BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Wednesday, February 14, 2007

Pemda MUBA, Lien AID, dan SF luncurkan 4 Program Percontohan Penunjang Pendidikan

Pemerintah Daerah Musi Banyuasin (MUBA), bekerjasama dengan Lien Aid, sebuah yayasan asal Singapura dan Sampoerna Foundation meluncurkan empat program percontohan penunjang pendidikan untuk peningkatan kualitas pendidikan di SMAN 2 Unggulan Sekayu, MUBA (7/2). Keempat program tersebut adalah pengadaan air bersih, sistem eko-sanitasi dengan menggunakan pemisahan air urin, radio komunitas, dan kafe internet. Peluncuran program ini adalah tindaklanjut dari kesepakatan sebelumnya, September 2006 lalu.

Lien Aid yang awal kerjasamanya dengan pemerintah kabupaten MUBA difasilitasi oleh Sampoerna Foundation ini berkesimpulan bahwa keempat program ini merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh masyarakat Sekayu. Sebagai awal dari bantuan yang diberikan, Lien Aid memilih SMAN 2 Unggulan Sekayu sebagai model percontohan khususnya bagi program pengadaan air bersih dan pengunaan sistem eko-sanitasi dengan pemisahan air urin.

Chairman Lien Aid, Lee Poh Wah mengatakan bahwa penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi sama pentingnya dengan keberadaan guru berkualitas terhadap perkembangan para muridnya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi para siswa untuk menjaga kesehatan mereka untuk menjamin kemampuan mereka untuk belajar dengan baik di sekolah. Selain itu, Lien Aid juga memperkenalkan sistem eko-sanitasi yang menggunakan pemisahan air urin dari kotoran padat lainnya. Sistem ini sangatlah mudah dan murah dan hasilnya akan dikumpulkan untuk digunakan dalam aktifitas praktikum di laboratorium SMAN 2 Sekayu. Sistem ini berguna untuk menunjukkan besarnya kandungan nutrisi yang terdapat dalam air urin dan fungsinya sebagai pupuk dalam lingkaran ekologi. Lien Aid tertekad memotivasi sekolah-sekolah lain di Sekayu maupun di daerah lain di Indonesia untuk menerapkan program-program ini guna meningkatkan kualitas sekolah tersebut.

Sedangkan Radio Suara SMANDA yang merupakan radio komunitas pertama di Musi Banyuasin atau bahkan mungkin di Indonesia yang dikelola oleh siswa SMA ini bertujuan sebagai sarana pertukaran informasi dari, oleh, untuk siswa dan guru SMAN 2 dan seluruh masyarakat Sekayu. “Radio Komunitas dan Kafe Internet ini diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat Sekayu dalam penanganan bencana seperti bencana kebakaran hutan maupun banjir, karena wadah ini sangatlah berpotensi untuk menyebarkan informasi secara merata di masyarakat dan dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan. Selain itu, radio komunitas juga dapat digunakan sebagai alat pertahanan, penyebaran informasi serta cara yang tepat untuk memobilisasi para penduduk,” ungkap Lee Poh Wah.

“Penerapan keempat program ini merupakan suatu bentuk nyata dari komitmen pemerintah MUBA untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MUBA, “Ungkap Bupati Musi Banyuasin, Alex Noerdin, dalam sambutannya saat peluncuran keempat program ini.

Sedangkan, Elan Merdy, Chief Operating Officer Sampoerna Foundation menyatakan bahwa Sampoerna Foundation sangat bangga menjadi mitra Lien Aid dan Pemda MUBA dalam penerapan keempat program yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Sekayu ini. “Kami harap, integrasi keempat program ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Musi Banyuasin dan di Indonesia pada umumnya untuk meningkatkan kualitas pendidkan,” ungkap Elan.

Sumber: www.sampoernafoundation.org

No comments:

Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: