BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Friday, November 20, 2009

Lima Warga Muba Positif HIV

SEKAYU - Dua kecamatan di Muba yakni Sungai Lilin dan Bayung Lincir merupakan kawasan rawan penyebaran penyakit HIV. Untuk 2009 saja, tercatat lima warga di dua kecamatan tersebut positif HIV. ‘’Kelima warga tersebut berprofesi sebagai PSK yang biasa beroperasi di dua kecamatan ini,’’ ujar Kasi Pengelolaan HIV Bambang Irawan didampingi Pemerhati HIV M Rusli di sela-sela pengambilan sample darah pekerja seks komersial (PSK) yang dijaring petugas tim gabungan Sat Pol PP dan Polres Muba.

Hasil sampel darah belum dapat diketahui. ‘’Kita akan kirim sampel darah ke-13 PSK ke Labor Depkes di Palembang. Hasilnya akan diketahui dua minggu kemudian,’’ ujarnya.

Rawannya dua kecamatan terhadap penyebaran HIV, menurut Bambang, karena merupakan daerah perlintasan Palembang-Jambi yang notabonenya banyak warung remang-remang sebagai transaksi para pemuja seks.

Kasat Pol PP Riky Junaidi mengatakan, operasi pekat merupakan tindak lanjut laporan warga yang memberikan informasi soal maraknya kegiatan PSK di kafe atau tempat hiburan. ‘’Saat operasi dilakukan, kita berhasil menjaring 14 PSK dan 3 pasangan mesum yang tengah melakukan hubungan suami–istri,’’ katanya.

Sumber: Sumeks 17/11/09

Read More..

Baru 30 Menit Bersalin Desi Ikut Psikotes

SEKAYU — Perjuangan Desi Erida SPd (36) untuk lulus mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) tergolong berat.

Guru honorer di Yayasan Nur Jamilah Bekasi itu mengikuti psikotes dalam kondisi masih lemas. Tiga puluh menit sebelumnya, Desi baru saja bersalin. Ia melahirkan anak ketiganya pada pukul 06.30. Namun setengah jam kemudian ia sudah siap di Stable Berkuda Sekayu, lokasi tes tahap II CPNS Muba, Selasa (17/11).

Desi dibawa ke lokasi dengan duduk di atas kursi roda. Ia sempat menarik perhatian pangawas ujian termasuk Bupati Muba H Pahri Azhari. Pahri sempat menanyakan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Muba, dr H Taufik Rusyidi, MKes perihal peserta tes yang mengenakan kursi roda.

Pahri pun mendapat penjelasan, yang bersangkutan baru melahirkan bayi laki-laki melalui persalinan normal di rumah orangtuanya kawasan Desa Ulak Paceh, Kecamatan Babattoman, Muba.

Penjelasan itu disambut haru oleh Pahri. Ia pun langsung mendatangi Desi dan memberi selamat. Sementara itu petugas kesehatan di antaranya Bidan Mutmainah dan paramedis bersiaga di luar lokasi tes untuk bersiap menolong peserta yang mengalami gangguan kesehatan.

Ditemui di rumah orangtuanya di Desa Ulak Paceh, Desi Erida mengaku menghadapi cobaan yang berat selama mengikuti tes CPNS di tanah kelahirannya itu.

Saat mengikuti tes tahap pertama 8 November lalu, dia harus bolak-balik Jakarta-Sekayu sambil mengandung putra ketiganya. Usai tes, Desi langsung pulang ke Jakarta dan mendapat kabar bahwa dia lulus tes tahap kedua.

Ia pun bergegas memboyong dua anaknya kembali ke rumah orangtuanya, Huzairin yang dikenal sebagai guru di SDN Ulak Paceh. Sebelumnya untuk mengurus administrasi persyaratan mengikuti tes, Desi harus kembali ke Universitas Jambi lalu kembali ke Sekayu untuk memasukkan berkas lamaran.

Selain itu untuk memenuhi pengabdian selama 15 tahun, Desi yang telah 10 tahun bekerja di Yayasan Nur Jamilah Bekasi dan menduduki jabatan sebagai wakil kepala sekolah (Wakasek) ini harus mengumpulkan kembali surat keterangan pengabdiannya selama tiga tahun sebagai honorer di Sekolah Dasar (SD) Ulak Paceh. Menjelang mengikuti tes tahap keduapun cobaan kembali menerpa Desi dengan kelahiran putra ketiganya.

Bayi Laki-laki Ia menuturkan pagi kemarin ia bangun untuk bersiap mengikuti psikotes di Sekayu pukul 06.00. Namun ia merasakan sakit tanda akan melahirkan. Desi sempat mengurungkan keberangkatannya ke Sekayu yang ditempuh selama 30 menit dari rumahnya.

Ayahnya menghubungi panitia untuk meminta penundaan agar Desi bisa mengikuti psikotes tahap kedua. Namun permintaan ditolak. “Saya sudah hubungi panitia tapi tidak bisa ditunda sehingga kami berusaha mendatangkan Desi untuk segera tiba di lokasi tes,” kata Huzairin.

Belum juga mendapat giliran tes, Desi sudah keburu mau malahirkan. Keluarganya langsung menghubungi Bidan Mutmainah yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.

Hal menarik lainnya saat bidan akan menuju kediaman Desi mobil ambulans yang ditumpanginya mendadak mogok sehingga tidak bisa dijalankan. Bidan pun bergegas jalan kaki menuju rumah Desi. Untung proses persalinan berjalan lancar. Hanya perlu waktu 30 menit untuk mengeluarkan bayi laki-laki yang memiliki panjang 48 Cm dan berat 3,4 Kg itu.

Akhirnya, dalam kondisi lemah, Desi langsung pun menuju lokasi tes di Stable Berkuda Sekayu. Ia menggunakan kursi roda setelah diantar ambulan dan tiba sekitar pukul 07.00.

Mengenai keinginannya yang begitu kuat mengikuti tes tahap kedua Desi mengaku kesempatan ini tidak bisa ditunda-tunda walaupun banyak cobaan yang dihadapinya.

“Alhamdulillah saya bisa lancar mengikuti tes walaupun agak lambat karena masih sakit. Tidak bisa saya bayangkan bisa mengikuti tes dengan kondisi sekarang. Tapi saya bersyukur masih bisa. Kesempatan kan tidak datang dua kali. Juga tidak bisa ditunda. Bila perlu anak saya akan saya bawa bila diperkenankan yang penting saya bisa ikut tes,” kata istri Minusfani itu.

Desi, alumnus FKIP Bahasa Indonesia Universitas Jambi (Unja), mengaku belum punya nama untuk bayinya itu. Namun kakeknya, Huzairin memanggil cucunya itu dengan nama Abil.

Menurut Huzairin nama sementara ini diberikan dengan harapan agar kondisi ibu dan anaknya tetap stabil dan tabah selama mengikuti tes ini hingga ke tahap akhir.

Desi pun menyimpan harapan agar di balik cobaan ini ia dapat lulus hingga tahap akhir.

Sumber: Sripo 18/11/09


Read More..

50% Bangunan Sekolah Tak Layak

SEKAYU – Sekitar 50% bangunan sekolah dasar di Kabupaten Musi Banyuasin tak layak pakai dan membutuhkan perhatian serius pemerintah.

Untuk memastikan informasi tersebut,kemarin Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Pahri Azhari langsung turun ke lapangan. Menurut Pahri, dengan turun ke lapangan dia melihat langsung kondisi yang yang ada.Selama ini menurut Pahri,dia kerap mendapat laporan dari masyarakat melalui pesan singkat (SMS) adanya bangunan sekolah yang tidak layak pakai sehingga membutuhkan perhatian. Selain itu sidak terhadap bangunan sekolah di Kecamatan Sungai Lilin kemarin, merupakan wujud dari pelaksanaan program sekolah gratis dan Muba Sejahterah, Mandiri, Adil, Relegius, dan Terdepan (SMART) 2012.

Sehingga seluruh fasilitas pendidikan harus mendapatkan perhatian khusus. “Sidak ini adalah bentuk dari komitmen Pemkab Muba akan pendidikan, dan peningkatan kualitas pendidikan,” terangnya kemarin. Pahri mengakui, hingga saat ini masih banyak bangunan sekolah yang membutuhkan perhatian serius pemerintah. Namun pihaknya juga mengimbau supaya perusahaan-perusahaan swasta di Muba turut berperan serta khususnya dalam membangun dan perbaikan sekolah.

“Surat edaran ke beberapa perusahaan telah disebar, jika tidak di laksanakan maka akan diberikan sanksi nantinya,” tukasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muba H Aznawi CK MM mengatakan,pada 2010 mendatang pihaknya bakal memperbaiki sekitar 70 bangunan SD di Muba. Karena sekitar 50% dari 412 bangunan SD di Muba membutuhkan perhatian serius. Sedangkan untuk bangunan SMP dari 60 unit bangunan semuanya masih dalam kondisi laik pakai. Sementara untuk SMA, dari 23 unit bangunan yang ada, tahun ini akan dilakukan penambahan lokal sekitar 20%.

Sumber: Sindo 19/11/09

Read More..

Tuesday, November 17, 2009

Muba Kesulitan Bayar Gaji PNS

SEKAYU – Menurunnya Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat untuk Muba cukup membuat Pemkab Muba kerepotan. ‘’Turunnya DAU dari pusat dalam kurun waktu tiga tahun ini memberikan dampak negatif bagi pemerintah daerah, khususnya daerah penghasil migas terbesar,’’ ujar Kadis Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Muba H Hazuar Bidui SSos, kemarin.

Dikatakannya, turunnya DAU jelas tak mencukupi untuk membayar 8.000 lebih PNS dan CPNS. Karena untuk 2010 DAU Muba hanya Rp80.256.489.000, atau turun Rp6 miliar dari 2009. ‘’Pemkab Muba harus menutupi Rp1,4 miliar untuk pembayaran gaji PNS dan CPNS Muba setiap bulannya,’’ ujarnya yang mengharapkan pemerintah pusat mengerti kondisi daerah.

Menurut Hazuar, alasan pemerintah menurunkan DAU setiap tahunnya di antaranya dilihat dari luas daerah, jumlah penduduk dan jumlah pegawai di suatu daerah. ‘’Selain itu kemampuan daerah untuk membayar gaji pegawai atau APBD setiap tahunnya,’’ ujarnya.

Di sisi lain, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan daerah penghasil migas. ‘’Walaupun ada beberapa daerah yang kini tak lagi menerima DAU, karena mampu membiayai gaji pegawai mereka,” tukasnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal Daerah Muba H Apriadi membenarkan DAU Muba turun. ‘’Alasan pusat yaitu celah viskal Muba negatif atau disamakan dengan DKI, sehingga dianggap mampu membayar gaji PNS dan CPNS setiap bulannya,’’ jelasnya.

Sumber: Sumeks 16/11/09

Read More..

Tanjakan Maut, Empat Tewas

SEKAYU – Kecelakaan terjadi di tanjakan maut, Km 93, Desa Babat Banyuasin, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, sekitar pukul 23.30 WIB, Sabtu (14/11). Sebuah truk BG 8339 UD bertabrakan dengan Bus PO Jaya Utama BG 3900 AH yang berisi puluhan penumpang tujuan Palembang.

Peristiwa nahas itu, mengakibatkan empat penumpang bus tewas seketika. Masing-masing, Candra (22), warga Jl Letnan Mukmin, RT 04/02, No 254, Sungai Pangeran, Kecamatan Ilir Tmur I, Palembang. Kemudian Rudi Susanto (12), warga Jl Bambang Utoyo, RT 17/04, No 118 Pelembang; HM Yusuf (61), warga Jl Inspektur Yazid No 6434, Kemuning, Palembang. Satu korban lainnya, hingga sekarang belum diketahui identitasnya.

Sedangkan korban luka berat ada tujuh orang. Yakni Saudah, Muhadi, Susilawati, Hamna, Yuniarti, Koni, dan Dora. Mereka umumnya mengalami luka serius pada bagian kepala, tangan, dan kaki.

Informasi yang dihimpun Sumatera Ekspres, tabrakan bermula saat kendaraan truk dengan sopir Abi Idris (22), warga Kecamatan Plaju, melaju dari arah Palembang menuju Provinsi Jambi dengan kecepatan tinggi. Saat bersamaan, dari arah berlawanan, tepat di atas tanjakan mucul Bus PO Jaya Utama yang dikendarai Effendi juga melaju kencang.

Brakk! Kedua kendaraan tersebut bertabrakan. Benturannya terdengar keras. Bahkan, penumpang bus berteriak histeris. Dua orang penumpangnya tewas seketika. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan.

Penumpang tewas maupun luka cukup serius langsung dilarikan ke rumah sakit. “Diduga truk dan bus sama-sama akan mendahului kendaraan (di depannya) dengan kecepatan tinggi, maka kecelakaan tidak dapat terhindarkan,” terang seorang saksi mata, Lukman, (47) warga Babat Banyuasin.

Setengah jam dari kejadian, anggota kepolisian datang untuk mengatur lalu lintas. Sebab, selama proses evakuasi korban maupun penumpang bus terjadi kemacetan yang cukup panjang.

Kapolres Muba AKBP Kasihan Rahmadi SH melalui Kasat Lantas Polres Muba Iptu Bayu Pratama membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Menurut Bayu, para korban dari penumpang bus dan mereka duduk di bagian depan. Alhasil, saat terjadi kecelakaan tidak bisa menghindar.

“Kita sedang melakukan penyelidikan, dan beberapa penumpang bus telah kita mintai keterangan kronologi kecelakaan tersebut,” pungkasnya.

Sumber: Sumeks 16/11/09

Read More..

Dua Kecamatan di Muba Risiko Tinggi HIV/AIDS

SEKAYU – Beberapa kecamatan di kabupaten Musi Banyuasin (Muba), khusunya yang berada di perlintasan jalan lintas Sumatera rentan terhadap penyebaran HIV.

Seperti Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir,yang tempat transit para sopir truk anak buah kapal (ABK). Kepala Bidang Pemberatasan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Muba, Chandra Hakim SKM mengatakan,hingga terdapat tiga orang yang diketahui positif terkena HIV dan satu orang AIDS. Tingginya tingkat mobilitas di jalan lintas tersebut, dan banyaknya sopir-sopir serta anak buah kapal (ABK), menjadikan daerah tersebut salah satu tempat beresiko terkena HIV.

Bahkan berdasarkan informasi, lanjut Chandra, kasus penularan infeksi seksual menular (IMS) yang mengarah pada HIV/AIDS sepanjang 2008 di Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir cukup tinggi. Sehingga tidak menutup kemungkinan, dari daerah tersebut menyebar ke tempat lainnya.“Jalur perlintasan,seperti pelabuhn dan jalur lintas memiliki mobilitas tinggi dan paling beresiko tertular HIV,”ujarnya, kemarin. Dia mengungkapkan, khusus ABK dan para pekerja di pelabuhan menjadi kelompok berisiko tinggi terjangkit penyakit ganas tersebut.

Karena dari beberapa penelitian, 80 persen penularan HIV/AIDS terdapat di daerah pelabuhan dan terminal. Selain itu sopir-sopir yang sering mampir di beberapa cafĂ© remang-remang yang ada di sepanjang jalan lintas timur, juga berisiko tinggi penyebaran HIV/ AIDS. Karena pada umumnya sopir-sopir jarang pulang,dan memang jarang melakuan hubungan seksual dengan istri mereka. “Transaksi seksual seperti ini juga sangat berisiko memicu penularan HIV/AIDS, selain itu banyaknya orang yang belum mengetahui penyebab HIV membuat angkat tersebut terus bertambah,” katanya.

Chandra menambahkan, untuk menekan dan mencegah tingginya kasus penularan HIV/ AIDS di dua kecamatan dalam Kabupaten Muba. Pihaknya berencana mengaktifkan kembali Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten (KPAK), dan berencana melakukan sosialisasi dan kesadaran terhadap kelompok risiko tentang bahaya HIV/ AIDS. Sementara itu, anggota DPRD Muba,Desi Ulpa Anggraini mengatakan, peran serta dari pemerintah daerah dalam memperhatikan masalah tingginya kasus penularan HIV/AIDS, di setiap daerah harus ditingkatkan.

Karena jika dibiarkan, penularannya akan semakin mengkhawatirkan.Saat ini dari sekitar 60% kasus penularan penyakit yang berasal dari virus itu dipicu penggunaan jarum suntik narkoba secara bersama-sama.

Sumber: Sindo 16/11/09

Read More..

Friday, November 13, 2009

Bentuk Tim Hewan Kurban

SEKAYU - Jumlah hewan kurban di Muba tahun ini diprediksi meningkat. Dibanding tahun sebelumnya. “Kemungkinan jumlah kurban hewan ini diprediksi meningkat mengalami 15%,” ujar Kadis Pertanian dan Peternakan Muba, Dr Ir H Hasbi MSi, kemarin.


Dipaparkannya, jumlah hewan kurban 2008 mencapai 80 ekor sapi dan 240 ekor kambing. ‘’Untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban sebagian pedagang mengambil langsung dari luar Muba seperti Lampung atau Mura,’’ ujarnya.

Soal pengawasan? Habis mengatakan, pihaknya akan membentuk tim dengan melibatkan petugas di UPTD. ‘’Kita akan ke lapangan seminggu atau tiga hari sebelum pelaksanaan,’’ tegasnya.

Tim akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. “Jika layak akan diberikan label khusus agar masyarakat yang hendak membeli kurban menjadi lebih nyaman,’’ katanya.

Sementara itu, pantauan di lapangan belum banyak pedagang yang menjajakan hewan kurban. Di Sekayu sendiri baru terlihat satu lokasi dan jumlah hewannya tak banyak. ‘’Sekarang memang belum banyak yang beli, Mas, paling nanya-nanya saja, kemungkinan mendekati Iduladha baru banyak yang membeli,’’ ujar salah seorang pedagang di Kota Sekayu.

Sumber: Sumeks 13/11/09

Read More..

Wednesday, November 11, 2009

Muba Hangtuah Sesumbar Pertahankan Piala Menpora

PALEMBANG - Sebanyak enam tim basket papan atas akan bertarung dalam piala Menpora Jilid II di GOR Kampus pada 15-20 November 2009. Salah satu tim peserta Muba Hantuah yang menjadi juara Piala Menpora Jilid I siap mempertahankan gelar.

Ketua Panitia Pelaksana Hendri Zainuddin Selasa (10/11) mengatakan, enam tim papan atas ini akan bertanding dan menampilkan permainan terbaiknya.

"Pertandingan ini akan dilaksanakan selama 5 hari sejak 15-20 November," ujar Hendri.

Adapun enam terbaik papan atas Indonesia yang bertandingan adalah Tim dari IBL yakni, juara bertahan Muba Hang Tuah, Aspac, dan Pelita Jaya. Sedangkan tim dari Kobatama adalah Pimnad Aceh, Halim Kediri, dan Tiger Speed. Tim-tim ini rata-rata diperkuat para bintang basekt tanah air.

Hendri yang juga Ketua Muba Hang Tuah mengatakan, persaingan sengit akan terjadi dalam pertandingan ini. Namun pihaknya yakin Muba Hang Tuah masih bisa mempertahankan gelar."Kita mengharapkan pertandingan ini berjalan bagus dan seru sebab sama-sama berkualitas. Tentunya tidak ada yang memprediksikan tim mana yang terkuat. Tetapi mudah-mudahan Muba Han Tuah bisa mempertahankan gelarnya," pungkas Hendri.


Sumber: Sripo 10/11/09

Read More..

Bupati Muba Lepas 309 CJH asal Muba

SEKAYU – Keberangkatan 309 calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dilepas langsung Bupati Muba H Pahri Azhari kemarin.Jumlah CJH Muba tahun ini meningkat 30% dari jumlah pada 2008.

Kepala Departemen Agama Muba H Amri Siregar mengungkapkan, pelepasan CJH dari Kabupaten Muba dilaksanakan berdasarkan pemberitahuan Kakanwil Depag Sumsel pada 12 Oktober 2009 tentang jadwal pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji embarkasi Palembang dan surat tugas Bupati Muba No 643/BUPATI/2009 tentang panitia pemberangkatan dan penjemputan calon jamaah haji Kabupaten Muba.

Dia menyebutkan,pelepasan jamaah haji yang dilakukan secara simbolis ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab Muba dalam upaya peningkatan pelayanan kepada jamaah calon haji. Selain itu, untuk meningkatkan tali silaturahmi sesama CJH, sekaligus memberikan doa kepada semua CJH.“Tahun ini CJH Muba berjumlah 309 orang dari 11 kecamatan dalam Kabupaten Muba,”terang Amri kemarin.

Pada tahun ini, sambung Amri,jamaah tertua berasal dari Desa Cipta Praja, Kecamatan Keluang, dengan umur 91 tahun dan yang termuda berumur 17 tahun dari Kelurahan Kayuara, Kecamatan Sekayu. Selain itu, jumlah jemaah tahun ini meningkat sekitar 30 % dari jumlah tahun lalu yang hanya 215 CJH. 309 CJH tersebut dibagi dalam 27 regu dan 7 rombongan, yang tergabung pada kloter 14 gelombang II.

Dalam rombongan CJH Muba tahun tersebut, terdapat beberapa pejabat yang berangkat menunaikan rukun islam terakhir tersebut.“Keberangkatan CJH Muba tahun ini memang lebih banyak dari tahun lalu.Hal tersebut membuktikan bahwa tingkat ekonomi Kabupaten Muba meningkat dari tahun-tahun sebelumnya,”tukasnya.

Sementara itu,Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Muba Sudansi Nasmi menyebutkan, ke-309 CHJ Muba menerima bantuan uang saku sebesar Rp1,25 juta, ditambah perlengkapan mandi, beberapa helai pakaian, dan atribut haji lainnya. Selain itu, pihaknya telah menyiapkan seluruh fasilitas sebelum keberangkatan di Palembang.

Jadi, CJH asal Muba tidak perlu dipusingkan dengan masalah penginapan sebelum diterbangkan ke Arab.“Pemkab Muba pada tahun ini memberikan bantuan uang saku dan beberapa perlengkapan haji lainnya, sehingga dapat meringankan beban CJH selama di Tanah Suci nantinya,”katanya.

Sumber: Sindo 09/11/09

Read More..

Monday, November 9, 2009

Pasokan Kurang, BBM Langka

Sudah seminggu terakhir ini, satu-satunya SPBU di Kota Sekayu Muba mengalami kekurangan pasokan BBM. Akibatnya konsumen banyak yang mengeluh, karena tak kebagian jatah premium maupun solar.‘’Sudah antre lama hingga berjam-jam,tapi ketika gilirannya, eh bensin habis,’’ kata Ruslan, pengendara motor BG 1007 TA, kemarin.

Dikatakannya, terjadinya kelangkaan bensin di SPBU ini diperkirakan sudah berlangsung 7 hari. ‘’Hampir setiap kali melewati SPBU banyak pengendara motor dan mobil antre membeli bensin maupun
solar,’’ katanya.

Senada dikatakan Wahyu, pengemudi sepeda motor BG 3534 MJ. Wahyu mengaku kesal kelangkaan BBM di SPBU. ‘’Sudah seminggu ini untuk mendapatkan bensin sulit sekali, selain harus antre panjang,
tapi belum bisa dijamin mendapatkannya, karena keburu habis,’’katanya kesal.

Memang, di tingkat eceran masih ada beberapa yang menjualnya, tapi harganya cukup mahal Rp5.500 per liter. ‘’Seharusnya Pertamina memberikan jatah lebih pada SPBU di Sekayu, karena hanya ada satu SPBU yang melayani konsumen, sehingga kalau BBM di SPBU habis, terpaksa membeli eceran,’’ katanya.

Pengawas SPBU Sekayu Yulius Hamid mengaku, di SPBU-nya sudah seminggu ini kekurangan stok pasokan BBM dari Pertamina. ‘’Memang banyak pelanggan yang kecewa dan kesal karena BBM yang kita jual sangat terbatas,’’ katanya.

Diakuinya, pihaknya hanya menerima jatah satu tangki atau 16 ribu liter per harinya, padahal biasanya menerima pasokan 32 ribu liter per hari. ‘’Untuk 32 ribu liter saja kita masih kekurangan, sebab kebutuhan BBM seperti premium per harinya di Sekayu dan sekitarnya mencapai 34 ribu liter,’’ ujarnya.

Sumber: Sumeks 08/11/09

Read More..

Angkot Pelat Hitam Marak

SEKAYU – Kendaraan umum seperti angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Sekayu, Muba yang berpelat hitam masih marak. Untuk itu, ke depan Dinas Perhubungan akan melakukan penertiban.

Kepala Dishub Muba, Sofyan Wahidoen mengaku, masih banyaknya angkot berpelat hitam dalam Kota Sekayu dan sekitarnya. ‘’Kebanyakan kendaraan berpelat hitam adalah kendaraan pribadi yang dijadikan angkutan umum, banyak laporan sopir angkutan umum yang berpelat kuning merasa dirugikan. Karena kendaraan pelat hitam dan pelat kuning memiliki pajak berbeda,’’ jelasnya.

Menurut Sofyan, beberapa ruas jalan yang menjadi lalu lintas kendaraan tersebut, yaitu Jl Kol Wahid Udin dan beberapa jalan protokol lainnya. ‘’Sebenarnya kita telah beberapa kali melakukan penertiban, namun masih ada pihak yang membandel dan mengabaikan peraturan yang berlaku,’’ ujarnya.

Diakuinya, keterbatasan anggota di lapangan dan kurangnya koordinasi antarpihak terkait menyebabkan permasalahan ini semakin berlarut-larut. Keberadaan angkot berpelat hitam ini dinilai telah mengganggu stabilitas ekonomi angkutan yang memiliki izin. Selain itu, adanya laporan angkot berpelat hitam selalu mengambil penumpang di sembarang tempat.

Anggota Fraksi Golkar DPRD Muba Anwar Hassan mengatakan kendaraan berpelat hitam harus ditertibkan. ‘’Mereka sering seenaknya berhenti tanpa melihat rambu-rambu lalu lintas, sehingga dapat membahayakan pengguna jalan lainnya,’’ katanya.

Sumber: Sumeks 04/11/09

Read More..

Saturday, November 7, 2009

Internet Keliling Beroperasi di Muba

SEKAYU – Program internet keliling kemarin mulai beroperasi di Kabupaten Muba. Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan,pemerintah berupaya keras untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satunya dengan meluncurkan internet keliling yang menjangkau pedesaan.

Internet keliling ini hasil kerja sama pemkab dengan PT Medco. Komputer berfasilitas internet ditempatkan di dua mobil yang akan berkeliling hingga pelosok pedesaan di wilayah Muba.Dengan begitu, seluruh masyarakat Muba akan melek teknologi internet. “Kini kami lengkapi Muba dengan akses edukasi berwawasan teknologi hingga desa-desa,”kata Bupati kemarin.

Pahri menjelaskan, selama ini sekolah di Sekayu hampir semuanya dilengkapi fasilitas internet, termasuk SMA 2 Unggulan Sekayu. Di sekolah ini, setiap siswa bisa mengakses internet dan melengkapi bahan belajar di luar materi yang diberikan sekolah. Sedangkan di Pemkab Muba,seluruh dinas dan badan atau bagian sudah memiliki fasilitas internet.“Pemerintah telah menyediakan sambungan ini sehingga PNS di Muba bisa leluasa gratis mengakses internet,” tukasnya. Bahkan,layanan internet gratis diberikan di kecamatan.

Di kantor layanan satu pintu Kecamatan Sungai Lilin terdapat dua buah unit komputer yang bisa dengan mudah dipergunakan warga untuk berinternet ria. “Internet sudah sampai kecamatan. Warga makin mudah dengan hotspot yang kami sediakan di kantor. Bagi pengguna laptop yang memiliki WiFi, bisa langsung melakukan koneksi gratis.Warga yang tidak membawa laptop bisa menggunakan komputer kami,” kata Camat Sungai Lilin Sunaryo kemarin.

Menurut dia, layanan internet gratis disambut antusias warga setempat. Terbukti, kantor kecamatan makin ramai didatangi warga yang ingin mencoba dan memakai internet.

Sumber: Sindo 06/11/09

Read More..

Friday, November 6, 2009

Sriwijaya FC v Persimuba di Stadion Serasan Sekate

PALEMBANG - Sriwijaya FC terus bekerja keras untuk mematangkan permainan timnya menghadapi Persitara Jakarta Utara (21/11) nanti. Salah satunya, menggelar uji coba melawan Persimuba, Musi Banyuasin, besok (7/11), di Stadion Serasan Sekate, Sekayu. Pada laga uji coba ini tim berjuluk Laskar Wong Kito ini lebih mengutamakan kerja sama tim dibandingkan kemenangan.

“Uji coba ini akan kami coba membangun kerja sama tim. Terutama kami akan menerapkan taktik bermain, organisasi menyerang, dan pola lainnya,” kata pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, kemarin (5/11).

Pada laga uji coba perdana pascalibur panjang ini, Laskar Sriwijaya akan kehilangan 10 pemain andalannya. Yakni 7 pemain masuk timnas Indonesia, yakni, Ferry Rotinsulu, Isnan Ali, Charis Yulianto, M Nasuha, Tony Sucipto, Ponaryo Astama, dan Arif Suyono.

Sedangkan 3 pemain asing Sriwijaya juga bakal absen. Yakni, Precious Emuejeraye yang bergabung di Timnas Singapura, Obiora Richard yang belum selesai mengurus kitas, dan Ulugbek Barkaev yang masih dalam tahap negosiasi.

“Pada laga uji coba ini, kami akan kehilangan beberapa pemain kami yang sedang mengikuti pelatnas. Tapi ini tidak masalah, sebab kami lebih mengutamakan kerja sama tim bukan kemenangan,” lanjut pelatih asal Metro, Lampung ini.

Coach Rahmad Darmawan sendiri sudah mempersiapkan racikanya untuk mempersiapkan mengahadapi Persimuba nanti. Baik pola, taktik bermain, dan rotasi pemain. “Kami akan mencoba beberapa pola. Termasuk akan merotasi beberapa pemain. Sehingga kami bisa melihat sejauh mana kekurangan kami,” imbuh pelatih berpangkat kapten marinir ini.

Selain menjalani uji coba, tim juara double winner 2007 ini juga akan menggelar uji coba dengan timnas U-23, dan SFC U-21. “Rencananya kami akan mencoba PS Bank sumsel. Tapi, karena PS Bank Sumsel bermain di Lampung terpaksa kami batalkan,” tambahnya.

Laga uji coba ini juga sebagai laga pemanasan Hendro Kartiko dan kawan-kawan. Maklum, sejak 14 Oktober 2009, tim besutan Rahmad Darmawan ini baru akan melakoni pertandingan 21 November nanti melawan Persitara Jakarta Utara. “Laga uji coba ini juga sebagai persiapan kami mengahadapi laga ISL menghadapi Persitara (21/11) nanti,” pungkasnya.

Sumber: Sumeks 06/11/09

Read More..

Bupati Muba Terima Bintang Kehormatan

SEKAYU – Besarnya perhatian Bupati Musi Banyuasin (Muba) terhadap Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ternyata berbuah manis. Bupati Muba H Pahri Azhari menerima penghargaan Bintang Kehormatan Pamong Praja dari Forum Komunikasi Purnapraja (FKP) yang disematkan langsung Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi di Kampus IPDN, Jatinangor, Bandung,Jawa Barat. Menurut Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi, penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap Bupati Muba yang dinilai telah banyak memberikan perhatian kepada seluruh alumni APDN, STPDN, dan IPDN yang ada di Kabupaten Muba.

Dia menjelaskan, perhatian kepada alumni yang diberikan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi almamater. Karena itu, sudah sewajarnya yang bersangkutan mendapat tanda kehormatan dan tempat khusus di IPDN. Pasalnya, sejauh ini perhatian dan pengorbanan setiap kepala daerah selalu menjadi perhatian. “Ini merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Bupati Muba karena perhatiannya kepada seluruh alumni yang kini ada di Kabupaten Muba,” terangnya kemarin.

Nyoman mengatakan, pihaknya telah mendidik dengan disiplin tinggi dan tegas. Menurut dia, ada tiga hal yang harus dipegang praja, yaitu kehormatan, kesetiaan,dan berbudi pekerti luhur. Bagi Nyoman, hal tersebut sangat penting untuk membentuk sumber daya manusia yang baik. Jadi,kalau input-nya baik,tentu hasilnya akan baik pula.“Asalkan, ditunjang lingkungan yang baik.Sebaliknya,inputyang jelek sudah pasti menghasilkan yang tidak baik,”tegasnya. Sebelumnya, H Pahri Azhari yang bertindak sebagai pembina apel praja juga mengatakan, lulusan IPDN mendapat tempat yang baik,mulai sekretaris lurah, camat,kepala dinas,hingga sekretaris daerah (sekda).

Menurut Pahri, para lulusan praja memang terbukti mampu tampil sebagai SDM andal dan telah menunjukkan kinerja yang bagus. Saat ini ada 73 purnapraja yang mengabdikan diri di Pemkab Muba. Seusai menjadi pembina apel,Pahri menyempatkan diri meninjau seluruh barak praja, termasuk barak Sumatera Selatan. Pada kesempatan tersebut, Bupati Muba H Pahri Azhari secara pribadi juga menyerahkan tiga buah motor trail untuk kepentingan operasional IPDN.

Pemberian motor trail yang merupakan hibah ini diharapkan bisa menunjang pembinaan siswa praja.

Sumber: Sindo 05/11/09

Read More..

Thursday, November 5, 2009

Otonomi Daerah Tolok Ukur Pembangunan

SEKAYU – Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) H Pahri Azhari mengatakan,pelaksanaan otonomi daerah merupakan salah satu tolok ukur pembangunan daerah.

Otonomi daerah merupakan proses desentralisasi pada pemerintahan daerah di Indonesia. Akan tetapi, kata dia, pembagian tugas pada setiap sektor pembangunan masih belum begitu jelas karena masih adanya peraturan yang begitu mengikat pemerintah daerah sehingga perlu dilakukan perubahan. Kondisi tersebut dirasakan sangat memengaruhi pembangunan yang telah diprogramkan pemerintah daerah. “Padahal, otonomi daerah merupakan ujung tombak pembangunan nasional,“ jelasnya kemarin di sela-sela acara pagelaran wayang kulit di Kecamatan Sungai Lilin.

Pahri menjelaskan, pembangunan disetiap daerah membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga pembagian antara pusat dan daerah harus seimbang.Pembagian bila perlu jangan terlalu banyak diambil pemerintah pusat karena pembangunan daerah berasal dari pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, pusat selalu memberikan persoalan yang seharusnya tidak dijalankan pemerintah daerah. Seperti, persolan penerangan yang seharusnya bertanggung jawab penuh adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN).

”Sejauh ini belum ada jawaban pasti kapan seluruh penduduk Muba bisa menikmati fasilitas listrik,” katanya. Kondisi tersebut berusaha ditutupi kabupaten dengan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Talang Duku. Namun, kegiatan itu sebaliknya mendapat respons negatif dan dinyatakan gagal oleh pihak PLN.Kondisi tersebut membuktikan bahwa otonomi daerah belum berjalan baik dan optimal. Pahri menerangkan, alasan lain mengapa pelaksanaan otonomi daerah belum optimal, yaitu belum adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas,profesional, dan memiliki wawasan global dalam menghadapi tuntutan keterlibatan masyarakat dalam kebijakan publik untuk menciptakan pemerintahan yang baik.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Muba H Yusnan Effendi mengatakan, otonomi daerah memang belum dilaksanakan optimal. Hal tersebut bukan dari pemerintah daerah, melainkan dari pemerintah pusat yang masih membatasi ruang lingkup pembangunan daerah itu sendiri.

Beberapa waktu lalu, Bupati meminta kepada pemerintah pusat agar hasil bumi dibagi secara adil atau lebih besar kepada daerah penghasil. Maksud kegiatan tersebut agar pembangunan di daerah lebih cepat dan baik.

Sumber: Sindo 04/11/09

Read More..

Wednesday, November 4, 2009

Kejati Bantah Tangani Kasus Dugaan Korupsi PU Bina Marga

PALEMBANG – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel hingga kemarin masih terus berusaha menutupi informasi pemeriksaan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Sumsel Heri Amalindo oleh tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia (RI).

Kepala Seksi Penegakan Hukum dan Hubungan Masyarakat (Kasi Penkum dan Humas) Kejati Sumsel Apandi menegaskan, pihaknya tidak mengetahui ada tidaknya pemeriksaan tersebut.“Setahu saya kejati tidak menangani perkara itu, dan hari ini tak ada pemeriksaan terhadap dia (Heri Amalindo),”ujar Apandi kepada SI kemarin. Menurut Apandi, pihaknya tak menutup-nutupi informasi terhadap publik.Jika pihaknya melakukan pemeriksaan maka dapat dipantau.

“Hari ini tak ada pemeriksaan. Karena kita masih sibuk dengan rangkaian tes para calon CPNS Kejaksaan se-Sumbagsel,”katanya. Apandi mengakui jika Direktur Penuntutan Kejagung RI Fietra Sani memang masih ada di Palembang dan tengah sibuk mewawancarai ratusan peserta CPNS. “Beliau (Fietra Sani) saat ini belum bisa ditemui karena masih sibuk memberikan tes terhadap peserta. Silakan saja jika mau konfirmasi dengan Wakajati,”ujarnya. Wakajati Sumsel Djungker Sianturi SH saat dihubungi via telepon mengaku pihaknya tidak melakukan pemeriksaan atas kasus yang dimaksud.

“Hari ini nggak ada pemeriksaan terhadap pejabat yang dimaksud.Namun hari ini kita sibuk mempersiapkan raker. Di mana tim klarifikasi data mempersiapkan raker,jadi tak ada pemeriksaan,”ujarnya. Saat ditanya mengenai kasus dugaan korupsi atas Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel, Sianturi mengatakan, pihaknya tak menangani perkara tersebut. “Setahu saya,tak ada pemeriksaan dan juga kami tak tanganinya,”tandasnya. Sementara itu, ditemui di kantornya, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel Heri Amalindo tidak berada di tempat. Heri Amalindo dinyatakan masih sibuk di luar kantor memenuhi undangan Pengambilan Sumpah dan Janji Unsur Pimpinan DPRD Sumsel di Gedung DPRD Sumsel kemarin.

“Beliau tak ada di kantor sejak pagi dan sampai saat ini,”ujar salah satu staf Humas Dinas PU Bina Marga Sumsel. Hal serupa diungkapkan salah seorang Jaksa Penuntut Pidsus Kejati Sumsel Gunawan Sumarsono. “Wah,Kejati memang tak tangani perkara itu, semua data perkara saya miliki. Termasuk perkembangan kasus yang ada di lingkungan Kejati Sumsel dan pemeriksaan pun tak ada,”tukasnya. Seperti diberitakan kemarin, mantan Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Heri Amalindo Senin (2/11) diperiksa tim Kejaksaan Agung di Kejaksaan Tinggi Sumsel, Palembang.

Kuat dugaan Heri diperiksa terkait sejumlah proyek APBD tahun 2007 ketika dia menjabat Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Muba. Sumber SI di Kejati Sumsel menyebutkan, selain Heri,seorang pejabat di Dinas PU BM Muba berinisal Rz juga ikut diperiksa tim Kejagung yang khusus diturunkan ke Sumsel tersebut. Heri dan Rz diperiksa lebih dari 5 jam dan baru keluar dari kantor Kejati sekitar pukul 18.00 WIB. Sayangnya Heri tidak bisa dikonfirmasi karena buru buru memasuki mobilnya dan bergegas meninggalkan kantor kejati.

Sekretaris Kepala Dinas PU BM Sumsel Ir Syarbani MSc ketika dikonfrmasi SI via telepon mengakui adanya pemeriksaan terhadap Heri Armalindo tersebut. “Beliau (Heri Amalindo) memang sedang diperiksa di Kejati” ujarnya. Namun Ir Syarbani MSc mengaku tidak tahu terkait kasus apa atasannya tersebut diperiksa tim kejaksaan tersebut.

“Kalau soal kasusnya saya tidak tahu.Tapi kalau pemeriksaan memang ada,” ujarnya singkat.

Sumber: Sindo 04/11/09

Read More..

Tuesday, November 3, 2009

Mantan Kadis PU BM Muba Diperiksa Tim Kejagung

PALEMBANG - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Sumsel Heri Amalindo kemarin diperiksa tim penyidik dari Kejaksaan Agung (Kejagung). Pemeriksaan berlangsung di Kejaksaan Tinggi Sumsel, Palembang. Kuat dugaan Heri diperiksa terkait sejumlah proyek APBD tahun 2007 ketika dia menjabat Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Muba. Sumber SI di Kejati Sumsel menyebutkan, selain Heri, seorang pejabat di Dinas PU BM Muba berinisal Rz juga ikut diperiksa tim Kejagung yang khusus diturunkan ke Sumsel tersebut.

Heri dan Rz diperiksa lebih dari 5 jam dan baru keluar dari kantor Kejati sekitar pukul 18.00 WIB. Sayangnya Heri tidak bisa dikonfirmasi karena buruburu memasuki mobilnya dan bergegas meninggalkan kantor kejati. Sekretaris Kepala Dinas PU BM Sumsel Ir Syarbani MSc ketika dikonfrmasi SI via telepon kemarin mengakui adanya pemeriksaan terhadap Heri Armalindo tersebut. “ Beliau (Heri Amalindo) memang sedang diperiksa di Kejati”ujarnya.

Namun Ir Syarbani MSc mengaku tidak tahu terkait kasus apa atasannya tersebut diperiksa tim kejaksaan tersebut. “Kalau soal kasusnya saya tidak tahu.Tapi kalau pemeriksaan memang ada,” ujarnya singkat. Hingga berita ini diturunkan Heri Amalindo belum berhasil dikonfirmasi. Beberapa kali SI mencoba mendatangi kantornya, Heri tidak berada di tempat. Menurut staf Dinas PU BM, Sugeng Heri sedang keluar kantor dan tidak tahu kapan datangnya. Demikian juga ketika ada acara pisah sambut Kapolda di Griya Agung tadi malam, Heri tidak terlihat.

Padahal hampir seluruh pejabat Pemprov Sumsel hadir dalam acara tersebut. Aspidus Kejati Sumsel Roskanedi ketika dikonfirmasi mengaku tidak tahu adanya pemeriksaan oleh tim Kejagung tersebut. “Kejati Sumsel tidak menangani perkara korupsi tersebut.Apalagi melakukan pemeriksaan,” ujarnya singkat. Menurut informasi,hari ini Heri akan kembali diperiksa.Namun tempat pemeriksaan belum jelas, apakah masih di Kejati Sumsel atau di Kejagung di Jakarta.

Sementara itu,Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Roskanedi didampingi Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Masyarakat (Humas) dan Penegakan Hukum (Penkum) Apandi menegaskan bahwa pihaknya tidak mengusut perkara menyangkut Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Apalagi melakukan pemeriksaan kepada mantan Kepala Dinas PU Bina Marga Muba Ir H Heri Amalindo, yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel.

“Kejati Sumsel tidak mengusut perkara itu apalagi melakukan pemeriksaan terhadap Kadis PU Bina Marga tersebut,”ujar Roskanedi. Dia mengatakan,Kedatangan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI Marwan Effendi dan Direktur Penuntutan Kejagung RI Fietra Sani tak lain untuk mengetes para calon CPNS Kejaksaan se-Sumbagsel, bukan untuk melakukan pemeriksaan kasus korupsi. “Bahwasannya memang tadi pagi dilakukan briefing evaluasi supervise.

Di mana Jampidsus Kejagung RI bertemu jajaran pimpinan Kejati Sumsel dan Kejaksaan Negeri di lingkungan Sumsel, terutama menyangkut perkembangan kasus korupsi yang ada di Sumsel,”tandasnya. Roskanedi mengatakan, dalam evaluasi tersebut disimpulkan jumlah total perkara yang diusut Kejati. “Kami membahas perkembangan kasus korupsi se- Sumsel yakni yang masuk tahap penyelidikan (LID) sebanyak 6 perkara, Penyidikan (DIK) 20 perkara dan Penuntutan (TUT) sebanyak 36 perkara,”tukasnya. Sedangkan secara khusus kasus dugaan tindak pidana ko-rupsi yang diusut Pidsus Kejati Sumsel yang memasuki tahapan LID terdapat 3 perkara.

Yakni dugaan korupsi Bronjong dan dugaan korupsi Bantuan Sosial (bansos) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuasin. “Satu lagi belum dapat kami ekspose,” ujarnya. Selain itu, untuk perkara yang dinyatakan naik penyidikan juga terdapat tiga perkara.Yakni dugaan korupsi Bronjong, dugaan korupsi Bantuan Sosial (bansos) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuasin dan Perkara dugaan korupsi ProgramPendidikanDokterSpesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri).

Roskanedi menambahkan, hingga kini ada 6 kasus yang sudah eksekusi.Yakni dua berkas korupsi Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) atas terdakwa Syamsul Bahri dan Helmi Shahab, dan empat berkas korupsi Empat Lawang. “Selama 2009 ini terdapat 7 kasus masuk penuntutan, yakni 2 berkas korupsi Bronjong,4 berkas korupsi Empat Lawang dan satu berkas korupsi Polsri terdakwa Mulyadi,”tandasnya.

Sedangkan untuk pengusutan dugaan korupsi di Fakultas Pertanian Unsri dan Fakultas Hukum Unsri yang tergolong lamban, Aspidsus mengaku bahwa dua perkara itu masih dalam tahapan menuju DIK.

Sumber: Sindo 03/11/09



Read More..

Bupati Muba Genjot RS Bayung Lencir

SEKAYU – Secara mendadak,Bupati Musi Banyuasin H Pahri Azhari mendatangi proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Kecamatan Bayung Lencir.

Kunjungannya tersebut guna percepatan pembangunan fasilitas kesehatan tersebut sebelum akhir tahun. Pahri mengingatkan kontraktor, waktu yang tersedia dalam proses pembangunan ruangan rontgen, kamar mayat,rumah dinas dokter, dan beberapa ruang rawat inap tidak banyak lagi. “Waktu yang tersedia hingga akhir 2009 hanya sekitar 45 hari lagi, sehingga pengerjaannya harus dipercepat, bila perlu dikerjakan siang dan malam oleh kontraktor,” ujarnya di lokasi proyek RS Bayung Lencing kemarin.

Dia menegaskan, pembangunan yang dilaksanakan tersebut harus tepat waktu atau bersamaan dengan habisnya tahun anggaran yang berjalan,sehingga tidak menyalahi aturan dan menimbulkan permasalahan bagi pemerintah daerah. Sebab, proses pengawasan yang dilakukan saat ini sangat ketat. Menurut Pahri, khusus pembangunan sarana layanan publik, seperti sarana-prasaran kesehatan, jalan, dan jembatan, harus dikerjakan tepat waktu.Dengan begitu, masyarakat dapat langsung memanfaatkan fasilitas tersebut. Jangan sampai pelayanan dan kenyamanan masyarakat terhambat, hanya karena proses pembangunan yang lamban.

Untuk itu, beberapa waktu lalu telah dikeluarkan peringatan tegas bagi seluruh kontraktor yang terikat kontrak dengan Pemkab Muba, baik dari sisi waktu maupun kualitas pengerjaan proyek. Selain itu, seluruh kelengkapan proyek harus dilengkapi dan dilakukan dengan transparan sehingga tidak menimbulkan anggapan negatif di masyarakat. “Saya telah menanyakan langsung kepada kontraktor yang melaksanakan pembangunan mengenai target penyelesaian pembangunan. Selain itu, telah meminta kontraktor untuk menyelesai pekerjaan tepat pada waktunya,” tegasnya.

Dia menjelaskan, Rumah Sakit Bayung Lencir merupakan fasilitas vital bagi masyarakat setempat. Karena itu, sebagai satusatunya RS di kecamatan tersebut, nantinya pelayanan yang diberikan haruslah maksimal. Di samping itu,Pahri telah meminta camat dan pimpinan Rumah Sakit Bayung Lencir untuk melakukan pengawasan terhadap proses pembangunan. Dengan demikian, jika ada permasalahan yang sulit diatasi, secepatnya dilaporkan untuk segera diatasi dengan cepat.

“Jangan main-main dengan fasilitas kesehatan karena dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat,”pungkasnya. Sementara itu,anggota DPRD Muba Parlindungan Harahap mengatakan sependapat dengan Bupati Muba, setiap pembangunan fasilitas publik haruslah mendapatkan pengawasan ketat Pemkab Muba. Jadi, proses pembangunan yang dilakukan dapat berjalan baik.

Selain itu, Bupati wajib mengeluarkan sanksi bagi kontraktor yang tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik.“Jika memang tidak bagus,wajib mendapatkan sanksi dan tidak usah lagi bekerja sama dengan Pemkab Muba,”tegasnya.

Sumber: Sindo 03/11/09

Read More..

Kades Harus Tanggap

SEKAYU – Dalam rangka optimalisasi program pembangunan hingga pedesaan, dibutuhkan seorang kades yang tanggap dan mampu memberikan contoh bagi warganya.

Warga juga diminta dapat membantu sekaligus mengawasi program kerja seorang kepala desa (kades). Demikian disampaikan Bupati Muba H Pahri Azhari seusai pelantikan kades dan penutupan Bulan Bakti TNI Menunggal KBKes di Kecamatan Bayung Lencir kemarin. Menurut dia, masyarakat harus melakukan pengawasan ketat terhadap kades-kades di Muba. Khususnya, dalam menjalankan program pembangunan daerah atau program desa, sehingga pelaksanaan pembangunan tepat pada sasaran dan sesuai target.

Sebagai ujung tombak pembangunan daerah, tentunya Kades memiliki visi dan misi yang mampu membawa kesejahteraan masyarakat. Bukan sebaliknya membawa permasalahan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Karena itu, sangat dibutuhkan pengawasan ketat dari seluruh unsur masyarakat.“Saya minta masyarakat melakukan pengawasan terhadap kadesnya, jika memang tidak benar,laporkan kepada Bupati Muba,” ujarnya kemarin. Dia menjelaskan, pada 2009 Pemkab Muba memiliki banyak program dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, sangat dibutuhkan figur kades yang memiliki pemikiran cerdas dan tanggap terhadap program pembangunan daerah. Sebab,pembangunan sulit dilaksanakan tanpa adanya dukungan masyarakat. Diakui Pahri, masih adanya hambatan dalam proses pembangunan daerah merupakan tantangan bagi pemda, untuk memperbaiki program yang telah dilaksanakan. Karena Pemkab Muba terus melakukan evaluasi, terhadap program yang telah dibuat dan dilaksanakan. “Masih terdapatnya kekurangan, merupakan hal yang biasa, namun tidak menjadi hambatan dan alasan.

Karena Pemkab Muba saat ini terus melakukan evaluasi terhadap proses pembangunan saat ini,”tukasnya. Sementara itu,Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Muba Fahmi Dharmayasa mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan koordinasi dengan kades-kades di Muba, khususnya dalam rangka optimalisasi program pemerintah. Dia menambahkan, kadeskades di Muba selama ini telah berupaya optimal dalam menjalankan program,dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hanya, masih diperlukan evaluasi dalam rangka percepatan pembangunan. “Pengawasan dan evaluasi harus dijalankan dengan baik,dalam rangka optimalisasi program demi kesejahteraan masyarakat,”tukasnya.

Sumber: Sindo 03/11/09

Read More..

Monday, November 2, 2009

BKD Muba Siapkan Tujuh Lokasi Tes

SEKAYU – Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Latihan (Diklat) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) telah menyiapkan tujuh lokasi tes penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Muba tahun 2009.

Menurut Kepala BKD Diklat Muba Sohan Madjid, melihat jumlah peserta yang meningkat dibandingkan pelaksanaan penerimaan CPNS tahun lalu, pihaknya berencana menyiapkan tujuh lokasi berupa gedung sekolah dalam Kota Sekayu. Sohan mengatakan, tujuh lokasi tes rekrutmen CPNS Muba itu di antaranya SMP Negeri 1 Sekayu, SMP Negeri 6 Unggulan Sekayu, SMP Negeri 8 Sekayu,SMA Negeri 2 Unggulan Sekayu,SMK Negeri 1 Sekayu, dan rencananya bakal menggunakan Politeknik Sekayu. Jadi, total ruangan yang bakal dipergunakan nanti sekitar 92 lokal.

“Ini baru rencana awal. Jika memang peserta melebihi jumlah ruangan yang disediakan, bakal dilakukan penambahan atau sebaliknya. Tergantung jumlah peserta nanti,”terang dia kemarin. Dia menjelaskan,belum finalnya kepastian lokasi mengingat kemungkinan masih adanya berkas lamaran yang belum sampai ke BKD Muba.Sebab,surat lamaran yang dikirim pada cap pos 29 Oktober 2009 tetap diterima. Sohan mengungkapkan, jika seluruh berkas yang dimiliki telah memenuhi persyaratan, akan dilanjutkan ke BKD Provinsi Sumsel guna penetapan jumlah peserta.

Setelah itu, baru dilakukan penentuan ulang jumlah peserta dan soal-soal yang bakal dipergunakan nantinya. “Saat ini masih tahap pendataan,”ujarnya. Setelah tempat-tempat tersebut dipastikan sebagai lokasi ujian peserta rekrutmen CPNS Muba, lanjut Sohan, di lokasi tersebut akan dilakukan pengamanan oleh pihak terkait.Hal ini penting untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan atau tindakan kecurangan dalam penerimaan CPNS. Dia menambahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap pelaksanaan rekrutmen CPNS pasti menggunakan fasilitas belajar. Namun, hal itu tidak akan mengganggu aktivitas belajar.

“Nantinya dilakukan pengamanan yang ekstra ketat dari Polres Muba bersama Satuan Pol PP dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Muba,”jelasnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah Muba H Yusnan Effendi mengatakan, lokasi pelaksana perekrutan CPNS Kabupaten Muba nantinya ditentukan setelah seluruh berkas pelamar diseleksi ulang. Sebab, jumlah peserta akan menentukan jumlah soal yang bakal dicetak nantinya.

Dia menambahkan, pihaknya menjamin tidak bakal ada joki atau orang-orang yang mengaku bisa memiliki lembar jawaban soal CPNS. Sebab, seperti tahuntahun sebelumnya, setiap soalsoal dari Balitek Unsri selalu dikumpulkan kembali oleh panitia dengan pengawalan ketat pihak kepolisian.

Sumber: Sindo 01/11/09


Read More..

Listrik Padam, SPBU di Sekayu Macet

SEKAYU - Dua hari terakhir ini, pemadaman listrik semakin parah, byar pet terus terjadi. Akibatnya banyak usaha rumah tangga dirugikan, satu satunya SPBU di Sekayu pun tak beroperasi. Ironisnya pemilik kendaraan tetap antre di SPBU.

Pantauan koran ini, SPBU Kota Sekayu mendadak ramai dengan antrean pemilik kendaraan pribadi maupun umum. Mereka menunggu listrik mendadak hidup untuk mendapatkan jatah membeli BBM. Meski belum diketahui kapan listrik akan hidup, tetap saja pemilik kendaraan antrean, bahkan makin panjang. ‘’Maaf pak kami tidak bisa melayani pembelian BBM, karena sedang mati lampu,’’ ujar petugas SPBU.

Pengelola SPBU Sekayu Ilham mengakui SPBU miliknya tak bisa beroperasi karena mati lampu. ‘’Genset cadangan untuk mengoperasikan mesin SPBU lagi rusak, jadi terpaksa kita tak beroperasi,’’ katanya.

Manager PLN Ranting Sekayu Edy Juarsah mengatakan, memang dua hari ini listrik di Sekayu tengah mengalami gangguan, belum bisa memastikan d imana letak kerusakannya. ‘’Saat ini petugas kita tengah menyisir di berbagai tempat yang diduga terjadi kerusakan seperti di kawasan GI Betung, tapi hingga kini belum ditemukan titik kerusakannya,’’ kata Edy Juarsah.

Sumber: Sumeks 31/10/09

Read More..
Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: