BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Saturday, February 24, 2007

Terdata 79 Kasus DBD

Hingga Februari 2007 tercatat 79 kasus demam berdarah denque (DBD) yang berjangkit di Kabupaten Muba. Kasus DBD yang disebabkan nyamuk aedes aegypti ini terbanyak di Kecamatan Babattoman dan Sekayu. Kepala Dinkes Kabupaten Muba, dr Hj Asmarini Ma’ruf, M.Kes yang dikonfirmasi melalui Kasubag P3L Dr H Taufik Rusdi menjelaskan, pihaknya terus mensosialisasikan pencegahan DBD ini diantaranya melalui gerakan 3 M, yaitu menimbun benda-benda yang memudahkan nyamuk berkembang biak, menguras bak mandi dan penampungan air, dan menutup/mengubur penampungan air. Sejak Kamis (22/2) kemarin, di kawasan Kelurahan Kayuara Sekayu dilakukan pencanangan gerakan penanggulangan DBD serentak se Kabupaten Muba. Pencanangan dilakukan Wabup H Pahri Azhari, ST.

Sumber: Sripo

Read More..

Jaringan Listrik Terhambat Kwh

Jaringan listrik yang telah dibangun Pemkab Muba di tujuh desa selama 2005-2006 yaitu Desa Keban, Nusa Serasan, Tanjung Agung Utara, Danau Cala, Peninggalan, Pinggap dan Pengaturan, masih terbentur masalah teknis. Penyediaan Kwh yang hanya dibatasi 600 pelanggan per tahun, tidak sesuai dengan daftar tunggu pelanggan yang telah mencapai 1500, sehingga kendala percepatan pembangunan sarana listrik di pedesaan terganggu.

Bupati Muba, H Alex Noerdin dalam paripurna menanggapi pandangan umum fraksi fraksi DPRD Muba terhadap nota keuangan RAPBD Muba, Kamis (22/2) menjelaskan, secara teknis jaringan tersebut sudah siap untuk disambungkan kepada masyarakat, namun masih terkendala penyediaan Kwh meter PLN, karena sistem kuota di mana PLN Ranting Sekayu hanya diberi jatah 600 unit Kwh meter per tahun, sedangkan daftar tunggu sudah mencapai 1500 pelanggan.
Menurut Bupati, total calon pelanggan di tujuh desa yang sudah siap untuk disambungkan sebanyak 3123 KK, ditambah daftar tunggu lebih kurang 1500 calon pelanggan, maka jika kuota Kwh meter dari PLN Ranting Sekayu 600 unit per tahun, maka untuk bisa menyambung calon pelanggan menunggu hingga tujuh tahun mendatang.

“Mengatasi masalah ini PLN pernah menawarkan produk pemasaran dengan sistem multiguna, namun tidak bisa diterima karena dirasakan terlalu memberatkan masyarakat yang harus membayar ratarata Rp 286 ribu per bulan,” kata Bupati seraya berucap, setelah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan PLN maka disepakati desa-desa yang telah dibangun jaringan listriknya akan segera dilistriki melalui penjualan secara murah oleh PLN kepada Pemkab Muba melalui PD Muba Eletrie Power (MEP) dengan tarif sedikit lebih tinggi dari sistem regular.

Asuransi Kematian
Mengenai program asuransi kematian bagi penduduk Kabupaten Muba yang juga disoroti dewan, bupati menjelaskan, selama hampir empat tahun pelaksanaan program asuransi kematian bagi penduduk Muba, masih banyak menemui kendala dan hambatan, terutama persyaratan pengajuan klaim dan mekanisme pembayaran klaim yang membutuhkan waktu lama sehingga dalam hal ini tidak bisa menyalahkan pihak asuransi, mengingat ada persyaratan, mekanisme dan prosedur tertentu yang harus dilalui sebelum dilakukannya proses pembayaran klaim oleh pihak asuransi.

Untuk masa mendatang program asuransi kematian bagi penduduk Kabupaten Musi Banyuasin ini akan dikelola sendiri oleh Pemkab melalui unit penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu yang dibentuk berdasarkan Permendagri No.24 tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan nama “Santunan Kematian Bagi Penduduk Musi Banyuasin”. Asuransi kematian mulai 2007 dinaikkan menjadi Rp 3 juta perjiwa.

Sumber: Sripo

Read More..

Saturday, February 17, 2007

Gugatan Cerai Meningkat

Kasus perceraian dalam rumah tangga di Muba cenderung meningkat. Awal 2007 ini saja sudah tercatat 40 kasus gugatan cerai yang diajukan kepada Pengadilan Agama Sekayu. Data yang dihimpun, jumlah gugatan cerai tahun 2006 mencapai 290 kasus meningkat dari tahun 2005 yang hanya 190 kasus. Jumlah ini diperkirakan semakin meningkat tahun 2007 yang hingga Februari ini saja sudah mencapai 40 kasus. “Kasus cerai sebagian besar diajukan pihak perempuan yaitu cerai gugat. Alasan cukup beragam, seperti tanggung jawab suami, kekerasan dalam rumah tangga, moral, dan ada pula alasan pihak ketiga sehingga timbul perselingkuhan,” kata Kakan Pengadilan Agama Sekayu, Drs H A Suyadi dihubungi seusai paripurna DPRD Muba, Kamis (15/2). Namun, kata Suyadi, pengadilan tetap menempuh penyelesaian melalui jalan damai dan pisah. Cerai yang diajukan hanya sekitar 2 persen cerai talak.

Sumber: Sripo

Read More..

Friday, February 16, 2007

RAPBD Muba Rp 1,5 T

Total Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2007 mencapai Rp 1,58 triliun lebih, atau mengalami kenaikan sebesar Rp 332,01 miliar (26,39 persen) dibanding anggaran tahun 2006 lalu. Walaupun pada tahun 2007 terdapat defisit anggaran sebesar Rp 173,6 miliar, namun rencananya akan dibiayai dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu (Silpa). RAPBD Muba Tahun 2007 terdiri dari anggaran pendapatan Rp 1,35 triliun lebih, anggaran belanja Rp 1,52 triliun lebih, anggaran penerimaan pembiayaan Rp 233,6 miliar. “Total anggaran yang diajukan ini tertinggi di antara 14 kabupaten/ kota di Sumsel,” kata Alex Noerdin, Bupati Muba saat menyampaikan pidato pengantar nota keuangan RAPBD Tahun 2007 dalam rapat paripurna DPRD Muba, Kamis (15/2). Paripurna dipimpin Ketua DPRD Muba, H Sulgani Paku Ali, SIP.

Sumber: Sripo

Read More..

High school in South Sumatra breaks new ground with radio station

One of the top high schools in Indonesia's South Sumatra province has launched a radio station that is breaking new ground.

High school students in Sekayu take to the airwaves at the launch of their community radio station.

Called the Suara Smanda or Voice of Smanda, the station will air programmes to reach out to the student population and beyond.

In times of disasters, it will also help disseminate information to the public and coordinate emergency response.

The area experiences widespread flooding during severe monsoon seasons as well as annual forest fires.

While there are many community radio stations across Indonesia, this project is unique – it is the first radio station in Indonesia to be run by high school students and teachers.

Apart from its use in warning people during disasters, it will serve as a platform for informing the community about current affairs and educating them about social and development issues.

While many homes have television sets, radio is still the most popular medium in the province.

John Pederson, English Teaching Assistant, said: "It has the potential to bring in news from Jakarta, from Singapore from anywhere in the world with a very simple receiver. It can broadcast to the Sekayu community, providing an immediate benefit to the community and it also gives students an idea of what quality journalism sounds like."

Students will get the latest news from the newly built internet café, which has 10 computers with broadband access.

The internet cafe and radio station were built by an NGO in Singapore, with help from local authorities and an Indonesian foundation.

They hope to improve the quality of education by creating a model school for the province.

Eddy Henry, Sampoerna Foundation's Program and Alumni Affairs Director, said: "This is just a start. The education problem in Indonesia is such a big problem and the Ministry of Education cannot do the work itself and neither can Sampoerna Foundation. So we are trying to gather support firstly from Lien Aid and Lien Foundation from Singapore to help us work together to help the other areas of education."

Organisers hope that in the long run, the students will feel empowered to make a difference in their community.

Sumber: www.channelnewsasia.com

Read More..

Wednesday, February 14, 2007

Siswa Kesurupan Menyebar

Setelah puluhan siswa SMU Muhammadiyah 1 Sekayu mengalami kesurupan dan sempat tidak sadarkan diri, peristiwa serupa dialami siswa/i SMUN 1 Sekayu. Kesurupan yang dialami siswa dua minggu terakhir ini sebanyak dua kali, sehingga diambil tindakan cepat oleh pihak sekolah, termasuk memanggil paranormal dan memperpendek jam belajar agar tidak menyebar terhadap siswa lainnya.

Informasi yang dihimpun, keadaan tidak sadarkan diri yang diikuti dengan kejangkejang dan mengigau sudah dua kali menimpa para siswa SMUN I Sekayu. Peristiwa pertama terjadi Rabu (7/2) yang dialami delapan siswa kelas I dan II. Setelah sempat diantisipasi dengan pemindahan roh halus yang diduga telah mengganggu siswa ke tempat yang aman oleh paranormal, namun ketenangan siswa hanya berlangsung selama dua hari saja. Peristiwa serupa kembali terjadi Senin (12/2) menimpa 18 siswa.

Informasi yang dihimpun dari Ita siswi kelas II SMUN 1 Sekayu, kejadian berawal pagi hari usai berlangsungnya upacara bendera. Salah satu siswa kelas I.6 mendadak pingsan lalu dibawa ke ruang kantor. Siswi tersebut sempat sadar namun selalu mengigau dan kejang-kejang sambil menunjuk dengan tangannya lokasi sumur bekas reruntuhan bangunan lama yang sedang dilakukan pemugaran. Keadaan serupa juga menyebar terhadap siswa lainnya sehingga para guru langsung mengamankan mereka pada satu lokasi di ruang kantor. Setelah tidak sadar dan terus mengigau hingga hampir setengah jam siswa/i ini kembali sadar dan sempat mengaku tidak mengetahui keadaan sebelumnya yang pernah dialaminya. Arpani dan Sri Maharani, dua
guru SMUN 1 yang dikonfirmasi, Selasa (13/2) membenarkan kesurupan yang dialami siswanya. Menurut Arpani, kejadian ini sudah beberapa kali dialami siswanya dan sudah diantisipasi sekolah dengan mendatangkan paranormal yang diharapkan dapat mengusir roh halus yang mengganggusiswanya.

Sumber: Sripo

Read More..

Pemda MUBA, Lien AID, dan SF luncurkan 4 Program Percontohan Penunjang Pendidikan

Pemerintah Daerah Musi Banyuasin (MUBA), bekerjasama dengan Lien Aid, sebuah yayasan asal Singapura dan Sampoerna Foundation meluncurkan empat program percontohan penunjang pendidikan untuk peningkatan kualitas pendidikan di SMAN 2 Unggulan Sekayu, MUBA (7/2). Keempat program tersebut adalah pengadaan air bersih, sistem eko-sanitasi dengan menggunakan pemisahan air urin, radio komunitas, dan kafe internet. Peluncuran program ini adalah tindaklanjut dari kesepakatan sebelumnya, September 2006 lalu.

Lien Aid yang awal kerjasamanya dengan pemerintah kabupaten MUBA difasilitasi oleh Sampoerna Foundation ini berkesimpulan bahwa keempat program ini merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh masyarakat Sekayu. Sebagai awal dari bantuan yang diberikan, Lien Aid memilih SMAN 2 Unggulan Sekayu sebagai model percontohan khususnya bagi program pengadaan air bersih dan pengunaan sistem eko-sanitasi dengan pemisahan air urin.

Chairman Lien Aid, Lee Poh Wah mengatakan bahwa penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi sama pentingnya dengan keberadaan guru berkualitas terhadap perkembangan para muridnya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi para siswa untuk menjaga kesehatan mereka untuk menjamin kemampuan mereka untuk belajar dengan baik di sekolah. Selain itu, Lien Aid juga memperkenalkan sistem eko-sanitasi yang menggunakan pemisahan air urin dari kotoran padat lainnya. Sistem ini sangatlah mudah dan murah dan hasilnya akan dikumpulkan untuk digunakan dalam aktifitas praktikum di laboratorium SMAN 2 Sekayu. Sistem ini berguna untuk menunjukkan besarnya kandungan nutrisi yang terdapat dalam air urin dan fungsinya sebagai pupuk dalam lingkaran ekologi. Lien Aid tertekad memotivasi sekolah-sekolah lain di Sekayu maupun di daerah lain di Indonesia untuk menerapkan program-program ini guna meningkatkan kualitas sekolah tersebut.

Sedangkan Radio Suara SMANDA yang merupakan radio komunitas pertama di Musi Banyuasin atau bahkan mungkin di Indonesia yang dikelola oleh siswa SMA ini bertujuan sebagai sarana pertukaran informasi dari, oleh, untuk siswa dan guru SMAN 2 dan seluruh masyarakat Sekayu. “Radio Komunitas dan Kafe Internet ini diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat Sekayu dalam penanganan bencana seperti bencana kebakaran hutan maupun banjir, karena wadah ini sangatlah berpotensi untuk menyebarkan informasi secara merata di masyarakat dan dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan. Selain itu, radio komunitas juga dapat digunakan sebagai alat pertahanan, penyebaran informasi serta cara yang tepat untuk memobilisasi para penduduk,” ungkap Lee Poh Wah.

“Penerapan keempat program ini merupakan suatu bentuk nyata dari komitmen pemerintah MUBA untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MUBA, “Ungkap Bupati Musi Banyuasin, Alex Noerdin, dalam sambutannya saat peluncuran keempat program ini.

Sedangkan, Elan Merdy, Chief Operating Officer Sampoerna Foundation menyatakan bahwa Sampoerna Foundation sangat bangga menjadi mitra Lien Aid dan Pemda MUBA dalam penerapan keempat program yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Sekayu ini. “Kami harap, integrasi keempat program ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Musi Banyuasin dan di Indonesia pada umumnya untuk meningkatkan kualitas pendidkan,” ungkap Elan.

Sumber: www.sampoernafoundation.org

Read More..

Tuesday, February 13, 2007

Pengaruh Seismic Dikaji Ulang

Pekerjaan Seismic yang dilakukan PT Medco E & P Indonesia di Desa Teluk Kijing III Kecamatan Lais Muba yang diduga mempengaruhi hasil perkebunan, dugaan pencemaran sumur, dan kerusakan pondasi perumahan warga, akan dikaji ulang oleh dinas terkait.
“Kajian ini setelah dilakukan tinjauan langsung ke lapangan oleh tim terpadu menindaklanjuti aksi demo warga ke DPRD Muba, 30 Januari 2007 lalu,” kata Ketua Komisi A DPRD Muba, Anwar Hasan, BA didampingi sekretarisnya Ir Nurhan Putrajaya, BA, Senin (12/2).

Menurutnya, hasil tinjauan ke lapangan yang dilakukan tim terpadu antara lain Komisi A DPRD Muba, Bapedalda, Dinas PU Cipta Karya, Kabag Pemerintahan, Kabag Hukum dan pihak PT Medco E & P Indonesia merangkum temuan adanya rintisan dari pekerjaan Seismic oleh PT Medco yang melalui Kebun Asmadi dan eks titik bor yang berada di lokasi kebun Asmira betulbetul ada dengan ditemuinya eks kabel dan patok dengan kode RL-88-Line Biru dan RL-08-15-21.
Untuk sumur dan kebun durian yang diduga tercemar, menurut Nurhan, kondisi yang ada tidak begitu jelas lagi dan untuk itu diminta kepada instansi terkait yaitu Bapedalda agar mengevaluasihasil pemeriksaan di lapangan.

Sumber: Sripo

Read More..

Sunday, February 11, 2007

Dodi Reza Alex Pimpin HIPMI Sumsel

Terpilih secara aklamasi, Dodi Reza Alex akhirnya memimpin Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumsel masa bakti 2007-2010. Dari kelima calon HIPMI Sumsel, tiga calon ketua umum lainnya, M Kanopi Yandri, Bustomi Reni Putra, dan Yusransyah mengundurkan diri sebelum pencalonan dimulai.
Sedangkan Muhammad F Ridho ST MT, kandidat yang akan bersaing dengan Dodi Reza Alex pun mengundurkan diri saat akan melakukan paparan visi dan misi, serta voting di hadapan para utusan BPC HIPMI se-Sumsel.
Saat mengundurkan diri, Muhammad F Ridho menyatakan, dirinya batal melanjutkan bursa pemilihan ketua HIPMI Sumsel karena beberapa pertimbangan. Pertimbangan utama, menurut dia, dirinya merupakan calon ketua umum termuda di antara kelima calon ketua umum HIPMI Sumsel lainnya. “Tak ada kata lain, untuk menghormati yang lebih senior, saya menyatakan mengundurkan diri sebagai calon ketua umum HIPMI Sumsel,” tegas pria kelahiran 13 Maret 1973 itu, kemarin.
Lulusan Magister Teknik ITB Bandung 1999 ini menegaskan, pengunduran dirinya sebagai calon ketua umum demi menjaga persatuan dan kesatuan HIPMI Sumsel ke depan. Dan secara tegas ia menyatakan mendukung penuh Dodi Reza Alex untuk menjadi ketua umum HIPMI Sumsel 2007-2010. “Saya pribadi akan terus men-support kak Dodi menjadi ketua umum HIPMI Sumsel. Mudah-mudahan, ke depan HIPMI Sumsel akan lebih berkembang dan maju,” imbuh Ridho.
Sementara, Wakil Gubernur Sumsel Prof dr H Mahyuddin NS SpOG yang hadir dalam acara tersebut menuturkan, HIPMI memiliki tugas besar dalam membangun pembangunan ekonomi kerakyatan. “Sumsel kaya dengan sumber daya alam (SDA). Tentunya, HIPMI bisa berperan aktif memberikan kontribusi dalam pembangunan Sumsel dengan pemanfaatan potensi yang dimiliki,” ujar Mahyuddin.
Saat ini, sambungnya, kendala yang dialami untuk menggali potensi yang ada karena rencanya tingkat indeks pembangunan manusia (IPM). Hal ini dilatarbelakangai dari kurangnya modal dalam hal ini akses perbankan, teknologi yang belum dikuasai, sumber daya manusia yang rendah, dan tidak adanya pasar untuk penyerapan produk yang dihasilkan.
“Saya harapkan, HIPMI bisa tampil ke depan dalam pengembangan ekonomi. Khususnya dengan upaya peningkatan IPM dan SDM guna mengejar pembangunan,” tuturnya.
Dalam Musda XI, sejumlah pengurus BPC HIPMI pusat turut hadir, di antaranya Ketua BPC Saigala Ulung, mantan ketua HIPMI di antaranya H Affandi Udji SE.

Sumber: Sumeks

Read More..

Friday, February 9, 2007

NIKAH GRATIS DI MUBA

Pernikahan gratis yang dijanjikan Bupati Muba kepada masyarakatnya sangat ditunggu-tunggu warga, termasuk pembuatan SIM gratis dan bantuan hukum bagi warga yang sedang berperkara. Realisasi program ini akan disampaikan melalui RAPBD 2007 mendatang. Beberapa kalangan menilai terobosan yang dilakukan Pemkab Muba dengan mengurangi beban masyarakat diharapkan dapat membantu terciptanya partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Bupati Muba, H Alex Noerdin yang dihubungi seusai peresmian empat program unggulan di SMU 2 Unggul Sekayu, Rabu (7/2).

Sumber: Sripo

Read More..

Saturday, February 3, 2007

Berkas Kasus Pembalakan di Sumsel Dilimpahkan

Beberapa kasus pembalakan liar di wilayah Sumatra Selatan mulai masuk pengadilan. Salah satunya adalah berkas kasus dugaan pembalakan hutan secara liar yang dilakukan seorang pengusaha bernama Ahmad Rifai di Kabupaten Musi Banyuasin dinyatakan sudah lengkap (P-21).

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes (Pol) Abusofah Ibrahim, mengatakan berkas kasus dugaan pembalakan dengan tersangka Ahmad Rifai selama ini ditangani oleh Polres Musi Banyuasin dan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sekayu. ''Berkasnya sudah ada di tangan jaksa (P-21) sekitar dua pekan lalu, pemeriksaan di kepolisian sudah tuntas,'' kata Abusofah. Tidak disebutkan secara rinci berapa kerugian negara akibat perbuatan tersangka. Ia mengatakan dalam penyidikan kasus pembalakan itu juga melibatkan tenaga ahli dari kehutanan.

Sementara itu, pembalakan liar di Kab Musi Banyuasin ataupun di kabupaten lainnya di Provinsi Sumsel masih terus terjadi, bahkan baru-baru ini ada 49 mobil pengangkut kayu (truk sejenis tronton) yang memuat hasil illegal logging. Kayu yang diduga dimiliki dan dibekingi oleh tersangka Ahmad Rifai itu berhasil ditangkap aparat keamanan di daerah Bayung Lincir, Musi Banyuasin, Sumsel. Sementara itu, sejumlah orang yang mengatasnamakan Rakyat Musi Banyuasin dan Koalisi Peduli Pembangunan Muba berunjuk rasa di depan halaman Departemen Dalam Negeri di Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (1/2) menuntut agar pelaku korupsi di wilayah tersebut ditindak tegas.

Menariknya, dalam aksi unjuk rasa tersebut, sejumlah peserta berasal dari Jakarta, bahkan ada yang mengaku tinggal di Pulogadung dan sudah tiga kali ikut unjuk rasa tersebut. Mereka mengakui berkumpul dan berdemo di Jakarta punya satu misi tentang pembangunan di Muba. ''Saya sudah tiga kali ikut unjuk rasa ini,'' kata salah seorang massa yang mengenakan pita kuning di dadanya dan mengaku tinggal di Pulogadung. Massa itu berkumpul sejak pukul 11.00 WIB di depan pintu gerbang Depdagri dan dijaga ketat oleh petugas kepolisian. Akibat unjuk rasa tersebut, sebagian jalan Merdeka Utara di depan Depdagri dipakai massa bergerombol.

Sumber: Republika

Read More..

Thursday, February 1, 2007

Kinerja Kepala Dinas Dievaluasi

Pejabat Eselon II Dilantik

Prakiraan bakal terjadi mutasi besar-besaran di awal masa jabatan pasangan kepala daerah terpilih H Alex Noerdin-H Pahri Azhari ternyata sedikit meleset. Hanya delapan pejabat eselon III dan dua pejabat eselon II yang diangkat dan dimutasi dalam SK Bupati Muba Nomor 821/10/Kep/BKD.Diklat/2007 tertanggal 29 Januari 2007, ditandatangani Bupati Alex Noerdin.

Mutasi yang dilakukan bupati sangat tertutup dan diawali rapat staf. Hanya pejabat yang diundang yang mengetahui mutasi. Kabag Humas Pemkab Muba Indita Purnama SSos kepada koran ini, Selasa (30/1) mengatakan, bupati dalam sambutannya mengatakan kinerja pejabat di Muba mulai eselon IV sampai eselon II akan dievaluasi dalam waktu enam bulan. Bupati Alex juga akan melakukan general check up terhadap PNS untuk mengetahui kesehatannya. "Tahap awal pejabat eselon II," tukas Indita.

Mereka yang dilantik dr Hj Asmarani Makmun MKes sebagai pelaksana tugas kepala Dinas Kesehatan Muba menggantikan dr H Hibsah Ridwan MSc yang masuk masa persiapan pensiun. Dokter Hj Asmarani sebelumnya salah satu kasubdin di Dinas Kesehatan Pemprov Sumsel. H Hazuar Bidui AZ SSos MM yang sebelumnya kabag Keuangan Setda Pemkab Muba diangkat menjadi pelaksana tugas kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Muba.
Adapun delapan pejabat eselon III yang dimutasi dan diangkat Drs H Ishak AS sebagai kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di BKBKS Muba. Sebelumnya Ishak sebagai kasubdin Farmasi dan Makanan di Dinkes Muba. H Maskana SE dimutasi menjadi kabag Tata Usaha Dinas Diknas Muba dan sebelumnya kabag Tata Usaha di Dinas Pertambangan dan Energi Muba. Pos yang ditinggalkan Maskana digantikan Drs Syafaruddin yang sebelumnya pelaksana tugas kasubdin Program dan Informasi Distamben Muba. Kemudian, Zulkarnain SE MSi diangkat sebagai pelaksana tugas kabag Keuangan Sekretariat DPRD Muba. Sebelumnya Zulkarnain kasubag Perusahaan, SDA, dan Energi Bagian Perekonomian, Ir Tri Yulisman Eka yang sebelumnya kasi Monitoring, Informasi, Kerja Sama Pemasaran di Dinas Perkebunan dipromosikan sebagai pelaksana tugas kasubdin Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Dinas Kehutanan Muba. Ir Rismawati Gathmyr M Eng yang sebelumnya kasi Perencanaan Teknik di Dinas PU Bina Marga dipromosikan menjadi pelaksana tugas kasubdin Pengendalian Operasional dan Pengujian di dinas yang sama, Ir Robert Heri dimutasi menjadi kasubdin Geologi di Dinas Pertambangan dan Energi Muba. Pos yang ditinggalkan Robert Heri bertukar posisi dengan Ir Marwan Saragih yang sebelumnya pelaksana tugas kasubdin Geologi.

Sumber: Sumeks

Read More..
Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: