BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Wednesday, July 4, 2007

Dialog Sengketa Lahan Ditunda

Dialog dalam rangka mencari penyelesaian sengketa lahan antara PT WPG dengan warga enam desa di Kecamatan Babattoman Muba, yang dijadwalkan Rabu (4/7) akhirnya ditunda Kamis (5/7) hari ini.

Asisten I Pemkab Muba, H Agus Yudiantoro melalui ponselnya menyatakan, dialog ini ditunda karena ada agenda yang mendadak tak bisa ditinggalkan. Namun Agus mengatakan, dialog akan digelar Kamis (5/7) untuk mencari solusi atas sengteka lahan antar warga dari enam desa di Kecamatan Babattoman dengan PT WPG.

Pemkab Muba merespon tuntutan warga dari enam desa dalam Kecamatan Babattoman yang menggelar aksi didepanKantor Bupati Muba, Senin (2/7).

Sumber: Sripo

1 comment:

Unknown said...

koment aja lah dari pada kosong, saya harap ke pada pemda muba, mengenai tanah di daerah kec Babat Toman sering terjadi sengketa dgn warga, pemerintahnya harus tegas memberikan batas2 dan undang2nya. termasuk untuk undang2 peenggarapan perkebunan...kalau saya lihat sewaktu pulang ke kampung di desa rantau panjang semua anak sungai selama ini bisa di gunakan oleh masarakat sebagai sumber kehidupan masyarakat setempat sekarang sudah di timbun semua oleh penggarap kebun sawit. apalah artinya ini buat pemda. hal ini suda jelas2 ada UUD nya kenapa di langgar dan tidak diambil tindakan. mau jadi apa daerah muba 10-20 tahun akan datang.kalau pemerintahnya cuma bisa terima laporan saja di belakang meja.Cobalah jangan sekedar beri izin saja turun dong kelapangan dan apa pula yang di dapatkan oleh desa2 semenjak perkebunan ini masuk.untuk kas desanya.tapi yang saya lihat hanyalah kisruh belaka yang dapat dari masyrakat desanya. terutama soal tanah soal tanah.jadi saya minta kepada pemda cobalah bertindak arib dan bijak tentang hal ini ...apa lagi kalau kita menengok untuk masa akan datang , kemana lagi anak cucuh kita untuk bertani kalau tanah nya suda di garap semua oleh pihak asing alias perkebunan ......terima kasih...jangan aji mumpung yo massss...sing lagi mimpin......

Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: