BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Friday, October 30, 2009

Gunakan Genset, PDAM Merugi

SEKAYU – Hingga saat ini, belum semua fasilitas PDAM Tirta Randik Sekayu Muba menggunakan sarana listrik dari PLN. Akibatnya PDAM merugi, karena beban penggunaan genset menguras anggaran air bersih. Untuk itulah, pada 2010 akan ada rencana perubahan dari genset ke PLN khususnya PDAM Keluang yang terdapat satu unit pengolahan dan 2 unit boster. ‘’PDAM Keluang menyedot anggaran cukup banyak, karena untuk mengoperasikannya masih menggunakan genset berkapasitas 380 volt,’’ kata Direktur PDAM Tirta Randik Firdaus L Dien melalui Kabag Umum Makmur, kemarin.

Dijelaskannya, untuk mengoperasionalkan sarana air bersih di Keluang membutuhkan 20 ribu liter BB setiap bulannya, dengan kalkulasi biaya Rp100 juta per bulan. ‘’Biaya ini belum termasuk obat air dan gaji karyawan,’’ katanya.

Sedangkan pemasukan PAM Keluang hanya Rp50 hingga Rp60 juta per bulannya. ‘’Jadi pemasukan tak seimbang dengan biaya yang dikeluarkan, kita terpaksa melakukan sistem silang bagi PDAM di kecamatan lainnya yang dinilai untung,’’ katanya.

Ditambahkan Makmur, saat ini di PDAM tercatat 15 ribu pelanggan, 2.800 pelanggan berada di Kota Sekayu, selebihnya tersebar di 10 kecamatan lainnya. ‘’Genset masih digunakan pada lima kecamatan yakni Sungai Keruh, Plakat Tinggi, Lalan, Peninggalan, dan Keluang. Namun Keluang yang paling tinggi biaya operasionalnya karena terdapat 1 unit pengolahan dan 2 unit boster,’’ pungkasnya.

Sumber: Sumeks 28/10/09

Read More..

Wednesday, October 28, 2009

Bangun Jaringan,Listrik Tak Menyala

SEKAYU – Jaringan listrik di Kecamatan Plakat Tinggi,Kabupaten Musi Banyuasin (Muba),sudah terpasang sejak 2007.Dana yang dikucurkan Pemkab Muba pun tak sedikit jumlahnya. Namun, listrik yang diharapkan dari PLN tak kunjung menyala. Akibatnya, Bupati Muba Pahri Azhari meradang.

Kecamatan Plakat Tinggi hanya berjarak satu jam menggunakan kendaraan roda empat dari Sekayu, ibu kota Muba. Menurut Camat Plakat Tinggi Robby Kurniawan, kecamatan yang dipimpinnya terdiri atas 14 desa,dengan jumlah penduduk 21.250 jiwa atau 5.520 kepala keluarga (KK).

Pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permohonan kepada PLN agar segera memasukkan tegangan listrik. Namun, jawabannya selalu sama,PLN kekurangan daya sehingga tidak mungkin mengalirkan tegangan. “Dari 11 kecamatan di Muba,hanya Plakat Tinggi yang belum dialiri listrik,” terangnya kemarin.

Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya telah berupaya mencari penyelesaian atas krisis listrik yang terjadi di Muba, antara lain dengan menemui langsung GM PLN di Palembang dan meminta agar Muba mendapat prioritas untuk masalah penerangan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap permasalahan yang ada, sekaligus mencari solusi terbaik atas kondisi listrik di Muba.

“Saya telah menemui langsung GM PLN di Palembang dan belum juga membuahkan hasil yang maksimal,”ujarnya kemarin. Menurut Pahri, selama ini pemerintah daerah sebenarnya sudah berupaya membantu PLN dalam mengatasi masalah listrik. Salah satunya,memfasilitasi pergantian GI Betung sesuai dengan yang disarankan PLN. Sayangnya, hal itu belum juga membuahkan hasil.

Selama kurun waktu tujuh tahun terakhir, Pemkab Muba juga telah mengeluarkan anggaran Rp300 miliar untuk membantu PLN dalam bentuk jaringan, genset, dan gardu induk. Namun, dalam kurun waktu itu pula, PLN tidak memberikan kontribusi yang optimal terhadap kondisi kelistrikan di Muba. “Saat ini kita sedang berusaha untuk membangun pembangkit berkapasitas sekitar 2 x 7,5 MVA.

Mudah-mudahan tahun depan akan terwujud,” terangnya. Pembangunan akan dipusatkan di tiga tempat, salah satunya Plakat Tinggi.Namun, untuk tahap awal, bakal dilakukan di Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu. Sebab, di Lumpatan terdapat sumber gas yang dapat dipergunakan untuk pembangunan pembangkit listrik.

“Jika pembangkit itu terbangun, kita bisa memberikan penerangan kepada masyarakat di Kecamatan Plakat Tinggi,” terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Muba Robert Heri mengatakan, bantuan Pemkab Muba untuk PLN dalam hal investasi jaringan dan pembangkit sudah cukup besar. Seharusnya, Muba bisa menjadi prioritas PLN dalam memberikan penerangan listrik.

Masih menurut Robert, sekitar 99% jaringan PLN di Muba dibangun Pemkab Muba. Tujuannya, agar PLN dapat secepatnya mengalirkan tegangan sehingga masyarakat bisa cepat menikmati fasilitas tersebut. Sebelumnya, Manajer PLN cabang Palembang Rahimmudin menyatakan siap membantu Pemkab Muba jika memang membutuhkan bantuan. Saat ini PLN hanya mampu membangun bagian hilir, sedangkan bagian hulu belum.

Sumber: Sindo 27/10/09

Read More..

Tuesday, October 27, 2009

PNS Berkeliaran Dirazia

SEKAYU – Banyaknya PNS yang berkeliaran pada jam kerja, membuat Sat Pol PP, petugas Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Diklat, dan Inspektorat Muba merazia PNS bandel tersebut. Mereka mendatangi mini market dan pasar tradisional. Hasilnya? Puluhan PNS yang sedang berbelanja tertangkap tim gabungan. Para PNS ini langsung didata. ‘’Razia ini sebagai upaya meningkatkan disiplin pegawai,’’ ujar Kasat Pol PP Muba Riky Junaidi AP kemarin.

Sebelum razia, lanjutnya, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran No 800/291/Sat.Pol/2009, tentang apel pagi-sore dan jam kerja serta penggunaan pakaian dinas beserta kelengkapannya. ‘’Dalam razia ini ada 13 PNS yang terjaring dari pegawai kelurahan dan guru serta di beberapa dinas,” tukasnya.

Kasubdin Disiplin PNS BKD Diklat Muba Firdaus mengatakan, PNS yang terjaring bakal dibina SKPD masing-masing, tetapi sebelumnya seluruh nama akan diserahkan ke Inspektorat Muba.

Kepala Inspektorat Muba Sudirman mengatakan, PNS yang terjaring razia bakal dilaporkan ke Bupati Muba. ‘’Selanjutnya, ditindak lanjuti dengan sanksi. Sanksi yang bakal dijatuhkan melihat tingkat kesalahan dan melalui tahapan,’’ katanya.

Sumber: Sumeks 27/10/09

Read More..

Wagub Mediasi Sengketa Lahan

PALEMBANG – Pemprov Sumsel akhirnya memediasi masalah sengketa lahan antara masyarakat Desa Sido Mulyo dengan PT Perkebunan Nusantara VII dan masyarakat Desa Sinar Harapan (MUBA) dengan PT BSS di ruang Graha Bina Praja Pemprov Sumsel,kemarin.

Hasilnya, Pemprov Sumsel, melalui Wakil Gubernur Sumsel H Eddy Yusuf,meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumsel untuk turun langsung meneliti lahan yang dipersengketakan. Hadir dalam mediasi tersebut, perwakilan masyarakat Desa Sido Mulyo danDesaSinarHarapan.Juga hadir sejumlah direksi dan pejabat PTPN VII dan PT BSS, Kepala Kanwil BPN Sumsel Suhaili Syam, serta sejumlah pejabat eselon II Pemprov.

Saat mediasi berlangsung, ratusan massa yang mengaku petani se-Sumsel berunjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Sumsel. Seusai pertemuan itu,Wagub Sumsel H Eddy Yusuf mengatakan, meskipun sudah ada kemajuan yang berarti, dalam waktu cepat pihaknya meminta BPN untuk kembali meneliti lahan yang dipersengketakan, seperti di lahan PT BSS.

”Setelah BPN turun,kita segera laporkan ke gubernur,juga akan dilayangkan surat ke BSS dan PTPN VII,”ujar Eddy di Kantor Gubernur kemarin. Menurut Eddy,pihaknya dalam posisi netral,tidak memihak manapun. Jadi,penyelesaian diserahkan berdasarkan aturan yang berlaku. Jika tanah yang dipersengketakan adalah milik rakyat,harus diserahkan kepada rakyat.

”Tim dari BPN kita minta segera jika perlu besok (hari ini) mereka turun ke lapangan,” katanya. Eddy mengatakan, Tim BPN tersebut akan membantu masyarakat untuk melakukan pemetaan. Namun,jika pun masalah itu tidak berhasil ditempuh dengan musyawarah, akan diserahkan dengan proses pengadilan, meskipun masyarakat tidak menginginkan.

Sementara itu, Perwakilan Masyarakat Anwar Sadat yang juga Direktur Eksekutif Walhi menuturkan, meskipun belum memuaskan masyarakat kedua desa, baik Desa Sido Mulyo maupun Desa Sinar Harapan, sudah menunjukkan kemajuan dan pihak pemprov berjanji akan menyelesaikan.

”Kita tidak ingin masalah ini menggantung,” papar Anwar. Manajer Unit Usaha Bantayan Banyuasin PTPN VII Sutrisno mengatakan, tanah transmigran su-dah dijual kepada pihak per-usa-haan. Pihak perusahaan memiliki bukti pembayarannya. Untuk itu, pihaknya tetap mengharapkan kasus tersebut diserahkan kepada proses pengadilan. Pasalnya,untuk membeberkan siapa yang paling benar dan salah, bukan waktunya saat di mediasi karena berkas begitu banyak.

Kepala Kanwil BPN Sumsel Suhaili Syam menegaskan, pihaknya segera turun ke lapangan untuk memastikan kondisi lahan yang dipersengketakan. Pihak BPN belum ada produk di lokasi tersebut. Namun, pihaknya pernah menolak pengajuan hak guna usaha (HGU) PTPN VII, yang termasuk dalam wilayah sengketa dengan masyarakat Desa Sido Mulyo, karena termasuk lahan masyarakat transmigran.

Sumber: Sindo 27/10/09

Read More..

Monday, October 26, 2009

Pemkab Muba Biayai Penderita Tumor

SEKAYU – Komitmen kesehatan gratis Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) kepada masyarakatnya tak perlu diragukan lagi.Kemarin (25/10),Bupati Muba H Pahri Azhari langsung mengunjungi penderita tumor ganas dan kanker, di Rumah Sakit Dharmais,Jakarta.

Hebatnya lagi, dalam kunjungannya itu, Pahri menegaskan, Pemkab Muba menjamin sepenuhnya biaya pengobatan penderita tumor ganas atas nama Siska Dama Yanti, 13,warga Desa Beruge,Kecamatan Babat Toman, Muba,yang dirawat tersebut. Menurut Pahri,komitmen Pemkab Muba terhadap berobat gratis saat ini terus ditingkatkan, dalam rangka pencapaian kesehatan yang berkualitas.

Selain itu, Pemkab Muba berupaya dengan keras untuk kesembuhan Siska Damayanti. “Saya tetap komitmen dengan program berobat gratis yang telah berjalan selama ini.Selain itu program tersebut akan lebih ditingkatkan dan lebih berkualitas,” terangnya di Jakarta,kemarin. Pahri menjelaskan, seluruh biaya pengobatan yang ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Muba, menggunakan program Asuransi Muba Semesta.

Sehingga, pengobatan dapat dilakukan di beberapa rumah sakit nasional,seperti RSCM dan RS Dharmais Jakarta. Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Taufik Rusydi membenarkan jika penyakit yang diderita oleh Siska merupakan tumor ganas. Penanganan penyakit ini, kata dia, dijamin sepenuhnya dengan program Asuransi Muba Semesta sesuai dengan komitmen Bupati Muba.

“Seluruh biaya pengobatan, dan biaya hidup dari keluarga pasien selama di Jakarta ditanggung sepenuhnya oleh Bupati,” tukasnya. Sementara itu, pantauan SI, tumor ganas yang timbul di wajah sebelah kiri tepatnya di bagian pipi, semakin membesar dan menutup mulut,sehingga membuat Siska Dama Yanti sulit untuk makan. Akibat dari penyakit tersebut, Siska juga tidak bisa bersekolah, ditambah dengan kondisi berat badannya yang terus menurun.

Dokter Spesialis RS Dharmais dr Erida Rosadi mengatakan,berdasarkan hasil diagnosa laboratorium, pasien yang berasal dari Muba hasil mengidap kanker,sehingga perlu adanya penanganan khusus sebelum dilakukan tahap-tahap medis selanjutnya. Dia mengungkapkan, untuk tahap awal dilakukan Chemotherapy untuk memulihkan kondisi tubuh dan mematikan jaringan sel kanker atau tumor pada pasien.

Kemudian, dilanjutkan dengan tindakan berdasarkan diagnosa kerja tim dokter yang bertanggung jawab atas pasien. “Tahap awal kita lakukan pemulihan kondisi tubuh pasien,dengan membuat saluran makanan pada bagian lambung. Setelah kondisi benar-benar fit, maka dilakukan tindakan selanjutnya,” terangnya.

Sementara Direktur RS Dharmais DR dr Sutoto M Kes melalui, Kepala Sub Bagian Pengembangan Usaha Francisca Trianawati mengatakan, pasien rencananya akan ditangani langsung tim kerja yang terdiri dari delapan dokter spesialis, diantaranya spesialis bedah,mata,dan organ dalam.

Sumber: Sindo 26/10/09

Read More..

Persimuba Tantang Sriwijaya FC

PALEMBANG - Untuk menyiasati lamanya jedah waktu pertandingan di Liga Super Indonesia, Sriwijaya FC kembali menggelar ujicoba untuk memaksimalkan permainan Kayamba cs. Salah satu lawan yang akan dihadapi SFC adalah Persimuba, di Stadion Sepakbola Sekayu, 7 November mendatang.

Ujicoba ini sifatnya partai persahabatan dan pemanasan sebelum Oktavianus cs melakoni laga lawan Persitara Jakarta Utara 20 November.

"Sebenarnya yang meminta bertandingan ada Persimuba. Tetapi kita juga membutuhkan laga ini untuk ujicoba," kata Manajer SFC Hendri Zainuddin, Sabtu (24/10).

Menurut anggota DPR RI ini, kondisi tim tidak ada masalah, para pemain tetap latihan rutin seperti biasa. Namun diakuinya waktu panjang ini SFC lebih membutuhkan banyak ujicoba. Sehingga dalam waktu dekat akan dijadwalkan juta ujicoba lawan Timnas U-23."Kita memang membutuhkan banyak ujicoba. Dengan tim manapun ujicoba akan ada manfaatnya bagi tim," ujar Hendri.

Sumber: Sripo 24/10/09

Read More..

Friday, October 23, 2009

Transportasi Air Butuh Perhatian

SEKAYU – Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) bakal melakukan sosialisasi terkait minimnya perhatian terhadap sarana transportasi air, khusus di daerah perairan yang sangat membutuhkan perahu dan speedboat.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Muba Sofyan Wahidoen mengungkapkan, kondisi geografi Kabupaten Muba, 65% di antaranya terdiri atas rawa dan perairan. Kondisi ini jelas membutuhkan perhatian serius dalam peningkatan perekonomian masyarakat. Minimnya penggunaan transportasi air,menurut Sofyan, salah satunya disebabkan jalan di Kabupaten Muba sudah banyak yang dibuka.

Namun, itu tidak semua karena masih ada kawasan perairan yang butuh perhatian serius dari pemerintah. “Selama ini perhatian pemerintah telah cukup maksimal. Jadi, ke depan akan lebih diperhatikan dengan baik lagi,” ujar dia kemarin seraya menambahkan, transportasi air di Kabupaten Muba saat ini masih sebatas penggunaan pribadi. Transportasi air, lanjut Sofyan, belum dipergunakan secara komersial.

Selain itu,jalur air biasanya masih dipergunakan masyarakat untuk meraih nafkah, khususnya mencari ikan. Karena itu, sarana transportasi air masih sangat terbatas. Sofyan menjelaskan, kecamatan yang masih menggunakan transportasi air,yakni Lalan,yang memang belum memiliki jalur darat memadai.

Selain itu,jalur transportasi air di kawasan ini dirasa cukup cepat sehingga penggunaannya jadi penting.“Transportasi air sebenarnya adalah transportasi tradisional,sehingga memang harus diperhatikan dengan baik,”tukasnya. Sementara itu,anggota DPRD Muba Mahmudi Basri menjelaskan, daerah yang masih membutuhkan transportasi air antara lain Kecamatan Bayung Lencir, Sungai Lilin, Lalan.

Sebab,ketiga kecamatan itu memang memiliki jalur air dan menghubungkan beberapa desa di sekitarnya. Ke depan,Mahmudi berharap jenis transportasi air sudah seharusnya lebih diperhatikan.Sebab, jenis transportasi ini masih terbatas dengan beberapa orang saja. Selain itu, pemerintah pun tidak mengetahui berapa banyak jumlah alat transportasi air di Kabupaten Muba.

Pemkab Muba,kata Mahmudi, mungkin bisa memulai dengan melakukan pendataan. Jika memang memungkinkan, bisa saja pemkab menyediakan alat transportasi air bagi masyarakat umum. Apalagi, transportasi air merupakan alat transportasi tradisional yang sudah seharusnya dipertahankan.

Selain itu, imbuh dia, jenis transportasi air ini dapat dipergunakan untuk menjadi salah satu daya tarik pariwisata. Dengan syarat, harus dikelola dengan baik, sehingga masalah ini harus menjadi perhatian yang serius.“ Semua jenis transportasi air tentunya memiliki daya tarik tersendiri. Jadi, jangan dianggap sepele,” pintanya.

Sumber: Sindo 22/10/09

Read More..

Thursday, October 22, 2009

Manajemen RSUD Sekayu Segera Dievaluasi

SEKAYU – Rendahnya kualitas layanan memberikan dampak buruk terhadap citra rumah sakit umum daerah (RSUD).Untuk itu, dalam waktu dekat, Bupati Musi Banyuasin (Muba) berencana mengevaluasi manajemen RSUD Sekayu terkait banyaknya pengaduan masyarakat.

Bupati Muba H Pahri Azhari mengungkapkan, informasi yang masuk menyebutkan, beberapa dokter RSUD Sekayu tidak memberikan pelayanan optimal. Selain itu, mereka sering terlambat masuk sesuai jadwal yang telah ditentukan.“ Secepatnya segera kami evaluasi,”ujarnya kemarin. Pahri menegaskan, evaluasi yang mungkin dilakukan terhadap manajemen rumah sakit,mulai sumber daya manusia (SDM) hingga seluruh peralatan yang dipergunakan.

Tak hanya itu,mulai tingkat direktur hingga staf yang tidak masuk dalam kriteria, juga akan diganti. Menurut Pahri, rumah sakit merupakan fasilitas publik yang harus mampu mengakomodasi dan mengatasi setiap permasalahan penyakit masyarakat dengan baik. Bukan sebaliknya,menimbulkan permasalahan baru dan memberikan citra buruk terhadap rumah sakit.

Sementara itu, Ketua DPRD Muba H Uzer Effendi juga banyak menerima keluhan masyarakat tentang RSUD Sekayu. Sebagai contoh,di salah satu ruang dokter ditulis,praktek mulai pukul 10.00 WIB,tetapi kenyataannya,dokter baru datang pukul 11.00 WIB sehingga antrean pasien cukup panjang. Kondisi ini, kata Ezer, bisa membahayakan nyawa pasien yang akan berobat.

Sebagai rumah sakit milik daerah, sudah seharusnya RSUD Sekayu memberikan pelayanan maksimal kepada pasien. Bukan sebaliknya, menganggap enteng pasien yang datang untuk berobat. Selain itu, perawat dan beberapa pegawai di RSUD Sekayu, lanjut Uzer, juga terkesan asalasalan dalam memberikan pelayanan.

Khusus perawat yang melayani pasien, dapat dihitung jumlahnya yang menyapa pasien dengan senyuman.Kondisi membuat suasana RSUD menjadi tidak nyaman. “Permasalahan ini harus secepatnya diselesaikan sehingga tidak menimbulkan permasalahan. Dokter dan perawat harus bersikap ramah kepada pasien. Karena gratis dan bayar, itu tidak ada hubungan,”tegasnya.

Sumber: Sindo 21/10/09

Read More..

BPN Sumsel akan Cross Check Tanah yang Disengketakan

PALEMBANG - Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumsel akan melakukan cross check kepemilikan tanah di Desa Sidomulyo (Banyuasin) dan Sinar Harapan (Muba). Dari cross check tersebut diharapan ada penyelesaian terhadap sengketa tanah warga dari dua desa tersebut dengan perusahaan perkebunan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPN Sumsel Suhaily Syam ketika bertemu dengan perwakilan dua desa yang berunjukrasa di Kantor BPN Sumsel, Rabu (21/10). Warga dua desa tersebut mendatangi Kantor BPN Sumsel untuk mendapatkan kejelasan status tanah mereka yang diserobot oleh perusahaan perkebunan.

"Walau perusahaan punya izin lokasi, tetapi perusahaan belum dalam melakukan pengelolaan tanah atau lahan sebelum ada penyelesaian dengan pemilik tanah yang akan digunakan perusahaan," ujar Suhaily.

Ditegaskannya bahwa BPN tidak mau merugikan siapapun yang benar dalam persoalan tanah. Bila dari pihak perusahaan dalam proses penyelesaian sengketa lahan tidak benar, maka akan diproses secara hukum.

Menurut Suhaily, pertemuan tanggal 26 Oktober 2009 mendatang diharapkan menjadi pertemuan yang menuntaskan permasalahan warga dengan perusahaan. Perusahaan diminta mematuhi batas-batas hak guna usaha yang diperolehnya serta mengembalikan tanah yang telah diambil dari warga. Selain itu warga juga diminta membuktikan kepemilikannya atas tanah yang disengketakan.

Sumber: Sripo 21/10/09

Read More..

Wednesday, October 21, 2009

Pelat Mobil Dinas Banyak Berubah Jadi Hitam

SEKAYU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba siap-siap kehilangan sejumlah aset jika tidak mampu mendatanya secara akurat.Aset yang rawan hilang itu tidak hanya benda bergerak,tetapi juga benda tidak bergerak.

Untuk benda bergerak, seperti mobil dinas, paling besar kemungkinannya raib. Sebab, sudah banyak mobil dinas yang pelat nomornya diganti menjadi hitam. Begitu pula dengan benda tak bergerak yang belum dilengkapi plakat khusus Pemkab Muba Beberapa fraksi DPRD Muba mendesak Pemkab Muba segera melakukan pendataan ulang, baik untuk aset berupa benda bergerak maupun tidak bergerak.

Sebab, dengan hilangnya aset daerah, akan menimbulkan kerugian dan pelanggaran hukum. “Khusus aset daerah yang bergerak, seharusnya dipasang peneng (penanda), karena bukan tidak mungkin suatu saat akan pindah tangan kepada pihak yang kurang bertanggung jawab. Begitu pula dengan tanah dan bangunan, juga perlu dipasang plakat,” usul anggota fraksi PDIP Desi Ulpa A kemarin.

Pihaknya memperkirakan, baru sekitar 45% aset Pemkab Muba yang sudah bersertifikat. Selama ini pemkab belum melakukan penghitungan aset secara menyeluruh. Sebab, setelah itu, akan diterbitkan peraturan daerah untuk menghindari permasalahan. Desi juga menyayangkan ulah para oknum pejabat yang mengganti pelat kendaraan dinasnya yang berwarna merah menjadi hitam.

Hal ini tidak patut dicontoh karena mobil dinas merupakan aset daerah bergerak dan harus diperhatikan. “Jika memang ada kendaraan dinas yang berpelat hitam,segera dikembalikan ke pelat merah,” pintanya.Jika kondisi aset daerah tetap pada posisi saat ini, dia menilai sangat rentan aksi penyimpangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Muba H Hazuar Bidui AZ menegaskan,semua aset Pemkab Muba telah dihitung sesuai Peraturan Pemerintah No 6/2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara dan Daerah.

“Segera kami selesaikan permasalahan ini, termasuk pelat merah jadi hitam dan pemberian tanda terhadap aset daerah yang tidak bergerak,”janjinya. Kepala Satpol PP Muba Riky Junaidi AP menambahkan, adanya beberapa oknum pejabat yang mengganti pelat kendaraan dinas menjadi milik pribadi jelas tidak bisa dibenarkan.

Sumber: Sindo 20/10/09

Read More..

Dewan Bentuk Tim Pendamping Warga Dua Desa

PALEMBANG - Pertemuan antara pimpinan dewan, anggota DPRD Sumsel serta warga masyarakat dari dua desa, Selasa (20/10), menghasilkan langkah untuk membentuk tim pendamping warga masyarakat yang bersengketa tanah dengan perusahaan. Tim terdiri dari para anggota DPRD Sumsel asal daerah pemilihan Sumsel 2 (Muba dan Banyuasin).

Menurut Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo atau akrab disapa Toni, pembentukan tim tersebut karena dewan hingga kini belum punya alat-alat kelengkapan dewan seperti komisi. "Sebetulnya masalah sengketa tanah antara warga dengan masyarakat ingin saya limpahkan ke komisi terkait. Namun, hingga saat ini dewan belum punya alat kelengkapan," ujarnya Toni dalam pertemuan di Ruang Panmus DPRD Sumsel.

Menurutnya dengan tim tersebut, ketika warga berurusan dengan pihak eksekutif atau perusahaan maka ada pendampingnya, yakni para anggota dewan asal daerah pemilihan Sumsel 2.

Warga dari dua desa yakni Desa Sidomulyo Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin dan Desa Sinar Harapan Kecamatan Bayunglincir Kabupaten Muba, sebelumnya meminta dewan ikut menangani konflik lahan antara warga desa dengan perusahaan perkebunan. Perusahaan perkebunan yang berbeda tempat, dinilai menyerobot lahan warga yang sudah sah dimiliki warga setempat.

Sumber: Sripo 20/10/09

Read More..

Monday, October 19, 2009

Pembangunan Muba Merosot, Alex Kritik Pahri Azhari

PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin secara tegas mengkritik kebijakan dan pembangunan di Musi Banyuasin (Muba) yang kian merosot.

Kemerosotan ini tercermin dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Muba 2009 yang turun dari tahun lalu. Begitu pula pola program sekolah dan berobat gratis, karena banyaknya kepala sekolah, direktur rumah sakit, tenaga medis, dan pendidikan di Muba yang mengundurkan diri.

”Saya mengkritik ini karena saya sayang dengan Muba.Saya tidak rela dan tidak ikhlas jika pembangunan di Muba terus menurun,”papar Alex di sela halalbihalal keluarga besar masyarakat Muba di Griya Agung kemarin. Menurut Alex, Bupati Muba saat ini Pahri Azhari diminta dapat meneruskan pembangunan yang sudah lama dirintisnya,mulai meningkatkan APBD Muba dari tahun ke tahun hingga infrastruktur pembangunan dan program sebelumnya.

Alex menyesalkan APBD Muba yang menurun. Pasalnya, pemimpin harus bisa meningkatkan APBD dari tahun ke tahun dan bukan sebaliknya. Bila ada kesulitan dan hambatan,Alex menyarankan agar Bupati Muba tidak segan meminta bantuannya. Mengenai kelistrikan di Muba yang sering biarpet, ungkap Alex, hal itu menjadi permasalahan nasional.

Untuk itu, dia meminta kepala daerah dapat lebih bersikap tegas, terutama terhadap kebijakan PLN yang dirasakan merugikan daerah. Bahkan sejak 2003, saat Alex menjabat Bupati Muba, telah mengajukan kontrak jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) untuk pembangunan pembangkit 2 x 150 MW, tetapi izinnya selalu terkendala.

Sementara itu, Bupati Muba H Pahri Azhari menegaskan, pembangunan di Muba saat ini banyak terjadi masalah, mulai infrastruktur jalan, irigasi, air bersih, hingga masalah besar, yakni kondisi kelistrikan. Bahkan, kerapnya biarpet di Muba, dia mengaku kerap mendapat pesan singkat (SMS) melalui telepon selulernya yang sangat banyak mempertanyakan masalah listrik di Muba.

Bahkan potensi alam di Muba yang berlimpah,mulai minyak bumi, gas,hingga batubara,pihaknya mengaku kesulitan mengembangkan jaringan kelistrikan. Dengan sistem interkoneksi,ujar Pahri, justru Muba menyuplai ke kabupaten/kota tetangga, seperti Banyuasin.

”Alternatif jangka pendek dan menengah, tentu kita harus bangun pembangkit seperti di Desa Lembatang,”imbuhnya. Pahri juga mengaku berterima kasih dengan mulai diperbaikinya jalan Betung–Sekayu yang rusak parah.

Hal ini akan meningkatkan kelancaran transportasi di wilayah tersebut. Dengan mulusnya jalan Betung–Sekayu hingga Palembang, jarak tempuh akan semakin singkat. Jika sebelumnya bisa ditempuh 3–4 jam,dengan bagusnya jalan bisa ditempuh hingga 2 jam saja.

Sumber: Sindo 18/10/09

Read More..

Warga Desa Sinar Harapan (Muba) Nginap di Kantor Gubernur

PALEMBANG - Karena sudah tidak tahan lagi, warga Desa Sinar Harapan (Muba), Senin (19/10) mendatangi kantor gubernur Sumsel di Jl Kapten A Rivai untuk minta penyelesaian tanah mereka yang dicaplok PT berkat Sawit Sejati (BSS) seluas 73 hektare. Bersamaan itu juga, warga desa Sidomulyo (Banyuasin) juga datang dengan persoalan yang sama yakni 387 hektare tanah mereka dicaplok PTPN VII sejak 2000 lalu.

Warga dua desa yang datang lengkap dengan lauk pauk dan tenda, didirikan di halaman depan Kantor Gubernur Sumsel sebagai tempat menginap selama urusan mereka belum diselesaikan oleh gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH. Untuk perbekalan, warga sudah membawa beras, alat-alat memasak dan lauk pauk untuk bertahan selama satu minggu.

Sukardi (45), warga Sinar Harapan mengatakan, lahan yang dicaplok PT BSS merupakan lahan mereka sejak menjadi warga transmigrasi. Hanya saja, perusahaan perkebunan saat ini memiliki investor Malaysia ini menggarap lahan milik warga seluas 73 hektare. "Kami sudah berjuang untuk mendapatkan hak kami, tetapi selalu gagal," katanya.

Hal senada dikatakan, M Bashari (58). Ia menggambarkan, kehiddupan warga di Sidomulyo sangat tenang dan nyaman. Namun begitu PTPN masuk, warga mulai khawatir, terlebih ada indikasi PTPN VII mulai masuk ke lahan memilik warga. Sebenarnya, tahun 1995 warga sudah berusaha menjaga haknya dan itu diakui bupati Banyuasin atas kepemilikan warga. Namun, di tahun 2000, PTPN VII masuk ke lahan warga dengan menggunakan alat berat dan mengusasi 387 hektare milik warga.

"Kalau tanah ini diambil PTPN, kemana lagi kami bisa hidup," katanya.

Lantaran kesal dengan dan tidak ada kepastian penyelesaiannya, warga akhirnya datang dan mengadu ke gubernur Sumsel. Bahkan, warga akan terus bertahan dan menginap sampai pimpinan PTPN VII dan Direksi PT BSS bersedia mengembalikan tanah yang menjadi hak mereka.

Sumber: Sripo 19/10/09

Read More..

Oknum Kades Tanah Abang Ditahan

SEKAYU – Diduga melakukan penggelapan dana honor tujuh orang perangkat desa,oknum Kepala Desa (Kades) Tanah Abang,Kecamatan Batang Hari Leko (BHL),Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Andi Karnain SE ditahan Polres Muba.

Penahanan tersangka dilakukan setelah pihak petugas melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadaptersangkaterkaitpengaduanpara perangkatDesa TanahAbang yang menuding tersangka melakukan penggelapan dana honorer para perangkat desa selama dua bulan. Seharusnya dalam setiap bulannya, para honorer perangkat desa mendapatkan honor Rp400.000.

Namun, dua bulan terakhir, mereka tidak pernah lagi mendapatkan haknya sebagai tenaga honorer yang ditempatkan sebagai perangkat desa. Dugaan awal, tersangka berhasil memperoleh uang hingga Rp6 juta dari keseluruhan honor para perangkat desa selama dua bulan itu. Penahan Andi tertuang dalam No: SPP/180/2009 tertanggal 14 Oktober 2009.

Tersangka terjerat Pasal 374 KUHP dan 372 KUHP tentang Tindak Pidana Penggelapan dalam Jabatan. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Muba AKBP Kasihan Rahmadi melalui Kasat Reskrim AKP Tulus Sinaga membenarkan, pihaknya telah menahan oknum Kades Tanah Abang berinisial AD.

Penyidikan dan penahan yang dilakukan pihaknya terkait pengaduan para perangkat Desa Tanah Abang. Mereka menyatakan, AD telah menggelapkan uang honor mereka selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2009. “Saatkamilakukanpemeriksaan, AD tidak bisa mengelak dan kini statusnya sudah menjadi tersangka,lalu kami lakukan penahanan terhadapnya,” ujar Tulus Sinaga di Sekayu kemarin.

Di tempat terpisah,Camat Batang Hari Leko Iskandar Syahrianto membenarkan perihal penahanan oknum kades di wilayahnya karena diduga telah melakukan penyelewengan uang honor dari perangkat desanya.“Sudah tahu ada pemeriksaan dan penahanan itu,”ujarnya. Menyikapi penahanan ini, Iskandartelahmelakukanmediasiantara oknum kades dengan pihak Polres dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Jadi,Senin (19/10), AD akan dibebaskan dengan persyaratan yang harus diselesaikan. “Saya telah melakukan mediasi dan permasalahan ini sudah dilaporkan kepada bupati. Jadi, besok kades yang ditahan kemungkinan akan bebas dengan bersyarat,”tukasnya.

Sumber: Sindo 18/10/09

Read More..

Pengajuan KTP di Muba Meningkat

SEKAYU – Pengajuan penerbitan kartu tanda penduduk (KTP) di Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) meningkat 10% selama satu pekan terakhir.

Diperkirakan peningkatan tersebut karena dimulainya proses pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2009. Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Disdukcapil Muba Ir A Rahman Z didampingiSekretarisDisdukcapilDrs Andi Kusuma MT mengatakan, sepanjang dua pekan ini,terutama pada Oktober,pembuatan KTP terjadi peningkatan sebesar 10%.

“Memang ada peningkatan untuk pembuatan KTP baru,dengan alasan mereka untuk sebagai salah satu syarat mencari pekerjaan,entahituuntukdiwilayah Muba atau kabupaten lainnya,”katanya kemarin. Mengantisipasi peningkatan tersebut, pihaknya telah menambah blangko KTP di setiap kecamatan sesuai surat pengajuan pihak kecamatan.“

Kami bisa menambahkan berkas formulir blangko pembuatan KTP atas dasar surat laporan yang diajukan pihak camat.Dengan mengakumulasikan berapa yang akan ditambahkan, rata-rata pembuatan KTP sebanyak 25 orang dalam sehari,” ucapnya. Menurut dia, memang sudah menjadi kebiasaan, setiap dimulai proses pendaftaran CPNS terjadi pengajuan penertiban kartu kependudukan.

DaridataDisdukcapilhingga Agustus 2009,pembuatan KTP sebanyak 6.463 orang. Namun, selama Oktober, ada peningkatan dengan rata-rata 10–25 orang/hari. “Dampak positif kejadian ini tentu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya KTP. Karena itu, kita tidak menghambat, malah merasa senang karena masyarakat sudah sadar untuk melengkapi identitas diri,” pungkasnya.

Sementara itu,Asisten I Pemkab Muba H Agus Yudiantoro mengatakan, peningkatan pembuatan KTP menjelang penerimaan CPNS 2009 harusdisikapipositif.Selainitu,perlu adanya kesiapan dan sikap profesional aparatur pemerintahan dalam melayani masyarakat. Dia menjelaskan,Pemkab Muba selama ini telah berupaya maksimal memberikan pelayanan optimal.

Sebab, hal tersebut telah menjadi kewajiban aparatur pemerintah.“Kita berharap lonjakan pembuatan KTP ini tidak memberikan pelayanan yang buruk kepada masyarakat, sehingga dibutuhkan kesiapan seluruh pihak dalam mengantisipasi hal tersebut,” tukasnya.

Sumber: Sindo 18/10/09

Read More..

Friday, October 16, 2009

Betung–Sekayu Terus Diperbaiki

SEKAYU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) terus memperbaiki jalan lintas Betung–Sekayu yang banyak dikeluhkan masyarakat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga (BM) Kabupaten Muba H Suhaimi mengatakan, pengerjaan perbaikan jalan Betung– Sekayu sudah dimulai akhir Agustus lalu.Pengerjaan sengaja dipercepat dan kini sudah mencapai 10%. “Perbaikan itu merupakan komitmen antara Pemprov Sumsel dan Pemkab Muba, sehingga pengerjaannya bisa dilaksanakan cepat dan berjalan baik,” terang Suhaimi didampingi Kabag Humas Setda Muba Herriyandi Sinulingga kemarin.

Menurut Suhaimi, perbaikan jalan yang tengah dilaksanakan merupakan tindak lanjut dari keluhan para pengguna jalan. Selain itu, perbaikan ruas jalan lintas Betung–Sekayu juga menjadi prioritas Pemprov Sumsel. Dia menerangkan, penger-jaan jalan lintas Betung–Sekayu sudah melalui proses tender,sehingga wajar pengerjaan dilakukan saat ini. Jika proses tender belum selesai, tidak bisa dilakukan pengerjaan karena bisa menimbulkan permasalahan. Suhaimi menambahkan, perbaikan jalan ini juga sesuai janji Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang sebelumnya menjabat Bupati Muba.

Kala itu, Alex berjanji segera memperbaiki jalan yang menghubungkan Kabupaten Muba dan Banyuasin. Sehubungan dengan itu, dia meminta para pengguna jalan sedikit bersabar karena perbaikan tengah dilakukan. “Jalan lintas segera diperbaiki karena sudah masuk program pemprov. Rencananya, perbaikan menelan anggaran Rp50miliar,”tukasnya. Pantauan di lapangan kemarin, beberapa alat berat sudah mulai bekerja. Jalan yang sebelumnya kecil kini diperlebar dengan menggusur bagian kiri dan kanan jalan, sehingga lebar jalan nantinya mencapai 4 meter. Selain itu, pihak Pemprov Sumsel membangun tembok penahan pada sisi jalan.

Sebelumnya, kondisi jalan terparah berada di Desa Teluk sebelum Jembatan Teluk II, juga Desa Danau Cala, Bailangu, Lumpatan, dan Kecamatan Sekayu. Di sepanjang jalan juga terdapat banyak lubang dengan kedalaman 50–70 cm dan lebar sekitar 100 cm.Jamal,warga Desa Teluk I, mengakui, janji politik mantan Bupati Muba yang kini Gubernur Sumsel untuk memperbaiki jalan lintas Sekayu–Betung ditepati. Jamal berharap, dengan perbaikan yang dilakukan saat ini, dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah.

Sebab, di jalan yang rusak itu sering terjadi kemacetan sepanjang 5 km dan beberapa kecelakaan akibat jalan berlubang. Sementara itu, Ketua DPRD Muba H Uzer Effendi mengatakan, ruas jalan lintas Betung– Sekayu menghubungkan beberapa desa di Muba dengan pusat kota. Selain itu,jalan ini juga alternatif menuju Bengkulu, Empat Lawang, Lubuklinggau, Pagaralam, dan beberapa daerah lainnya. Jika harus melewati jalur sebenarnya, kata Uzer, para pengendara akan memakan waktu lama dan ongkos yang cukup besar.

Ja-di, sudah sewajarnya dan secepatnya ruas jalan tersebut segera diperbaiki Pemprov Sumsel.“Segeralah diperbaiki pihak provinsi,sehingga tidak menimbulkan permasalahan lebih luas lagi,”tukasnya.

Sumber: Sindo 15/10/09

Read More..

Thursday, October 15, 2009

Sumsel Terima 7.347 CPNS - Muba 526 CPNS

SUMSEL – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan 15 kabupaten/kota tahun 2009 ini, menerima sebanyak 7.347 calon pegawai negeri sipil (CPNS). Proses pendaftaran berlangsung serentak, 16-29 Oktober dengan sistem on-line dan via pos.

Caranya? Pelamar bisa membuka website http://www.cpns-sumsel.com. Setelah itu, mengisi data-data dengan benar pada form registrasi yang disediakan. “Lamaran ditujukan kepada kepala daerah masing-masing, Cq BKD setempat. Tanggal 29 Oktober itu, paling lambat stempel pos,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumsel, Drs Muzakir MM beberapa waktu lalu.

Tahapan tes semua daerah, katanya, sama. Empat tahap, yakni seleksi administrasi, akademis dan psikotes, wawancara, dan kesehatan. “Seleksi awal dilaksanakan Minggu, 8 November 2009. Tempat tergantung BKD masing-masing daerah. Yang jelas, calon peserta harus membawa kelengkapan ujian berupa kartu tanda peserta seleksi, pensil 2B, karet penghapus, dan alat untuk menulis,” tukasnya.

Soal formasi Pemprov Sumsel sendiri, kata Muzakir, tahun ini menerima 268 orang. Mencakup, 124 orang dari pelamar umum dan sisanya 144 tenaga honorer. Dari pelamar umum, dibutuhkan 20 orang tenaga pendidik, 38 tenaga kesehatan dan 66 tenaga teknis.

Terpisah, Asisten IV Setda Provinsi Sumsel bidang Administrasi Dan Umum, Ir Yusri Effendi Ibrahim mengatakan, untuk pengumuman penerimaan CPNS 2009, serentak hari ini (15/10). “Kita jamin, tidak ada main belakang dalam penerimaan CPNS. Makanya kita gandeng pihak ketiga (PPJK, red),” ungkap Yusri tadi malam.

Sementara itu, melihat sebaran formasi yang didapat Sumsel, kuota CPNS tahun ini beragam. Terbanyak menerima CPNS Kota Prabumulih sebanyak 609 orang dan terendah OKU Selatan 263 (lihat grafis).

Kota Palembang misalnya, formasi yang disetujui sebanyak 334 CPNS. Mencakup 76 orang tenaga kesehatan. Mulai dari dokter umum, dokter spesialis, administrator kesehatan, pengawas farmasi dan makanan, analis kesehatan, bidan, perawat, nutrisionis, asisten apoteker, fisioterapis, radiografer, teknisi elektro medis, dan refraksionis optisien.

Kemudian 19 tenaga teknis administratif dengan posisi penyusun program dan evaluasi, penyusun risalah persidangan, pranata humas, analis kepegawaian, dan arsiparis. Paling banyak posisi tenaga substantif 239 orang. “Tahun ini kita tidak terima tenaga guru,” ujar MY Badaruddin SH MSi, kepala BKD Kota Palembang, kemarin.

Dikatakan, setelah mendaftar via website, calon peserta bisa kirim data fisik melalui kantor Pos. Lamaran ditujukan kepada Wali Kota Palembang melalui Kotak Pos PO BOX 30002 Palembang paling lambat tanggal 29 Oktober 2009, pukul 16.00 WIB (stempel pos). “Untuk syarat lihat di BKD kota. Kalau tahapan seleksi ada empat,” ujarnya.

Musi Banyuasin (Muba) menerima 526 CPNS. Itu mengacu pada surat dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan), No. 14. F/M.PAN/7/2009 tentang persetujuan prinsip tambahan formasi CPNS daerah 2009.

Dari jumlah tersebut, menurut Kepala BKD Diklat Kabupaten Muba Sohan Majid, sebanyak 73 orang tenaga teknis, 234 tenaga Kesehatan dan 219 orang guru. “Seluruh formasi itu, murni untuk umum. Sedangkan honorer semua selesai diangkat tahun sebelumnya,” ujar Sohan.

Kata Sohan, formasi yang diutamakan pada perekrutan CPNS baru masih pada konsep lama. Titik berat pada tenaga kesehatan, penyuluh pertanian, guru SMP dan SMK. “Jumlah formasi Muba tahun ini sangat jauh dari perkiraan dan kebutuhan Pemkab Muba. Sebab, kebutuhan terhadap PNS sekitar 1.600 orang lebih. Jelas jauh dari harapan, terutama tenaga pendidikan dan kesehatan.”

Ia menjelaskan, proses perekrutan masih menerapkan metode yang lama. Melalui empat tahap tes. Di antaranya tes akademik, subtansi, psikologi dan yang terakhir wawancara.

Tahun ini, Kabupaten Ogan Ilir menerima 512 CPNS. Masing-masing, 217 guru, 198 tenaga kesehatan, dan 97 tenaga teknis. Yang disebut terakhir mencakup berbagai disiplin ilmu non-kependidikan. Seperti S1 teknik sipil, S1 teknik arsitektur, S1 geologi, S1 informatika, dan sarjana lainnya dari berbagai disiplin ilmu. “Walaupun hanya menerima 97 tenaga teknis namun formasi tersebut benar-benar dibutuhkan pemkab,” ungkap Kepala BKD dan Diklat Ogan Ilir H Kosasi, kemarin (14/10).

Kepada calon pelamar, tambah dia, harus mengajukan lamaran secara tertulis. Ditulis tangan dengan tinta hitam dan huruf balok. Lamaran tersebut ditujukan kepada Bupati Ogan Ilir melalui BKD dan Diklat Ogan Ilir.

Lamaran harus menyertakan foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak empat lembar, fotokopi ijazah dan transkrip nilai legalisir. Seluruh berkas tersebut harus dimasukkan dalam amplop ukuran A4. Di sebelah kiri atas amplop ditulis kode jabatan sesuai jabatan yang dilamar. “Alamatkan ke PO BOX 30003 Inderalaya. Lamaran paling lambat diterima 29 Oktober cap Pos,” jelasnya.

Berbeda dengan Muba, seleksi CPNS OI hanya dua tahap. Yakni tes kemampuan dasar yang digabung dengan psikotes dan tes kesehatan. Tes kemampuan dasar dan psikologi akan dilaksanakan Minggu 8 November pukul 08.00 WIB. “Tempatnya akan ditentukan lebih lanjut,” pungkasnya.

Pemkab OKU mendapat formasi 557 orang. Mencakup 199 tenaga pendidikan (guru), 88 tenaga kesehatan, dan 203 tenaga teknis. “Pendaftaran bisa dikirim ke PO BOX 321 Baturaja 32101 mulai 15 Oktober - 29 Oktober 2009. Kalau persyaratan sama dengan daerah lain,” tukas Kepala BKD OKU Drs Z Egamo, kemarin (14/10).

Formasi Kota Pagaralam tahun ini, sebanyak 515. Khusus guru baik TK, SD, SMP maupun SMA sebanyak 159 orang. Tenaga kesehatan 89 orang, dan tenaga teknis lainnya 267. “Itu sesuai dengan keputusan BKN pusat,” ujar Kepala BKD Kota Pagaralam H Sukaimi BA, kemarin.

Kabupaten OKU Timur disetujui Men-PAN sebanyak 502 CPNS. Antara lain, tenaga guru 324 orang, kesehatan 123 dan strategis 145 orang.

Kepala BKD OKU Timur Drs Isrin Effendi, MSi mengatakan, pelamar harus mendaftarkan diri melalui internet dengan website http://www.cpns-sumsel.com. Soal pilihan tinggal klik OKU Timur. “Kita mulai menerima pendaftaran via email mulai 16- 29 Oktober. Tanggal 4 November batas akhir penerimaan berkas.”

Bagaimana Kabupaten OKI? Tahun ini, menerima 521 CPNS jalur umum. Menurut Kepala BKD OKI, Drs H Zulkarnain MM, dari jumlah tersebut formasi guru sebanyak 202 orang, tenaga strategis 87, tenaga kesehatan 168, dan 64 orang dari honorer.

Dikatakan, lamaran dapat ditujukan kepada Bupati OKI Cq. Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten OKI, Jalan Letjen Yusuf Singadekane No 1 Muara Baru Kayuagung. Paling lambat tanggal 29 Oktober 2009, pukul 16.00 WIB,
”Soal persyaratan dan tata cara pendaftaran, dapat dilihat lebih lanjut pengumuman di kantor BKD OKI,” tukasnya.

Nah, OKU Selatan menerima 263 CPNS dari berbagai formasi. Kepala BKD Hj Lamtana S Sos MSi melalui Kasubbid Formasi, Pengadaan dan Pengolahan Data Pegawai, Zulfakar Dhani, tahun ini proses penerimaan sama seperti tahun sebelumnya.

Hanya, lanjutnya, pemkab menerapkan aturan khusus. Para CPNS yang lulus tes harus membuat surat pernyataan bila lulus tidak akan mengundurkan diri. “Jika ingkar, sanksinya berupa denda Rp20 juta,” tukas Zulfakar.

Tahun ini, Pemkab Banyuasin juga menerima CPNS. Jumlah yang disetujui Men-PAN sebanyak 626 orang. Rinciannya, tenaga pendidikan 268, tenaga medis 178 dan sisanya tenaga teknis 180 orang.

Kepala BKD Drs H Syaiful Anwar menyatakan, pelamar wajib melakukan registrasi online melalui situs www.cpns-sumsel.com/banyuasin mulai tanggal 16-30 Oktober. Setelah registrasi,, berkas lamaran dikirim ke PO BOX 30005 Banyuasin, cap Pos 16-30 Oktober. “Paling lambat diterima panitia seleksi 2 November.”

Seleksi, tambah dia, melalui tiga tahapan. Yakni, ujian akademik, psikotes dan wawancara terstruktur. Terakhir, tes kesehatan. “Pelaksanaan tes mulai Senin (2/11). Soal tata cara pendaftaran bisa dilihat di kantor BKD,” imbuhnya.

Kabupaten pemekaran juga menerima CPNS sebanyak 464 orang. Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri (HBA) SE MM, didampingi Kepala BKD Syahfran Agusni, mengatakan, dari jumlah tersebut, 161 formasi tenaga guru, 80 tenaga kesehatan, 223 tenaga tehnis. “Silakan kirim berkas lamaran via Pos. Ditujukan ke panitia pengadaan CPNS BKD Empat Lawang, Jalan Lintas Sumatera, Km 3,5, PO BOX 31402 Tebing Tinggi Empat Lawang, Sumatera Selatan. Lengkapnya datang ke BKD,” tukasnya.

Lubuk Linggau juga menerima CPNS. Formasi untuk daerah itu sebanyak 463 orang. Masing-masing, tenaga teknis 296 orang. Lalu, kesehatan 112 orang dan guru hanya 55 orang. Plus 76 orang tenaga honorer yang ada di lingkungan Kota Lubuklinggau. “Hanya untuk tenaga honrer sudah lebih dulu diterima. Bahkan, enam di antaranya tidak dilantik lantaran tak penuhi syarat,” ujar Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau Drs Akisropi Ayub SH Msi, kepada Sumatera Ekspres, kemarin.

Terpisah, Kepala BKD Kabupaten Musi Rawas Hj Rita Mardiyah melalui stafnya Jon Prison, mengatakn, tahun 2009 Pemkab Mura menerima 382 CPNS. Mereka bakal mengisi pos tenaga teknis sebanyak 72, kesehatan 106, dan guru 202. “Tata cara pendaftaran lihat di kantor BKD Mura,” tukasnya.

Prabumulih tahun ini, mendapat formasi cukup banyak. Ada 609 CPNS. Di antaranya, tenaga guru 173, kesehatan 170, dan teknis 266 formasi. “Ada waktu 14 hari untuk mengirimkan lamaran ke Wali Kota Prabumulih melalui BKD,” ungkap Sekda Drs H Nila Utama MBA didampingi Kepala BKD Drs Sobban Asmuni tadi malam.

Bagaimana kabupaten/kota lain? Lahat ternyata hanya merekrut CPNS dari honorer. Sedangkan jalur umum ditangguhkan hingga 2010. “Penerimaan 2009 ini, Lahat akan memokuskan diri dulu kepada pengangkatan tenaga honorer guru. Jika dipersentasikan jumlahnya mencapai 80 persen. Khusus jalur umum, tahun ini ditiadakan,” jelas Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Lahat Hermansyah Silin SSos MM melalui Sekretaris Jariman Sutirto, kemarin.

Nah, jumlah honorer yang diterima sebanyak 320 orang. Pengangkatan akan dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini, masih menunggu hasil data dari BKN. “Ke-320 tenaga honorer termasuk yang ada di Kabupaten Empat Lawang harus bersabar. Yang jelas, tahun ini juga akan diangkat,” tukasnya.

Terakhir, kabupaten Muara Enim menerima 485 CPNS. Antara lain, tenaga pendidikan sebanyak 228 orang, tenaga kesehatan ada 177, dan tenaga teknis 80 orang.

Sumber: Sumeks 15/10/09


Read More..

Wednesday, October 14, 2009

Penggunaan Sirene Segera Ditertibkan

SEKAYU – Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) segera menertibkan penggunaan sirene dan lampu isyarat (rotator) pada sejumlah kendaraan pribadi yang beberapa waktu terakhir ini semakin marak.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Muba Sofyan Wahidoen, penggunaan lampu sirene dan lampu isyarat rotator dilarang dan hanya dikhususkan bagi kendaraan tertentu,seperti mobil penanggulangan bahaya kebakaran (PBK), penegak hukum tertentu, ambulans,dan angkutan berat. Selain itu, setiap kendaraan dengan fungsi yang berbeda memiliki warna yang berbeda pula. Hal tersebut sesuai Pasal 72 PP No 43/1993 tentang Prasarana dan Lalu lintas. Sementara, untuk lampu isyarat,diatur dalam PP No 44/1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi.

“Bahkan,penggunaannya juga harus jelas,seperti PBK saat terjadi kebakaran, ambulans un-tuk orang sakit, bukan yang telah meninggal, danpetugaspenegakhukumtertentu yang sedang melaksanakan tugas,” jelas Sofyan kemarin. Menurut dia,penggunaan sirene dan lampu isyarat di luar ketentuan, bila mengakibatkan sesuatu, pengguna akan dikenakan sanksi,mulai administrasi,denda, hingga kurungan. Sebab, penggunaan sirene harus mengacu pada peraturan pemerintah. Sofyan meminta warga yang menggunakan sirene dan lampu isyarat pada kendaraan pribadi segera melepasnya.

Meskipun hanya aksesori, tetap dilarang untuk dipakai pada kendaraan pribadi. Jika masih dipasang dan tertangkap saat dirazia,akan disita. “Kami juga akan lakukan sosialisasikan kepada para pengguna sirene dan lampu isyarat melalui kursus di Dishub. Selain itu, kami akan melakukan kerja sama lintas kabupaten/kota dibantu Pemprov Sumsel,”tukasnya. Sementara itu,Ketua Komisi I DPRD Muba Hassan Usman menyambut baik langkah yang akan diambil Dinas Perhubungan.

Sebab, saat ini sudah terlampau banyak terdapat kendaraan pribadi yang menggunakan sirene bukan pada tempatnya. Padahal, lanjut dia, sirene tersebut memiliki arti khusus yang berarti minta prioritas di jalan. Bila digunakan seenaknya, berarti mengambil hak pengguna jalan yang lain.

Sumber: Sindo 13/10/09

Read More..

Monday, October 12, 2009

Mantan Anggota DPRD Belum Kembalikan Aset Pemkab Muba

SEKAYU - Deadline pengembalian aset milik Pemkab Muba di DPRD yang dipinjampakaikan para mantan anggota DPRD Muba sudah berakhir 11 September lalu. Tetapi ternyata masih banyak mantan anggota DPRD Muba yang belum melaksanakan kewajibannya.

Bebepara aset yang belum dikembalikan seperti kendaraan dinas (mobdin), 40 laptop dan beberapa aset kedinasan lainnya. ‘’Memang masih banyak mantan anggota dewan atau anggota yang masih terpilih belum mengembalikan aset,’’ kata Ketua DPRD sementara Uzer Effendi, kemarin.

Sebenarnya, masalah ini bukan kewenangannya untuk memberikan keterangan, yang berhak adalah pihak sekretariat DPRD. ‘’Kalau saya sendiri sudah mengembalikan aset,’’ ujarnya.

Untuk mensiasati agar aset dewan segera dikembalikan, ada cara yang ditempuh pihak sekretariat dewan. Yakni dengan cara menahan uang purnabakti sebagai penggantinya. ‘’Uang purnabakti mantan anggota DPRD belum diberikan, nah cara menahan uang purnanbakti, pasti mantan maupun anggota DPRD mau mengembalikan laptop yang dipinjam,’’ katanya.

Terpisah, Plt Sekwan Drs H Aidil Fitri mengakui kalau aset di DPRD Muba banyak yang belum dikembalikan mantan maupun anggota DPRD. ‘’Hanya saja saya belum bisa menjelaskan secara rinci aset yang belum dikembalikan,’’ ujarnya yang baru dilantik sebagai Plt sekwan.

Dikatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti aset ini. ‘’Karena aset yang dipinjam pakai mantan anggota dewan merupakan milik negara dan rakyat jadi harus dikembalikan. Dan kita segera melayangkan surat ke mantan anggota dewan maupun yang aktif.

Sumber: Sumeks 12/10/09

Read More..

Terminal Ilegal Belum Juga Ditertibkan

SEKAYU – Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Banyuasin dinilai tidak tegas, sehingga persoalan sopir angkutan dalam kota Sekayu yang membuat terminal banyangan sampai sekarang tak kunjung selesai.

Dampaknya,Teriminal Randik yang sudah menghabiskan dana miliaran rupiah tidak berfungsi. Berdasarkan pantuan SI di lapangan, ada sekitar tiga titik yang dijadikan para sopir angkot sebagai terminal bayangan.Yakni Simpang Empat Randik, Simpang Empat Jembatan Musi, dan Pasar Perjuangan. Pada umumnya angkot tersebut,memanfaatkan situasi yang minim petugas Dinas Perhubungan maupun Polisi Lalulintas. Hasbullah, 35, salah satu sopir angkot Sekayu menilai,banyaknya pengemudi yang enggan masuk dalam terminal yang telah disediakan pemerintah tersebut lantaran kondisinya yang jauh dari pusat kota dan sepi penumpang.

“Kami harus kejar setoran sedangkan penumpang sangat jarang untuk stop di dalam terminal,” jelas warga Kelurahan Balai Agung ini kepada SI kemarin. Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu pernah dilakukan penrtiban oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Muba.Tapi hal tersebut hanya berjalan sekitar dua bulan dan kondisi kembali seperti awal. Para sopir tidak mau masuk dalam terminal. Faktor lain,alas an para sopir tidak masuk terminal karena belum adanya fasilitas yang memadai.

“Terminal seharusnya memiliki pasar, sehingga kondisinya akan ramaidan sopir jadi semangat masuk terminal.Jika penertiban tanpa ada solusi yang tepat maka kondisinya akan sama saja,”tegasnya. Terpisah, Najib, 45, sopir angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) mengaku sangat prihatin dengan kondisi terminal yang sepi tersebut. Dia juga mengakui dengan kondisi terminal yang sepi maka sangat sulit untuk mencari penumpang menuju Palembang.

Dia menjelaskan, saat ini dirinya dan beberapa sopir lainnya mengikuti sistem para sopir angkot untuk mendapatkan penumpang. Karena cara tersebut jauh lebih baik dan menguntungkan jika harus menunggu berlama-lama dalam terminal. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Muba Sofyan Wahidoen berjanji dalam waktu dekat segera melakukan tindakan tegas kepada sopir angkutan kota dan angkutan umum lainnya yang masih membandel. Karena hal tersebut jelas telah melanggar peraturan yang berlaku. “Kita akan lakukan razia dan tidakan tegas sopir-sopir itu.

Terminal dibuat bukan untuk dijadikan bahan tontonan, tetapi untuk dipergunakan dengan baik,” jelasnya.Menurut dia, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti kepolisian,jaksa,Pol PP,dan hakim untuk melakukan penertiban.

Sumber: Sindo 11/10/09

Read More..

IRT Tewas Dibantai Perampok

SEKAYU – Aksi perampokan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) semakin mengganas.Kali ini perampokan terjadi di Kota Sekayu yang menewaskan seorang ibu rumah tangga.

Aksi kawanan perampok ini terjadi pagi kemarin sekitar pukul 05.30 WIB di kediaman Nursiah, 50, pemilik kedai kopi, di kawasan Lingkungan I,Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu. Selain harta bendanya ludes digondol kawanan perampok,korban juga ditemukan warga tewas bersimbah darah dengan 15 luka tusukan. Luka korban menyebar di punggung, paha, dada kanan, tangan dan yang mematikan pada bagian leher dekat tenggorkan.

Diduga para pelaku sengaja menghabisi nyawa korban karena korban nekat mempertahankan harta bendanya. Informasi di lapangan, aksi perampokan disertai pembunuhan tersebut,berawal saat korban hendak membuka kedai kopinya tidak jauh dari tempat tinggalnya. Diduga kebiasaan korban membuka usahanya di pagi buta itu telah diincar dan direncanakan dua orang pelaku untuk merampoknya.Pelaku yang diduga menggunakan sepeda motor langsung berhenti di warung kopi milik korban dengan berpura-pura singgah untuk minum kopi.

Saat korban lengah kedua pelaku langsung menodongkan senjata ke tubuh korban untuk segera menyerahkan kalung emas dan uang yang dibawanya.Mendapat ancaman tersebut, korban bukan ketakutan melainkan melakukan perlawanan. Karuan saja kedua pelaku langsung merampas secara paksa kalung emas milik korban serta uang tunai Rp2 juta serta sebuah hand phone. Peristiwa yang cukup menghebohkan tersebut sempat mengundang warga Di sekitar kejadian dan berupaya menolong korban untuk dibawa ke RSUD Sekayu.

Namun sayang nyawa korban tak dapat tertolong.“Korban sebenarnya sempat menyetop kendaraan umum dan minta diantarkan ke RSUD Sekayu. Namun kondisi korban yang banyak mengeluarkan darah sehingga tak dapat tertolong,”terang Anang,53, warga Likungan III Sekayu yang mengaku masih bersaudara dengan korban. Menurutnya, membuka warung pagi-pagi tanpa didampingi suami merupakan kebiasaan korban. Selain itu suami korban sering keluar kota,sehingga tidak mengetahui kejadian yang menimpa isterinya itu. Dia mengungkapkan, korban juga memang bersifat mandiri dan bertingkah seperti cowok.

Sehingga wajar jika memberikan perlawanan terhadap kawanan perampok yang akan mengambil hartanya itu.“Korban memang banyak memiliki emas dan selalu dipakai. Namun tidak pernah menyangka jika telah diincar kawanan perampok. Saya minta polisi dapat mengusut tuntas kasus ini karena peristiwa seperti ini telah terjadi beberapa kali,”tegasnya.

Kapolres Muba AKPB Kasihan Rahmadi ketika dikonfirmasikan membenarkan peristiwa perampokan yang menewaskan seorang ibu rumah tangga.Menurut Kapolres kuat dugaan korban tewas karena melakukan perlawanan sengit. Ini diketahui berdasarkan luka-luka yang dialami korban saat dilakukan identifikasi. “Saat ini kita masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap kedua pelaku.Kita juga segera mengusut tuntas aksi perampokan yang terjadi akhir-akhir ini,”tukasnya.

Sumber: Sindo 11/10/09

Read More..

Friday, October 9, 2009

IKM Muba Galang Dana untuk Korban Gempa

SEKAYU – Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Kabupaten Muba kemarin mengumpulkan dana bantuan untuk para korban gempa di Padang dan Pariaman.

Penggalangan dana dilakukan dengan melelang lukisan dan makanan khas Padang kepada Bupati Muba H Pahri Azhari, para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD),dan warga Padang yang menghadiri acara tersebut. Ketua IKM Muba Muhammad Din mengatakan, acara penggalangan dana tersebut bekerja sama dengan Pemkab Muba dan seluruh masyarakat Padang di Muba.

Kegiatan tersebut bertujuan meringankan beban penderitaan para korban gempa bumi di Sumatera Barat.“Gempa bumi,tanah longsor, badai,bencana alam sungguh tidak dapat diduga. Jadi, bantuan yang diberikan sangat ditunggu korban musibah,”katanya kemarin Dia menjelaskan, sekecil apa pun, bantuan yang diberikan sangat berharga.Bantuan berupa pakaian, obat-obatan, dan uang yang dipergunakan untuk berbagai keperluan korban gempa.

Pengumpulan dana yang berlangsung selama dua jam tersebut berhasil mendulang uang sebesar Rp71 juta, terdiri atas sumbangan dari Bupati Muba Rp65 juta dan dari masyarakat Padang di Kabupaten Muba. Dana tersebut secepatnya disalurkan kepada para korban gempa. Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan IKM Muba semestinya dilaksanakan seluruhmasyarakat Padang dan masyarakat Muba.

Sebab, para korban gempa masih membutuhkan bantuan untuk mempercepat pemulihan dan pembangunan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat bencana alam tersebut. “Bantuan yang diberikan adalah bentuk kepedulian seluruh masyarakat Padang di Muba. Sekecil apa pun bantuan, dapat meringankan beban para korban gempa,”katanya.

Read More..

Thursday, October 8, 2009

Suhaimi Dilantik Jadi Kadis PU Bina Marga

SEKAYU – Bupati Muba H Pahri Azhari kemarin melantik Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) H Suhaimi. Acara pelantikan berlangsung di ruang rapat Bupati Muba.

“Sebelumnya Suhaimi menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kadis PU BM dan Kabid Pemiliharaan Jalan dan Jembatan,”kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Diklat Muba Sohan Majid kemarin. Menurut dia, sudah kewajiban kepala daerah untuk mengisi kekosongan jabatan kepala SKPD dan bagian.

Pejabat yang baru dilantik tersebut merupakan orang pilihan sesuai bidang dan keilmuannya. Selain itu, setiap pejabat yang dipilih telah melalui proses dan evaluasi yang mendalam. Pergantian yang dilakukan tersebut disebabkan pejabat yang lama pindah ke tempat lain.

Sementara itu, Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan,mutasi jabatan merupakan salah satu bentuk penyegaran dan mengisi jabatan eselon II b yang kosong. Selain itu, setelah menjabat segera melaksanakan pembangunan fasilitas jalan di Muba.

Dia mengatakan, pelantikan pejabat merupakan salah satu upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.Selain itu,menghindari kekosongan jabatan yang berakibat buruk pada kinerja kelembagaan dan pelayanan masyarakat.

Dia menambahkan, kepala SKPD dan bagian memegang peranan penting dalam proses dan program pembangunan. Karena itu, dibutuhkan orang yang berpengalaman untuk segera menerapkan program pembangunannya di tengah masyarakat.

“Kita membutuhkan orang-orang yang memang mengerti kondisi dan kebutuhan masyarakat Muba saat ini,” ungkapnya. Pahri menjelaskan, masih adanya kekosongan jabatan di beberapa bagian, secepatnya juga akan diisi oleh orang pilihan.

Sumber: Sindo 07/10/09

Read More..

Wednesday, October 7, 2009

Muba Nominator Piala CBAN

SEKAYU – Kabupaten Muba menjadi nominator untuk mendapatkan piala Citra Bhakti Abdi Negara (CBAN) tahun ini. Pasalnya, pelayanan publik dan investor menjadi prioritas dan terus ditingkatkan di Muba.

Asisten Deputi Pengembangan dan Standarisasi Pelayanan Kedeputian Pelayanan Publik Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negera (Men PAN) M Sitorus mengatakan, penghargaan CBAN akan diberikan kepada daerah yang berhasil memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat.

Penghargaan dari pemerintah pusat itu akan diberikan langsung Presiden RI pada 1 Desember di Istana Merdeka.“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas pelayanan publik yang diberikan pemerintah daerah,” katanya kemarin. Sitorus menjelaskan, penghargaan yang diberikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya saing dari setiap daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Sebab,tanpa adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah, sulit untuk mendapat pelayanan maksimal. Dia mengatakan, adanya kekurangan yang terjadi dalam proses pelayanan menjadi koreksi tersendiri dan harus selalu disempurnakan terus-menerus. Bupati Muba H Pahri Azhari mengatakan, Muba yang menjadi nominator peraih Piala Citra Bhakti Abdi Negara merupakan prestasi tersendiri.

Banyak tantangan yang dihadapi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun, tantangan tersebut bukanlah hambatan untuk terus meningkatkan pelayanan publik. Kepala Bagian Organisasi H Lukmanul Hakim mengatakan, piala tersebut menunjukkan prestasi dan bukti daerah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada rakyatnya.

Dia menambahkan, di Sumsel ada tiga nominator Piala CBAN, yaitu Muba, OKI, dan Muaraenim. Dari tiga kabupaten tersebut, akan dinilai kembali daerah yang memang layak untuk menerima penghargaan tersebut di Jakarta.“ Kita telah berupaya maksimal dalam pelayanan publik selama lima tahun terakhir ini. Kita yakin Muba bisa mendapatkan penghargaan itu nantinya,”tegasnya.

Sumber: Sindo 06/10/09

Read More..

Pencuri Getah Karet Didor

SEKAYU – Kasus penembakan terhadap anggota Polsek Batanghari Leko, Aipda Darwin, pada 8 Oktober 2008 silam akhirnya terkuak. Tersangkanya ternyata Man (30) warga Talang Bulu, Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Muba. Setelah hampir setahun buron, dirinya berhasil diamankan setelah dilumpuhkan dengan 2 butir timah panas di kedua kakinya.

Tersangka Man digerebek, ketika bersembunyi di sebuah pondok di kebun karet di Desa Talang Bulu, Senin (5/9) sekitar pukul 09.00 WIB. ”Saat akan ditangkap, tersangka sempat menyerang polisi dengan parangnya. Baru setelah ditembak kedua kakinya, tersangka roboh dan menyerah,” kata Kapolres Muba AKBP Kasihan Rahmadi.

Selama ini, lanjut Rahmadi, tersangka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus pencurian getah karet, serta penembakan terhadap anggota polisi, Aipda Darwin. Dimana saat itu, 8 Oktober 2008, Aipda Darwin dan anggota Polsek Batanghari Leko lainnya hendak mengambil barang bukti (BB) getah karet milik korban Leni (25), yang dicuri komplotan tersangka Man Cs.

Berawal korban Leni memergoki para tersangka tengah mencuri getah karet miliknya, lantas korban Leni langsung menghubungi. Begitu polisi datang melakukan penyergapan, para tersangka berhasil kabur meninggalkan getah karet hasil curiannya. Ketika polisi dan korban Leni dalam perjalanan pulang dari kebunnya, tiba-tiba diberondong peluru oleh tersangka Man Cs.

Apesnya, salah satu peluru itu menghantam kaki Aipda Darwin. Sementara para tersangka itu kembali kabur ke dalam hutan, setelah polisi memberikan tembakan balasan. ”Sebenarnya kita sudah beberapa kali melakukan penggerebekan terhadap tersangka Man Cs, tapi masih berhasil lolos. Kali ini kita berhasil mengetahui tempat persembunyian tersangka Man, dan tersangka berhasil dilumpuhkan,” pungkas Rahmadi.

Sumber: Sumeks 07/10/09

Read More..

Tuesday, October 6, 2009

Limbah Diduga Cemari Sawah Warga Mangub Jaya

SEKAYU - Warga Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Muba mengeluhkan kondisi persawahan mereka. Pasalnya sawah mereka diduga tercemar limbah dari PT Elnusa. ‘’Kehidupan kami tergantung dari hasil bertani, namun padi yang kami tanam selalu gagal panen,’’ ujar Tarmuji dan Sanah, warga Kelurahan Mangun Jaya.

Dikatakannya, sawah miliknya 1,5 hektare. Sayangnya, air persawahannya selalu tercemar oleh limbah dari Bostes PT Elnusa.

Senada dikatakan Suardi warga sama. ‘’Sudah dua tahun sawah saya gagal panen, dan 2009 ini saya tak lagi menggarap sawah, karena bukan hasil yang didapat tetapi kerugian yang kami peroleh,’’ ujarnya.

Pantauan koran ini kondisi sawah milik warga memang rusak. Diduga airnya tercemar limbah dari perusahaan tersebut. Air persawahan ini seperti mengandung minyak. ‘’Kita sudah melaporkan masalah ini ke ketua RT setempat tapi hingga kini belum ada tindak lanjutnya,’’ katanya.

Kepala lapangan PT Elnusa Wayudin mengaku akan menindaklanjuti keluhan warga dengan melaporkan masalah ini ke atasannya di Ramba Camp. “Sebenarnya untuk limbah kami sudah menyediakan kolam penampung. Tetapi, mungkin saja akibat hujan air limbah terbawa arus hingga masuk ke sawah warga,” katanya.

Sementara itu, Edwin, kabag Humas berserta tim PT Elnusa menambahkan, pihaknya akan segera meng-cross check permasalahan ini. ‘’Kalau memang benar limbah PT Elnusa mencemari sawah warga, perusahaan akan memberikan ganti rugi,” katanya.

Sumber: Sumeks 06/10/09

Read More..

7 Kecamatan Sasaran PNPM

SEKAYU – Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan dinilai sangat membantu program penanggulangan kemiskinan. ‘’Kebanyakan program ini untuk di Muba dititikberatkan pada pembangunan fisik, mulai dari pembangunan jembatan, jalan setapak hingga sarana bermain anak-anak di pedesaan,’’ ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan dan Desa (BPMPD) Muba Fahmi Dharmayasa, kemarin.

Menurut Fahmi, Muba pada 2009 menerima kucuran dana PNPM-MP Rp7.400.000.000. Dana ini dari APBN Rp5.600.000.000 dan APBD Kabupaten Rp1.400.000.000. Sejumlah dana PNPM disalurkan untuk 7 kecamatan yakni Sekayu, Bayung Lencir, Sungai Keruh, Sungai Lilin, Babat Toman dan Lais masing-masing Rp900.000.000. Sedangkan satu kecamatan lagi yaitu Plakat Tinggi Rp2 miliar. ‘’Untuk 2010 kita akan mengusulkan pengucuran dana PNPM untuk 11 kecamatan di Muba,’’ katanya.

Sumber: Sumeks 05/10/09

Read More..

Sunday, October 4, 2009

Polo Air Muba Pertahankan Gelar

PALEMBANG – Tim polo air putri Musi Banyuasin (Muba) sukses mempertahankan gelar. Ya, pada partai final kejurnas polo air junior di Palembang, 1-3 Oktober 2009, Muba, berhasil menghajar DKI Jakrta dengan skor 9-2.

”Saya bersyukur ini kali ketiga Muba meraih gelar. Sebelumnya Muba meraih gelar pada Kejurnas polo air di Pekanbaru 2007 dan Jambi 2008,” kata pelatih tim polo air putri Muba, Arni Wijaya kepada wartawan usai pertandingan di kolam renang Lumban Tirta, kemarin, (3/10).

Kedua tim, bertemu setelah menjadi juara dan runner up di babak penyisihan yang hanya diikuti tiga tim, yaitu DKI Jakarta, Muba dan Jambi. Bermaterikan enam pemain timnas polo air putri Indonesia, Tim Muba-Sumsel meraih dua kemenangan atas DKI Jakarta 4-2 dan Jambi 19-2. Sementara, DKI Jakarta menang atas Jambi 21-1.

Sejak menit awal Muba-Sumsel mendominasi pertandingan dan berhasil mencetak gol lebih dahulu melalui lemparan bola Siti Balkis. Sehingga, mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk Tim Muba. Memasuki babak kedua, Tim Muba tampil lebih impresif dan menambah keunggulan melalui Lilik Kartini, Siti Balkis dan Nova Husein.

Namun, dipertengahan babak kedua ini DKI melakukan perlawanan dan berhasil meciptakan gol pertama melalui Febbi Familia Putri, sehingga mengubah kedudukan menjadi 4-1. Akan tetapi, gol ini dibalas oleh Rani Raidah, pemain Muba setelah memenangkan adu sprint menuju muka gawang dengan Kezzie Gunawan Ali, pemain DKI. Dipengujung babak kedua Keizzie berhasil mempertipis selisih gol menjadi 2-6 untuk DKI Jakarta.

Bermodalkan keunggulan 6-2 membuat Muba-Sumsel kian tampil cemerlang di babak ketiga dengan membukukan tiga gol tanpa balas melalui pemain andalannya Siti Balkis. Kedudukan pun berubah menjadi 9-2 untuk keunggulan Tim Muba.

Sementara, Liga Polo Air Putra putaran III, DKI Jakarta berhasil menjadi juara setelah menaklukkan Muba dengan skor 12-3 pada partai Final. Tim ini bertemu setelah menduduki peringkat satu dan dua pada klasemen di babak penyisihan. Tim DKI Jakarta menjadi pemuncak klasemen dengan menuai empat kali kemenangan, yakni atas Muba-Sumsel 12-4, Sumsel 14-8, Jambi 15-4 dan Sumbar menang WO 10-0. Kemudian, Muba Sumsel meraih tiga kemenangan atas Sumsel 10-8, Jambi 12-6, dan Sumatera Barat 10-0 (WO).

Sumber: Sumeks 04/10/09

Read More..

Saturday, October 3, 2009

Tiga Perampok, Diamuk Massa di Muba

SEKAYU – Enam orang perampok yang sedang beraksi di warung milik Kemas (60) di Kompleks Teluk Kemang, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba, Rabu (30/9) sekitar pukul 22.00 WIB, kocar-kacir dikejar warga yang memergoki aksinya. Alhasil tiga di antara pelakunya, berhasil ditangkap. Bahkan mereka babak belur dan nyaris tewas diamuk massa yang sudah geram dengan aksi perampokan di wilayahnya.

Masing-masing tersangka Rizal Efendi (27), Norman (45), Sopian (30), mereka mengaku berasal dari Kota Prabumulih. Sementara ketiga temannya yang berhasil kabur membawa uang tunai Rp2 juta dan Hp Nokia milik korban, diketahui bernama Rano, Jum, dan Sayuti. Terbongkarnya aksi kawanan perampok ini, bermula dari seorang gadis belia sebut saja Tika, disuruh orang tuanya membeli rokok di warung korban.

Saksi Tika kaget, melihat pemilik warung sedang dipukuli oleh para pelaku. Ketakutan melihat hal itu, Tika pulang ke rumah dan mengadu pada orang tuanya. Mendapat kabar dari Tika, orang tuanya mengajak puluhan warga lainnya mengepung warung korban. Meski tiga pelaku berhasil kabur, namun tiga lagi berhasil ditangkap dan spontan dihajar massa. Kini, ketiga tersangka yang babak belur sudah diamankan di Mapolsek Sungai Lilin.

Diakui ketiga tersangka yang berhasil ditangkap, Rizal Efendi, Norman dan Sopian, mereka berangkat dari Kota Prabumulih menggunakan mobil minibus Carry sewaan. ”Kami berempat masuk ke dalam rumah nemui korban, sedangkan duo kawan kami nunggu di luar untuk mengawasi situasi. Tapi saat massa masuk, kami terjebak dak biso lari sampai dihakimi massa,” aku tersangka Norman.

Kapolres Muba AKBP Kasihan Rahmadi, melalui Kapolsek Sungai Lilin AKP A Suriadi, mengatakan jika para tersangka sudah merencanakan perbuatannya dengan sengaja menyewa mobil dari Prabumulih untuk melakukan aksinya di Kecamatan Sungai Lilin. ”Mereka pemain lama yang biasa melakukan aksinya (merampok, red) dengan cara berpindah-pindah tempat, keterangan ketiga tersangka masih kita kembangkan untuk mengejar pelaku lainnya yang kabur,” tegasnya.

Sumber: Sumeks 02/10/09


Read More..

Muba Kirim Bantuan Gempa

SEKAYU - Pemkab Muba bergerak cepat dan peduli terhadap korban gempa bumi di Sumatera Barat dan Jambi dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Tim Kemanusiaan yang difasilitasi Pemkab Muba ini akan diberangkatkan di halamam Pemkab Muba hari ini Jumat (2/10) besok pukul 09.00.
Pantauan kemarin tim kemanusiaan sudah mulai dibentuk yang dipimpin oleh Satkorlak Ir M Hanafi didampingi Kepala dinas kesejahteraan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi Drs H Effendi Syamsani, MSi.

Tim Kemanusiaan yang dibentuk ini terdiri dari Sat Pol PP, LSM, relawan dan medis yang akan diberangkatkan melalui jalan darat. Mengenai bantuan kemanusiaan berupa sembako, obat-obatan, pakaian, selimut dan tenda akan ditampung menggunakan dua unit truk sedangkan obat-obatan akan dibawa oleh dua unit ambulan.

Kabag Humas Setpemkab Muba Herryandi Sinulingga menjelaskan tim kemanusiaan akan dilepas bupati Muba dihalaman Pemkab Muba. Menurut Lingga bantuan ini sebagai bentuk kepedulian pemkab dan masyarakat Muba terhadap bencana nasional
"Selama selama 10 hari selanjutnya akan ditinjau kembali bantuan berikutnya setelah mereka diberangkatkan Jumat (2/10) ini.

Sumber: Sripo 01/10/09

Read More..

Penghibah Tanah Untuk Terminal Sungai Lilin Gugat Bupati Muba

SEKAYU - Keinginan untuk memfungsikan tanah seluas 125 x 200 M2 yang terletak di kelurahan Sungai Lilin sebagai terminal Sungai Lilin harus tertunda untuk menunggu keputusan pengadilan negeri sekayu. Tanah hibah yang seharusnya didirikan terminal ini telah beralih fungsi menjadi pasar buah sehingga penghibah melakukan gugatan perdata kepada Bupati Muba.

Kondisi ini terungkap dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Sekayu, Kamis (1/10) menghadirkan pihak penggugat Bed Zolda (58) warga pasar Sungai Lilin Rt 01/01 Kelurahan Sungai Lilin melalui kuasa hukumnya dari LBH Sungai Lilin. Persidangan sendiri tidak bisa dilanjutkan karena pihak tergugat tidak hadir dan hanya dihadiri satu stafnya dari bagian tata pemerintahan.

Majelis hakim dipimpin Salman, SH sempat memperingatkan tergugat untuk hadir atau mengkuasakan sehingga persiapan bisa dilakukan lebih awal namun persidangan ini akhirnya ditunda hingga minggu depan. "Kami tunggu satu kali lagi karena persidangan sudah yang kedua. Supaya dipersiapkan dengan sebaik-baiknya karena bila masih tidak hadir persidangan akan dilanjutkan minggu depan tanpa kehadiran tergugat," tukas Salman.

Sementara itu perwakilan Pemkab Muba melalui Alamsyah Rianda mengatakan untuk mendirikan terminal pemkab tetap menempuh prosedur sesuai aturan yang berlaku. Selain tetap membuka jalan musyawarah agar memperoleh solusi terbaik.

Sumber: Sripo 01/10/09

Read More..
Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: