berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komite Pemantau Peduli Lingkungan (KP2L) Sumsel. Berdasarkan surat yang dilayangkan ke Panwaslu Sumsel, juga ditembuskan ke KPUD serta Polda Sumsel, Jumat (22/5) caleg “AH” saat pendaftaran hanya menggunakan surat keterangan dari sekolah sebagai pengganti ijazah.

Seluruh ijazah SD, SMP serta SMA dilaporkan terbakar, 18 Juni 2008 di Desa Letang Muba. Oleh sebab itu, bulan Juli 2008 caleg tersebut meminta surat keterangan dari Sekdes Desa Letang terkait kejadian yang menimpa dirinya.

Di lain pihak, ternyata surat keterangan dari Sekdes Desa Letang dianulir oleh Kades Desa Letang sendiri Yoyong Saripli lewat surat No 470/01/LT/IV/2009, tertangal 25 April 2009. Dinyatakan Surat No470/02/LT/IV/2009 dikeluarkan Sekdes Desa Letang tidak benar.

Kepala SMPN 9, Drs Basyaruddin MSi yang juga sempat mengeluarkan surat keterangan bagi caleg AH No421/430/SMP 9/2009 10 September 2008 pun akhirnya menganulir keterangan tersebut. Karena, telah dikeluarkan surat keterangan terbaru dari Kades Desa Letang.

“Kita sempat memberikan surat keterangan bagi AH, karena dia diperkuat surat keterangan dari Kepala SMPN 9 dan beberapa teman angkatannya. Karena keluar surat dari Kades Desa Letang, surat tersebut ditarik kembali. Yang pasti, dalam buku induk SMPN 9, kami tidak mempunyai rekap nama siswa lulusan tahun 1975 rombongan AH,” jelas Basyarudin ketika dikonfirmasi koran ini.

Begitu juga dengan salah satu SMA swasta di kawasan Palembang yang sempat mengeluarkan surat keterangan kelulusan AH, kemudian juga mengeluarkan surat pembatalan surat tersebut. Alasannya, nama AH tidak pernah ditemukan lulus/tamat dari SMA tersebut.

Ruslan sendiri menyatakan sebenarnya tidak menjadi masalah caleg memberikan surat keterangan saat mendaftar. Dengan catatan, surat tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Hanya saja, jika nanti terbukti adanya pemalsuan, caleg dapat diancam Pasal 266-267 KUHAP tentang Pemalsuan Data.

“Melihat kejadian ini, KPUD Muba yang lebih domain mengurusi masalah ini. Sudah seharusnya berkoordinasi dengan Diknas Palembang,” tandas Ruslan.

Sumber: Sumeks 25/05/09

Read More..

Saturday, May 23, 2009

Tim U-15 Sumsel Lolos Ke Semifinal Menpora

PALEMBANG - Ambisi tim sepakbola Sumatera Selatan (Sumsel) U-15 yang diwakili siswa Sekayu Youth Soccer Academy (SYSA) Musi Banyuasin (Muba) untuk menembus babak semifinal Piala Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) U-15 tahun 2009 akhirnya tercapai.

Tim Sumsel ini, berhasil meraih poin penuh di fase grup A setelah memetik kemenangan dari empat laga yang dilakoni. Sementara posisi runner up ditempati Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Sedangkan, calon lawan Yogi Rahardian dkk di babak semifinal belum mengetahui. Namun, kemungkinan besar akan berhadapan dengan Sumatera Utara (Sumut) atau Sulawesi Selatan.

Perjalanan tim Sumsel memang terbilang mulus. Di laga perdana Sumsel berhasil menekuk tim Jateng dengan skor tipis 1-0 dan di pertandingan selanjutnya sukses mengalahkan tim kuat Papua dengan skor 2-0, dan Jawa Barat (Jabar) dengan skor 1-0.

Di laga terakhir Sumsel berhasil menekuk tim Banten dengan skor telak 4-1. Empat gol Sumsel diciptakan M Yogi Rahardian menit 3 dan 60, Agus Nugroho menit 21, dan Antoni menit 40. Sementara gol tunggal Banten dibuat oleh Effendi menit 16.

Pertandingan sendiri berjalan keras dimana wasit mengeluarkan lima kartu kuning. Tiga untuk skuad Sumsel dan dua untuk Baten.

“Hasil yang diraih anak-anak sungguh luar biasa dimana mereka bisa menembus babak semifinal dan ini sudah melebihi target kami,” ujar Asisten Pelatih Tim Sumsel Hunce, Sabtu (22/5).

Dengan kondisi ini Hunce optimis, tim Sumsel mampu mengantongi tiket ke final atau bahkan merebut juara kejuaraan yang diikuti oleh sepuluh provinsi, DKI Jakarta, Jatim, Sulsel, Kaltim, Sumut, Papua, Banten, Jateng, Sumsel dan Jabar. Apalagi, kejuaraan ini merupakan ajang seleksi tim sepakbola pelajar U-15, yang akan mengikuti Kejuaraan Asian Schools Football Championship di Malaysia tahun 2009 ini.

Selain itu, kejuaraan ini juga memperebutkan merebutkan uang pembinaan, juara 1 Rp 50juta juara 2 Rp 25 juta, juara 3 Rp 15 juta, juara 4 Rp 10 juta dan bagi yang tidak mendapatkan juara akan di ajak oleh pihak kementerian olahraga jalan-jalan ke Bali.

Sumber: Sripo 23/05/09

Read More..

PNS Bolos Terancam Dipecat

SEKAYU – Wakil Bupati (Wabup) Muba Islan Hanura mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada para pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Muba yang gemar membolos.

Wabup mengatakan, ada seorang PNS di lingkungan Pemkab Muba yang terancam dipecat karena telah berulang kali menerima peringatan agar tidak membolos. Namun,Wabup merahasiakan identitas PNS tersebut karena masih dalam proses administrasi sehingga belum dapat dipublikasikan.

Wabup menyebutkan, PNS tersebut telah diproses sesuai PP No 30/1980 tentang Disiplin Pegawai. Dia menerangkan, tindakan tegas yang diberikan kepada PNS tersebut merupakan salah satu bentuk pembinaan dan menimbulkan efek jera kepada PNS lain agar memiliki kedisiplinan dan mematuhi peraturan.

“Kami tidak akan main-main dengan PNS yang bolos dan kerja tidak tepat waktu, karena hal tersebut dapat menghambat pembangunan daerah,” katanya di sela-sela acara sidak PNS kemarin. Wabup Muba Islan Hanura melakukan sidak bersama aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Kepegawaian Daerah (BKD),dan Inspektorat Kabupaten Muba.

Sidak dilakukan untuk menegakkan disiplin para PNS demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Wabup menyinyalir banyak PNS yang bolos kerja pada hari libur terjepit di akhir pekan karena Kamis (21/5) merupakan hari libur nasional. “PNS harus menghilangkan kebiasaan buruk meliburkan diri sebelum waktunya,”kata Wabup.

Sementara itu, Kepala BKD Diklat Muba Sohan Majid mengatakan, adanya laporan masyarakat mengenai banyaknya PNS yang berkeliaran saat jam kerja merupakan alasan dilakukannya sidak. Selama ini Pemkab Muba telah menetapkan jadwal mulai pukul 08.00–16.30 WIB pada Senin–Kamis, sedangkan Jumat pukul 07.30–15.30 WIB, sehingga semuanya telah diatur.

Pantuan SI, banyak PNS yang kebingungan saat Wabup, Pol PP, BKD, dan Inspektorat Muba tibatiba datang ke Kantor Dinas Kesehatan Muba. Para pegawai yang sebelumnya bersantai tiba-tiba menjadi tegang.

Saat diabsen di lapangan, semuanya berhamburan keluar dan sibuk menelepon pegawai lainnya untuk segera datang. Sidak yang dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB tersebut berjalan lancar.

Sumber: Sindo 22/05/09



Read More..

Friday, May 22, 2009

Ir Hj Lucianty Pahri, SE

NAMANYA tidak asing lagi di Musi Banyuasin. Ia adalah Ir Hj Lucianty Pahri, SE. Embel-embel pahri di belakang menunjukkan ia istri Bupati Muba itu. Lucy beruntung lolos ke kursi DPRD Sumsel periode 2009-2014.

Untuk mengungkapkan rasa syukurnya, Lucy akan menunaikan ibadah umroh. Saat ditelepon Sripo, Rabu (20/5) Lucy sedang bersiap terbang ke Jeddah.

Siapa sesungguhnya Lucy? Sebelumnya publik mengenal perempuan empat anak itu sebagai seorang pengusaha sukses. Banyak proyek sudah dikerjakan. Di antaranya, proyek kolam renang Sekayu dan Baturaja.

Pengalaman Lucy di bidang usaha pengerjaan sebuah proyek membuat ia dipercaya menduduki posisi-posisi penting.

Ia pernah menjadi bendahara Inkindo Sumsel (1998-2003). Sementara beberapa jabatan penting lain masih dipangkunya sampai sekarang. Yakni, wakil ketua II Kadin Sumsel (2005-2010), Ketua Perhimpunan Perempuan Amanat Nasional (2008-2010), Ketua Himpunan Ahli Perencanaan Jalan Indonesia Korwil Muba-Banyuasin, bendahara umum DPW PAN Sumsel.

Berbekal pengalaman itu, Lucy mengaku sempat canggung saat memasuki dunia birokrasi yang terkesan protokoler setelah menjadi istri Bupati Muba.

Ketertarikannya pada politik praktis diawali saat suaminya menjadi salah satu fungsionaris DPW PAN Sumsel. Melihat aktivitas suaminya waktu itu, ibu empat anak itu tergerak untuk turut berkiprah memasuki dunia politik.

Kesempatan terjun ke dunia politik ini menurut putri pasangan H Syaruki Salam dan Hj Maisuri ini sudah mendapat izin suaminya sebagai imam.

“Jelas berpolitik itu dari satu arah yang bisa dimulai dari keluarga dan itu sah-sah saja,” tukas Lucianty yang mengaku masih suka bicara lantang sehingga harus alergi bila diatur pihak protokol.

Untuk tugasnya sebagai wakil rakyat kelak Lucy mengaku harus mempersiapkan diri sebaik mungkin.

“Saya harus banyak belajar tentang perundangan-undangan dan sebagainya. Saya juga harus pandai menyerap aspirasi masyarakat. Khususnya aspirasi perempuan,”kata Lucy.

Khusus mengenai tugas sebagai Ketua Tim PKK, Lucianty telah memberikan mandat kepada wakil ketua TPKK Muba untuk menjalankan tugas sebelum ditetapkan secara definitif.

“Insya Allah saya bisa menyalurkan aspirasi perempuan apalagi perempuan adalah pemilih terbesar,” kata Luci.

Sumber: Sripo 22/05/09

Read More..

Jalan Desa Sumber Harum Rusak Parah

SEKAYU – Kondisi jalan Desa Sumber Harum,Kecamatan Keluang, dan Desa Tanggaroh, Kecamatan Bayung Lencir, cukup memprihatinkan.

Pantauan di lapangan, Jalan Desa Sumber Harum sepanjang 10 km itu sangat sulit dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat, terlebih saat hujan turun.Begitu juga Jalan di Desa Tanggaroh sepanjang 3 km, badan jalan dipenuhi lumpur dan sangat licin sehingga sulit dilalui. Camat Bayung Lencir Zapran SSos mengaku telah menerima laporan masyarakat terkait kondisi jalan itu.

Menurut dia, jalan penghubung antara desa itu sangat memprihatinkan dan memang membutuhkan perhatian serius karena merupakan urat nadi perekonomian masyarakat. Dia menjelaskan, awalnya jalan tersebut hanya jalan setapak yang bisa dilewati satu kendaraan. Namun, pada 2006 dilakukan penimbunan dan pengerasan sehingga bisa dilewati dua kendaraan.

“Rencananya pada 2009 ini jalan itu akan diperbaiki karena jalan itu memang jalan penghubung dengan desa lainnya,”jelasnya kemarin. Pihaknya telah mengajukan anggaran perbaikan dan sesuai janji Bupati Muba H Pahri Azhari segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak di setiap desa dalam Kabupaten Muba.

“Jalan di berbagai desa dalam Kecamatan Bayung akan menjadi perhatian khusus sehingga masyarakat diminta tetap tenang dan ikut membatu program pemerintah,” katanya. Sementara itu, Camat Keluang Demon Herdian Ekasuza mengatakan,kondisi jalan yang rusak tersebut telah lama terjadi. Jalan sepanjang 3,5 km itu dahulu merupakan jalan setapak khusus bagi kendaraan bermotor dan sepeda.

Namun, sejak 2006,akses jalan dibuka dan dilakukan pelebaran dan penimbunan. Pada 2009, pihaknya telah mengajukan dana untuk dilakukan pengaspalan sehingga akses menuju desa lancar dan perekonomian masyarakat tetap berjalan optimal. “Jalan menuju Desa Tanggaroh menjadi prioritas pada 2009,”katanya.

Bupati Muba H Pahri Azhari berjanji tahun ini akan membangun semua sektor infrastruktur di Muba, khususnya jalan desa dan kecamatan. Sebab, jalan merupakan modal pembangunan daerah. Sementara itu,ratusan warga Desa Sukaraja Primer 1 dan Desa Sukamulya Primer 2,Kabupaten Banyuasin mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Banyuasin lantaran tidak menepati janjinya untuk mengeruk saluran primer dan sekunder.

Kepala Desa Sukaraja Nardi mengatakan, dalam sehari sedikitnya 10 warganya menanyakan kapan saluran primer dan sekunder dikeruk. Sebab semua warga tahu jika tahun ini mendapat jatah pengerukan. Kepastian pengerukan dua saluran irigasi tersebut dikatakan Nardi terlontar dari mulut Ir H Amiruddin Inoed selaku Bupati Banyuasin pada Safari Ramadan tahun lalu.

Kemudian pernah juga dikatakan PU Pengairan dan dipertegas Anggota DPRD Banyuasin Abdillah Rifki Sa’roni serta Ketua DPRD pada 14 Januari lalu. Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin HM Basjir DA saat dikonfirmasi belum bisa memastikan apakah benar rencana pengerukan di Primer 1 dan Primer 2 tersebut batal dilakukan ataukah proyeknya dialihkan pada desa lain.Sebab pihaknya masih harus mengkonfirmasi masalah tersebut pada PU Pengairan.

Sumber: Sindo 21/05/09

Read More..

Thursday, May 21, 2009

300 PNS Muba Tes Urine

SEKAYU — Sekitar 300 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin dilakukan tes urine serta pemeriksaan darah oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel bekerjasama dengan PT Askes (Persero).

Tes urine serta pemeriksaan darah yang dilakukan di ruang Auditorium Pemkab Muba, Rabu (20/5) itu bertujuan untuk memeriksa kesehatan PNS. Menurut Asisten Manager PT Askes Palembang, Defiyana Sayodase, pemeriksaan bagi PNS ini bertujuan memeriksakan kesehatan dan penyakit yang dialami pegawai.

“Hasil pemeriksaan ini akan dirahasiakan dan hanya pegawai bersangkutan yang mengetahuinya,” kata Defiyana. Sementara itu Kabag Humas Pemkab Muba, Herryandi Sinulingga mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini dilakukan melalui kerjasama Dinas Kesehatan Muba, Dinkes Sumsel dan PT Askes (Persero) sebagai wujud dari pelayanan kesehatan terhadap pegawai. Pemeriksaan kesehatan ini menurut Lingga akan dilakukan bertahap dan dilakukan secara berkelanjutan.

Sumber: Sripo: 21/05/09


Read More..

Napi Lapas Sekayu Meninggal

SEKAYU — Herman Bin Umar (43) asal Desa Sukadamai Dusun I Kecamatan Bayunglencir Kabupaten Muba yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sekayu, meninggal dunia.

Jenazah napi ini diantar oleh petugas Lapas Sekayu ke kamar mayat RSUD Sekayu, Rabu (20/5). Penyebab kematian diduga karena menderita sakit dengan kondisi tubuh kurus dan sangat mengenaskan. Informasi yang dihimpun, Hirin (43) salah seorang petugas kamar mayat RSUD Sekayu menerima petugas Lapas Sekayu yang telah mengantarkan mayat sekitar pukul 08.30 pagi.

Kedatangan petugas ini sangat mendadak dan pihak rumah sakit hingga kemarin siang masih menunggu keluarga Herman. Petugas Lapas yang mengantarkan mayat ini enggan berkomentar dan langsung pergi meninggalkan kamar mayat. Herman dovonis empat bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Sekayu, 14 Mei 2009 dalam kasus pencurian.

Sumber: Sripo 21/05/09


Read More..

Balapan Liar di Sekayu Meresahkan

SEKAYU – Aksi balapan liar yang dilakukan oleh sekelompok anak muda di sekitar Jalan Kol Wahid Udin Sekayu, Terminal Randik, dan beberapa ruas jalan kabupaten semakin meresahkan masyarakat.

Balapan motor tersebut biasanya dimulai sekitar pukul 15.00 WIB, oleh sekelompok anak baru gede (ABG). Mereka melakukan aksi kebut-kebutan dengan mengelilingi jalanan yang kebetulan ada tempat berputar. Tokoh masyarakat Sekayu,H Zalmihat , 56, menyebutkan, balapan liar tersebut diikuti dengan taruhan atau perjudian.

Dia meminta, polisi segera menertibkan pelaku balapan motor tersebut karena membahayakan para pengguna jalan lainnya. Pasalnya, arena balapan liar tersebut adalah jalan umum.“Balapan liar itu jelas melanggar hukum,” katanya di sela-sela acara silahturahmi dengan tokoh masyarakat dan agama, serta unsur Muspida jelang Pengamanan Pilpres 2009, di Hotel Ranggonang,Kota Sekayu, kemarin.

Dia menyayangkan,para pelaku balapan liar bukan hanya dari kalangan pemuda melainkan dari orangtua juga ikut serta. Hal itu, jelas memberikan contoh buruk. Padahal, jika ingin menyalurkan hobi balapan, Kabupaten Muba memiliki sirkuit atau arena balap resmi.

Sementara itu,Kapolres Muba AKBP Kasihan Rahmadi berjanji akan menertibkan kembali aksi balapan liar tersebut. Sebenarnya, kata Kapolres, polisi telah berulang kali melakukan penertiban namun balapan liar masih terjadi. Oleh karena itu, polisi akan memfasilitasi usulan diadakannya lomba balap semacam road race di sirkuit resmi untuk menyalurkan balapan liar tersebut. Balapan liar, kata Kapolres, sangat membahayakan pengguna jalan lainnya.

Selain itu, dugaan adanya kegiatan perjudian dalam kegiatan tersebut jelas melanggar hukum pidana. “Selain itu, mereka rata-rata di bawah umur sehingga belum memiliki SIM.Hal tersebut jelas melanggar aturan dan undang-undang,”tegasnya.

Sumber: Sindo 20/05/09

Read More..

Jalan Sekayu– Muaraenim Rusak Parah

SEKAYU – Jalan alternatif yang menghubungkan Kota Sekayu dengan Kabupaten Muaraenim rusak parah. Hingga kemarin, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel sebagai pemilik jalan tersebut belum melakukan upaya perbaikan.

Aspal jalan mengelupas dan banyak terdapat lubang yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Kerusakan jalan diduga karena banyaknya kendaraan bertonase berat, seperti truk-truk pengangkut sawit dan karet, melintas di lokasi.Terdapat 15 titik kerusakan di jalan sepanjang 15 km tersebut.

Kedalaman lubang yang terdapat di jalan bervariasi, sekitar 30–70 cm.Jalan yang juga menghubungkan Desa Tebing Bulang dan Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Keruh,itu membuat aktivitas perekonomian warga terhambat. Salah seorang warga Desa Tebing Bulang, Nurman, 35, mengatakan, rusaknya jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Penungkal Utara, Kabupaten Muaraenim, dengan Kota Sekayu ini telah terjadi sekitar dua tahun terakhir.

Namun, hingga kini belum juga mendapat perhatian pemerintah, baik Kabupaten Muba maupun Muaraenim. Kedua kabupaten tersebut tidak melakukan perbaikan beralasan bahwa jalan tersebut merupakan tanggung jawab Pemprov Sumsel. Warga setempat mengaku telah melaporkan kerusakan jalan ke pihak Pemkab Muba.

“Wajar saja jalan tersebut rusak karena telah dibangun sejak 1993 dan belum pernah ada perbaikan hingga sekarang,” kata Nurman kemarin. Dia mengungkapkan, gara-gara jalan rusak tersebut, waktu tempuh menjadi lebih panjang. Biasanya warga yang melakukan perjalanan dari Sekayu ke Muaraenim hanya menghabiskan waktu satu jam, karena jalan itu rusak parah, menjadi tiga jam.

Padahal, jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat setempat. Dia berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut. Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga H Suhaimi mengatakan, jalan tersebut merupakan tanggung jawab provinsi. Dengan begitu, Pemkab Muba tidak berwenang untuk melakukan perbaikan. Pihak pemkab hanya bisa sebatas penanggulangan sementara dengan menutupi lubang atau bentuk tanggap darurat lainnya.

Sumber: Sindo 20/05/09

Read More..

Wednesday, May 20, 2009

Istri Bupati Raih Suara Terbanyak

PALEMBANG – Sejumlah istri bupati yang menjadi calon anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan (Sumsel) merajai perolehan suara.

Berdasarkan hasil penetapan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumsel, peraih suara terbanyak didominasi keluarga pejabat, khususnya istri bupati.Peringkat pertama dipegang caleg dari Partai Golkar asal daerah pemilihan Sumsel VII (Musi Rawas dan Lubuklinggau) Lili Martiani Madari, dengan perolehan suara sah mencapai 37.236.

Lili, merupakan istri Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti. Peringkat ketiga ditempati caleg dari PAN asal daerah pemilihan Sumsel II (Musi Banyuasin dan Banyuasin) Lucianty Pahri,dengan perolehan suara 31.767. Lucianty merupakan istri Bupati Muba Pahri Azhari.

Sementara peringkat empat, diraih caleg Partai Golkar asal daerah pemilihan Sumsel II, Yan Anton Ferdian, dengan perolehan suara 27.811.Yan Anton merupakan putra Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed. Ketua KPUD Sumsel Anisatul Mardiah membenarkan hasil perolehan suara caleg terpilih telah ditetapkan secara resmi oleh KPUD Sumsel,Senin (18/5) malam kemarin.

Hasil penetapan tersebut dituangkan dalam SK No: 032/KPTS/KPU.SS/V/2009 tentang Penetapan Kursi Parpol Peserta Pemilu Provinsi Sumsel Tahun 2009. “SK ini dijadikan dasar penetapan calon terpilih untuk DPRD Sumsel periode 2009–2014.Ada 13 partai politik yang berhasil memperoleh kursi di DPRD Sumsel, dengan suara terbanyak diraih caleg Partai Golkar dari daerah pemilihan Sumsel VII,Lili Martiani Madari,”ungkap Anisatul di KPUD Sumsel kemarin.

Terpisah,pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Alfitri menilai, ada beberapa alasan yang mampu mendongkrak perolehan suara caleg yang memiliki kedekatan secara pribadi dengan pejabat publik, dalam hal ini bupati.

Hal itu adalah pendomplengan popularitas pejabat publik itu sendiri oleh caleg yang bersangkutan, kecenderungan mesin birokrasi yang bekerja untuk pemenangan caleg tersebut,serta persoalan modal kerja yang di-support pejabat kepada caleg itu sendiri.

Sumber: Sindo 19/05/09


Read More..

Tuesday, May 19, 2009

Keluarga Pejabat Duduki Kursi DPRD Sumsel

PALEMBANG - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Sumsel secara resmi melansir penetapan kursi dan calon terpilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel, kemarin (18/5). Dari 75 orang caleg terpilih DPRD Sumsel yang ditetapkan KPUD Sumsel, hanya 15 anggota DPRD Sumsel (incumbent) yang mampu bertahan di kursi dewan. Sementara sisanya merupakan wajah baru.

Dari komposisi caleg terpilih tersebut terdapat beberapa mantan pejabat dan politisi yang terhitung “pemain lama” atau pernah duduk di lembaga eksekutif maupun di legislatif.

Beberapa nama tersebut di antaranya Dr Budiarto Masrul SE MSi yang pernah menjabat wawako Pagaralam, serta Drs Solichin Daud yang pernah menjabat bupati Lahat. Selian itu juga terdapat nama keluarga pejabat di antaranya: Lucianti Pahri yang tercatat sebagai istri Bupati Muba Fahri Azhari dan Yan Anton Ferdian, yang tercatat sebagai anak Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed.

Beberapa pimpinan legislatif di tingkat kabupaten/kota juga bakal duduk di DPRD Sumsel antara lain M Yansuri (ketua DPRD Kota Palembang), H Sulgani Pakuali (ketua DPRD Muba), HA Djauhari (wakil ketua DPRD Kota Palembang), H Suharindi (wakil ketua DPRD Pagaralam).

Wajah wajah lama (incumbent) yang masih duduk di DPRD Sumsel antara lain Mohd Iqbal Romzi, Badrullah Daud Kohar, Syaiful Islam, Misliha, Agus Sutikno, Gantada, Bihaqqi Soefyan, Giri Ramanda Kiemas, Aswandi Asgap, A Yani, Nasrun Madang, Arudji Kartawinata, Djafris Ikhwansyah, Darmadi Djufri, dan Rogayati Baidjuri. Sementara Yuswar Hidayatullah pernah duduk di DPRD Sumsel periode 1999-2004.

Dilihat dari komposisi gender, jumlah perempuan di DPRD Sumsel pada 2009-2014 berjumlah 10 orang atau 13 persen dari 75 anggota dewan secara keseluruhan. Jumlah ini masih jauh dari 30 persen kuota perempuan di legislatif sebagaimana diamanatkan undang-undang.

Salah satu caleg perempuan, RA Anita Noeringhati, mengatakan, terlepas putusan Mahkamah konstitusi (MK) yang peluang yang sama kepada semua caleg untuk berkompetisi mendapat suara terbanyak namun perempuan memiliki keterbatasan gerak dalam melakukan mobilisasi dalam berkampanye.

“Perempuan memiliki keterbatasan untuk bergererak, misalnya, untuk menjangkau wilayah terpencil dan bergerak pada malam hari untuk berkempanye. Kalau soal anggaran sangat relatif karena saya sendiri memiliki penghasilan sendiri, namun sebagai istri, kita tentu perlu mengkonsultasikan itu kepada suami,” katanya.

Hal lain yang cukup menarik yakni masuknya warga negara Indonesia (WNI) yang berasal dari etnis Tionghoa ke lembaga legislatif Sumsel. Dari daftar nama caleg terpilih yang dilansir KPU Sumsel terdapat dua nama dari etnis Tionghoa yakni Kobar Kotot dari DPD Partai Golkar Sumsel dan Sakim dari DPD PDI Perjuangan Sumsel.

Sementara itu, proses rapat pleno di KPUD Sumsel kemarin, berlangsung di bawah penjagaan ketat aparat kepolisian. Beberapa tamu dan saksi yang akan msuk ke KPU Sumsel harus melewati metal detector yang telah dipasang di pintu masuk KPU Sumsel.
Rapat pleno KPUD Sumsel dibuka oleh Sekda Pemprov Sumsel Musrif Suwardi. Selain dihadiri seluruh perwakilan partai politik di Sumsel, tampak unsur muspida dan anggota Panwaslu Sumsel Syaiful Anwar. Rapat yang dipimpin Ketua KPUD Sumsel Annisatul Mardiah itu juga dihadiri seluruh anggota KPUD Sumsel.

Anggota KPUD Sumsel Alfiantoni mengatakan penetapan kursi dan calon terpilih dilakukan dengen memperhitungan bilangan pembagi pemilih (BPP) di tiap daerah pemilihan (dapil). Selanjutnya sisa kursi akan dibagi habis berdasarkan perolehan suara terbanyak berdasarkan peringkat. “Ranking kita lakukan untuk tiap parpol, hal ini diperlukan jika di kemudian hari ada pergantian antar waktu (PAW),” katanya.
Dia mengatakan setelah melakukan pleno penetapan kursi dan calon terpilih, KPUD Sumsel akan melakukan pemberitahuan hasil pleno kepada partai politik. Selanjutkan pihaknya juga akan melaporkan hasil pleno tersebut kepada KPU Pusat.

“Waktu pelantikan DPRD Sumsel, KPUD Sumsel akan melakukan konsultasi kepada KPU Pusat untuk mementukan jadwal pastinya. Sebab, kita belum mendapat petunjuk resmi tentang tumpang tindih tahapan pemilu dengan akhir masa jabatan DPRD Sumsel,” Katanya.

Menurutnya, KPU akan tetap berpedoman pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susduk. “Kemungkinan ada perubahan terbatas pada peraturan KPU No 20/2009 tentang Tahapan Pemilu, pada bagian pengucapan sumpah dan janji calon DPRD terpilih yang disesuaikan dengan akhir masa bakti DPRD Sumsel saat ini,” jelasnya.

Sumber: Sumeks 19/05/09


Read More..

Lucianty Pahri Lolos ke DPRD Sumsel

PALEMBANG - Kursi wakil rakyat DPRD Sumsel periode 2009-2014 diisi 11 perempuan dari 75 kursi yang tersedia. Yang menarik ada beberapa nama penting yang berhasil lolos. Di antaranya, Hj Lucianty Pahri. Wakil rakyat dari PAN ini sudah dikenal luas sebagai istri Bupati Musi Banyuasin M Pahri.

Kemenangan Lucianty diketahui dari hasil rapat pleno penetapan pemenang Parpol pemenang untuk perolehan jumlah kursi dan penetapan 75 anggota legislatif DPRD Sumsel, Senin (18/5) malam. KPU Sumsel mempercepat pleno karena tidak ada persoalan dari para saksi parpol perserta Pemilu dan pihak Panwaslu.

“Memang kita jadwalkan Pleno selama dua hari Senin-Selasa, dan penetapannya besok (Selasa). Tetapi karena tidak ada masalah dan semua pihak setuju, maka penetapannya kita percepat,” ujar Ong.

Anggota KPU Sumsel, Ong Berlian mengatakan bahwa penetapan tidak ada tekanan ataupun desakan dalam penetapan ini, sebab pihaknya menganggap semakin cepat ditetapkannya hasil Pemilihan Legislatif, maka semakin baik. Sebab para saksi Parpol memiliki data-data yang akurat dan sama dengan data yang dimiliki KPU Sumsel.

“Dari awal apa yang dikerjakan KPU sesuai dengan fakta di lapangan. Ketika diumumkan tidak satu pun saksi dari Parpol atau Panwaslu yang protes,” ujar Ong.
Pada siang harinya sudah beredar bocoran data-data jumlah kursi per parpol hingga caleg terpilih. Data perolehan kursi dan caleg parpol tersebut berasal dari satu caleg parpol yang besar.

Anggota KPU Provinsi Sumsel Divisi Teknis Penyelenggaraan, Alfian Toni yang dikonfirmasi tidak terkejut dengan kemunculan bocoran tersebut. Ia mengatakan belum memastikan kebenaran data-data tersebut. Tetapi diakui bahwa apa yang tertera dalam bocoran itu tidak jauh berbeda dengan data-data yang dimiliki-nya.

Beragam Profesi Lucianti Pahry sebelumnya dikenal sebagai pengusaha sukses. Beragam profesi mewarnai kursi dewan kali ini. Ada RA Anita Noeringhati yang berprofesi sebagai pengacara. Anita adalah caleg dari Partai Golkar. Ada pula, Lili Martiani Maddari, pengusaha sukses dari Linggau.

Sementara nama lain adalah Misliha R, Nadia Basjir, Nurwati Wahab, Lindawati Alikonang, Nilawati, Sumiati Kamal, Holda, Lili Martiani Maddari dan Rogayati Baidjuri. Khusus untuk Rogaya keterpilihannya kali ini untuk periode kedua. Rogayati adalah istri mantan Kepala Pariwisata dan Budaya Daud Baidjuri.

Menurut Ong, pihaknya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang turut membantu, terutama Panwaslu dan Parpol peserta Pemilu serta para caleg. Sebab, tanpa kerjasama yang baik pelaksanaan Pemilu tidak akan berhasil. Sehingga dengan selesainya tugas ini ke depan pihaknya bisa memikirkan agenda ke depan yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) ke depan.

“Kini kita melangkah ke agenda Pilpres,” ujarnya.
Sementara itu, ada 13 dari 38 parpol di Provinsi Sumsel yang mengisi 75 kursi DPRD Provinsi Sumsel dari tujuh daerah pemilihan di Sumsel. Hanya ada tiga parpol baru yang mendapatkan kursi yakni Partai Gerindra, Partai Hanura dan PPRN, selebihnya adalah partai-partai lama.

Sumber: Sripo 19/05/09


Read More..

Muba Off Road Berhadiah Mobil

PALEMBANG – Para off roader Sumsel dan Nasional siap beraksi lagi. Kali ini bakal digelar Muba Off Road Challenge, 17-19 Juli 2009 di Sekayu. Tidak tanggung-tanggung, panitia menyediakan hadiah utama 1 unit mobil atau dengan total hadiah Rp150 juta. Sedangkan, kelas yang akan dipertandingkan kelas sampai dengan 2500 cc, kelas 2501 cc ke atas, kelas perorangan, kelas team, dan kelas lokal Sumsel.

Menurut Hermansyah AK ketua RC didampingi oleh Yance sekretaris RC panitia membatasi jumlah peserta hanya 20 tim atau 60 kendaraan saja. Pendaftaran sendiri akan dimulai 18 Mei hingga 4 Juli 2009 dengan biaya Rp1,5 juta kelas perorangan, Rp500 ribu untuk kelas tim, dan Rp200 ribu untuk penambahan kru.

Bagi peserta akan diberikan fasilitas gratis penginapan selama 3 hari dua malam, asuransi, sertifikat, baju, kaus, dan topi. Pendaftaran sendiri dipusatkan di sekretariat Boesera Off Road Club Perumahan Bukit Sejahtera Kompleks Poligon Blok AM Nomor 23 telepon 0711-440248. Pertandingan ini sendiri menggunakan format cross country, (cr) special competition stage (scr), dan game (ketrampilan).

”Untuk peserta lokal Sumsel diharapkan cepat mendaftarkan diri jika ingin ikut, karena panitia tidak akan memperpanjang masa pendaftaran. Jika terlambat, maka tidak ada toleransi lagi,” ujar Hermansyah yang juga menjabat sebagai ketua Komda Indonesia Off Road Federation (IOF) Sumsel kepada wartawan kemarin.

Ajang ini sendiri digelar berkat kerja sama IOF Sumsel dengan Pemkab Muba dan diketuai oleh Apriadi. Selain itu, kejuaraan ini juga akan diikuti tim-tim dari luar Sumsel. Seperti Kasena dari Bogor, VOC dari Padang, Palang Besi dari Lampung, Banten, Tasikmalaya, Jogjakarta, dan Bengkulu. Untuk lokal Sumsel akan diikuti oleh JPMS, Bank Sumsel, Basemah Pagaralam, OI, dan Baturaja.

”Kami berharap Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, Bupati Lahat, Syaifuddin Aswari, dan Bupati Empat Lawang Budi Anthoni Aljufri sebagai penasihat IOF Sumsel serta Bupati Muba Pahri Azhari dapat ikut memeriahkan kelas eksekutif,” harap Hermansyah.

Sumber:Sumeks 18/05/09

Read More..

Saturday, May 16, 2009

Jalan Lintas Sekayu–Betung Diperbaiki

SEKAYU – Jalan rusak di jalur lintas Sekayu–Betung,terutama di sekitar Jembatan Teluk, Desa Teluk, Kecamatan Lais, kemarin diperbaiki.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Kabupaten Muba H Suhaimi mengatakan, perbaikan yang dilakukan Pemkab Muba dan Pemprov Sumsel merupakan bentuk tanggap darurat atas rusaknya jalan lintas yang menghubungkan Kota Sekayu, Kabupaten Muba, dan Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin.

Dia mengungkapkan, kegiatan perbaikan yang bersifat sementara ini untuk merespons keluhan masyarakat terhadap jalan rusak tersebut.“Perbaikan itu merupakan hasil kesepakatan antara Pemprov Sumsel dan Pemkab Muba. Pemkab Muba menyediakan kendaraan berat dan Pemprov Sumsel menyiapkan material jalan, seperti batu,”katanya kemarin.

Dia menerangkan, jalan lintas tersebut sebenarnya sedang dalam proses tender.Perbaikan menyeluruh akan mulai dikerjakan pada awal Juni.“Rencananya perbaikan memakan anggaran sekitar Rp50 miliar,”tukasnya. Berdasarkan pantauan SI,jalan rusak terparah berada di Desa Teluk sebelum Jembatan Teluk II.

Selain itu,kerusakan jalan terlihat di sekitar jalan Desa Danau Cala, Desa Bailangu, Desa Lumpatan, dan Kecamatan Sekayu. Sepanjang jalan dipenuhi lubang dengan kedalaman sekitar 50–70 cm meter dan lebar sekitar 100 cm. Dia mengatakan, dua hari lalu telah terjadi kecelakaan, mobil truk terperosok ke lubang hingga terbalik.Akibat kejadian tersebut, terjadi kemacetan sekitar 5 km dari arah Palembang.

Belum lagi, beberapa kecelakaan kecil yang disebabkan lubang berukuran kecil.“Jalan itu diperbaiki hanya separuh dan bersifat tambal sulam sehingga tidak bertahan lama,” ungkap dia. Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Muba Ahmadi Dausat mengatakan, jalan rusak tersebut menghubungkan beberapa desa di Muba dengan pusat kota.

Bahkan, jalan itu termasuk strategis karena juga menghubungkan wilayah Kabupaten Muba dengan Provinsi Bengkulu, Kabupaten Empat Lawang, Kota Lubuklinggau, Kota Pagaralam,dan beberapa daerah lainnya.

Menurut dia, perbaikan jalan rusak dapat melancarkan aktivitas perekonomian warga yang tinggal di masing-masing daerah tersebut. Dengan begitu, sudah sewajarnya dan secepatnya jalan rusak tersebut diperbaiki pihak Provinsi Sumsel.

Sumber: Sindo 15/05/09

Read More..

Friday, May 15, 2009

Muba Wakili Sumsel

SEKAYU - PS Musi Banyuasin terus menebar sensasional. Terkini, masuk 10 besar (mewakili Sumsel) pada Menegpora Cup U-15, yang digelar 18-24 Mei mendatang di Jakarta. Sebelumnya, PS Muba memang telah menorehkan beberapa prestasi.

Di antaranya runner up Piala Suratin U18 edisi 2007, dan masuk 8 besar nasional Piala Medco U-15. Di tingkat Sumsel, PS Muba kerap tampil sebagai jawara di berbagai ajang U-15, U-18 serta Divisi III. “Itu salah satu bukti keberhasilan pembinaan sepak bola di Muba,” cetus Bupati Muba Pahri Azhari saat melepas PS Muba di ruang rapat Bupati, kemarin (14/5).

Dia mengaku bangga, karena beberapa pemain PS Muba juga menjadi pilar timnas. Misalnya pada AFC U-15 di Uzbekistan edisi 2008 lalu, kiper PS Muba Aris mengenakan jersey Merah Putih.

Dua pemain lain adalah Sunarman (striker) dan Ludiansyah (kiper) yang dua kali memperkuat tim U-18 dan U-15 di ajang Piala Asia.

Terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olah Raga, dan Pariwisata, Musni Wijaya mengatakan bahwa masuknya tim sepak bola U15 Muba ke jajaran sepuluh besar nasional karena berbagai hal. Antara lain, Muba pernah menjadi tempat latihan timnas U13 dan U15 sebelum berangkat ke ajang Asia. Saat itu, pemusatan latihan yang dilangsungkan pada 2007 ini dipimpin langsung oleh Rony Patinassarany (alm).

“ Kita siapkan sejumlah bonus sebagai penyemangat mereka untuk menjadi juara,” tegasnya.

Sumber:Sumeks 15/05/09



Read More..

Wednesday, May 13, 2009

Hajar Baturaja 9-0, PS Muba Lolos Babak Ke-2

SEKAYU - PS Musi Banyuasin (Muba) terlalu tangguh bagi lawan-lawannya dalam liga PSSI Piala Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Usia 15. Terbukti usai menggunduli PS Palembang 7-0, Kamis (11/5), giliran PS Baturaja yang menjadi sasaran empuk setelah dihajar 9-0, kemarin (12/5).

Tak pelak, Laskar Serasan Sekate (julukan PS Muba) tidak terbendung di puncak klasemen grup C. Sekaligus memastikan lolos babak ke-2, bersama runner up PS Palembang yang juga lolos.

“Siapa lawan kami di babak ke-2 belum tahu. Tapi, kami yakin terus melaju,” ungkap manajer PS Muba Irzal.

Gol-gol PS Muba sendiri diciptakan Yogi Rahardian menit ke-10 dan ke-75. Kemudian menit ke-24 via Doni Fitriyansyah, Antoni Putra Nugroho menit ke-29, ke-42, dan ke-48 Yogi Nopriansyah menit ke-33. Selanjutnya menit ke-46 via M Iqbal, dan menit ke-59 oleh Agus Nugroho.

Sumber: Sumeks 13/05/09

Read More..

Tuesday, May 12, 2009

Anak Pendiri RSMH Puji Berobat Gratis

MUNGKIN tidak banyak orang tahu siapa sesungguhnya dr Mohammad Hoesin yang kini namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit terbesar di Sumbagsel yakni Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Mohammad Hoesin atau dikenal RSMH sejak 1997 lalu. Ia adalah putra asli Musi Banyuasin (Muba) tepatnya di kota Sekayu.

Selepas sekolah kedokteran di Stovia Belanda, tahun 1954 ia diminta kembali ke Palembang untuk mengurusi rumah sakit umum yang saat ini telah berdiri megah. Waktu itu di Palembang hanya tujuh orang dokter dan dr Mohammad Hoesin yang memiliki semangat luar biasa dan tidak segan-segan mendatangi pasien yang terbaring di rumah.

Ketokohan dan kepedulian dr Mohammad Hoesin ini diceritakan anak keempatnya Prof Dr drg Faruk Hoesin MDS, SpOrt (K) yang datang ke Palembang dan berziarah ke makam dr Mohammad Hosein di TPU Kamboja bersama dengan keenam saudaranya, Senin (11/5).
"Kemarin kami pergi ke Sekayu, bertemu keluarga dan berziarah ke makam keluarga. Hari ini, semua saudara berziarah ke makam orang tua," katanya.

Faruk Hosein bercerita tentang dirinya, kalau itu ia masih duduk di bangku SMP saat ia menenami sang ayah menolong orang sakit yang ada di kawasan Seberang Ulu pada malam hari.

"Saya ingat betul, kami mengantar ayah ke dermaga Benteng dan ayah naik perahu menyeberang Sungai Musi. Kami diminta menunggu di Benteng, ia pergi dengan warga yang memintanya. Waktu itu, belum ada Jembatan Ampera," katanya. Ayah begitu peduli dengan orang sakit," tambah Faruk.

Melihat jiwa sosial dan semangat itulah, Faruk terinspirasi menjadi dokter. Kini dari enam saudara, hanya dua orang yang menjadi dokter dan telah berkiprah di level nasional.

Faruk pun membenarkan diantara mereka dengan Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin SH, masih terikat ikatan persaudaraan.
"Pak Alex itu, saudara sepupu kami dan cucu dari dr Muhammad Hoesin pendiri RSMH Palembang," katanya.

Dalam silaturahminya ke Palembang, Faruk Hosein menyempatkan diri berkunjung ke RSMH Palembang untuk mengenang usaha yang dilakukan ayahnya. Tentu saja, momentum ini dimanfaatkan Dirut RSMH Palembang dr H Bayu Wahyudi, MPH, SpOG bahkan RSMH memberikan pin Kehormatan kepada dr Faruk.
"Karyawan RSMH harus mengenal siapa pendiri rumah sakit ini, termasuk dengan keluarganya," katanya.

Menerima penghargaan ini, Faruk Hoesin yang dua kali menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI) sangat berterima kasih dan menilai banyak kemajuan yang terjadi di RSMH Palembang.

Saat silaturahminya ke Palembang, Prof Dr drg Faruk Hosein MDS, SpOrt (K) dan keluarga, sebenarnya berniat untuk bersilaturahmi dengan saudara sepupunya Ir H Alex Noerdin SH yang kini menjabat Gubernur Sumsel.

Sumber:Sripo 11/05/09

Read More..

Program KTP Online Tertunda

SEKAYU- Rencana Pemkab Muba menerapkan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) online bakal tertunda. PT Telkom masih merevisi sistem jaringan untuk memastikan proses interkoneksi data berjalan lancar. ''Sebelumnya kita mengajukan memakai sistem jaringan VPN IP atau sering disebut jaringan kabel telepon, tapi melihat kondisi lapangan sistem ini tak efektif. Untuk itulah PT Telkom merevisi dan menganjurkan menggunakan sistem satelit langsung atau V Sat IP,'' ujar Kepala Seksi (Kasi) KTP Dinas Kependudukan dan Catpil Muba, Firdaus SH, kemarin.

Revisi sistem jaringan ini telah diserahkan ke Dinas Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPKAD). ''Saat ini kita menunggu panggilan DPRD untuk menjelaskan langsung apa yang akan dilakukan,'' katanya.

Dikatakannya, pihaknya telah menyiapkan perangkat online yang akan dipergunakan. ''Beberapa tenaga operator telah menerima pelatihan sistem operator jaringan," pungkasnya.

Kadisduk dan Catpil Muba Ir H Ngatijan MM mengatakan, dengan sistem ini maka administrasi kependudukan lebih tertata dan tak akan terjadi identitas ganda. ''Berbagai persiapan telah kita lakukan, mulai dari perangkat keras dan perangkat lunak, memasang instalasi aplikasi SIAK di Dirjen Adminduk Depdagri, pemutakhiran data P4B yang digunakan untuk database kependudukan, penyedian blangko kependudukan serta mengirim 20 peserta pelatihan teknisi operasional SIAK,'' katanya.

Saat ini, sistem informasi administrasi kependudukan masih menggunakan sistem SIAK off line atau tak terhubung. ''Sehingga komunikasi data antar komputer Dinas Kependudukan dan Capil ke provinsi dan Dirjen Amduk dilakukan manual,'' katanya.

Sumber: Sumeks 11/05/09

Read More..

Monday, May 11, 2009

Bangunan Liar di Sekayu Segera Ditertibkan

SEKAYU – Seluruh bangunan liar di sepanjang jalan protokol di kawasan Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) segera ditertibkan.

Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Muba Iskandar Syahrianto menegaskan, keberadaan bangunan liar tersebut telah mengganggu ketertiban, keindahan, dan kenyamanan kota. Penertiban harus dilakukan karena bangunan liar semakin marak berdiri tanpa izin, baik sebagai tempat komersial dan rumah tinggal.

“Mendirikan bangunan di sepanjang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan jalan-jalan utama di dalam Kota Sekayu memang sangat dilarang,” katanya kemarin. Peringatan dan imbauan kepada pemilik bangunan telah diberikan, akan tetapi tidak pernah dihiraukan sedikitpun oleh pemiliknya. Oleh sebab itu, pemerintah bertindak tegas dengan menertibkan bangunan liar tersebut.

Penertiban juga dilakukan untuk mempertahankan Piala Adipura yang diperoleh empat tahun berturut-turut oleh pemerintah. Sebenarnya, kata dia, banyak bangunan liar yang berdiri di Kabupaten Muba,tak hanya di dalam kota, bahkan juga ada di kawasan pinggiran.

Namun,pemerintah selalu mengedepankan pendekatan persuasif dengan peringatan secara lisan dan tertulis agar warga tidak mendirikan bangunan sembarangan tanpa izin. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Muba H Yusnan Effendi meminta Satpol PP segera melakukan penertiban tersebut.

Prioritas penertiban diarahkan pada kawasan dalam kota,terutama untuk membongkar bangunan liar yang berdiri di atas bahu jalan di sekitar kawasan RTH.“Bangunan yang melanggar tentunya akan dirobohkan dan diwajibkan untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mendirikan bangunan di sekitar kawasan RTH,” katanya. Menurutnya, pemkab telah memberikan teguran, sosialisasi, dan peringatan kepada seluruh warga Muba agar tidak mendirikan bangunan di tempat- tempat yang dilarang.

Warga Tanam Pohon di Jalan Rusak

Sementara itu,warga jalur III Kelurahan Kayu Ara,Kecamatan Sekayu kemarin melakukan aksi protes dengan cara menanam pohon pisang, kelapa, dan di tengah jalan yang rusak di Jalur III. Menurut Mukhtar , 56, warga Jalur III RT 10/RW 04, jalan di kawasan tersebut mengalami kerusakan sudah lama,yakni hampir 1,5 tahun. Namun, pemkab melalui dinas terkait belum juga memperbaiki jalan tersebut,sehingga membuat masyarakat setempat kesal.

Kerusakan jalan disebabkan banyaknya kendaraan bertonase yang melintas. Sebenarnya, kata dia, pemerintah telah berjanji memperbaiki jalan tersebut, namun hingga kini belum terealisasi. “Kami lakukan aksi tanam pohon di tengah jalan rusak ini merupakan bentuk kekesalan warga pada Pemerintah Kabupaten Muba yang tidak memperbaiki jalan itu.Padahal telah beberapa kali berjanji akan melakukan perbaikan,”katanya.

Dia mengungkapkan, jalan tersebut memiliki panjang sekitar 250 meter dan menghubungan jalan alternatif atau jalan laut ke jalan lintas atau jalan protokol. Jalan yang mengalami rusak parah sepanjang sekitar 200 meter. Warga menyesalkan sikap pemerintah yang terkesan cuek dan hanya sebatas janji-janji akan memperbaiki jalan rusak.Warga merasa dianaktirikan oleh pemkab.

Pasalnya,jika ada jalan rusak yang mendekati jantung kota pasti segera diperbaiki.Ketua RT 10 Iskandar mengungkapkan, pemerintah memang sudah berjanji melalukan perbaikan jalan tersebut. Bahkan sudah ada pihak terkait yang melakukan pengukuran di sekitar kerusakan jalan. Namun, perbaikan jalan tersebut belum terealisasi.

Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Muba H Suhaimi membantah pihaknya tidak memperhatikan kondisi jalan tersebut. Menurutnya, jalan tersebut akan segera diperbaiki, namun masih terkendala proses administrasi.

Sumber: Sindo 11/05/09

Read More..

Saturday, May 9, 2009

Kecamatan di Muba Kembali Dimekarkan

SEKAYU — Kabupaten Musibanyuasin yang telah memiliki 11 kecamatan, pada tahun 2009 akan menambah tiga kecamatan hasil pemekaran. Sampai akhir 2009 kecamatan di bumi Serasan Sekate bertambah menjadi 14 kecamatan.


Data yang dihimpun di Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Muba, Jumat (8/5) menunjukkan, kecamatan yang akan segera dimekarkan, Kecamatan Babattoman yang akan dipecah menjadi Kecamatan Lawangwetan yang beribukota di Desa Ulakpaceh, Kecamatan Sungai Lilin dipecah menjadi Kecamatan Babatsupat yang beribukota kecamatan di Desa Babat Banyuasin dan Kecamatan Bayunglencir yang dimekarkan menjadi Kecamatan Peninggalan beribukota di Kecamatan Peninggalan.

Kabag Tata Pemerintahan Pemkab Muba Drs Amsin yang dikonfirmasi menjelaskan pemekaran kecamatan telah sesuai dengan Perda Nomor 19 Tahun 2008 tentang pemekaran kecamatan.

Sumber: Sripo 09/05/09

Read More..

Panwaslu Muba Status quo

SEKAYU – Buntut dari pemecatan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Ahmad Irfansyah, membuat lembaga pengawas ini tidak ada aktivitas, alias status quo.

Anggota Panwaslu Muba Faruq Abdullah, mengatakan pihaknya belum menerima khabar selanjutnya, kapan akan dilakukan pemilihan ketua Panwaslu baru dan pengisian anggota baru, setelah keluarnya SK pemberentian secara hormat, Ketua Panwaslu Muba Ahmad Irfansyah tertanggal 27 April 2009 lalu oleh Bawaslu.

Terjadinya kekosongan pimpinan Panwaslu Muba, pihaknya berencana akan melayangkan surat ke KPUD Muba mengenai mengenai masalah ini. Karena ditakutkan akan menimbulkan permasalahan, khususnya dalam proses pengawasan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada Juli mendatang.

“Sekarang telah masuk tahapan pilpres dan wapres, khususnya masalah pendataan ulang jumlah pemilih. Takutnya akan menimbulkan persoalan dan akirnya kami juga yang akan dipersalahkan nantinya,” ujar Faruq Abdullah.

Diakuinya, status quo yang terjadi saat ini belum dapat diprediksikan kapan akan berakhir. Karena belum ada tindak lanjut dari KPUD Muba dan Panwaslu Sumsel dalam menyikapi permasalahan ini.

Namun, lanjut Faruq, kekosongan ketua tidaklah menjadi persoalan yang krusial. Karena selama ini pihaknya selalu bekerja dengan baik, dan semua komponen yang ada dalam Panwaslu Muba memiliki peran serta yang sama. Hanya saja, kalau ada ketua dalam sebuah lembaga tentunya ada seseorang yang mengetuai setiap prosesnya.

Sekretaris KPUD Muba Iriyadi, mengatakan, pihaknya hingga kini belum menerima kabar selanjutnya dari Panwaslu Sumsel mengenai kekosongan kepemimpinan pada Panwaslu Muba. Namun pihaknya akan terus mendesak untuk segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi di tubuh Panwaslu Muba itu.

“Mudah-mudahan masalah yang terjadi di tubuh Panwaslu segera diselesaikan, sehingga tidak akan mengganggu proses pilpres,’’ ujar Iriyadi, kemarin

Sumber: Sumeks 09/05/09

Read More..

15% Masyarakat Muba Tak Punya Jamban

SEKAYU – Pemerintah Kabupaten Muba melalui dinas terkait semakin gencar menyosialisasikan pola hidup sehat, terutama menjaga sanitasi lingkungan dengan menggunakan jamban atau WC pribadi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muba dr Taufik Rusydi MKes mengungkapkan,dari sekitar 500.000 jiwa penduduk Muba,hanya 15% yang tidak punya jamban pribadi. Artinya, mereka masih memakai jamban umum tradisional yang banyak bertebaran di sepanjang pinggiran Sungai Musi. Karena itu,pihaknya berupaya terus mengimbau masyarakat untuk membangun jamban pribadi. Pasalnya, limbah jamban turut mengotori kebersihan Sungai Musi.Alasan penggunaan jamban umum tersebut karena kekurangan dana untuk membangun WC pribadi.

“ Kami targetkan angka yang ada saat ini akan terus menurun. Sebab, disadari, mengubah pola pikir masyarakat yang telah berpuluh tahun menggunakan cara tradisional itu tidak mudah,”katanya. Taufik mengatakan, program pemerintah pada tahun lalu dengan membuat WC umum yang memiliki fasilitas lengkap di beberapa desa merupakan upaya mengubah pola hidup masyarakat. Selain itu, hal itu diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih.

Dia berjanji akan menambah jumlah WC umum yang higienis sehingga dapat menumbuhkan sifat malu jika buang air besar di sungai. Sementara itu, Wakil Bupati Muba Islan Hunura mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya dinas tersebut untuk memberdayakan pola hidup sehat di tengah masyarakat.Masyarakat pun wajib mendukung dengan menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitarnya, termasuk di kawasan pinggiran Sungai Musi.

Sumber: Sindo 08/05/09


Read More..

Friday, May 8, 2009

Puluhan Massa Kepung KPUD Muba

SEKAYU – Puluhan massa yang menamakan diri Forum Komunikasi Masyarakat Indonesia (FKMI) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kemarin mengepung Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Muba.

Mereka mendesak KPUD mengusut tuntas penyimpanganpenyimpangan yang terjadi selama proses pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April lalu. Ketua FKMI Muba Kurnaidi menjelaskan, ada banyak kejanggalan yang diduga sebagai kecurangan terjadi pada Pileg 9 April lalu.

Di antaranya, dalam penghitungan suara oleh pihak PPK Kecamatan Sanga Desa,khususnya di TPS 8, Desa Ulak Embacang diduga telah terjadi praktik manipulasi data sehingga merugikan caleg lainnya.Dia membeberkan, caleg yang diduga telah melakukan kecurangan tersebut yakni caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Caleg tersebut diduga telah melakukan money politic di Kecamatan Plakat Tinggi sehingga sangat merugikan masyarakat lainnya dan harus ditindak tegas pihak KPUD Muba dan Panwaslu. Kami memiliki bukti-bukti kuat mengenai money politic yang terjadi di Plakat Tinggi, semuanya jelas dan bukan asal tuduh,”katanya.

Dia mensinyalir,pihak Panwaslu Muba bersama PPK telah melegalkan dan memanfaatkan prosedur yang ada untuk melegalkan yang tidak legal status hukumnya. Jadi, semua rapat pleno yang telah dilakukan diduga telah cacat hukum atau dengan sendirinya batal demi hukum.Menurut dia,semua proses kecurangan yang terjadi merupakan tanggung jawab PPS, PPK,KPUD, dan Panwaslu Muba.Semua pihak yangterlibatdalamruanglingkupitu harus bertanggung jawab.

Selain itu, pihak kepolisian harus turun tangan untuk menuntaskan permasalahan yang terjadi. “Kami akan terus mendesak semua pihak untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini. Jika tidak, kami akan mendatangkan massa yang lebih banyak lagi,” ujarnya.

Sementara itu,Kasubag Penyelenggaraan Pemilu dan Kehumasan KPUD Muba Isnaini berjanji, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu bersama Ketua KPUD Muba dan Panwaslu dalam menyikapi laporan masyarakat tersebut.

Sebab, untuk menyelesaikan permasalahan itu perlu pembuktian lebih lanjut.“Kami akan melakukan check list terlebih dahulu sehingga semua laporan dan data sebenarnya tidak ada yang salah,” tukasnya.

Sumber: Sindo 07/05/09

Read More..

Muba Daerah Percontohan

SEKAYU – Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Pahri Azhari mengungkapkan, Kabupaten Muba telah layak menjadi daerah percontohan di Indonesia.

Dia beralasan, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, telah ratusan daerah kabupaten/ kota melakukan studi banding ke Muba menggali informasi bagaimana menjalankan pembangunan daerah hingga berkembang pesat dalam waktu singkat.

“Kami selalu membuka diri untuk berbagi informasi tentang pembangunan dan bagaimana cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada sekarang. Jadi,wajar jika Muba menjadi daerah percontohan bagi daerah lain yang ada di Sumsel, juga Indonesia,”katanya kemarin.

Menurut dia, pembangunan Kabupaten Muba dapat berjalan baik berkat dukungan semua pihak. Selama ini hubungan baik antara pihak legislatif dan eksekutif menjadikan Muba lebih baik. Jadi,setiap persoalan dapat diselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan permasalahan baru.

“Tanpa adanya keseriusan dan komitmen yang kuat untuk membuat sebuah perubahan, akan sangat sulit melaksanakan percepatan pembangunan,”ucapnya. Lima tahun lalu Kabupaten Muba merupakan daerah tertinggal dan sulit dicari keberadaannya di peta Provinsi Sumsel.

Saat itu pembangunan sangat minim dan belum adanya komitmen bersama untuk membangun daerah menjadi faktor utama. “Kini kita patut berbangga hati,karena telah banyak penghargaan yang diterima dalam bidang pembangunan.Tapi, jangan pula sombong dengan segala hal tersebut karena pembangunan belum selesai,”ungkap Pahri.

Dia mengungkapkan, segala bentuk pembangunan di Muba tidak mengabaikan pembangunan kualitas masyarakat dan generasi penerus bangsa.Pendidikan kesehatan gratis sekarang dapat menjawab semua kebutuhan masyarakat tersebut. Selain itu, program yang telah dibuat telah dilaksanakan dan menghasilkan berbagai sambutan positif semua pihak.

Sebab, orang lain tidak akan mencontoh jika hasilnya buruk. Pahri berjanji akan terus meningkatkan semua sektor pembangunan yang ada sekarang melalui kerja sama dengan pihak luar.Pasalnya, daerah akan lebih maju dengan terus belajar kepada daerah yang lebih dahulu mengalaminya.

Ketua Komisi I DPRD Muba Hassan mengatakan,Muba mengalami kemajuan sangat pesat selama lima tahun terakhir.Banyaknya pembangunan fasilitas umum dan meningkatnya kualitas SDM melalui pendidikan gratis menggambarkan bahwa Muba memang telah cocok menjadi daerah percontohan.

Dia menambahkan, pembangunan tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa adanya dukungan dari semua pihak.Selain itu, meskipun dengan dana yang besar tanpa adanya program yang jelas dan keinginan kuat dari semua lapisan, semuanya tidak akan berjalan baik.

“Kita bukan membanggakan diri, melainkan memang kenyataan, yang telah berjalan di Kabupaten Muba selama lima tahun terakhir semuanya berkat komitmen yang dimiliki semua pihak dan lapisan masyarakat dalam melakukan perubahan,”tandasnya.

Sumber:Sindo 07/05/09

Read More..

Thursday, May 7, 2009

2 Ton Solar Disita

SEKAYU - Jajaran Polsek Bayung Lencir pimpinan AKP Ahmad Sihotang SH, menyita 2 ton solar yang diduga diperjualbelikan secara ilegal antarperusahaan. Bahan bakar minyak (BBM) itu diamankan dari Tugboat Dabo 4 milik PT Bintang Bastra Sheaping (BBS) yang tengah bersandar di Pelabuhan PT Paramarta Utama, di Desa Mendis Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba.

”Saat ini barang bukti (BB) solar sebanyak 2 ton telah kita amankan, sedangkan kapten kapal (M Rustam, red) dan kepala kamar mesin (Maryono, red) termasuk perwakilan PT Paramarta Utama (Paulus Bimo, red), tengah menjalani pemeriksaan guna penyelidikan lebih lanjut,” tegas Kapolres Muba AKBP Drs Kasihan Rahmadi, melalui Kapolsek Bayung Lencir AKP Ahmad Sihotang SH, kemarin.

Diterangkannya, penangkapan itu berlangsung Kamis (30/4) sekitar pukul 03.40 WIB. Subuh itu, jajaran Polsek Bayung Lencir dipimpin Kanit Reskrim Ipda Andreas dan Katim Buser Bripka Ahmad, sedang patroli di seputaran pelabuhan PT Paramarta Utama. Lalu polisi melihat sebuah kapal tugboat bermerek Dabo 4 milik PT BBS tengah bersandar.

Setelah diselidiki, ternyata terlihat sedang menyalurkan BBM jenis solar, melalui selang mesin penyedot dari tangki tugboat tersebut ke PT Paramarta Utama. Menduga telah terjadi penjualan BBM secara ilegal, akhirnya BBM solar itu diamankan. Kapten kapal, M Rustan asal Kota Semarang, Jawa Tengah, dan kepala kamar mesin, Maryono, asal Provinsi Kepulauan Riau, dibawa polisi untuk dimintai keterangannya. Termasuk Paulus Bimo, perwakilan dari PT Paramarta Utama.

Sumber: Sumeks 01/05/09

Read More..

Poltek Sekayu Kurang Dosen

SEKAYU - Untuk mengetahui proyek pembangunan perguruan tinggi (PT) Politeknik Sekayu, Wabup Muba Islan Hanura meninjau proyek Poltek Sekayu. ''Kita ingin tahu pelaksanaan proyek di lapangan,'' katanya.

Pembangunan poltek menelan dana Rp41 miliar dengan sistem sharing yakni dana pusat 70% dan 30% APBD Muba. ''Kita targetkan proyek selesai 2010. Jika terjadi kekurangan dana akan kita usulkan ke pusat dan kita juga akan menganggarkan kembali dalam APBD,'' jelasnya.

Direktur Poltek Sekayu Rida Hudaya mengatakan, saat ini mahasiswa Poltek berjumlah 135 orang yang merupakan angkatan ke-2. ''Kita mempunyai tiga jurusan yakni Akuntansi, Pendingin dan Informatika,'' ujarnya.

Untuk tenaga dosen berjumlah 12 orang. ''Idealnya tenaga pengajar kita harus 18 orang, jadi setiap jurusan harus ada 6 dosen,'' katanya.

Meski kekurangan tenaga dosen, lanjutnya, kualitas dosen tak diragukan. ''Kita selalu mengirimkan dosen untuk belajar baik dalam maupun luar negeri,'' ujarnya yang sudah melakukan kerja sama dengan Unsri, UGM dan perguruan tinggi di Austria dan Australia.

Ditambahkannya, poltek ini berdiri di atas lahan seluas 11 hektare. Nantinya akan dibangun fasilitas pendukung untuk mahasiswa. ''Kita harapkan bisa mencetak SDM yang patut dibanggakan,'' katanya.

Sumber: Sumeks 29/04/09

Read More..

PA At-Tagwa Terpaksa Ngutang

SEKAYU - Akibat sering terlambatnya pencairan dana bantuan pemerintah, Panti Asuhan At-taqwa di Desa Babat, Sungai Lilin Muba, harus berpikir keras mengatasi kekurangan dana anggaran bantuan tersebut. ''Karena pencairan bantuan dilakukan triwulan, saya terpaksa ngutang dengan cara gali lubang tutup lubang,'' kata Ketua Panti Asuhan At-Taqwa Ali Rahman (60), kemarin.

Dikatakannya, panti asuhan (PA) yang dipimpinnya berdiri sejak 2003 untuk menampung yatim piatu, anak miskin dan anak terlantar. ''Di sini mereka mendapatkan pendidikan formal baik tingkat SD, MTs, aliyah dan pondok pesantren dengan pola 100% gratis,'' ujarnya.

Saat ini, jumlah anak PA sebanyak 46 orang. ''Mereka mendapatkan fasilitas gratis mulai dari pakaian seragam,
perlengkapan sekolah, makan, minum, asrama, air bersih dan listrik,'' jelas mantan pegawai Depag ini.

Soal biaya? Ali mengatakan, pihaknya mendapatkan bantuan dari Pemkab Muba Rp5 juta per bulan, subsidi BBM Depsos Rp2,250 juta per bulan, Dinsos Sumsel Rp4 juta per bulan. ''Bantuan ini sering dicairkan dengan sistem triwulan. Akibatnya kita sering terkendala keuangan dan sebagai ketua saya harus menutupinya,'' ujarnya.

Di luar bantuan tersebut, ada juga bantuan karyawan PT Hindoli, pedagang, yang kisarannya Rp4 juta per bulan. ''Kita berharap bantuan pemerintah tepat waktu, apalagi panti asuhan ini belum ada usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan anak-anak,'' lanjutnya.

Sumber: Sumeks 29/04/09

Read More..

ABT Molor, Air Bersih “Lewat”

SEKAYU - Keinginan masyarakat Desa Sungai Angit, Babat Toman, untuk mendapatkan air bersih tampaknya belum tahu kapan akan terealisasi. Janji Bupati Muba H Pahri Azhari sendiri akan merealisasikannya tahun ini. Tetapi ini tak akan terlaksana jika pembahasan ABT 2009 molor.

Menurut Direktur PDAM Tirta Randik melalui Kabag Umum, Makmur, kalau pembahasan ABT dilaksanakan Juli 2009, maka janji Bupati akan terealisasi. ''Namun seandainya molor, dipastikan tak bisa dilaksanakan tahun ini, melakukan tahun depan,'' ujarnya.

Babat Toman sendiri sudah memiliki PDAM, hanya saja suplai air bersih menuju Desa Sungai Angit belum bisa dilakukan. ''Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di desa tersebut perlu dibangun perpipaannya termasuk bosternya sepanjang 10 km,'' katanya.

Selama ini, warga Desa Sungai Angit sulit mendapatkan air bersih, karena di kawasan tersebut banyak peninggalan sumur tua (bekas eksplorasi minyak). ''Jadi kebanyakan sumur warga mengandung minyak yang tak layak untuk dikonsumsi, sementara bila musim kemarau sumur warga menjadi kering,'' jelasnya.

Untuk itulah, Desa Sungai Angit menjadi prioritas untuk dibangun
perpipaan dan bosternya. ''Untuk membangun pipa dan boster diperlukan dana Rp4 miliar yang akan diusulkan dalam ABT 2009,'' jelasnya.

''Kalau pembahasan ABT 2009 dilakukan bulan Juli, mudah-mudahan akan
direalisasikan pada tahun ini, namun seandainya molor, dipastikan tidak
bisa dilaksanakan pada tahun ini, melainkan tahun depan,'' pungkasnya.

Sumber: Sumeks 27/04/05

Read More..

Tuesday, May 5, 2009

Kecamatan Lalan ( Muba ) Berpotensi Flu Babi

SEKAYU - Dari 11 kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba),Kecamatan Lalan disinyalir berpotensi sebagai lokasi penyebaran flu babi.

Pasalnya,kawasan ini menjadi sentra peternakan babi terbesar di Muba. Tidak kurang enam desa di Kecamatan Lalan menjadi sentra peternakan babi. Sekretaris Dinas Peternakan dan Pertanian Muba Ir Ahmad Juahir MM mengungkapkan, meski Muba merupakan daerah perlintasan, pemerintah setempat tetap siaga kemungkinan masuknya flu babi di wilayah ini.

“Kami telah mempersiapkan 600 liter cairan disinfektan untuk menangkal kasus yang sedang hangat tersebut. Kalau memang ada indikasi di suatu kawasan atau ternak babi, akan kami lakukan penyemprotan,” ujarnya kemarin.

Dia menjelaskan, di wilayah Muba hanya satu kecamatan yang terdapat populasi ternak babi, yaitu di Desa Purwo Agung,Karang Sari, Gali Sari, Karya Mukti, Bandar Agung, dan Desa Jaya Agung. Kesemuanya masuk dalam wilayah Kecamatan Lalan. “Sejauh ini populasi babi yang ada tidak terlalu banyak,hanya 75 ekor babi dan produksi daging babi hanya 4.125 kg.

Itu pun hanya dimiliki mayoritas dari masyarakat transmigrasi asal Bali yang berada di Kecamatan Lalan.Artinya,keraguan terhadap ancaman virus flu babi tidak terlalu dikhawatirkan, walaupun sedikit ,tetap dalam pantauan rutin Dispertan Muba,” katanya. Walau Muba dikategorikan aman,masih tetap dilakukan pemantauan yang sangat intensif.

Salah satunya dengan melakukan penyemprotan pada populasi ternak babi yang ada. Dokter hewan Muba,Bambang Heriyanto, menambahkan, sejauh ini suspect flu babi di Muba bisa dikatakan masih tahap aman karena memang populasi ternak babi di Muba tidak terlalu banyak.

“Kalau sejauh pantauan saya ternak babi hanya berada di sekitar komunitas masyarakat trans Bali, jadi hanya mereka yang mengonsumsi daging babi.Artinya, tidak menyebar luas seperti daerah yang lain.Namun, dalam waktu dekat, kami sudah siap untuk melakukan pemeriksaan pada masyarakat Bali di sekitar Kecamatan Lalan,”ujarnya.

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu tetap melakukan langkah antisipasi dengan melakukan pengawasan penuh terhadap sejumlah pasien yang masuk. Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Sekayu dr Etrisyah melalui Ketua Komite Medik dr Asep Zainudin kemarin.

Menurut dia,sejauh ini dari data RSUD Sekayu terhadap semua pasien yang melakukan pemeriksaan. belum ada ditemukan pasien suspect atau dugaan virus flu babi. “Dari hasil beberapa laboratorium di RSUD Sekayu,belum ada dugaan virus flu babi yang sangat mengancam tersebut,” ungkap dr Asep.

Asep menerangkan, virus flu babi sejauh ini dikenal dengan H1N1 yang hampir senyawa dengan virus flu burung H5N1 yang penyebarannya sangat rentan dengan sistem kekebalan pada tubuh manusia. “Sejauh ini di Muba belum ada pasien yang terduga terkena virus flu babi.Walaupun belum ada yang terduga, semua pihak di RSUD Sekayu telah siap melakukan antisipasi,”katanya.

Asep mengimbau agar masyarakat Muba tidak terlalu khawatir dengan penyebaran virus flu babi yang ramai diberitakan media massa belakangan ini. “Masyarakat jangan pernah percaya kalau virus flu babi ada di Muba, meskipun memang Kota Sekayu sebagai kota perlintasan dari berbagai populasi manusia,”katanya.

Sumber: Sindo 04/05/09

Read More..

Saturday, May 2, 2009

Oknum PNS – PSK Terjaring Razia

SEKAYU – Tim gabungan yang terdiri atas aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP),kepolisian, dan TNI di Kabupaten Muba kembali melakukan razia penyakit masyarakat (pekat) kemarin.

Para petugas menjaring sejumlah wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) dan seorang oknum PNS. Razia pekat dilakukan di Kecamatan Bayung Lincir dan Sungai Lilin. Selain itu, tim berhasil menyita ratusan botol minuman keras. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Muba Iskandar Syahrianto mengungkapkan, sebanyak 10 kafe dan rumah makan di Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lincir turut dirazia.

”Hasilnya, ada sekitar 29 PSK dan satu oknum PNS yang berhasil kita amankan,“ katanya kemarin. Ke-29 PSK sebagian besar merupakan wajah-wajah baru.“Kebanyakan wajah baru,karena setelah kami cocokkan dengan hasil raziarazia sebelumnya,semuanya tidak sama,” ujar Iskandar.

Dia mengakui, dalam razia tersebut seorang oknum PNS dari Cabdin Bayung Lincir turut ditangkap. Mengenai sanksi, dia menegaskan, akan disesuaikan dengan tingkatkesalahan. Mayoritasyangterkena razia tidak memiliki KTP.

“Setelah kami amankan, langsung disidang, sanksinya bermacam-macam ada yang denda ada juga surat pernyataan agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.Pokoknya disesuaikan Perda Maksiat,”katanya. Iskandar menambahkan, razia pekat seperti ini biasanya dilakukan rutin setiap dua bulan sekali. Namun, tidak menutup kemungkinan jeda dipersempit.

“Jika semakin banyak laporan dari masyarakat, dilakukan razia mendadak,“ ujarnya. Khusus oknum PNS yang tertangkap, biasanya akan diserahkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk mendapat hukuman yang sesuai dengan peraturan.“ Bagi PNS yang tertangkap dan terlibat dalam hal-hal negatif, akan ditindak sesuai aturan yang berlaku,”katanya.

Sementara itu, Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Muba H Yusnan Effendi mengatakan,razia pekat yang dilaksanakan Satuan Pol PP Muba adalah kegiatan yang harus dilakukan secara rutin. Selain dalam kota,tempat maksiat atau kafe remang-remang yang banyak di jalur lintas identik dengan kegiatan maksiat.

Sumber: Sindo 01/05/09

Read More..

KPUD Muba Targetkan 65% Pemilih

SEKAYU – KPUD Muba menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) mencapai 65%. ”Jika dulu Pemilu Legislatif kami menargetkan 60%.Sekarang, (pilpres) kami targetkan menjadi 65%,”kata Ketua KPUD Muba Khadafi kemarin.

Dia menambahkan, KPUD Muba melakukan terobosan dalam pendataan pemilih untuk Pilpres 2009 dengan menggandeng pemerintah setempat. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Humas,danInformasi KPUD Muba Milawati mengatakan, langkah itu dilakukan sebagai upaya meminimalisir terjadinya carut marut daftar pemilih tetap (DPT).

Sumber: Sindo 01/05/09

Read More..

Friday, May 1, 2009

Jalan Lintas Kabupaten Muba Masih Rusak

SEKAYU - Janji Gubernur Sumsel H Alex Noerdin untuk memperbaiki jalan milik provinsi yang melintasi Kabupaten Muba dan Kabupaten Banyuasin belum terealisasi. Kondisi jalan tersebut rusak parah, terutama di kawasan Desa Danau Cala,Kecamatan Lais, Desa Bailangu,Desa Lumpatan, dan Kecamatan Sekayu.

Selain itu, terdapat sekitar 10 lubang dengan kedalaman sekitar 50–70 cm meter dan lebar sekitar 100 cm. Jalan tersebut di setiap 5 km-nya terdapat lubang dengan kedalaman bervariasi yang menyulitkan pengemudi kendaraan. Warga Desa Teluk I, Jamal, mengatakan, masyarakat setempat menanti janji-janji politik mantan Bupati Muba yang kini menjadi Gubernur Sumsel tersebut untuk memperbaiki jalan Sekayu–Betung.

Pasalnya, jalan tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan. Dia mengatakan,dua hari lalu telah terjadi kecelakaan, mobil truk terperosok hingga terbalik di lubang jalan.Akibatnya, terjadi kemacetan sekitar 5 km dari arah Palembang.Belum lagi beberapa kecelakaan kecil yang disebabkan lubang yang berukuran kecil.

“Jalan itu diperbaiki hanya separuh dan bersifat tambal sulam sehingga tidak bertahan lama,”katanya. Dia meminta pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Sementara itu, Bupati Muba H Pahri Azhari mengungkapkan, pihaknya telah mendesak pemerintah provinsi (pemprov) untuk segera memperbaiki kondisi jalan yang rusak tersebut.

Menurut dia,pemerintah sudah berencana memperbaiki jalan tersebut dengan mempersiapkan anggaran sebesar Rp50 miliar. Karena itu, masyarakat diminta bersabar. Dia mengakui, perbaikan atau pembangunan jalan tersebut akan meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat.Perbaikan jalan rencananya dilakukan menyeluruh sehingga bisa bertahan untuk jangka waktu lama.

“Dalam waktu dekat, jalan lintas yang menghubungkan Sekayu– Betung tersebut akan diperbaiki,” katanya yang didampingi Kabag Humas Pemkab Muba Herryandi Sinulingga AP.

Sumber: Sindo 30/04/09

Read More..
Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: