BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Wednesday, April 29, 2009

Massa Demo KPUD Muba

SEKAYU - Kantor KPUD Muba di Jl Merdeka Kelurahan Serasan Jaya, Sekayu, Selasa (28/4) pukul 09.30 dikepung ratusan massa memprotes dualisme Surat Keputusan (SK) KPU Nomor 159/SK/KPU/2008 tanggal 16 Juli 2008 yang berbeda lampirannya mengenai jumlah kursi DPRD Muba.

Koordinaoor aksi Yulisman, SH didampingi massa mengadakan orasi di depan kantor KPUD dihadapan pagar betis aparat polres Muba sebelum diperkenankan memasuki gedung KPUD Muba. Enam tuntutan massa antara lain KPUD Kab Muba harus mengacu pada UU No 10 Tahun 2008 Pasal 29 ayat 2 alokasi kursi kabupaten/kota paling sedikit tiga kursi dan paling banyak 12 kursi. Memertanyakan SK tanggal 16 Juli 2008 yang hanya satu surat tetapi berbeda isinya dan mereka tetap akan mengacu pada surat keputsan yangdiberikan kepada Pimpinan Parpol pada 29 Juli 2008 lalu perihal penyampaian keputusan KPU tentang daerah pemilihan, alokasi kursi dan pencalonan bakal calon anggota DPRD Kabupaten Muba. Juga medesak KPU Muba jangan mengambil keputsan yang kontroversial. Hingga Pukul 10.15 perundingan masih dilakukan perwakilan massa dengan KPUD Muba.

Sumber: Sripo 28/04/09

Read More..

Tuesday, April 28, 2009

Partai Besar Anjlok Di Muba

Target Partai Golkar Muba sebanyak 15 kursi di DPRD Muba, nampaknya tidak bakal terwujud pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 ini. Bila dilihat dari perolehan suara, Golkar masih menduduki peringkat ke-2 setelah PDIP. Partai berlambang pohon beringin itu justru bakal kehilangan empat kursi dari 11 kursi DPRD hasil Pileg 2004 lalu.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Muba Hassan Usman mengatakan, hingga saat ini dipastikan tujuh kursi untuk Partai Golkar. Itu bila dilihat dari perolehan suara yang ada. “Kita pastikan tujuh kursi adalah milik Partai Golkar Muba, karena perolehan suara dari setiap caleg sangat banyak,” kata Hassan Usman kepada koran ini.

Apakah ketujuh kursi itu, didominasi oleh wajah baru atau wajah lama? Hassan mengatakan, hingga kini belum dapat diprediksi. Namun sebagai gambaran, kaderisasi dalam Partai Gokar selalu berjalan dengan baik. Sehingga bisa saja separuhnya wajah lama dan selebihnya wajah baru.

Ditanya tentang ajloknya perolehan kursi Golkar, Hassan belum dapat mengungkapkannya. Namun banyaknya partai dan caleg pada tahun ini menjadi salah satu pemicu turunnya perolehan kursi. Selain itu, banyak kader pendukung dan simpatisan partai yang tidak dapat menggunakan hak pilih karena tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT). “Banyaknya caleg dan masyarakat yang tidak terdaftar dalam DPT, menjadi salah satu penyebab turunnya perolehan kursi,” kilahnya.

Sementara itu, Partai Demokrat hingga kini belum dapat memprediksi perolehan kursi di DPRD Muba. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kabupaten Muba H Yohansyah menegaskan, pihaknya menargetkan ada penambahan jumlah kursi pada Pemilu 2009 di DPRD
Muba.

Menurutnya, masyarakat masih mempercayai Partai Demokrat untuk melanjutkan pemerintahan selama lima tahun ke depan. Masyarakat Muba sudah merasakan manfaat program-program pemerintah di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terutama Bantuan Langsung Tunai (BLT), beras untuk keluarga miskin (raskin), dan PNPM Mandiri pedesaan. “Kami tidak memasang target yang muluk-muluk, namun kita yakin jumlah kursi di DPRD Muba akan bertambah,” Ungkap dia.

Meski demikian, Yohansyah mengimbau kader Demokrat yang akan duduk di parlemen untuk tidak merasa tinggi hati karena tanggung jawab menjadi anggota DPRD untuk menyuarakan aspirasi masyarakat sangat besar.

Sumber: Sumek 27/04/09


Read More..

Monday, April 27, 2009

Muba Juara Umum STQ XX SumSel

PALEMBANG – Setelah berlangsung selama lima hari, akhirnya Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XX tingkat Provinsi Sumatera Selatan ditutup Minggu (26/4) malam. Keluar sebagai juara umum adalah kafilah Kabupaten Musi Banyuasin.

Keberhasilan kafilah Kabupaten Muba menempatkan lima perwakilannya di posisi teratas penilaian juri dari 14 kategori yang diperlombakan,menjadikan mereka kokoh merengkuh posisi juara umum STQ XX tingkat Provinsi Sumsel. Sedangkan di posisi kedua ditempati Kabupaten Musi Rawas dengan raihan empat posisi terbaik.

Adapun kategori perlombaan yang berhasil dimenangkan kafilah Kabupaten Muba,yaitu cabang Tilawah Alquran dewasa dengan qori Bangun Sharaya, cabang Hifzhilquran kategori satu juz wanita diraih Siti Mutmainah. Masih di cabang perlombaan yang sama,Al Adila Sarti menjadi yang terbaik di kategori lima juz. Dan di kategori 20 juz, satu lagi perwakilan kafilah Muba yaitu Iqbal menduduki peringkat pertama. Melengkapi prestasi rekan-rekannya, Oim Abdul Rohim menyabet juara pertama Tafsir Alquran golongan bahasa Arab.

Pengumuman tersebut berdasarkan Surat Keputusan Dewan Hakim STQ XX tingkat Provinsi Sumsel No: 01/DH/KEP/STQ Provinsi Sumatera Selatan XX/2009 yang dibacakan Ketua Dewan Hakim STQ XX Siharuddin. Masing-masing juara kategori mendapatkan uang pembinaan Rp5 juta untuk juara pertama. Kemudian, juara kedua Rp4 juta, juara ketiga Rp3 juta, dan juara harapan pertama sebesar Rp2 juta. Sebelumnya, Ketua Panitia STQ XX tingkat Provinsi Sumsel H Toni Panggarbesi menyatakan, pelaksanaan STQ kali ini berlangsung sukses.

Meski terdapat kekurangan di sana-sini,secara kualitas output yang dihasilkan lebih baik dari pelaksanaan sebelumnya.Mengenai kritikan maupun ketidak puasan dari berbagai pihak hal itu merupakan hal yang wajar.Karena dengan begitu panitia pelaksanaan STQ berikutnya telah mengetahui apa yang harus dibenahi agar STQ berikutnya berjalan lebih lancar dan sukses. Setelah pengumuman pemenang disampaikan dewan hakim, maka selanjutnya diteruskan dengan program pemusatan latihan bagi peraih juara satu dan dua di masing-masing kategori.

Pemusatan latihan itu dilakukan 1-30 Mei 2009 di Palembang. “Mereka ini akan disiapkan untuk mengikuti STQ XX tingkat nasional yang akan digelar di Bangka Belitung,”tukasnya. Ditemui seusai penutupan STQ XX tingkat Provinsi Sumsel tadi malam, Sekda Kabupaten Muba Yusnan Effendi yang didampingi Kabag Kesra Setda Kabupaten Muba Arizani menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih kafilah Kabupaten Muba dalam penyelenggaraan STQ XX tingkat Provinsi Sumsel. Dengan meraih juara umum kali ini,berarti tradisi juara STQ bagi Kabupaten Muba tetap dipertahankan.

“Kita samasama tahu mempertahankan itu lebih sulit daripada meraihnya. Maka daripada itu, mewakili Bapak Bupati yang tidak sempat hadir, saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas prestasi yang telah diraih ini,”ujar Yusnan bangga. Yusnan mengungkapkan, keberhasilan ini merupakan bagian tidak terlepaskan dari visi Muba Smart 2012. Di mana salah satu aspek pembangunan masyarakat di kabupaten tersebut tetap tidak melupakan sisi religiusnya.

“Kami sangat bangga kepada generasi muda di Muba yang mampu membuktikan kualitasnya tidak kalah dengan teman-temannya di kota besar lainnya. Ini terbukti kafilah Muba mampu menjadi juara umum enam kali berturutturut pada pelaksanaan STQ,” bebernya. Kabag Kesra Setda Kabupaten Muba Arizani menambahkan, sesuai instruksi Bupati H Pahri Azhari,kepada anggota kafilah Kabupaten Muba yang meraih juara akan diberangkatkan umrah tahun depan.

Penghargaan tersebut layak diberikan karena mereka telah mengharumkan nama Kabupaten Muba. Pada penutupan STQ XX tingkat Provinsi Sumsel tadi malam,juga disemarakkan dengan penampilan qori internasional asal Mesir Syekh Anwar Muhammad Anwar Sahad.Lantunan suara merdu ketika membawakan ayat-ayat suci Alquran mampu membius ratusan peserta STQ dan undangan serta masyarakat yang hadir.

Sumber: Sindo 27/04/09

Read More..

Friday, April 24, 2009

Bali Contoh Sistem Kesehatan Muba

SEKAYU – Pemerintah Provinsi Bali tertarik mengadopsi sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang dinilai telah berhasil selama lima tahun terakhir.

Staf Ahli Gubernur Bali dr Dewa Ketut Oka mengatakan, sistem pelayanan kesehatan dan program kesehatan gratis di Muba telah banyak dicontoh oleh berbagai daerah.Selain itu,program kesehatan di Muba telah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat di seluruh pelosok daerah. Dia menjelaskan, adanya program kesehatan gratis di Muba membuat masyarakat tidak memiliki alasan tidak berobat dan tidak bisa menyalahkan pemerintah.

Cukup dengan kartu identitas diri dapat masuk rumah sakit di manapun. “Kami akui pembangunan di bidang kesehatan yang ada di Muba memang jauh berkembang beberapa tahun ini,dan gaungnya pun sudah sampai hingga Provinsi Bali,” jelasnya saat melakukan studi banding di Kabupaten Muba kemarin. Orientasi kesehatan di Muba memang lebih melihat dengan perkembangan dunia sekarang dan berusaha untuk tampil sebagai contoh bagi daerah lain.

Kesehatan gratis yang berbasis pelayanan prima memang membutuhkan sistem kesehatan yang mampu bersaing dan dimengerti semua unsur pemerintahan. Pemerintah Provinsi Bali memang belum sempat terpikir untuk sistim kesehatan gratis yang berorientasi pelayanan prima. Namun dengan adanya daerah seperti Muba maka sudah sewajarnya sistem yang ada sekarang diubah. Karena program unggulan di Muba telah diadopsi pemerintah pusat.

“Kesehatan memang harus seiring dengan tuntutan zaman, baik dari teknologi,SDM,dan sistem pelayanan serta pengelolaan yang baik juga,”jelasnya. Dia mengatakan, sistem kesehatan di Kabupaten Muba memang harus dicontoh daerah lain. Karena orientasi mereka adalah pelayanan kesehatan berskala internasional.

Sehingga hal tersebut harus dipelajari dengan baik supaya memperoleh hasil yang maksimal dan dapat diterapkan di Bali nantinya. Bukan itu saja,kesehatan gratis dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahunnya dengan pengelolaan yang baik dan mengadopsi dari pelayanan asuransi kesehatan.

Maka dengan sendirinya akan memberikan rasa aman bagi masyarakat. “Kami yakin Muba memang telah memiliki SDM dan sistem penge-lolaan yang baik dan dapat dicontoh,”tukasnya. Sementara itu,Wakil Bupati Muba Islan Hanura mengatakan sistem kesehatan di Muba masih terus dilakukan perbaikan. “Kami yakin program Muba memang bertujuan menyejahterakan masyarakat,” tukasnya.

Sumber: Sindo 21/04/09

Read More..

Monday, April 20, 2009

Kasek dan Guru Bisa Dipecat Membocorkan Soal UN

Sekayu - KEPALA Dinas Pendidikan Kabupaten Muba H Asnawi CK melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah Yohanes Yubhar meng-ungkapkan, guru dan kepala sekolah (kasek) yang membantu menyelesaikan soal siswa atau membocorkan soal-soal UN akan dipecat.

Dia menjelaskan, pihaknya telah memperingati dan memberikan arahan kepada semua kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan pengawasan kepada siswa, bukan sebaliknya malah membantu menyelesaikan soalsoal tersebut. “Jika memang terbukti membantu siswa dalam mengerjakan soal UN.

Maka akan kita tindak secara hukum,”katanya kemarin. Yohanes menyebutkan, di Muba terdapat 40 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bakal mengikuti ujian nasional ditambah 14 Madrasah Aliyah (MA), dengan peserta ujian sebanyak 3.628 siswa. Semuanya telah terdaftar sebagai peserta UN dan siap mengikuti ujian hari ini.

Ketua DPRD Muba H Sulgani Pakuali mengatakan, semua pihak khususnya Dinas Pendidikan Nasional harus melakukan monitoring dan pengawasan yang ketat terhadap jalannya UN tersebut. Jangan sampai para guru atau kepala sekolah berbuat curang dengan membantu para siswa mengerjakan soal-soal UN.

Tindakan tersebut jelas melanggar hukum. Selain terancam dipecat, mereka bisa dipenjara jika terbukti bersalah. Para guru dan kepala sekolah, kata dia, harus selalu mengingatkan siswa peserta UN untuk telah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.

Selain itu, telah mendapat instruksi dari guru dan kepala sekolah masing-masing untuk mengikuti mata pelajaran (mapel) tambahan yang dapat membantu saat menghadapi UN. “Kita yakin semua siswa dan guru-guru telah memberikan pengarahan kepada siswa untuk giat belajat dalam menghadapi UN,”terangnya.

Sumber: Sindo 20/04/09

Read More..

Saturday, April 18, 2009

Ada Laporan Kondisi Kolam Renang Tidak Terurus,Bupati Muba Melakukan Sidak.

SEKAYU – Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Pahri Azhari kemarin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kolam renang Tirta Randik,Kota Sekayu.

Sidak tersebut untuk membuktikan laporan bahwa kondisi kolam renang tidak terurus dan sejumlah fasilitas yang tersedia mulai rusak. Sidak dilakukan untuk mengawasi, menjaga,dan merawat aset daerah.Sebab,kolam renang tersebut merupakan fasilitas olah raga berstandar internasional.

Ternyata,Bupati benar-benar menemukan beberapa fasilitas penunjang telah mulai rusak dan tidak berfungsi dengan baik.Misalnya, kerusakan yang terjadi pada lantai kolam yang keramiknya mulai lepas. Selain itu, tangga masuk menuju kolam mulai berkarat dan keropos,serta beberapa papan loncat indah yang telah berlumut.

“Saya mendapat laporan, katanya kolam renang tidak dirawat dengan baik.Setelah dilihat ke lapangan langsung kenyataannya memang benar,” kata Bupati Pahri kemarin. Bupati menyebutkan,fasilitas di kolam renang yang rusak tersebut harus segera diperbaiki.Kerusakan yang terjadi,kata Bupati, tidak terlalu parah dan dapat segera diperbaiki.

“Ada beberapa prsarana penunjang yang akan diganti, dan akan dilakukan pengecatan ulang seluruh bagian bangunan.Karena cat yang lama telah usang,”katanya. Dia menambahkan, perbaikan kolam renang perlu dilakukan untuk menyambut Asian Games pada 2011 mendatang.Pahri menyebutkan, keberadaan fasilitas olah raga berstandar internasional di Muba membuat daerah ini semakin dikenal dan maju.

“Saya bertekad,Muba membuat semakin maju, khususnya dengan semakin banyaknya kegiatan yang bertaraf nasional dan internasional,” katanya. Sementara itu,Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Muba H Apriadi mengatakan, perbaikanfasilitaskolamrenang tersebut memang dibutuhkan.

Sumber: Sindo 18/04/09

Read More..

Friday, April 17, 2009

Pemutakhiran DPT Pilpres Terhambat

SEKAYU – Pihak KPUD Muba hingga kemarin belum membentuk panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP).Akibatnya,pemutakhiran data pemilih untuk Pilpres 2009 terhambat.

Padahal,pada 10 Mei nanti,daftar pemilih tetap (DPT) pemilu presiden (pilpres) secara nasional akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat. Ketua KPUD Muba Khadafi mengatakan, keterlambatan pembentukan PPDP disebabkan masih banyaknya petugas panitia pemungutan suara (PPS) yang belum selesai membantu rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 di level panitia pemilihan kecamatan (PPK).

“PPDP dibentuk Panitia Pemungutan Suara (PPS). Namun, hingga kini sebagian besar PPS memang masih belum dapat membentuk PPDP,” ujarnya kemarin. Dia menjelaskan,waktu yang tersedia amat sempit, sementara pemutakhiran data pemilih pilpres harus dilakukan lebih teliti dan cermat agar tidak mengulangi kesalahan yang terjadi pada DPT pileg.

Artinya,saat pileg di berbagai daerah, begitu banyak warga yang tidak terdata dan kehilangan hak pilihnya. Setelah terbentuk PPDP,harus segera melakukan pemutakhiran data pemilih di lapangan. Data pemilih yang dimutakhirkan adalah daftar pemilih sementara (DPS) pilpres dari DPT pileg.

Para petugas PPDP nantinya akan melakukan pemutakhiran terhadap satu tempat pemungutan suara (TPS). “Beban kerja kami semakin hari semakin banyak. Kalau satu tahapan terhambat, pekerjaan akan semakin bertumpuk,”ujar dia. Menurut Khadafi, PPDP akan mengecek dan memverifikasi secara langsung, misalnya usia pemilih.

Jika ada pemilih yang berusia di bawah 17 tahun, tetapi terdaftar, PPDP harus melakukan pengecekan langsung, apakah pemilih itu sudah menikah atau belum. Jika sudah, pemilih itu memang layak terdaftar sebagai pemilih.

Berdasarkan Undang-undang (UU) No 10/2009 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2009, perbaikan DPS dilakukan pada 8–20 April. Selanjutnya, hasil perbaikan akan ditetapkan di KPU kabupaten/ kota.

“Selain itu, kalau ada pemilih terdaftar ganda atau NIK (nomor induk kependudukan) yang sama, PPDP harus memperbaikinya,” katanya. Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Muba Ahmad Irfansyah mengingatkan agar pemutakhiran data pemilih dilakukan teliti sehingga tidak menimbulkan persoalan.

Dia berharap pada pilpres mendatang, semua warga yang memang telah cukup umur dan memenuhi persyaratan hendaknya melapor jika merasa belum didata. Dengan begitu, mereka dapat mempergunakan hak suaranya pada Pilpres Juli mendatang. “Bagi masyarakat yang belum terdata oleh ketua RT atau pendata lainnya, segera melapor ke ketua RT atau PPK masing-masing,”tukasnya.

Sementara itu, kendati belum mendapat laporan resmi dari Panwaslu kabupaten terkait permasalahan di Desa Jirak, Kecamatan Sungai Keruh, pihak KPUD Muba segera menindaklanjuti dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan PPS dan PPK di daerah tersebut. Sedangkan, pihak Panwaslu berjanji, laporan hasil investigasi segera dilaporkan ke KPUD Muba.

Dari investigasi, ternyata dugaan pelanggaran yang dilakukan PPK dan PPS yang membuka segel kotak suara tidak terbukti. “Sebab, kalau segel C1 rusak,ada kemungkinan manipulasi data dan itu bisa dipidana. Sementara yang terjadi di Sungai Keruh semuanya masih utuh.

Sebab, petugas PPK dan PPS membuka kotak hanya untuk mengambil dokumen yang seharusnya tidak masuk kotak suara,”kata Ahmad. Disinggung banyaknya segel yang rusak, dia menambahkan, hal itu terjadi karena dokumen yang masuk kotak acak. Jadi, petugas membuka kotak satu per satu untuk mencari dokumen yang seharusnya tidak masuk dalam kotak suara tersebut.

Sumber: Sindo 16/04/09

Read More..

PDIP Kembali Unggul di Tiga Kecamatan

SEKAYU – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali unggul sementara di dua kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin. Berdasarkan data sementara, PDIP unggul di Kecamatan Lais dan Sanga Desa.

Di Sungai Lais , PDIP memperoleh 4.929 suara,disusul Partai Bintang Reformasi 3.101 suara dan Partai Golkar 1.600 suara.Partai Demokrat berada di posisi keempat dengan 1.482 suara, sedangkan posisi lima diduduki PDK dengan perolehan 1.372 suara. Untuk Kecamatan Sanga Desa, PDIP unggul dengan 3.492 suara.

Posisi kedua yaitu Hanura dengan 1.531 suara dan posisi ketiga Partai Gerindra 1.260 suara. Sedangkan, PIB berada di posisi keempat dengan 1.230 suara dan PAN di posisi kelima dengan 1.225 suara. Di Kecamatan Batang Hari Leko, PDIP unggul dengan 2.845 suara, disusul Partai Golkar 636 suara, kemudian PAN 464 suara, dan Gerindra 371 suara.Berdasarkan data sementara itu, PDIP hampir dapat dipastikan memperoleh lima kursi di DPRD Muba.

Sebelumnya, PDI Perjuangan telah unggul di Kecamatan Sungai Lilin dengan perolehan 5.544 suara, disusul Partai Gerindra di posisi kedua dengan 3.969 suara, lalu Partai Golkar 3.462 suara, PKS 2.763 suara, Partai Hanura 2.624 suara,dan PAN 1.610 suara. Ketua PPK Batang Hari Leko Ferdinansyah mengatakan, proses penghitungan telah dilakukan pada Minggu (12/4).

Jadi, semuanya sudah dipastikan telah dihitung dengan baik dan dilakukan rekapitulasi ulang yang disaksikan semua saksi caleg. Dia menerangkan,jumlah TPS di Batang Hari Leko yaitu 58 tempat dari 16 desa, sedangkan jumlah DPT 13.314 orang. “Semua proses dan tahapan telah selesai. Seluruh logistik dan hasil perolehan suara telah dikirimkan kembali ke KPUD Muba,” katanya kemarin.

Terpisah, Ketua PPK Sungai Lilin Johan menambahkan, jumlah suara yang diperoleh tersebut belum final karena nantinya akan ada tahap rekapitulasi dan baru dapat dilihat jumlah perolehan suara. Jadi, kemungkinan perubahan suara masih bisa terjadi. Selain itu,data yang dimiliki PPK akan disamakan dengan data para saksi.

Dia menegaskan, penghitungan suara telah dimulai pada Sabtu (11/4) melibatkan semua caleg dari parpol peserta Pemilu 2009. “Suara yang terkumpul saat ini belum final karena masih dilakukan penghitungan oleh anggota PPK,”katanya. Ketua KPUD Muba Khadafi SE mengungkapkan, pihaknya belum mendapat laporan resmi parpol mana yang unggul sementara di setiap kecamatan dalam Kabupaten Muba.

Hingga kini baru PPK Batang Hari Leko yang telah melaporkan hasil rekapitulasi dan semua berkas telah diterima. Pihaknya bersama anggota lain terus melakukan pantauan ke setiap PPK di Kabupaten Muba.Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Panwaslu dan Panwascam guna mengetahui permasalahan. “Kami juga belum mendapatkan laporan resmi, jadi masih menunggu hasil PPK,”ucapnya.

Sumber: Sindo 15/04/09

Read More..

Pasca pemilihan, Dugaan pelanggaran terus terjadi

SEKAYU – Tiga hari pasca pemilihan, dugaan pelanggaran pemilu di beberapa kecamatan terus terjadi. Di antaranya, dugaan pelanggaran yang dilaporkan Ketua Tim Advokasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muba, Kecamatan Babat Toman,Alamsyah.

Dia melaporkan Ketua PPK Babat Toman yaitu H Mahali yang diduga mengubah isi data formulir C1 (hasil penghitungan suara) usai penghitungan suara di TPS. Alamsyah mengungkapkan, ketua PPK tersebut diduga telah melakukan manipulasi data. “Namun,ini baru dugaan,karena ketua PPK Babat Toman ketika melakukan penghitungan sepertinya membuka formulir C1,”katanya kemarin.

Sementara, dugaan pelanggaran juga terjadi di TPS 08 Desa Jirak, Sungai Keruh. Di TPS tersebut kotak suara jebol alasnya dan gembok dalam keadaan terbuka. Aparat Polres Muba telah mengamankan kotak suara itu di Mapolsek Sungai Keruh. Pihak terkait sepakat, hari ini akan diadakan rapat investigasi di gedung DPRD Muba untuk membahas temuan pelanggaran tersebut. Ketua Panwaslu Muba, Irfansyah berjanji memverifikasi laporan dan mengusut dugaan pelanggaran pemilu secara serius.

Dia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan KPUD,kepolisian, dan kalangan DPRD Muba untuk membahas persoalan tersebut. Kapolres Muba AKBP K Rahmadi mengatakan, polisi sudah mengamankan barang bukti berupa kotak suara yang tidak tersegel.

Namun, dia mengaku belum melakukan penahanan terhadap siapapun. “Memang benar ada laporan kotak suara jebol dan kita sudah amankan kotak suara tersebut. Belum ada satu orangpun ditahan atas temuan ini,”katanya.

Sumber: Sindo 12/04/09

Read More..

Wednesday, April 8, 2009

Dua Caleg dari PBB dan PPP Diduga Curang

SEKAYU - Dua caleg, yakni Farmansyah Nasrul dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan M Yanto Rozak dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP),diduga melakukan kecurangan dengan politik uang (money politics) untuk menarik konstituen agar memilihnya.

Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Muba Ahmad Irfansyah di kantornya kemarin. Ahmad menyebutkan, dugaan menggunakan politik uang untuk caleg PBB itu dilaporkan Ketua Tim Advokasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muba Kecamatan BabatToman Alamsyah. Sedangkan, caleg PPP dilaporkan oleh Suhartono yang merupakan warga Desa Sungai Dua, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Muba.

“Memang benar kami telah menerima dua laporan dugaan money politic,” katanya. Dia berjanji laporan yang telah masuk akan diverifikasi untuk mengetahui fakta dan kebenaran laporan tersebut.Selain itu, pihak Panwaslu akan melakukan rapat pleno dan akan diteruskan ke KPUD Muba.

“Kami akan mengecek ulang,” katanya. Sementara itu,caleg asal PBB Firmansyah Nasrul membantah telah melakukan politik uang. Dia mengaku hanya membagikan kalender dan meminta bantuan masyarakat untuk memilihnya.

Tidak benar jika saya membagikan uang kepada masyarakat,” katanya. Ketua KPUD Muba Khadafi mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan Panwaslu mengenai adanya dugaan politik uang tersebut. Jika memang ada laporan, segera ditindaklanjuti.

Sumber: Sindo 08/04/09

Read More..

Polres dan Pemkab Muba Gelar Apel Siaga

SEKAYU – Pemkab dan Polres Muba bersama unsur muspida kemarin menggelar apel siaga pengamanan Pemilu 2009.Polres telah menyiapkan 320 personel untuk membantu menyukseskan pemilu.

Aparat Polres akan dibantu 122 personel lainnya dari Satpol PP, Linmas, dan Kodim 0401 Muba. Kapolres Muba AKBP Kasihan Rahmadi mengatakan, para personal akan mengamankan setiap TPS di setiap kecamatan. Para petugas akan memberikan pengamanan ekstra saat distribusi kotak suara ke KPUD Muba.

Selain itu, khusus pengamanan di Kantor KPUD Muba, pihaknya telah menyiagakan anggota dengan perlengkapan huru-hara.Kapolres meminta seluruh warga Muba turut menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2009. “Masyarakat diharapkan dapat melaporkan setiap persoalan di lapangan kepada pihak berwajib,”katanya kemarin.

Sementara itu, Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan,berhasil atau tidaknya proses pemilu tergantung partisipasi semua lapisan masyarakat di Muba. Dia berharap seluruh warga datang ke TPS untuk memilih.

Dengan menggunakan hak pilihnya,berarti masyarakat telah menentukan nasib bangsa dan negara untuk lima tahun mendatang. Bupati menyebutkan, golput bukanlah pembelajaran politik yang baik bagi masyarakat.

Sumber: Sindo 08/04/09

Read More..

Monday, April 6, 2009

200 Caleg Berebut 17 Kursi DPR RI untuk Sumsel

PALEMBANG - Persaingan merebut kursi DPR RI untuk Sumsel pada Pemilu 2009 akan berlangsung dengan ketat. Jumlah kursi DPR RI itu hanya 17 kursi. Itu pun terbagi dalam dua daerah pemilihan (dapil), Sumatera Selatan I dan Sumatera Selatan II. Sedangkan jumlah caleg DPR RI dari Provinsi Sumsel mencapai 200 orang.

Untuk dapil Sumatera Selatan I yang meliputi Kota Palembang, Banyuasin, Muba, Lubuklinggau dan Musirawas, dialokasikan delapan kursi DPR RI.

Sementara untuk dapil Sumatera Selatan II yang terdiri dari Ogan Ilir, OKI, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Prabumulih, Muaraenim, Lahat, Pagaralam dan Empatlawang, dialokasikan sebanyak sembilan kursi.

Kerasnya persaingan di Dapil I dan II Sumsel menurut pengamat politik DR Febrian yang diwawancarai, Minggu malam, membuat situasi lumayan panas.

“Ibaratnya dapil satu dan dapil dua seperti neraka bagi caleg ngetop,”kata Febrian.

Ditambahkan, sistem penetapan caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak membuat caleg berusaha mendapatkan suara sebanyak-banyaknya melalui popularitas.

Di antara caleg dari dapil Sumatera Selatan II yang bersaing adalah Tantowi Yahya (Partai Golkar), Mahyuddin NS (Partai Demokrat), Bursah Zarnubi (Partai Bintang Reformasi), Junial Komar (Partai Bulan Bintang), Bochari Rachman (Partai Keadilan Sejahtera), Fatimah Rais (Partai Amanat Nasional) dan Ahmad Sjaifudin Zuber (Partai Kebangkitan Nasional Ulama).

Sedangkan persaingan di dapil Sumatera Selatan I akan terjadi antara figur Anwar Fuady (Partai Hanura), Hakim Sorimuda Pohan (Partai Demokrat), Dody Reza Alex Noerdin (Partai Golkar), Mustafa Kamal (Partai Keadilan Sejahtera), Nazaruddin Kiemas (PDI Perjuangan), Rahidin Anang (Partai Barnas), Achmad Hafisz Tohir (Partai Amanat Nasional) dan Much Baryadi (Partai Peduli Rakyat Nasional).

Gerindra Mengancam

Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Alfitri yang dihubungi terpisah mengatakan, persaingan di dapil Sumsel I dan II tidak jauh dari persaingan parpol yang sudah mapan dan eksis selama ini dalam setiap Pemilu. Di antaranya adalah Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional.

Menurutnya di dapil Sumatera Selatan I, khususnya di Kota Palembang, akan terjadi perebutan suara oleh parpol secara ketat. Hal itu karena Kota Palembang merupakan daerah dengan pemilih terbanyak di Provinsi Sumsel dengan jumlah pemilih 1.058.264 orang.

Sedangkan parpol pendatang baru yang mengancam eksistensi parpol lain menurut Alfitri adalah Partai Gerindra. Partai yang mengusung figur Prabowo Subianto itu diperkirakan mampu meraih suara pada Pemilu 2009. Selebihnya suara akan dibagi kepada parpol peserta pemilu lainnya.

Dr Hakim Sarimuda Pohan, Caleg DPRRI dari Partai Demokrat memerkirakan Pemilu legislatif tahun ini khususnya untuk Provinsi Sumsel, satu kursi di DPR RI butuh 140 ribu suara. “Itu idealnya. Tapi saya perkirakan, adanya warga yang mungkin tak memilih, hanya sekitar 110 ribu suara.

Persaingan di tingkat DPR RI menurutnya cukup ketat. Sekitar 200 caleg yang mencalonkan diri akan berebut 17 kursi di DPRRI.

“Diperkirakan tiga sampai empat partai politik yang akan merebut suara untuk menempatkan calegnya di DPR RI,” kata Alfitri yang dihubungi, Minggu (5/4).

Saingi Tantowi

Demikian pula persaingan di Sumatera Selatan II tidak jauh berbeda. Beberapa caleg yang dikenal sebagai publik figur oleh masyarakat diperkirakan mampu menyedot suara pemilih. Beberapa orang di antaranya adalah Tantowi Yahya, Mahyuddin NS, Bursah Zarnubi dan nama-nama lain yang mencalonkan untuk DPR RI. Hal itu menambah ketatnya persaingan perolehan suara.

Menanggapi peta persaingan memperebutkan kursi DPR RI, caleg dari Partai Barnas Ranidin Anang melihat bahwa masyarakat tidak melihat popularitas saja dalam memilih caleg. Ada faktor lain dalam masyarakat yang menjadi dasar menjatuhkan pilihan. Rahidin mencontohkan asal muasal daerah caleg tersebut.

Sumber: SriPo - 06/04/09

Read More..

KPUD Muba Gunakan Scanning Data

SEKAYU – Guna mengantisipasi keterlambatan pengiriman rekapitulasi data hasil penghitungan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 April nanti,Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Musi Banyuasin (Muba) berencana menggunakan system scanning hasil rekapitulasi penghitungan surat suara dari KPUD Muba yang langsung dikirimkan ke KPUD Provinsi Sumetara Selatan (Sumsel).

Ketua KPUD Muba Khadafi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan perangkat komputerisasi yang lengkap dan langsung mengirimkan hasil rekapitulasi surat suara dengan KPU pusat dan KPUD Sumsel. “Mungkin cara ini yang akan kita gunakan nanti.

Kami yakin cara ini paling efektif dan efisiensi sehingga tidak memperbanyak gerak semua anggota KPUD Muba, dan dipastikan caranya akan aman,”ujar Khadafi di selasela penyaluran logistik Pemilu di Kantor KPUD Muba,kemarin.

Dia menerangkan, proses pengiriman hasil rekapitulasi surat suara tersebut dimulai dari tempat pemungutan suara (TPS) yang langsung dikirimkan ke KPPS. Kemudian, hasil yang sudah didapatkan dengan baik dan benar langsung dikirimkan ke KPUD Muba, dan dikirimkan melalui scanning ke KPU pusat.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Muba Ahmad Irfansyah membenarkan jika pada Pemilu 2009, KPUD Muba menggunakan sistem yang sedikit berbeda dan cepat. Dia menambahkan, meskipun KPUD Muba telah menggunakan sistem yang canggih, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan semua Panwas lapangan dan Panwas kecamatan untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam penghitungan suara yang ada di setiap TPS.

Sumber:Sindo 06/04/09

Read More..

Sunday, April 5, 2009

Pengusaha Sukses di Kursi Bupati Muba

Melihat penampilannya yang sederhana, mungkin tiada yang menduga kalau H Pahri Azhari, ini seorang pengusaha sukses. Berbekal ilmu yang dimilikinya, pengusaha yang juga politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN), ini tidak hanya sukses sebagai pengusaha tapi juga sukses menjadi seorang Bupati Musi Banyuasin (Muba) dengan semboyan Serasan Sekate.

Pusat Data Tokoh Indonesia mencatat, mantan anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin dari Partai Amanat Nasional, ini sebelumnya terpilih sebagai Wakil Bupati Musi Banyuasin periode 2007-2012 mendampingi Alex Noerdin. Kemudian, setelah Alex Noerdin mengundurkan diri untuk maju dalam Pemilihan Umum Gubernur Sumatera Selatan, Pahri Azhari dilantik sebagai Bupati Musi Banyuasin pada tanggal 29 Juli 2008.

Dari profesi pengusaha menjadi Bupati yang mengemban tugas untuk menyejahterakan rakyat banyak bukanlah hal yang mudah, tapi tidak bagi seorang Pahri. Berbekal kepiawaian suami Hj Lucianty Pahri di dunia politik, ternyata membawanya menuju sukses di kursi birokrat. Menjadi orang nomor satu di Kabupaten Muba, menggantikan Ir H Alex Noerdin yang kini meraih tanggung jawab yang lebih besar lagi sebagai Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Pahri mengemban seabrek tugas yang dipercayakan total kepadanya.

Melanjutkan programnya bersama Alex Noerdin, sang pelopor pendidikan dan pengobatan gratis, Pahri mampu menjalankan semua tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Bahkan tanpa seorang Alex Noerdin, ternyata Pahri mampu menjalankan semua roda pembangunan di Kabupaten Muba. Semua karena kecerdasan dan kebijakan Pahri yang memang patut untuk diteladani.

Lewat kebijakan-kebijakannya, Pahri telah membukti kemampuan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Sekolah dan berobat gratis programnya bersama Sang Relawan Ungu berjalan dengan sukses. Bahkan bagi yang telah menyelesaikan sekolahnya di tingkat SLTA diberikan pembekalan pelatihan operator migas yang kelak akan menembus pasar kerja hingga ke luar negeri yang diharapkan membawa generasi muda Muba menuju masa depan yang cemerlang. Keharusan yang ditekankan Pahri kepada investor asing di Kabupaten Muba untuk memprioritaskan tenaga kerja putra daerah menjadikan rakyat Muba semakin tersanjung.

Padahal, kondisi keuangan Pemkab Muba di tahun pertama dia dilantik sebagai Bupati Muba menggantikan Alex Noerdin, tidak mencapai target. Semua dikarenakan perekonomian global yang telah membuat perekonomian rakyat Muba terpuruk dengan anjloknya harga karet dan sawit yang merupakan mata pencaharian utama rakyat Muba.

Tapi di tengah keterpurukan pendapatan daerah, Pahri tetap mengambil kebijakan bahwa anggaran untuk sekolah dan berobat gratis tidak akan berkurang. Semua untuk rakyat Muba yang sejahtera, sehat dan berkualitas. Artinya, di tengah himpitan ekonomi pun Pahri tetap mengutamakan pembangunan sumber daya manusia yang bermutu.

Memberikan kemudahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan investor Pahri pun memberikan kebijakan lewat Layanan Terpadu Satu Pintu. Hasilnya dalam hitungan bulan jabatannya sebagai Bupati Muba, Pahri pun mendulang penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Taufik Effendi, pada 31 Oktober 2008. Pahri menjadi cermin bagi bupati dan walikota di Sumsel karena satu-satunya bupati yang memberikan pelayanan terpadu satu pintu. Piagam Citra Pelayanan Prima pun dianugrahkan oleh Taufi Effendi kepada H Pahri Azhari.

Sungguh sosok pemimpin yang luar biasa dan tidak diragukan lagi kualitasnya. Tanpa seorang Pahri sulit bagi rakyat Muba untuk tumbuh dan berkembang pesat. Apalagi rakyat Muba sangat kehilangan bupati yang dicintainya, Ir H Alex Noerdin, yang melebarkan sayapnya dengan memimpin Bumi Sriwijaya dan meninggalkan Bumi Serasan Sekate. Tepat bagi sang pelopor yang dulu memilih Pahri sebagai pendampingnya untuk memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Muba.

Maju, maju dan maju untukmu Muba menjadi tekad Pahri sebagai Bupati Muba. Melihat rakyatnya maju dan sejahtera rakyat yang dimpimpinnya merupakan kebahagiaan tanpa bandingan baginya. Tak heran Pahri pun melakukan penyegaran bagi sederet pejabat di lingkungan Muba. Tentu saja bertujuan untuk membawa Muba lebih maju lagi dengan pemimpin yang berkualitas.

Selain itu Ketua Badan Narkotika Daerah (BNK) ini juga menjadikan Muba bebas narkoba sebagai salah satu target kepemimpinannya. Benteng berbasis agama pun dibangun untuk memberikan santapan segar bagi generasi muda di Bumi Serasan Sekate.

Tak heran di setiap kunjungan kerjanya, Pahri selalu mengingatkan para orang tua, guru dan segenap masyarakat untuk memusuhi narkoba. Tidak ada keuntungan yang bisa diraih bagi seorang pecandu narkoba selain keterpurukan mental dan masa depan. Narkoba dijadikan Pahri musuh besarnya dalam memimpin Kabupaten Muba.

Terlebih lagi masuknya narkoba di Muba sangat mudah terjadi dengan media seperti penghapus yang dianggap biasa bagi seorang anak sekolah. Siapa yang bisa memberantasnya? Bagi Pahri, itu semua tanggung jawab bersama. Tentu saja para orang tua yang harus lebih hati-hati, para guru, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta para alim-ulama.

Merangkul semua lapisan masyarakat melalui organisasi kepemudaan di Kabupaten Muba pun dilakoni oleh Pahri. Melalui organisasi kepemudaan KNPI, Pahri berharap agar pemuda Muba tidak hanya berkecimpung di organisisinya. Tapi juga berbuat lebih banyak lagi dan bersama-sama membantu dan mendukung program Pemkab Muba untuk menyejahterakan rakyat Muba. Baginya, oragnisasi kepemudaan merupkan salah satu wajah pemudanya Muba. Bila baik organisasinya maka baik pula wajah pemuda Muba, sebab organisasi merupakan salah satu gambaran bagaimana pemuda Muba yang sebenarnya.

Dengan kemurahan hatinya, Pahri pun bersedia membantu organisasi pemuda di Muba untuk melebarkan sayapnya menjadi organisasi yang professional, berkualitas dan menjadi panutan.

Beberapa penghangaan telah diterima Bupati Musi Banyuasin Ir. Pahri Azhari. Di antaranya: Pamong Award dari FKPP yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto di Jakarta tgl 18 Nopember 2008; Piagam Citra Pelayanan Prima dari MenPAN, Taufik Effendi untuk kantor pelayanan terpadu satu pintu, 31 Oktober 2008; dan Anugerah PIN Emas dari Menteri Agama RI M Maftuh Basyuni, 3 Januari 2009. ►e-ti/sri windayani

BIODATA

Nama :H. Pahri Azhari. ST
Lahir :Palembang , 3 Juli 1962
Agama :Islam
Istri :Ir.Hj. Lucianty Pahri,SE
Anak :1. Iman Falucky
2. Anggia Fabelita
3. M. Facrel Ardafa
4. Divia Faradiba

Karir:
- Konsultan Teknik (1986-2006)
- Ketua DPD PAN Muba (2005-sekarang)
- Anggota DPRD Kabupaten Muba (2006)
- Wakil Bupati Musi Banyuasin (15 Januari 2008-18 Juni 2008)
- Plh. Bupati Musi Banyuasin (18 Juni 2008-29 Juli 2008)
- Bupati Musi Banyuasin (29 Juli 2008-2012)

Organisasi:
- Ketua Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) (2007-sekarang)
- Ketua Badan Narkotika Daerah (BNK) (2007-sekarang)
- Kepala Korda ESQ Musi Banyuasin (2007-sekarang)
- Ketua Dewan Penasehat Forum Pembaharuan Bangsa (2007-2012)
- Ketua Umum Pengurus Provinsi Percasi (2007-sekarang)
- Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) (2008-sekarang)

Penghargaan:
- Pamong Award dari FKPP yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto,
di Jakarta, 18 Nopember 2008)
- Piagam Citra Pelayanan Prima dari MenPAN, Taufiq Effendi untuk Kantor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 31 Oktober 2008


Sumber: http://tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/pahri-azhari/index.shtml

Read More..

Thursday, April 2, 2009

Lagi, Polisi Muba Sita Uang Palsu Rp26 Juta

SEKAYU – Jajaran Kepolisian Resor Musi Banyuasin (Muba) kembali menangkap pengedar uang palsu (upal). Kali ini jumlah yang berhasil diamankan cukup besar, yakni Rp26 juta uang pecahan Rp100.000.

Menurut Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal Polres Muba AKP Tulus Sinaga SIK, penangkapan para tersangka merupakan hasil pengembangan dari kasus penangkapan upal pada Minggu (29/3) lalu di Desa Peninggalan, Kecamatan Bayung Lencir. Tersangka yang berhasil ditangkap Efrizal, 30, warga Jalan Ariodillah RT02/ RW01 Palembang dan Zairori,39,warga Desa Cahaya Berlian,Kabupaten Banyuasin. Tersangka ditangkap di rumah masing-masing tanpa perlawanan oleh Satuan Reserese dan Kriminal Polres Muba.

Dia mengungkapkan, penangkapan para tersangka berdasarkan pengembangan dari laporan korban Asnawi Amrullah,35,warga Desa Peninggalan RT05, yang berprofesi petani karet.Korban ditipu saat menjual hasil karetnya kepada tersangka, Herman, 37, warga Desa Galang Tinggi, Kecamatan Pangkalan Balai,Kabupaten Banyuasin. “Penangkapan kali ini berdasarkan penangkapan salah seorang tersangka, yang kemudian dikembangkan kembali, sehingga kita berhasil menangkap pelaku lainnya dengan barang bukti Rp26 juta yang seluruhnya pecahan Rp100.000,” kata Tulus saat dihubungi kemarin (1/4).

Dia menjelaskan,karena adanya laporan beberapa hari yang lalu tersebut, pihaknya bersama seluruh jajaran melakukan koordinasi dan menelusuri tempat tersangka. Setelah diketahui alamatnya maka segera dilakukan penggerebakan di rumah tersangka yang ada di Pakalan Balai Banyuasin. Dia menegaskan, hingga kini pihaknya masih terus melakukan pengembangan untuk mencari tersangka lainnya. Karena masih ada tersangka lain dalam jaringan sindikat pemalsu uang kelas kakap ini.

“Kita masih terus lakukan pengembangan terhadap kasus ini dan kemungkinan adanya tersangka lain,”katanya. Sementara itu, Kapolres Muba AKBP Kasihan Rahadi mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang melakukan pengembangan. Kemungkinan adanya keterkaitan dengan pihak lainnya bisa saja terjadi. Selain itu, kasus upal yang didapat ini adalah yang pertama kali.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan lebih teliti dalam menerima uang. Sehingga tidak menyebabkan kerugian dan keresahan di masyarakat. “Kita imbau masyarakat untuk lebih waspada dan kasus ini akan dikembangkan lagi,”tukasnya.

Sumber: Sindo 02/04/09

Read More..

Wednesday, April 1, 2009

Proyek Perbaikan Jalan Sekayu–Betung Ditender

SEKAYU– Proyek perbaikan jalan Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba),menuju Kecamatan Betung,Kabupaten Banyuasin,saat ini memasuki tahap tender. Di sepanjang jalan Kota Sekayu– Betung banyak terdapat kerusakan, misalnya lubang-lubang dan aspal mengelupas yang membahayakan para pengguna jalan.Kini jalan sepanjang 57 km itu segera diperbaiki.

“Perbaikan jalan nasional yang membentang di ruas Sekayu–Betung itu mulai dikerjakan pada Agustus tahun ini.Saat ini proyek tersebut sudah memasuki proses tender,” kata Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin kepada SIdi sela-sela kunjungan kerjanya di Desa Peninggalan, Bayung Lencir,Kabupaten Muba,kemarin.

Menurut Alex, pembangunan ruas jalan tersebut menjadi prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.Selain itu,karena jalan Sekayu– Betung merupakan jalur utama Palembang–Sekayu–Musi Rawas–Lubuklinggau dan beberapa provinsi lainnya,maka perbaikan jalan termasuk dalam skala prioritas pembangunan daerah.

“Kini proses tendernya sedang berjalan. Nantinya jalan itu berupa aspal hotmix,”katanya. Selain perbaikan jalan di daerah Muba,Alex menuturkan, usulan perbaikan dan pembangunan saluran irigasi di Kecamatan Batanghari Leko yang sudah diajukan sejak tiga tahun lalu—saat itu dirinya masih menjabat bupati Muba— sekarang sudah disetujui pusat dan tinggal memasuki pengerjaan.

Menurut Gubernur, pembangunan irigasi yang menelan biaya hingga Rp450 miliar itu akan mampu mengairi lebih 1.000 ha sawah. Dengan begitu, Kabupaten Muba yang saat ini menjadi penopang lumbung pangan Sumsel akan mampu meningkatkan produksi dan mempertahankan prestasinya tersebut.

Alex mengatakan, meskipun saat ini APBD Muba yang semula Rp1,6 triliun turun hingga Rp1,2 triliun, masih tetap menjalankan sekolah dan berobat gratis.Menurut dia,Pahri dan Islan tetap mampu membawa Muba menjadi yang terdepan di Sumsel, bahkan ke tingkat nasional.

“Semua bentuk program pembangunan di Muba akan didukung sepenuhnya oleh Pemprov Sumsel. Sebab, Muba memiliki kontribusi yang besar bagi Sumsel,”katanya. Sementara itu, Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan,Pemkab Muba dan seluruh warga akan terus mendukung seluruh program yang dijalankan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin.

Dia menerangkan, kontribusi Muba selama ini telah cukup besar dalam proses pembangunan di Sumsel.Selain itu,banyak program kerakyatan Muba yang kini telah dijalankan pemerintah provinsi. “Kami mengharapkan sepenuhnya dukungan dari pemerintah provinsi dalam percepatan pembangunan daerah.

Tanpa adanya dukungan pemprov,pembangunan tidak akan berjalan dengan baik,” tukasnya. Pemkab Muba, kata Bupati Pahri, akan memaksimalkan seluruh potensi untuk mendukung kemajuan pembangunan daerah, di antaranya mengembangkan sektor perikanan di kawasan Petaling.

Menurut Kades Petaling,Kecamatan Lais, Edi Safari, desanya merupakan penghasil ikan sungai terbesar di Muba. Satu harinya, dari 1.500 keramba ikan,bisa memproduksi sekitar 1 ton ikan yang disalurkan ke semua pasar tradisional di Muba, Palembang, dan Kabupaten Banyuasin, bahkan sejumlah daerah lainnya.

Warga setempat membudidayakan ikanikan di anak Sungai Batang Hari Leko yang mengalir sepanjang tahun. “Kami telah berpuluhpuluh tahun membudidayakan ikan jenis patin dan nila.Di Muba, kami yang terbesar sebagai penghasil ikan sungai,” katanya kemarin.

Dia menjelaskan, ikan hasil produksi daerahnya memiliki berbagai kelebihan dibandingkan ikan tambak lainnya. Rasa daging ikannya manis dan gurih layaknya patin sungai. Itu sebabnya hasil perikanan dari Desa Petaling sering diburu pembeli di pasaran.

Sumber: Sindo 01/04/09

Read More..

KPUD-Pemkab Muba Sosialisasi Teknis Pemilu

SEKAYU - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Musi Banyuasin menyosialisasikan kegiatan bimbingan teknis dan sosialisasi Pemilu 2009 di gedung Darma Wanita Perjuangan Sekayu, Senin (30/3). Kegiatan diikuti utusan parpol, KPPS, PPS, pemilih pemula dan masyarakat umum diisi dengan pembicara dari KPU Sumsel dan KPUD Muba.

Ketua KPU Sumsel Anisatul Mardiah didampingi ketua KPUD Muba Khadafi, SE mengatakan melalui kegiatan ini KPUD dapat memantapkan sinergi dalam melaksanakan pemilu 2009. Peserta diharap menyosialisasikannya kepada masyarakat. Kegiatan dibuka Bupati Muba diwakili Kepala Dinas Politik dan Kesbang Drs H Rudi Syaiful Yasin.

Ketua koordinator sosialisasi Lukman, BA mengatakan sejak 20 Januari 2009 hingga sekarang KPUD Muba telah banyak melakukan sosialisasi baik penyuluhan langsung maupun menggunakan media massa dan media elektronik antara lain Radio Gema Randik melalui talkshow interaktif. Kegiatan ini diisi tata cara menyoblos, pengisian formulir model c 1-IT DPR, cara penulisan angka dan berita acara pemungutan suara.

Sumber: SriPo - 30/03/09

Read More..
Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: