Brimob Tembak Warga
Merasa Terdesak dan Diserang Warga saat Amankan Kebun Sawit di Mendis, Bayung Lencir, Muba
Sengketa lahan perkebunan berujung kekerasan kembali terjadi. Setelah di OKI, OKU Timur, kemarin (19/6) giliran terjadi di Dusun Mendis, Desa Kali Berau, Bayung Lencir, Muba. Bentrok antara puluhan warga dan tiga oknum Brimob Polda Sumsel ini, mengakibatkan warga bernama Ikhwan (73) menderita luka tembak di leher kiri, sedangkan salah satu anggota Brimob luka serius setelah dihajar massa.
Bagaimana kronologis kejadian tersebut? Diketahui, tiga anggota Brimob Polda Sumsel itu disewa Siswanto, salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit di desa tersebut. Bentrokan berawal dari kedatangan Siswanto bersama tiga anggota Brimob ke kebun sawit yang diklaim milik korban Ikhwan dan warga desa lainnya. Karena siang itu, menurut informasi, korban Ikhwan dan cucunya baru saja memanen buah sawit di kebun miliknya.
Saat pulang dari kebun, korban dan warga lainnya berpapasan dengan Siswanto bersama tiga anggota Brimob. Siswanto bersama anggota Brimob dengan tegas mencegah agar warga tidak memanen buah sawit di kebun miliknya. Karena masing-masing pihak mengklaim bahwa kebun sawit yang siap panen itu miliknya maka cekcok antara kedua belah pihak pun terjadi. Bahkan karena suasana semakin panas, bentrok fisik pun akhirnya terjadi.
Siswanto bersama tiga anggota Brimob yang belum diketahui identitasnya itu merasa terdesak dan akhirnya melepaskan tembakan ke udara. Apesnya tembakan yang dilepaskan itu nyasar ke leher korban. Tak ayal korban Ikhwan langsung roboh. Warga Dusun Mendis lainnya yang mendengar suara tembakan dan mendapati rekannya sudah terkapar langsung mengamuk dan melakukan perlawanan terhadap anggota Brimob tersebut.
Bentrokan pun tidak terhindarkan antara ratusan warga Dusun Mendis dengan tiga anggota Brimob. Salah satu oknum anggota Brimob berhasil digebuki warga dan menderita luka di kepala sebanyak enam jahitan. Sedangkan dua anggota Brimob lainnya berhasil melarikan diri.
Dirawat Intensif di RSMH
Sekitar pukul 23.00 WIB tadi malam, korban Ikhwan tiba di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSMH Palembang untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif. Rencananya, korban bakal menjalani operasi pengangkatan pecahan peluru yang diduga masih bersarang di leher kirinya.
Putra sulung korban, Mustofa (40) saat dibincangi di ruang UGD mengungkapkan, kejadian bermula saat korban bersama ratusan warga Desa Kali Berau dan sekitarnya mengecek kebun sawitnya sekitar pukul 12.00 WIB. Sesampainya di lokasi kejadian, korban melihat tiga anggota Brimob dan seorang warga sipil yang tidak dikenalnya tengah memanen dan sawit yang diangkut menggunakan seunit mobil Ranger warna putih. Lalu terjadi cekcok mulut antara korban dan ketiga anggota Brimob. Ujungnya salah seorang anggota Brimob mulai memuntahkan peluru dari moncong senapan laras panjangnya ke arah tanah. “Maksudnya hendak mengusir warga,” imbuh Mustofa.
Namun tembakan itu sedikit pun tidak digubris korban, bahkan dengan berani korban melompat maju menghadang si anggota Brimob. “Dak tahu ada berapa butir peluru yang mengenai leher ayah saya itu, sehingga dia roboh bersimbah darah seraya berteriak minta tolong,” ujar Mustofa geram. Kemudian melihat korban roboh, emosi warga kian memanas dan langsung mengejar anggota Brimob yang masih menembakkan senapannya ke segala arah. Seorang anggota Brimob sempat menjadi bulan-bulanan pukulan tangan kosong dan benda tumpul oleh warga yang marah. Namun ketiga anggota Brimob dan seorang warga yang menyertainya berhasil kabur.
Lantas dengan sigap, warga mengevakuasi korban Ikhwan ke Puskesmas Bayung Lencir. Setibanya di puskesmas, warga kembali bertemu dengan tiga anggota Brimob tadi yang juga berobat. “Brimob itu sempat hendak minta maaf, tapi dak kutanggapi. Saya telanjur sakit hati dengan tindakan mereka yang semena-mena. Bahkan Rabu, 6 Juni kemarin, saya pernah melaporkan Brimob-brimob itu ke Propam Polda Sumsel karena kesemena-menaannya,” beber Mustofa. Kemudian lantaran kekurangan peralatan medis, sekitar pukul 13.30 WIB, korban dirujuk ke RSMH Palembang.
Sumber: Sumeks
Sengketa lahan perkebunan berujung kekerasan kembali terjadi. Setelah di OKI, OKU Timur, kemarin (19/6) giliran terjadi di Dusun Mendis, Desa Kali Berau, Bayung Lencir, Muba. Bentrok antara puluhan warga dan tiga oknum Brimob Polda Sumsel ini, mengakibatkan warga bernama Ikhwan (73) menderita luka tembak di leher kiri, sedangkan salah satu anggota Brimob luka serius setelah dihajar massa.
Bagaimana kronologis kejadian tersebut? Diketahui, tiga anggota Brimob Polda Sumsel itu disewa Siswanto, salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit di desa tersebut. Bentrokan berawal dari kedatangan Siswanto bersama tiga anggota Brimob ke kebun sawit yang diklaim milik korban Ikhwan dan warga desa lainnya. Karena siang itu, menurut informasi, korban Ikhwan dan cucunya baru saja memanen buah sawit di kebun miliknya.
Saat pulang dari kebun, korban dan warga lainnya berpapasan dengan Siswanto bersama tiga anggota Brimob. Siswanto bersama anggota Brimob dengan tegas mencegah agar warga tidak memanen buah sawit di kebun miliknya. Karena masing-masing pihak mengklaim bahwa kebun sawit yang siap panen itu miliknya maka cekcok antara kedua belah pihak pun terjadi. Bahkan karena suasana semakin panas, bentrok fisik pun akhirnya terjadi.
Siswanto bersama tiga anggota Brimob yang belum diketahui identitasnya itu merasa terdesak dan akhirnya melepaskan tembakan ke udara. Apesnya tembakan yang dilepaskan itu nyasar ke leher korban. Tak ayal korban Ikhwan langsung roboh. Warga Dusun Mendis lainnya yang mendengar suara tembakan dan mendapati rekannya sudah terkapar langsung mengamuk dan melakukan perlawanan terhadap anggota Brimob tersebut.
Bentrokan pun tidak terhindarkan antara ratusan warga Dusun Mendis dengan tiga anggota Brimob. Salah satu oknum anggota Brimob berhasil digebuki warga dan menderita luka di kepala sebanyak enam jahitan. Sedangkan dua anggota Brimob lainnya berhasil melarikan diri.
Dirawat Intensif di RSMH
Sekitar pukul 23.00 WIB tadi malam, korban Ikhwan tiba di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSMH Palembang untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif. Rencananya, korban bakal menjalani operasi pengangkatan pecahan peluru yang diduga masih bersarang di leher kirinya.
Putra sulung korban, Mustofa (40) saat dibincangi di ruang UGD mengungkapkan, kejadian bermula saat korban bersama ratusan warga Desa Kali Berau dan sekitarnya mengecek kebun sawitnya sekitar pukul 12.00 WIB. Sesampainya di lokasi kejadian, korban melihat tiga anggota Brimob dan seorang warga sipil yang tidak dikenalnya tengah memanen dan sawit yang diangkut menggunakan seunit mobil Ranger warna putih. Lalu terjadi cekcok mulut antara korban dan ketiga anggota Brimob. Ujungnya salah seorang anggota Brimob mulai memuntahkan peluru dari moncong senapan laras panjangnya ke arah tanah. “Maksudnya hendak mengusir warga,” imbuh Mustofa.
Namun tembakan itu sedikit pun tidak digubris korban, bahkan dengan berani korban melompat maju menghadang si anggota Brimob. “Dak tahu ada berapa butir peluru yang mengenai leher ayah saya itu, sehingga dia roboh bersimbah darah seraya berteriak minta tolong,” ujar Mustofa geram. Kemudian melihat korban roboh, emosi warga kian memanas dan langsung mengejar anggota Brimob yang masih menembakkan senapannya ke segala arah. Seorang anggota Brimob sempat menjadi bulan-bulanan pukulan tangan kosong dan benda tumpul oleh warga yang marah. Namun ketiga anggota Brimob dan seorang warga yang menyertainya berhasil kabur.
Lantas dengan sigap, warga mengevakuasi korban Ikhwan ke Puskesmas Bayung Lencir. Setibanya di puskesmas, warga kembali bertemu dengan tiga anggota Brimob tadi yang juga berobat. “Brimob itu sempat hendak minta maaf, tapi dak kutanggapi. Saya telanjur sakit hati dengan tindakan mereka yang semena-mena. Bahkan Rabu, 6 Juni kemarin, saya pernah melaporkan Brimob-brimob itu ke Propam Polda Sumsel karena kesemena-menaannya,” beber Mustofa. Kemudian lantaran kekurangan peralatan medis, sekitar pukul 13.30 WIB, korban dirujuk ke RSMH Palembang.
Sumber: Sumeks
1 comment:
turut berduka cita, btw saya ada teman namanya siswanto lho.......jgn2dia yg nyewa!
Post a Comment