BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Saturday, May 26, 2007

2025, Indonesia Punya Tujuh Kilang Batubara

Musi Banyuasin kemungkinan besar akan menjadi lokasi pabrik pencairan batubara skala semi komersial

Pada 2025, Indonesia akan memiliki tambahan pasokan BBM sebesar 189.000 barel per hari atau 2 persen dari energi mix nasional. Pasokan BBM ini berasal dari tujuh pabrik pencairan batubara (coal liquefaction) atau kilang batubara. Masing-masing kilang menghasilkan 27.000 barel per hari.Sedangkan batubara yang diperlukan untuk menghasilkan 27.000 barel per hari, mencapai sekitar 5 juta ton sehingga untuk tujuh kilang diperlukan setidaknya 35 juta ton.

"Jumlah ini bagi Indonesia yang memiliki cadangan batubara yang sangat besar, tidak ada masalah. Sekarang pun dapat saya sediakan", ujar Simon Sembiring, Direktur Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi dalam acara Dialog Bisnis Pencairan Batubara yang diadakan oleh Balitbang DESDM, di Kantor DESDM.

Dalam kesempatan itu, ditandatangan Memorandum of Understanding antara DESDM, BPPT, PT Adaro Indonesia, PT Jorong Barutama Greston, PT Berau Coal, PT Bumi Resources, PT DH Power, PT Bayan Resources, PT Ilthabi Bara Utama, PT Rekayasa Industri, PT Tambang Batubara Bukit Asam, PT Pertamina, AES Asia & Middle East dengan pihak Jepang yang diwakili oleh METI, NEDO, JBIC, JCOAl, KOBELCO, dan Sojitz Corporation.

Kepala Balitbang DESDM, Neny Sri Utama, mengatakan untuk membangun pabrik pencairan batubara skala komersial, mau tidak mau harus dibangun terlebih dahulu pabrik pencairan batubara skala semi komersial. "MoU yang sekarang ditandatangan dimaksudkan untuk membentuk kelompok kerja atau konsorsium dalam rangka mempercepat pembangunan pabrik pencairan batubara skala semi komersial dengan kapasitas 13.500 barel per hari dengan menggunakan teknologi dari Jepang", ujar Neny.

Dana yang dibutuhkan untuk membangun pabrik pencairan batubara skala semi komersial dengan kapasitas 13.500 barel per hari mencapai USD 1,3 miliar yang sebagian besar diperoleh dari JBIC. "Mengenai lokasi pabrik, kita belum tentukan. Setelah dibicarakan antar anggota konsorsium, baru kita tentukan lokasinya", ujar Neny.

Setidaknya, ada empat lokasi kemungkinan besar akan menjadi lokasi pabrik pencairan batubara skala semi komersial, yaitu, di Musi Banyuasin dan Banko, keduanya di Sumatera Selatan, di Mulia, Kalimantan Selatan, dan di Berau, Kalimantan Timur.

Pembangunan pabrik pencairan skala semi komersial akan mulai dibangun pada 2009. Diharapkan sudah rampung dan sudah memasuki tahap komersial dengan kapasitas 27.000 barel per hari pada 2013.

"Untuk mencapai tahap komersial memang membutuhkan dana yang sangat besar. Namun demikian, kami sangat optimis, target tujuh pabrik akan dapat tercapai pada 2025. Sudah banyak investor dalam dan luar negeri yang tertarik membangun pabrik pencairan batubara", kata Neny.

Sumber: minergynews.com

No comments:

Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: