BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Wednesday, January 31, 2007

Rumah Retak Warga Demo

Puluhan warga Desa Teluk Kijing III Kecamatan Lais Muba menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Muba.

Puluhan warga Desa Teluk Kijing III Kecamatan Lais Muba menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Muba. Mereka memprotes aktivitas penambangan yang diduga merusak konstruksi bangunan rumah dan pencemaran lingkungan.
Menggunakan satu unit truk, warga sempat melakukan orasi sebelum perwakilannya diterima Komisi A. Puluhan warga Desa Teluk Kijing III ini mulai menggelar aksinya, Selasa (30/pukul 09.30 dan mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan yang langsung menutup pagar gedung dewan. Sembilan perwakilan warga yang diterima Ketua Komisi A, Anwar Hasan, BA didampingi sekretarisnya Nurhan Putrajaya serta anggotanya. Melalui perwakilannya, C Kawairus didampingi Fahrulrozi, warga melaporkan mengenai aktivitas pertambangan yang dilakukan PT Medco E & P Indonesia di lapangan Kaji Desa Bonot sekitar Desa Teluk Kijing III, mengakibatkan terjadinya pencemaran terhadap sumur, kerusakan lingkungan berupa tanam tumbuh dan kerusakan konstruksi rumah, sehingga warga menuntut ganti rugi.

Warga juga menuntut agar PT Medco dan instansi terkait dapat transparan dalam menyelesaikan tuntutan warga, sehingga dapat dilakukan secara menyeluruh. “Tidak ada kesimpulan aparat terkait yang melakukan investigasi ke lapangan dan tidak adanya transparansi kepada masyarakat justru beberapa warga disodori ganti rugi yang dilakukan diam-diam dan tidak menyeluruh,” kata Kawairus di hadapan dewan. Sejauh ini kata warga, sumur warga yang mengalami pencemaran dua unit, tanam tumbuh milik 8 orang, sejumlah rumah retak.Menanggapi keluhan masyarakat ini, Komisi A berusaha mendatangkan pihak PT Medco namun belum berhasil, sehingga meminta warga menginventarisir kerugiannya, dan akan diadakan pengecekan langsung ke lapangan 6 Februari 2006 antara Komisi A, PT Medco, dinas dan instansi terkait.

Sumber: Sripo

Read More..

Tuesday, January 30, 2007

Operasi PT GPI Distop

Warga Blokade Jalan Satu Truk TBS Ditahan
Ratusan warga yang berasal dari tujuh desa dalam Kecamatan Babattoman Muba, Senin (29/1) memblokir jalan antara areal perkebuan LU III dan V Desa Karang Ringin dan menghentikan laju truk pengangkut sawit yang membawa hasil kebun PT Guthrie Peconnina Inonesia (PT GPI). Aksi massa ini sebagai bentuk protes masih berlarutlarutnya penyelesaian sengketa
lahan warga dengan PT GPI sejak 1998 lalu. Hingga pukul 13.00 kemarin, sebuah truk terpaksa distop warga sehingga tidak bisa melanjutkan aktivitasnya membawa tandan buah segar (TBS) milik perusahaan asal Malaysia itu.

Guna menghambat aktivitas laju kendaraan warga yang terpaksa memportal jalan menuju lahan LU V dan mendirikan tenda di lokasi. “Truk distop dulu dan surat somasi telah kami sampaikan dan belum ada itikad baik GPI untuk memenuhi kesepakatan, sementara kami pemilik tanah mau mengambil hak kami,” tegas Hj Juraini seraya menjelaskan bukti- bukti telah diadakannya pengukuran dari BPN Pusat, 24 Mei 2000 lalu yang menunjukkan adanya kelebihan tanah seluas 1496,7 hektare diluar HGU dan dimiliki PT GPI. Juraini didampingi suaminya menyatakan, belum menentukan hingga kapan aksi massa dari tujuh desa, masing-masing Karang Ringin, Napak, Ulak Teberau, Karang Anyar, Bumiayu, Tanjung Durian, dan Mangunjaya itu, menduduki lahan yang diklaim haknya ini, hingga ada penyelesaian serius dari GPI.

Pengambil Putusan
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Muba, Ir Hj Suratinah Hamzah yang dikonfirmasi menjelaskan, semua pihak diharapkan hadir dalam pertemuan membahas penyelesaian sengketa lahan di lahan utama II PT GPI. Pertemuan yang difasilitasi Pemkab Muba ini sempat ditunda dan akan digelar hari ini (Selasa,Red) menghadirkan kuasa hukum warga dan pihak manegemen PT GPI yang diharapkan dapat mengambil keputusan.
“Bagi perwakilan GPI yang hadir namun bukan mengambil keputusan lebih baik pulang saja, dan kita serius dalam penyelesaian lahan ini,” kata Suratinah seraya berucap, akan memfokuskan dulu penyelesaian lahan di LU II, namun tidak menutup kemungkinan penyelesaian dilakukan pula untuk lahan luar LU II atau ditunda dalam satu minggu kedepan.
Suratinah menjelaskan, penyelesaian lahan warga yang dikoordinir HJ Juraini Ma’ruf ini, sebelumnya ditangani Pemprov Sumsel dan telah diadakan pengukuran, sehingga disepakati ada kelebihan lahan akan diserahkan kepada warga. Melihat kondisi ini, Pemkab Muba berharap penyelesaian sengketa lahan ini dapat tuntas dan bila sudah ada putusan semua pihakdapat menghormatinya.

Sumber: Sripo

Read More..

Sunday, January 28, 2007

Listrik Desa Selesai 2007

Pemkab Muba melalui Dinas Pertambangan dan Energi menargetkan masuknya aliran listrik ke 205 desa mencapai 93 persen hingga akhir 2007 ini. Upaya yang akan ditempuh menggunakan sisten curah, dan membangunpembangkit sendiri melalui perusahaan daerah bekerjasama dengan swasta. Rancangan mengenai penuntasan program listrik masuk desa ini akan segera diajukan dalam RAPBD 2007 yang akan segera dibahas oleh DPRD Muba. Sementara itu Pembangkit Listrik Renaga Diesel PLTD) yang berkekuatan 2 x 500 KW telah beroperasi di Kecamatan Lalan akhir 2006 lalu, dan mampu melayani 1900 pelanggan di 16 desa dan akan terus ditingkatkan jumlah pelanggannya sesuai target mencapai 3000 pelanggan. “PLTD ini beroperasi melalui kerjasama perusahaan daerah Muba Electrical Power yang merupakan anak perusahaan PT Petro Muba dengan PT Tambora Mandiri,” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Muba, Ir HM Zuher Effendi yang dikonfirmasi, Jum’at (26/1).

Disebutkan, jaringan pembangkit listrik di pedesaan hingga akhir 2006 lalu telah mencapai 58,8 persen, sehingga ditargetkan oleh Bupati Muba hingga akhir 2007 mendatang mencapai 97 persen bisa menjangkau seluruh pelosok pedesaan di Kabupaten Muba. Desa yang sulit terjangkau aliran listrik, lanjut Zuher, adalah desa yang terletak pada radius 20 Km dari instalasi listrik, sehingga mulai 2008 mendatang akan dibangun terpisah baik melalui generator maupun yang berbahan bakar solar. “Kendala yang ditemui dalam pemasangan aliran ini, masyarakat siap memasang tapi PLN memiliki keterbatasan pemasangan baru karena satu kabupaten dalam satu tahun dijatah 600 pelanggan baru, sedangkan yang akan dibangun oleh Pemkab Muba mencapai 5000 pelanggan setiap tahunnya,” katanya.

Zuher menjelaskan, untuk mengatasi kendala ini ada, dua solusi yang ditawarkan yaitu Pemkab akan memakai sistem curah yaitu PLN akan menjual kepada Pemkab Muba yang memasang 1 KWH terpusat di pangkal jaringan dan pelayanan ke pelosok dilakukan Pemkab Muba melalui perusahaan daerah. “Namun kita masih sosialisasi tentang syarat dan melakukan survey dahulu minimal 200 KVA per bulan harus dibayar kepada PLN dan ketentuan lainnya termasuk biaya beban dan sebagainya,” papar Zuher.
Alternatif kedua, tukas Zuher, akan dibangun pembangkit sendiri melalui perusahaan daerah bekerjasama dengan swasta masing-masing di Kecamatan Sekayu sebesar 2 x 5 MW, Desa Peninggalan (Bayung Lencir) sebesar 1 x 3 MW dan desa Lalan yang akan menggantikan PLTD sebesar 1 x 3 MW. Daya yang akan dihasilkan dalam kerjasama ini akan digunakan untuk melayani masyarakat dan sebagian lagi akan dijual ke PLN, karena PLN juga harus membeli disebabkan tarifnya yang murah dibanding diesel,” tandasnya.

Sumber: ripo

Read More..

Thursday, January 25, 2007

9.400 Ekor Ayam Mati ..FLU BURUNG..

Peternak Gulung Tikar

Wabah flu burung yang disebabkan virus avian influenza (AI) secara drastis mematikan usaha peternakan di Kabupaten Muba. Sedikitnya sudah 9400 ekor ayam pedaging yang dipelihara beberapa unit usaha peternakan ayam Muba, sejak dua pekan terakhir mati.
Pantauan di lokasi peternakan ayam potong milik Alpian(37) di kawasan Kelurahan Balai Agung Sekayu, Rabu (24/1), dari 7000 ekor ayam yang dipeliharanya tinggal menyisahkan sekitar 800 ekor saja. Ayam pedaging dengan umur rata-rata 40 hari itu, secara berangsur dalam kurun waktu dua pekan mati hingga mencapai 6200 ekor. Sehari-harinya Alpian dan pekerjanya sibuk membakar atau merebus ayam yang mati lalu dibuang ke dalam tambak ikan. “Saya berhenti dulu beternak ayam, saya rugi besar,” tandas Alpian.

Kondisi serupa dialami peternakan yang dikelola Suganda (48), warga Dusun II Desa Lumpatan. Dari 3700 ekor ayam pedaging yang diusahakannya tinggal menyisakan 500 ekor saja. Hal serupa menimpa usaha peternakan Muslim (34) dan Samsul (43), di Kelurahan Balai Agung, yang menyebabkan satu persatu peternak ayam pedaging gulung tikar. Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Muba, Ir Hj Nelly Rusdiana,MSi didampingi stafnya sibuk dengan program penyemprotan kandang ayam yang sebagian besar tidak ada lagi unggasnya. “Sejak Mei hingga Desember 2006 lalu telah dikirim 270 sampel darah ayam dari 11 kecamatan ke laboratorium di Lampung, namun hasilnya negatif, dan ayam tersebut terkena tetelo
newcastle’s disease (ND),” katanya. Namun untuk sementara ini warga disarankan tidak memelihara unggas. Dinas Perternakan telah menyiapkan 80 liter cairan disinfektan yang satu liternya bisa cicampur air 250 liter.
Sedangkan warga yang tinggal di bantaran Sungai Musi kawasan Kelurahan Balai Agung Sekayu dan sekitarnya, mulai takut memanfaatkan air sungai karena banyaknya bangkai ayam yang dibung warga ke sungai. “Setiap hari bangkai ayam terlihat hanyut terbawa arus sungai,” kata beberapawarga.

Sumber : Sripo

Read More..

Tuesday, January 23, 2007

TOLAK UANG RAPEL PP 37

Fraksi PDIP di DPRD Kabupaten Muba dengan tegas akan mematuhi instruksi DPP PDIP, perihal uang tunjangan isentif dewan sesuai PP No.37/2006 yang akan dibayarkan secara rapel. “Instruksi DPP PDIP No.1093/IN/DPP/I/ 2007 sifatnya wajib dilaksanakan oleh semua anggota dewan dari PDIP, yakni menolak dana rapel yang diatur melalui PP 37/2006,” kata Sekretaris DPC PDI-P Muba, Beni Hernedi. Sedangkan anggota DPRD Muba dari PKS,
H Maghmudi Basri ketika dikonfirmasi, Minggu (21/1) mengatakan, pihaknya akan melaksanakan petunjuk dan instruksi DPP PKS. “Rapel yang akan dibayarkan itu dihitung sejak awal 2006,” kata Mahmudi.

Sumber : Sripo

Read More..

Dianggarkan Rp 320 Miliar

Pemkab Muba memacu pembangunan dan peningkatan poros jalan kabupaten yang menghubungkan ibukota kecamatan. Selain itu akan diperbaiki juga poros jalan ke desa-desa yang diharapkan selesai 2008 mendatang. Untuk proyek jalan kabupaten ini, Dinas PU Bina Marga setempat mendapat alokasi dana Rp 320 miliar melalui APBD Muba Tahun 2007.
Dianggarkan Rp 320 Miliar “Pembangunan yang cepat salah satunya melalui perbaikan dan peningkatan jalan desa dan jalan kabupaten yang dituntaskan dalam satu tahun anggaran, sehingga masyarakat bisa dengan mudah mengakses transportasi menuju ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dan menuju jalan provinsi,” kata Bupati Muba, Ir H Alex Noerdin yang dikonfirmasi seusai pelantikannya minggu lalu.

Sedangkan Kepala Dinas PU Bina Marga Muba, Ir H Heri Amalindo, MM yang dihubungi, Senin (22/1) menjelaskan, jalan antar desa dalam kabupaten menuju ibukota Sekayu panjangnya mencapai 1300 Km, kondisinya 75 persen sudah baik, sehingga perlu diadakan perbaikan menyeluruh, dan sebagian akan ditingkatkan. Heri merinci jalan yang perlu mendapat peningkatan maupun perbaikan antara lain jalan desa Sukarame menuju Simpang Sari-desa Tanah Abang Kecamatan Batangharileko menuju desa Saut-Simpang Selabu menuju desa Dawas dan Trans C-2 kecamatan Sungaililin menuju desa Peninggalan, yang akan membuka akses menujujalan negara.

Sumber : Sripo

Read More..

Friday, January 19, 2007

Kades Sukamakmur Masuk Penjara

Diduga Selewengkan Uang Tunjangan
Abdul Rahman,Bc Hk, oknum Kepala Desa Sukamakmur kecamatan Lalam Muba meringkuk di sel tahanan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sekayu.
Ia diduga telah menyalahgunakan uang tunjangan perangkat desa senilai 121.950.000 dari APBD Selama lima tahun dan dapat dijerat UU Tindak Pidana Korupsi. Abdul Rahman, warga Dusun I Desa Sukamakmur Kecamatan Lalan Muba diperiksa tujuh jam oleh Kejaksaan Negeri Sekayu, Rabu (17/1).

Dalam pemeriksaan terungkap, Abdul Rahman tak membayarkan uang tunjangan perangkat desa dan anggota BPD Desa Sukamakmur Karang Agung Tengah Kecamatan Lalan yang bersumber dari dana APBD sebesar Rp 121.950.000. Warga lalu melapor Kejaksaan Negeri dan langsung ditindaklanjuti ke lapangan. Meski Abdul Rahman bersikeras sudah membayar uang tunjangan, Tim Kejaksaan juga telah menyita barang bukti berupa tanda terima pembayaran yang diduga palsu dan setiap bulannya tercantum biaya tunjangan perangkat desa senilai Rp 1.575.000.

Kepala Kejaksaan Negeri SekayuErwin Desman yang dikonfirmasi menjelaskan sejak laporan masyarakat masuk dua bulan lalu. “Tersangka kooperatif dan memenuhi panggilan kejaksaan,” tukas Erwin didampingi Kasie Pidsus Asep Sontani, SH,KN seraya mengatakan akan segera menggelar sidang sesuai jadwal di PN Sekayu.

Sumber : Sripo

Read More..

Wednesday, January 17, 2007

Karangagung-Sekayu Menangkan Kontrak Migas

PT Odira Energy Karangagung di Blok Karangagung (daratan Sumsel) dan Star Energy (Sekayu) Ltd di Blok Sekayu (daratan Sumsel) terpilih oleh Pemerintah RI untuk masuk memorandum of understanding (MoU) dengan sejumlah investor, Selasa (16/1).
Selain dua perusahaan itu ada 14 perusahaan yang mendapatkan kontrak kerja migas. Penandatanganan MoU itu disaksikan Presiden Susilo Bambang Yuhoyono dan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pada pembukaan International Indonesia Gas Conference and Exhibition (Indogas 2007).

Karangagung-Sekayu Menangkan Kontrak Migas perusahaan itu sebesar 201,038 juta dolar. Dalam kontrak MoU disepakati komitmen pasti selama tiga tahun pertama masa eksplorasi dari 16 kontrak kerjasama itu dengan wilayah antara lain Kepri, Sumsel, Jatim, Kaltim dan Sulsel. Dana tersebut akan digunakan antara lain untuk studi geologi dan geofisika (23,7 juta dolar), survei seismik tiga dimensi seluas 1.280 km persegi (22,7 juta dolar), survei seismik dua dimensi 8.260 km (29,168 juta dolar), komitmen pemboran 26 sumur eksplorasi (125,40 juta dolar). Sementara bonus tanda tangan yang akan diterima langsung oleh pemerintah sebesar 25,45 juta dolar.
Sehari sebelumnya, pemerintah telah menawarkan 30 wilayah yang berpotensi menjadi lading migas. Daerah-daerah itu segera masuk dalam bursa penawaran investasi migas. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, dengan adanya MoU tersebut, maka cita cita untuk mengembangkan produk gas di dalam negeri tinggal selangkah lagi. Dari MoU ke-16 kontrak itu, jelasnya dipastikan 70 persen produksinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Sedangkan 30 persennya diekspor. Tingkat kenaikan produksi gas pun cukup signifikan yaitu sekitar 30 persen. Dengan demikian, keinginan agar penggunaan gas dalam negeri seimbang dengan ekspornya akan tercapai beberapa tahun lagi.

Selama ini ekspor gas ke luar negeri lebih banyak berbanding 58:42 dengan penggunaan gas domestik. Akibatnya, harga gas di Indonesia dinilai lebih mahal dari harga gas di dunia. Padahal Indonesia adalah salah satu produsen gas terbesar.
“Ke depan, ekspor dan penggunaan di dalam negeri akan seimbang fifty:fifty. Kalau sudah seimbang diharapkan mampu mengangkat perekonomian di Indonesia,” kata Purnomo. Indikasi terlaksananya rencana itu, jelasnya, sudah terlihat dengan rencana pipanisasi gas Sumsel-Jawa yang bakal terlaksana tahun ini. Dari pipa gas tersebut, diproyeksikan bakal memasok gas sebesar 750 MM/hari. Sementara pendapatan pemerintah dari gas saat ini mencapai Rp 68 triliun/tahun.

Sumber : Sripo

Read More..

Syahrial Lantik Alex-Pahri

Pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Ir H Alex Noerdin-H Pahri Azhari, kemarin (16/1) bertempat di Stable Berkuda, Sekayu, secara resmi dilantik. Pelantikan pasangan ini dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel Ir Syahrial Oesman atas nama Presiden RI untuk memimpin Kabupaten Muba lima tahun ke depan, 2007-2011.

Meski acara pelantikan baru dimulai pukul 10.00 WIB, tapi kesibukan di lokasi pelantikan sudah terasa sejak pukul 06.00 WIB. Puluhan anggota polisi dari Polres Muba tampak sibuk mengatur arus kendaraan yang akan melintas di Jl Kolonel Wahid Udin, Stabel Berkuda yang disulap menjadi ruangan semi-indoor. Tempat duduk undangan juga sudah diatur dengan memberikan tulisan, mulai dari tamu VVIP (very-very important person) sampai VIP biasa. Para undangan yang hadir juga harus melalui beberapa pemeriksaan, dengan harus menunjukkan undangan sampai melewati metal detector yang dipasang di pintu masuk. Jalan yang dipasang metal detector itu dijaga beberapa petugas dari Brimob Polda Sumsel dan Reskrim Polres Muba.
Tepat pukul 10.00 WIB, Gubernur Sumsel Ir Syahrial Oesman yang beriringan dengan Bupati dan Wakil Bupati Muba terpilih, Ir H Alex Noerdin-H Pahri Azhari, memasuki ruang rapat paripurna istimewa pelantikan kepala daerah. Ketua DPRD Muba H Sulgani Pakuali yang memimpin rapat langsung membuka sidang dengan terlebih dahulu mempersilakan Sekretaris DPRD Muba H Rattudin Machdin membacakan daftar hadir 40 anggota dewan Muba. Dari 40 anggota DPRD Muba, yang hadir 35 orang. Empat anggota dewan lainnya tidak hadir. “Satu orang wakil rakyat lainnya sedang menunaikan ibadah haji,” kata Sulgani.
Sebelum melantik dan mengambil sumpah pasangan Ir H Alex Noerdin-H Pahri Azhari, Gubernur Sumsel Ir Syahrial Oesman membacakan Surat Keputusan (SK) Mendagri tentang pengangkatan pasangan kepala daerah yang diusung koalisi Partai Golkar dengan PAN Muba itu. SK Mendagri Nomor 131.16-15 Tahun 2007 ini tentang pemberhentian penjabat bupati dan pengangkatan Bupati Muba. SK tersebut mengukuhkan Ir H Alex Noerdin sebagai bupati Muba.
Sedangkan SK Nomor 132.16-16 Tahun 2007 tentang pengesahan pengangkatan H Pahri Azhari sebagai wakil bupati Muba. Sama seperti pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat dan pengurus organisasi lainnya, pelantikan pasangan Ir H Alex Noerdin dan H Pahri Azhari diawali dengan naskah pelantikan dan pengambilan sumpah oleh pejabat yang lebih tinggi. Bertindak selaku rohaniawan pengambilan sumpah adalah Kepala Kandepag Muba Drs H Zulkiah A Kohar.

Beberapa tokoh nasional turut menghadiri pelantikan pasangan H Alex Noerdin-H Pahri Azhari. Seperti Ketua DPR-RI yang juga wakil ketua umum DPP Partai Golkar Agung Laksono, Ketua Umum DPP PAN Sutrisno Bachir, Ketua Umum DPP PBR Bursyah Zarnubi, dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshidiqie, serta hampir seluruh bupati dan wali kota se-Sumsel. Sayangnya, kehadiran Agung Laksono tidak sampai dengan berakhirnya acara. Politisi Partai Golkar itu keburu pulang setelah pembacaan dan pengambilan sumpah pasangan kepala daerah Muba.

Sumber : Sumeks

Read More..

Monday, January 15, 2007

Gegana Sisir Lokasi Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Muba

Antisipasi Teror
Mulai, Minggu (14/1), pasukan gegana Polda Sumsel menyisir lokasi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Muba untuk mengantisipasi teror bom. Kapolres Muba AKBP Drs Rahadi Mulyanto dikonfirmasi kemarin mengatakan telah mempersiapkan 1500 personel pengamanan pelantikan bupati dan wakil bupati Muba periode 2007-2012. Menggunakan peralatan seperti metal detector, safetuguard dan lainnya pasukan gegana memulai sterilisasi lokasi pelantikan menjelang H-1 sehingga tidak ada lagi warga yang bisa mencapai stable berkuda yang akan segera diambil alih aparat keamanan satu hari menjelang pelantikan. “Akan diambil alih mulai malam ini termasuk untuk mengantisipasi teror bom dilokasi pelantikan,” tukas Rahadi seraya mengaku pasukan Gegana akan melakukan terus penyisiran demi kelancaran pelantikan yang akan berlangsung melalui paripurna istimewa DPRD Kabupaten Muba.

Pantauan kemarin menunjukkan, pasukan Gegana Polri dengan dua unit kendaraan dan peralatan lengkap mulai melakukan penyisiran dilokasi menjelang kedatangan bupati dan wakil bupati Muba yang akan mengikuti prosesi gladi bersih. Sementara itu paduan suara pelajar Muba akan kembali melakukan latihan hari ini, Senin (15/1) dilokasi stable berkuda namun tetap berkoordinasi dengan aparat keamanan yang mulai nampak ketat menjalankan tugasnya.

Dari Kayuara dilaporkan, warga setempat dihebohkan dengan ditemukan mayat yang dibungkus dengan kain putih. Warga mengira ada pocong yang akan menghantui. Bawi (48) warga setempat, mengatakan, setelah dilihat bungkusan kain putih itu bukan mayat. “Tapi setelah dibuka isinya jeruk nipis, 9 butir jarum, dan telur angsa, warga lalu membakarnya,”
katanya.

Sumber : Sripo

Read More..

Saturday, January 13, 2007

Dua Pasien DBD Meninggal

Sedikitnya 16 penderita tercatat sudah mendapat perawatan medis di Puskesmas dan RSUD Sekayu. Dua diantaranya meninggal dunia. Pantauan di RUSD Sekayu dan data yang dihimpun pada Dinas Kesehatan Kabupaten Muba, Jum’at (12/1), menyebutkan, dua anak yang positif menderita demam berdarah yaitu Naca (10) dan Sigit (12), berdomisili di Dusun V Desa Toman Kecamatan Babattoman Muba meninggal dunia. Sigit yang sempat dirawat di Ruang Intensif Care Unit (ICU) RSUD Sekayu menghembuskan nafas terakhir, Jumat (12/1) pagi sedangkan seman sekampungnya Naca yang sempat pula dirawat di ruang Intensif Care Unit (ICU) RSUD Sekayu meninggal dunia sehari sebelumnya.

Sementara itu 16 pasien lainnya yang dinyatakan positif menderita DBD yang berasal dari Sekayu, Sungai Keruh dan Babattoman masih dirawat di RSUD Sekayu dan Puskesmas setempat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba dr H Hibsah Ridwan, MSc didampingi Kasubsie dr Taufik Rusdi menyayangkan keluarga pasien yang meninggal ini karena terlambat membawa penderita ini ke rumah sakit setelah menunjukkan gejala DBD selama lima hari lalu sehingga penanganannya terlambat. Keluarga pasien lebih dulu membawa keluarganya yang menunjukkan gejala DBD ini ke pengobatan non medis lalu dibawa ke Puskesmas sebelum dirujuk ke RSUD Sekayu sehari dua hari sebelum meninggal. “Segeralah bawa ke Puskesmas terdekat sehingga bisa cepat penanganannya,” tukas dr Taufik seraya mengatakan telah dilakukan fogging di Dusun V Desa Toman sebagai antisipasi menyebarnya nyamuk aedes aegypty.

Mengenai pasien Sigit yang meninggal, Hibsah didampingi Taufik menjelaskan bahwa yang bersangkutan setelah dirawat penyakit DBD-nya telah menunjukkan kemajuan untuk sembuh namun setelah diadakan pemeriksaan yang bersangkutan juga menderita penyakit typus yang sudah ada sebelumnya.
Beberapa daerah yang rawan DBD antara lain Kecamatan Sekayu, Kecamatan Babattomandan Sungai Keruh yang sebagian wilayahnya berada di pinggiran sungai Musi. Dinkes telah menindaklanjuti dengan mengirimkan telex kepada semua Puskesmas untuk waspada terhadap kasus DBD, melakukan penyemprotan (fogging) pada daerah focus DBD, Peningkatan surveilans penyakit DBD, dan penanganan segera kasus DBD jika perlu akan dirujuk pasian yang bersangkutan.

Sumber : Sripo

Read More..

Usai Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Muba, DPRD Sahkan Raperda

DPRD Kabupaten Muba mulai mengejar waktu dalam melaksanakan agenda kerjanya yang tertunda selama belum dilantiknya bupati dan wakil bupati defenitif. Sehari setelah dilantik, Selasa (16/1) mendatang, bupati dan wakil bupati terpilih sudah ditunggu dengan agenda Rapat Paripurna Masa Persidangan I rapat kelima DPRD Kabupaten Muba Tahun Dinas 2007 dalam rangka penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi dewan terhadap pembahasan 21 Raperda Kabupaten Muba dan pengambilan keputusan.

Ketua DPRD Kabupaten Muba H Sulgani Pakuali, SIP yang dikonfirmasi, Jum’at (12/1), menjelaskan hasil rapat Panitia Musyawarah (Panmus) DPRD Kabupaten Muba 9 Januari 2007 lalu telah menetapkan rapat paripurna istimewa DPRD dengan agenda pengucapan sumpah dan janji jabatan dan pelantikan bupati dan wakil bupati Muba periode 2007-2012 bertempat di ruang paripurna DPRD Stable berkuda Sekayu dan rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi terhadap 21 Raperda Kabupaten Muba dan pengambilan keputusan. Mengenai waktu yang mendesak ini Sulgani mengatakan penanda tanganan ini harus dilakukan bupati defenitif dalam mengesahkan Raperda yang telah diajukan dalam persidangan sebelumnya sehingga dewan menunda sidang raperda yang telah diajukan dalam persidangan sebelumnya sehingga dewan menunda sidang terhadap pendapat akhir yang seharusnya dilakukan, Kamis(11/1) lalu.
“Raperda dan pengesahannya bila disetujui dalam pendapat akhir fraksi harus ditandatangani pula oleh bupati jadi sesuai agenda hadir dalam paripurna usaipelantikan,” tukasSulgani.
Dalam paripurna sebelumnya yang mengagendakan laporan Pansus Raperda sempat membahas mengenai kedudukan protokoler dan keuangan pimpinan dan anggota DPRD
Kabupaten Muba yang meminta agar PP Nomor 37 tahun 20-06 tentang alokasi dan tunjangan komunikasi intensif dan dana operasional anggota DPRD agar segera mematuhinya walaupun PP Nomor 37 tahun 20-06 ini banyak mendapat sorotan.

Beberapa raperda tidak dapat dibahas dan dewan menunda pembahasannya antara lain raperda tentang badan usaha milik desa, penindaan pendirian Dispora hingga satu tahun kedepan setelah menunggu peraturan pemerintah, Raperda penyertaan modal BUMD PT Petro Muba dan Raperda mengenai industri bengkel karoseri dan pencucian kendaraan bermotor.

Sumber : Sripo

Read More..

Kasus Lumpsum Berlanjut

Kasus dugaan penggunaan uang perjalanan dinas (Lumpsum) pimpinan dan segenap anggota DPRD Kabupaten Muba periode 1999-2004 yang sebelumnya sempat diputuskan oleh hakim Pengadilan Negeri Sekayu telah disidangkan kembali setelah perlawanan jaksa penuntut umum (Verzet) diterima oleh hakim Pengadilan Tinggi Palembang. Para mantan pimpinan DPRD Kabupaten Muba periode 1999-2004 ini telah menghadapi tuntutan hukum kembali setelah putusan sela membebaskan mereka dari tahanan Juni 2006 lalu. Persidangan ketujuh yang digelar di PN Sekayu, Kamis11/1) terhadap mantan ketua DPRD Kabupaten Muba Kol Purn H Lili Ahmadi yang dipimpin hakim ketua Syahrul Mahmud, SH, MH didampingi Hakim anggota militer Herry dan Agnes Sinaga ini menghadirkan saksi-saksi para anggota DPRD Kabupaten Muba yang masih aktif maupun yang tidak lagi aktif sebagai anggota DPRD.

Hadir para saksi antara lain Firmansyah Masrul, Ketua Fraksi PPKRI Tanjillal Zalili dan anggota DPRD Kabupaten Muba sebelumnya sebagai pengganti antar waktu Yanto Hanafiah. Sementara itu jaksa penuntut umum yang hadir antar alain Asep Sontani, SH, KN, M Jeffrey, SH, MHum dan Febriandini, SH.
Dalam persidangan kemarin majelis hakim juga meminta kepada JPU dan terdakwa melalui penasehat hukum dari kantor Bambang Heriyanto, dan Nugroho agar menghadirkan saksi yang meringankan terdakwa dan juga saksi ahli dari BPKP maupun pakar hukum pidana dan tata negara. H Lili Ahmadi yang hadir dalam persidangan kemarin nampak kooperatif mengikuti sidang walaupun yang bersangkutan bersama mantan pimpinan anggota dewan lainnya tidak dilakukan penahanan.

Sumber : Sripo

Read More..

KPUD Muba Umumkan Audit Kampanye

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muba yang telah melaksanakan pleno menindaklanjuti hasil audit dana kampanye pasangan calon peserta Pemilihan Bupati dan wakil bupati Muba mengumumkan hasil audit yang dilakukan di kantor Akuntan publik. Dalam pengumuman hasil audit, ini tak terdapat mengenai nominal dana kampanye yang digunakan pasangan calon namun KPUD membuka pintu bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut dapat menghubungi kantor KPUD Muba di Jalan Merdeka Lingkungan I Sekayu.

Ketua KPUD Muba H Abdul Hadi YS, BA yang dikonfirmasi, Kamis (11/1) menjelaskan laporan audit dana kampanye ini sudah lama diterima KPUD Muba dari kantor Akuntan Publik Heliantono, SH dan rekan 19 Desember 2006 lalu yang bekerjasama dengan Masamitsu Magawa, Certified Publik Accountant Japan sesuai dengan prosedur yang disepakati (Agreed Upon Procedures).
Namun karena adanya gugatan salah satu pasangan pengumuman ini baru bias disampaikan melalui media massa. Abdul Hadi didampingi Sekretaris KPUD Ir Iriadi Ibrahim yang ditanya mengenai jumlah dana yang digunakan pasangan calon bupati dan wakil bupati Muba dalam Pilkada Muba 2006 ini mengharapkan kepada publik untuk dapat menghubungi langsung kantor KPUD Muba. “Kalau ada yang berminat dan mewakili kepentingan untuk melihat hasil audit silahkan datang atau menghubungi sekretariat KPU Muba,” kata Abdul Hadi didampingi Iriadi seraya mengatakan bila semua laporan audit diekspose di media massa akan banyak memakan tempat dan halaman surat kabar.

Sumber : Sripo

Read More..

Thursday, January 11, 2007

Pelantikan Bupati/Wabup Muba

Panitia Sebar 5000 Undangan
Panitia pelaksana pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Muba terpilih periode 2007-2012 telah menyiapkan 5000 undangan untuk menghadiri paripurna pelantikan Bupati Ir H Alex Noerdin, SH dan Wakil Bupati H Pahri Azhari, ST yang akan memimpin Muba lima tahun ke depan. Persiapan teknis telah dilakukan terhadap kegiatan yang diprediksi memakan dana ratusan juta rupiah yang akan dihadiri undangan berskala nasional maupun regional Sumsel hingga undangan dari pelosok desa di Muba.

Pantauan di Stable Berkuda, Rabu (10/1), panitia dan beberapa pekerja telah memasang spanduk dan umbul-umbul, serta mempersiapkan lokasi baleho gambar dan tema acara, serta membentuk podium pelantikan seluas 8 x 12 meter terletak di depan tribun stable berkuda, yang berhadapan pula dengan para anggota DPRD Muba untuk menggelar paripurna istimewa. Pintu masuk undangan dibuat dua bagian, pintu A terletak di kanan tribun dan pintu B sebelah kiri. Selain podium disiapkan pula tribun A dan B yang diisi 600 orang kelompok paduan suara. Undangan akan menempati lokasi VIP I, VIP II dan VIP III yang terletak mengelilingi 40 kursi anggota DPRD Muba yang akan menggelar paripurna istimewa.

Undangan lainnya terletak disamping sebelah kiri VIP I terdiri dari lokasi A1, A2, dan A3 selain terdapat lokasi kursi di sebelah kanan VIP II, terdapat lokasi undangan B1, B2, dan B3 yang mampu menampung 4300 undangan. Lokasi kursi undangan ini akan dikelilingi 14 meja konsumsi, termasuk satu tenda konsumsi induk terletak di belakang gedung. Tidak ketinggalan wartawan media cetak dan elektronik yang akan meliput kegiatan ini disiapkan lokasi tepat, disamping kanan podium pelantikan yang berhadapan dengan VIP I. Suharto, salah seorang panitia pengawas lokasi pelantikan mengatakan, lokasi telah dirancang untuk semua undangan, sehingga dapat menyaksikan pelantikan dengan khidmat, termasuk para wartawan yang harus memakai ID Card.

Ketua panitia pelantikan, Drs H Yusnan Effendi ketika dikonfirmasi melalui ponselnya mengatakan, pihaknya telah mendapat kepastian pelantikan tanggal 16 Januari 2007 oleh
Gubernur Sumsel atas nama Mendagri, sehingga mereka telah mempersiapkan agenda pelantikan dan akan menggelar gladi kotor, Kamis (11/1) pukul 15.00 dilanjutkan dengangladi bersih, Jum’at (12/1). Yusnan mengatakan, waktu tiga hari ini telah menyiapkan sekaligus menyebar 5000 undangan, antara lain para petinggi Golkar di pusat hingga daerah, pengurus BKKSI, FKDPM, Perbakin, PRSI, DPRRI, DPRD, DPD asal Sumsel, para bupati dan walikota se Sumsel, Ketua DPRD.

Sumber : Sripo

Read More..

Wednesday, January 10, 2007

SK Pelantikan Alex-Pahri Turun

Setelah ditunggutunggu, SK M e n d a g r I N o m o r 131.16-15 Tahun 2007 itu akhirnya, Selasa (9/1) turun juga.
“Alhamdulillah,”kata H Alex Noerdin setelah menerima SK Mendagri tentang penetapan dirinya sebagai Bupati Muba dan H Pahri Azhari sebagai Wakil Bupati Muba 2007-2012.
“Dari awal saya berkeyakinan bahwa proses dan hasil Pilkada Muba 2006 tidak ada masalah dan sekarang keyakinan saya terbukti benar. Mengenai pelantikan saya serahkan kepada Gubernur Sumsel Pak Syahrial yang memiliki wewenang,” tegas Alex kepada Sripo via telepon, Selasa (9/1) malam.
Berdasarkan KPU Kabupaten Muba pada 6 Desember, pasangan Alex- Pahri dinyatakan memenangkan Pilkada Muba 2006 pada 30 November lalu setelah mendapatkan 62,93 persen (149.796 suara).

SK dengan nomor 131.16-15/2007 tentang pemberhentian penjabat Bupati Muba dan pengangkatan Bupati dan wakil bupati Muba definitive dijemput langsung Ketua DPRD Muba H Sulgani Pakuali di Kantor Depdagri. Sulgani Pakuali yang diwawancarai melalui sambungan telepon, Selasa (9/1) mengatakan, dirinya bertemu dengan Mendagri M Maruf sekitar pukul 11.00 WIB kemarin.
Menurutnya, Mendagri M Ma’ruf meminta DPRD muba segera melaksanakan rangkaian acara pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Muba terpilih Ir H Alex Noerdin dan Pahri Azhari.

Dikatakan Sulgani, berbekal SK Pelantikan Bupati Muba yang telah diteken Mendagri, DPRD Muba hari ini akan menemui Penjabat Bupati Muba yang juga Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman untuk melakukan konsultasi dan meminta arahan pelaksanaan pelantikan Bupati definitif. “Jam 11.00 DPRD Muba akan menghadap Gubernur Syahrial, dan sudah dijadwalkan,” kata Sulgani. DPRD Muba sendiri, ia menegaskan, telah menjadwalkan pelantikan Alex Noerdin-Pahri Azhari yang menang mutlak dalam Pilkada Muba, pada 15 Januari mendatang.Dijadwalkan tanggal 15 Januari nanti, tapi kita lihat apakah Gubernur punya waktu pada tanggal itu,” katanya.

Sumber : Sripo

Read More..

Enam Warga Muba Terserang DBD

Enam warga Muba terserang demam berdarah dengue (DBD) dan dirawat di RSUD Sekayu. Para penderita DBD itu umumnya anak-anak yang umurnya bervariasi antara 5-13 tahun. Mereka adalah Anisyah (5,5), warga Perumnas Kelurahan Balai Agung, Ikbal (6), warga Desa Lumpatan, Dian (10), warga Perumahan Griya Mulya Permai, Kelurahan Balai Agung, Sekayu, Tanjung (13), warga Asrama Polisi Kelurahan Serasan Jaya. Keempatnya berada dalam wilayah Kecamatan Sekayu. Dua penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegifty itu, Endang (13), warga Kelurahan Mangunjaya dan Angga (10), warga Kecamatan Babat Toman Muba. Keenam penderita DBD itu saat dirawat di paviliun Melati dan Mawar RSUD Sekayu dinyatakan positif DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Muba dr H Hibsah Ridwan MSc melalui Kasubdin Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dr Taufik Rusdi Mkes, saat dihubungi koran ini, Selasa (9/1) mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi terhadap menjangkitnya penyakit DBD di Muba umumnya dan Kota Sekayu khususnya. Fogging (pengasapan, red) sudah dilakukan Senin kemarin di pemukiman penduduk yang terkena penyakit tersebut. Diakui Taufik, pada beberapa pemukiman penduduk yang terserang DBD itu ada yang saluran airnya tersumbat. Karena itu dia berharap warga bergotong royong memberantas jentik nyamuk aedes aegifty di daerah tersebut. "Nyamuk aedes aegifty tidak akan berkembang biak jika lingkungan rumah bersih," ujarnya. Selain itu, tambah Taufik, cara memberantas penyakit DBD itu dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat baik dengan memberdayakan puskesmas seluruh kecamatan maupun mengadakan pemutaran film tentang bahaya demam berdarah dengue. ''Secepatnya kita berkoordinasi dengan Dinas Informasi dan Komunikasi Muba untuk mengadakan penyuluhan dengan pemutaran film,'' pungkasnya.

Sumber : Sumeks

Read More..

892 Honorer Muba Diusulkan Diangkat

Sebanyak 892 tenaga honorer dari berbagai disiplin ilmu yang selama ini mengabdikan diri di lingkungan Pemkab Muba diusulkan diangkat dalam seleksi CPNS formasi 2006 yang akan dilaksanakan 2007 ini. Tenaga honorer tersebut terdiri dari tenaga edukatif, kesehatan, penyuluh, dan tenaga administrasi. Beberapa waktu lalu kita sudah menerima surat dari BKN Pusat mengenai rencana seleksi CPNS dari kelompok tenaga honorer formasi 2006 yang akan dilaksanakan pada 2007. Untuk Muba sendiri BKN menentukan 892 formasi bagi tenaga honorer," kata Kepala BKD dan Diklat Muba Drs Muzakir MM saat dibincangi koran ini usai paripurna DPRD, Selasa (9/1) di Sekayu.

Menurut Muzakir, rencana seleksi CPNS dari kelompok honor itu sesuai surat BKN akan dilaksanakan Januari 2007. Tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari BKN mengenai rencana seleksi tersebut. Yang jelas seleksi CPNS formasi 2006 yang akan dilaksanakan pada 2007 ini hanya untuk tenaga honorer.
Dalam perekrutan nanti, sambung Muzakir, pihaknya selaku penyelenggara seleksi tidak lagi mengadakan tes kepada peserta. Tes sendiri sudah dilaksanakan saat seleksi CPNS untuk tenaga honorer tahun 2005. "Mereka yang terdaftar dan diusulkan diangkat pada formasi 2006 adalah yang akan direkomendasikan BKD dan Diklat Muba," ujarnya.
Jika sudah mendapat petunjuk dari BKN Pusat, tandas Muzakir, nantinya BKD dan Diklat Muba akan minta semua persyaratan yang dibutuhkan layaknya seleksi CPNS sebelumnya. Hanya saja semua kelengkapan berkas untuk pengangkatan itu akan diteliti sedetail mungkin untuk menghindari adanya pemalsuan dokumen. "Siapa tahu dari fotokopi ijazah yang dilampirkan di kemudian hari diketahui palsu. Karena itulah penelitian ulang akan dilakukan," pungkasnya.

Sumber : Sumeks

Read More..

13 Ibu Melahirkan Meninggal

Selama tahun 2006 tercatat 13 ibu hamil meninggal dunia saat melahirkan buah hatinya. Dari 13 kasus meninggalnya ibu melahirkan ini, sebagian besar akibat faktor keterlambatan memberikan pertolongan. Seperti akibat pendarahan, termasuk sebagian mengalami ekslansi kejang) dan infeksi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba, dr H Hibsah Ridwan, MSc yang dikonfirmasi
di ruang kerjanya, Senin (8/1) menjelaskan, angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten
Muba sebanyak 13 ibu yang meninggal saat melahirkan tahun 2006 lalu telah melalui audit meternal yang meliputi sebab-sebab meninggal dunia dan antisipasi selanjutnya untuk menyelamatkan ibu yang akan melahirkan, yang membedakannya dengan survey
yang terkadang kurang akurat. Penyebab kematian ibu melahirkan ini menurut Hibsah, lebih banyak faktor pendarahan, ekslansi (kejang) dan infeksi. Selain itu bisa pula kematian disebabkan faktor keterlambatan pertolongan dari daerah yang memang sulit dijangkau.
Untuk menekan kematin ibu melahirkan ini, tahun 2007 akan dibentuk 10 desa siaga yang tidak hanya menolong ibu pada saat persalinan, tetapi juga menunjang program lingkungan. Selain itu dalam APBD 2007 mendatang seluruh puskesmas akan diperbaiki, termasuk pelayanan, sarana dan prasarana, selain akan ditingkatkan Pustu menjadi Polindes dan dikembangkannya Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) seperti di pemukiman warga Desa Lubuk Bintialo, Kecamatan Batangharileko.

Sumber : Sripo

Read More..

Tuesday, January 9, 2007

DBD MEWABAH DI MUBA

Demam berdarah dangue (DBD) kembali mewabah di Kabupaten Musi Banyuasin. Antisipasi yang dilakukan sejumlah warga dan imbauan dinas terkait belum mampu meredam penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypty itu.Warga Desa Jirak Kecamatan Sungai Keruh yang berbatasan dengan Pendopo Muaraenim seminggu terakhir mulai cemas setelah tujuh orang terserang demam dengan tanda-tanda DBD. “Waspada boleh tapi jangan terlalu ketakutan, memang ada wilayah yang dinyatakan endemis namun belum pasti apakah positif DBD,” kata Kepala Dinkes Muba, dr Hibsah Ridwan, MSc.

Sumber : Sripo

Read More..

Monday, January 8, 2007

Terminal Randik bak Kuburan

AKTIFITAS kendaraan di Sekayu ibukota Kabupaten Musi Banyuasin, Minggu (7/1) masih lengang. Kondisi ini berbeda dengan hari-hari biasa diluar hari libur kerja, yang
padat aktivitas mulai Senin hingga Jum’at, akan banyak ditemui angkutan umum hilir mudik mencari penumpang.
Sekayu yang juga merupakan sebuah kecamatan jumlah penduduknya mencapai 73.654 jiwa atau 15.830 kepala keluarga. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani, disamping ada juga nelayan dan pegawai. Aktivitas perekonomian
di kota berjuluk “Randik” ini telah ditunjang dengan sarana dan transportasi darat.
Guna menunjang urat nadi perekonomian ini, telah didirikan terminal penumpang
Tipe B Randik di Kelurahan Kayuara, yang diresmikan pemakaiannya oleh Bupati Muba H Alex Noerdin, 23 Desember 2002 silam. Mengamati aktivitas terminal ini
akan berbeda dengan terminal sejenis lainnya di Kota Kabupaten di Sumsel. Permasalahan yang dihadapi kemungkinan sama, namun aktivitas terminal yang masih sepi dari kendaraan mempunyai catatan tersendiri, karena terkesan kurang dimanfaatkan.
Beberapa pengemudi angkot maupun bus antar kota dalam provinsi yang melintas di jalan raya Sekayu-Palembang, lebih banyak menunggu penumpang diluar terminal, yang lokasinya mereka nilai strategis untuk mendapatkan penumpang. Selama ini bus lebih banyak yang ngetem di kawasan simpang empat Kayuara, hingga ke depan Wisma Pramuka menuju Desa Lumpatan. Sesekali memang terlihat bus AKDP jurusan Palembang- Sekayu atau Palembang-Lubuklinggau yang melintas di sekitar terminal tanpa melakukan bongkar muat. “Idealnya terminal itu di bundaran Sekayu, kalau masih di Randik kami percaya tidak akan maju, karena penumpang jarang yang mau ke sana,” kata Syairi (47), sopir bus Palembang-Sekayu.
Pembangunan terminal Randik harus pula diikuti dengan pembangunan prasarana
lainnya, seperti pasar maupun pusat perekonomian yang mempengaruhi warga untuk datang ke kawasan terminal melakukan aktivitas.

DULU mobil yang masuk terminal lancar setelah dijaga oleh Pol PP dan Polantas, tapi sekarang sudah jarang masuk kecuali ada penumpang, itu pun sering diturunkan di jalan. Kami mau dagang kecil-kecilan bila memang akan dibangun pasar, sehingga
terminal bisa ramai kembali. Kami bersedia pindah ke dalam kebun di belakang terminal kalau memang akan dibangun pasar induk dan siap membantu pembangunannya.
Sekarang angkot saja jarang sekali masuk terminal. Ujar Hasmida warga Kayuara
Sumber : Sripo

Read More..

Saturday, January 6, 2007

Muba Rawan Banjir

58 Desa Terancam Hanyut

Sekitar 58 desa di Kabupaten yang berada di pesisir Sungai Musi, menjadi langganan banjir ketika sungai meluap. Kawasan rawan banjir ini meliputi tujuh kecamatan, yang setiap musim penghujan sebagian wilayah itu digenangi air dari luapan Sungai Musi. Pantauan di lapangan, Jumat 5/1), debit air Sungai Musi maupun anak Sungai Musi seperti Sungai Batangharileko belum bertambah. Kendati sudah diguyur hujan secara rutin dalam beberapa pekan terakhir, namun tinggi permukaan Sungai Musi masih normal.

Kepala Desa Sukarame, Ahmad Anwar mengakui wilayah desa yang dipimpinnya sebagian besar berada di wilayah pesisir Sungai Musi. Semakin hari aliran sungai ini menjorok memakan bagian daratan, sehingga membentuk pantai. Longsor yang sempat merenggut 11 rumah Tahun 2003 lalu, menjadi pelajaran berharga bagi warga Desa Sukarame Kecamatan Sekayu. Pasca longsor warga sebagian enggan mendirikan bangunan di pinggir sungai, bahkan ada yang memperpendek ketinggian rumah untuk menghindari roboh karena muatan yang tidak seimbang dengan kemampuan pondasi.

Di Kecamatan Sekayu, beberapa desa dan kelurahan yang berpotensi banjir yang disebabkan luapan Sungai Musi antara lain Desa Lumpatan, Sukarame, dan Desa Bailangu, termasuk Kelurahan Kayuara, Serasan Jaya, dan Kelurahan Soakbaru.
Sedangkan Babattoman merupakan kecamatan yang memiliki 20 desa yang terbanyak berpotensi banjir, diikuti Kecamatan Sangadesa terdapat 15 desa berpotensi banjir.
Namun demikian, sebagian warga Muba menjadikan banjir tahunan ini sebagai lahan untuk meraih rejeki, karena jumlah ikan yang melimpah. Warga mendirikan perangkap ikan (Keramba) untuk menjaring ikan dari luapan Sungai Musi. Bahkan warga rela menginap di pondok keramba agar bisa menangkap ikan sebanyak-banyaknya.

Kepala Dinas Kesbang dan Politik Kabupaten Muba, Drs Rudi Syaiful Yasin ketika dikonfirmasi, Jumat (5/1) menjelaskan, bencana banjir di Kabupaten Muba karena wilayah Muba 56 persen merupakan rawa-rawa, termasuk bencana angin puting beliung dan tanah longsor juga menjadi bagian yang terus mendapat perhatian pemerintah setempat. Rudi menjelaskan pihaknya telah mempersiapkan satuan pelaksana penanggulangan banjir dengan posko siaga di Kantor Kesbangpol Kabupaten Muba dan kantor Sat Pol PP sejak Tahun 2004 lalu.

KECAMATAN RAWAN BANJIR
· Kecamatan Sekayu 7 desa/kelurahan
· Sungai Keruh 6 desa
· Sanga Desa 15 desa
· Lais 6 desa
· Babat Toman 20 desa
· Batanghari Leko 2 desa.
· Keluang 2 desa.

Sumber : Sripo

Read More..

Wednesday, January 3, 2007

Pelantikan Bupati/Wabup Muba

Pelantikan bupati dan wakil bupati Muba periode 2006-2011 lebih disukai pada tanggal ganjil, antara 15 atau 17 Januari 2006. Hal ini dengan catatan, bila pengesahan pengangkatan pasangan Bupati/ Wabup terpilih, Alex Noerdin-Pahri Azhari oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) turun di bawah tanggal pelantikan yang direncanakan tersebut.“Jadwal pelantikan ini masih bersifat perkiraan, karena DPRD Muba akan menggelar paripurna antara 9-11 Januari. Jadi, pelantikan tentu akan dilakukan setelah tanggal tersebut, kan tidak mungkin ada paripurna diatas paripurna,” kata Ketua DPRD Kabupaten Muba, H Sulgani Paku Ali, SIP ketika dihubungi melalui ponselnya, Selasa (2/1).
Sulgani menjelaskan, sesuai dengan yang diamanatkan undang- undang, selambat-lambatnya usul ini harus disampaikan tiga hari setelah diterima berkas hasil Pilkada Muba dari KPUD, namun penyampaian surat kepada Mendagri melalui Gubernur Sumsel lebih awal dilakukan.
Pada hari yang sama, KPUD Muba telah menyerahkan berkas pengajuan hasil Pilkada Muba kepada Ketua DPRD untuk segera diteruskan kepada Mendagri melalui Gubernur Sumsel. Penyerahan berkas yang dilampiri pula dengan salinan putusan Pengadilan Tinggi Palembang ini diterima oleh Ketua DPRD Muba, Selasa (2/1) pukul 11.15. Selanjutnya, pengajuan pengesahan hasil Pilkda Muba ini langsung dibawa ke Palembang oleh Sekretaris DPRD Muba untuk diserahkan kepada Mendagri melalui Gubernur Sumsel. Berkas yang diserahkan antara lain, berita acara rekapitulsi perhitungan suara, SK No.12/KPTS/KPU.KAB/MUNA/2006 tentang calon bupati dan wakil bupati terpilih, salinan keputusan Pengadilan Tinggi No.01/PDT/ Pilkada/2006/PT.Plg tanggal 29 Desember 2006, dan surat keputusan PN Sekayu No.W.UN.01- 010-01 2007 tanggal 2 Januari 2007 yang menyatakan tidak ada gugatan untuk perhitungan suara yang baru saja diterima KPUD Muba, Selasa (2/1) pukul 09.00.
Ketua KPUD Muba, H Abdul Hadi YS, BBA yang dikonfirmasi membenarkan perihal penyerahan berkas hasil Pilkada Muba 2006 kepada DPRD yang diantar langsung oleh Sekretaris KPUD Muba.
Sumber : Sripo

Read More..
Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: