BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Monday, December 4, 2006

Pilkada Musi Banyuasin Damai & Sejahtera Menuju Good Governance

Senin, 18 September 2006
Oleh : ADI WARSITO
Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palembang
Gerak langkah reformasi dalam tatanan kenegaraan Negara Indonesia saat ini sedang berjalan dengan pasti. Gerak langkah tersebut diantaranya dengan menghargai keterlibatan yang lebih besar rakyat dalam menentukan hak kedaulatannya. Di Sumatera Selatan langkah reformasi di tatanan kenegaraan sedang berjalan di Musi Banyuasin yang sebentar lagi rakyat Musi Banyuasin akan turut menentukan hak kedaulatan mereka dengan diadakannya Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung (PILKADASUNG).

PILKADA di Musi Banyuasin ini diharapakan akan mampu mewujudkan impian bersama rakyat Musi Banyuasin yakni terbentuknya pemerintahan masyarakat madani yang bermuara pada kemakmuran masyarakat Musi Banyuasin. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung Musi Banyuasin yang InsyaAllah akan diselenggarakan 30 November 2006 merupakan satu upaya bangsa Indonesia mewujudkan apa yang disebut Good Governance yaitu tercapainya tata pemerintahan yang baik, diselenggarakan dengan prinsip-prinsip partisipasi masyarakat, supermasi hukum, transparansi, peduli stakeholder, konsensus, kesetaraan, efektif dan efisien, akuntabilitas dan visi strategi.

Wacana dan upaya mewujudkan good Governance dewasa ini menjadi sangat signifikan paling tidak karena emapat hal:
Pertama krisis ekonomi dan politik yang berkembang menjadi krisis kepercayaan, khususnya krisis kepercayaan terhadap pemimpin dan sistem kepemimpinan. Krisis itu kini multidimensional dan belum ada tanda-tanda akan segera
berakhir.
Kedua, masih banyaknya korupsi dan upaya untuk mengatasinya belum menunjukan efektifitas yangmeyakinkan.
Ketiga, kesemrawutan birokrasi dan administrasi ketatanegaraan yang seringkali menimbulkan salah urus dan ekonomi biaya tinggi.
Keempat, kebijakan otonomi daerah yang merupakan harapan besar bagi proses demokrartisasi yang implementasinya menimbulkan berbagai dampak yang tidak di harapkan.

PILKADA langsung adalah wujud nyata dari prestasi masyarakat dalam menyelenggarakan kehidupan bernegara. Pilkada langsung menjadi kebutuhan mendesak guna mengoreksi segala kelemahan dalam pemilihan kepala daerah pada masa lalu. Dan sekaligus cara menegakkan kedaulatan rakyat dengan menghasilkan kepala daerah yang kredibel. Kredibilitas kepala daerah merupakan conditio sine quanon untuk kemajuan daerah mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Kabupaten Musi Banyuasin yang memiliki luas wilayah 14.263,96 kilo meter persegi, merupakan salah satu daerah yang kaya raya baik dibidang energi maupun pangan. Dibidang pangan Muba memiliki produksi padi sawah 124.908 ton, padi ladang 20.968 ton. Produksi karet yang belum menghasilkan 37.118 Ha, yang menghasilkan 95.102 Ha. Jumlah produksi karet 78.281 ton. Kelapa sawit tanaman belum menghasilkan 41.706 Ha, tanaman menghasilkan 64.506 Ha. Jumlah produksi karet 106.212 ton. Kopi 706.277 ton. Belum lagi produksi buah-buahan dan sayuran yang melimpahruah.

Dalam perternakan Muba memililki sapi 17.226 ekor, kerbau 1.637 ekor, kambing 20.716 ekor, domba 3.303 ekor. Sementara dibidang energi, Muba memiliki cadangan minyak bumi 1.255.945 MSTB, gas bumi 2.785.67 BSCF, batu bara 3.565,50 jt ton. ini merupakan peluang besar bagi kepemimpinan kedepan dalam mewujudkan good governance dengan memanfaatkan potensi-potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan memperbaiki krisis ekonomi, memperbaiki sistem birokrasi yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat, melaksanakan kebijakan otonomi daerah, serta meminimalisir praktek korupsi sehingga masyarakat dapat merasakan kemampuan kepemimpinan kepala daerah dan timbul rasa percaya terhadap pemimpin dalam mengelola dan mengembangkan potensi yang ada untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat MUSI BANYUASIN yang jumlah penduduknya 468.143 jiwa.

Dalam konteks PILKADA langsung Musi Banyuasin yang sebentar lagi akan diselenggarakan peran parpol menjadi sangat menentukan dikarenakan parpol dapat menjaring calon kepala daerah yang berkualitas, dalam hal ini mempunyai kesempatan yang sama apakah calon tersebut dari anggota parpol atau masyarakat.
Ada kecendrungan parpol memungut sejumlah uang sebagai pendaftaran untuk mengikuti tes sebagai calon kepala daerah. Dengan sistem ini, jelas kita kembali ke masa orde baru, dimana uang merupakan hal penentu dari segala-galanya. Sedangkan kita semua tahu, apabila setiap rupiah yang dikeluarkan oleh seorang calon kepala daerah, maka nantinya apabila terpilih sebagai kepala daerah harus kembali bentuk modal, biaya, plus keuntungan.

Kabupaten Musi Banyuasin secara sepintas kita tidak melihat ada gejolak yang menyolok, kabupaten yang sekarang sudah kian bagus itu tetap dalam denyut kegiatan rutinnya tetapi sekarang, setelah kita masuk dan sedikit mengadakan pengamatan di sana hanya beberapa waktu saja kita dapat menyimpulkan, ketenangan itu menyimpan bara lain.
Suhu politik yang memanas menjelang PILKADA 30 November 2006 sungguh sangat terasa hampir disetiap sudut kota dan pedesaan hampir segala lapisan masyarakat membicarakan tentang suksesi yang akan terjadi di Kabupaten yang terkenal kaya raya. Warung-warung, dirumah-rumah sampai ditempat-tempat umum lainnya seperti ditempat terminal lainnya.

Semua pihak nampak mendukung masing-masing calon. Mereka nampak yakin memenangkan calon mereka masingmasing karena itu perkiraan berbagai pihak PILKADA langsung yang akan diselenggarakan 30 November 2006 itu akan seru dan panas. Bakal lebih seru lagi dari PILKADA 2001. Disini peran masyarakat sangat-sangat dibutuhkan. Dalam hal ini masyarakat harus berpartisipasi dalam mengawasi bersama-sama jalannya proses PILKADA dan juga harus mau untuk menuju era perubahan. PILKADA Musi Banyuasin merupakan tanggung jawab bersama masyarakat, parpol dan birokrasi agar berjalan dengan tertib dan aman menuju Musi Banyuasin aman dan sejahtera selama-lamanya, jangan sampai kejadian PILKADA masa lalu tahun 2001 terulang kembali dimana ketika itu sempat ada pembakaran kantor, perkelahian antar pendukung lainnya yang mengakibatkan buruknya sistem demokratisasi di Kabupaten Musi Banyuasin.
PILKADA tahun ini bukan lagi dipilih oleh DPRD seperti dulu melainkan dipilih langsung oleh rakyat, tentu saja potensi konfliknya akan lebih luas dan menyeluruh bila pihak keamanan dan seluruh elemen masyarakat tidak bisa mengantisifasi sekaligus menahan diri. Masyarakat jangan sampai mudah terpropokasi dan teragitasi oleh kelompokkelompok yang pintar memancing ikan di air keruh. Masyarakat juga harus sadar bahwa Event PILKADA Musi Banyuasin adalah suatu hal yang sangat penting yang akan menentukan ‘merah’ atau ‘hitamnya’ citra ‘cetak biru’ kiprah dan peran kepemimpinan daerah kedepan yang bakal menjadi lokomotif penghela gerbong yang akan mengangkut 468.143 jiwa penduduk Musu Banyuasin Menuju MUBA SEJAHTERAH dan PILKADA bukanlah sekedar ritual kenegaraan yang tidak berkorelasi terhadap kehidupannya, melainkan peluang emas untuk memperbaiki nasib bersama melalui kepemimpinan daerah yang ideal.

PENUTUP
Pilkada langsung bertujuan melahirkan kepala daerah yang kredibel, jalan bagi tegaknya good governance. Melalui pilkada langsung MUBA kita wujudkan sistem demokratisasi yang kuat menuju kesejahteraan dan kebersamaaan bersama Rakyat MUBA “Pemimpin itu bagaikan roh bagi tubuh kita. Bila roh sudah rusak dan tidak berfungsi lagi, maka binasalah tubuh dan mati. Bila roh itu baik, maka baik pula tubuh itu” .
“SELAMAT MELAKSANAKAN PILKADA MUBA, SEMOGA SUKSES MENUJU MUBA DAMAI SEJAHTERAH.” WASSALAMMUALIKUM. WR.WB.

Sumber : Sumeks

No comments:

Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: