Jalintim Tiga Jam Diblokir
Jalan lintas timur (Jalintim) Palembang- Jambi macet belasan kilometer, Kamis (10/5). Hal ini diakibatkan aksi pemblokiran jalan yang dilakukan warga di Desa Simpang Tungkal, yang terletak antara Kecamatan Bayunglencir dan Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba.
Wa r g a setempat, yang sebagian besar wanita dan anak-anak, tidur di jalan beralaskan tikar. Aksi pemblokiran Jalintim tersebut dimulai sekitar pukul 15.00, dan berakhir sekitar pukul 18.00. Tindakan warga dipicu kasus sengketa tanah dengan PT Sentosa Mulia Bahagia (SMB), sebuah perusahaan pengolahan kelapa sawit. Akibat aksi ini, lalu lintas jalintim Palembang-Jambi macet belasan kilometer dari kedua arah. Tidak ada satu pun kendaraan yang bisa melintas. “Arus lalu lintas dari arah Palembang menuju Jambi macet sekitar 15 km,” kata Agus Salim, salah seorang penumpang bus. J i k a kaum wanita dan anak-anak tidur di tengah jalan, kaum pria warga Desa Simpang Sungkal tampak berdiri di pinggir jalan. Mereka berjaga-jaga dengan sikap waspada. Puluhan personel poli-si dan TNI lalu didatangkan ke lokasi pemblokiran jalan. Mereka bersikap persuasive dengan membujuk massa untuk mengakhiri pemblokiran jalan. Pemblokiran berakhir sekitar pukul 18.00 setelah manajemen PT SMB bersedia berdialog dengan perwakilan 200 warga Simpang Tungkal. Mereka menuntut pengambilalihan lahan seluas 300 hektar milik mereka yang dirampas perusahaan itu.
Meski lalu lintas kembali lancar, para pengguna jalan sempat mengeluhkan aksi pemblokiran itu. Lokasi kemacetan yang berada di tengah-tengah perkebunan sawit membuat para pengguna jalan kelaparan. Tidak ada warung atau atau rumah makan di lokasi. Para pengguna jalan sampai meneriaki warga yang menutup jalan itu untuk segera membubarkan aksi. Camat Bayung Lencir Ichwanudin, Ssos yang dikonfirmasi melalui ponselnya, semalam mengatakan aparat berhasil melakukan negosiasi sehingga warga tidak lagi memblokir Jalintim. “Warga sudah mau menepi, meskipun arus kendaraan masih satu jalur, negosiasi tetap berlangsung,” jelas Ichwanudin. Hal sama dikatakan Kapolres Muba AKBP Drs SabarudinGinting yang berada di lokasi didampingi Kasat Reskrim AKP Wahyu Sri Bintoro, SIK. Dia mengatakan jalur telah dibuka dan hingga kemarin petang masih tetap melakukan upaya penyelesaian dengan warga agar mereka mau menyingkir ke pinggiran jalan sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.
Sumber: Sripo
Wa r g a setempat, yang sebagian besar wanita dan anak-anak, tidur di jalan beralaskan tikar. Aksi pemblokiran Jalintim tersebut dimulai sekitar pukul 15.00, dan berakhir sekitar pukul 18.00. Tindakan warga dipicu kasus sengketa tanah dengan PT Sentosa Mulia Bahagia (SMB), sebuah perusahaan pengolahan kelapa sawit. Akibat aksi ini, lalu lintas jalintim Palembang-Jambi macet belasan kilometer dari kedua arah. Tidak ada satu pun kendaraan yang bisa melintas. “Arus lalu lintas dari arah Palembang menuju Jambi macet sekitar 15 km,” kata Agus Salim, salah seorang penumpang bus. J i k a kaum wanita dan anak-anak tidur di tengah jalan, kaum pria warga Desa Simpang Sungkal tampak berdiri di pinggir jalan. Mereka berjaga-jaga dengan sikap waspada. Puluhan personel poli-si dan TNI lalu didatangkan ke lokasi pemblokiran jalan. Mereka bersikap persuasive dengan membujuk massa untuk mengakhiri pemblokiran jalan. Pemblokiran berakhir sekitar pukul 18.00 setelah manajemen PT SMB bersedia berdialog dengan perwakilan 200 warga Simpang Tungkal. Mereka menuntut pengambilalihan lahan seluas 300 hektar milik mereka yang dirampas perusahaan itu.
Meski lalu lintas kembali lancar, para pengguna jalan sempat mengeluhkan aksi pemblokiran itu. Lokasi kemacetan yang berada di tengah-tengah perkebunan sawit membuat para pengguna jalan kelaparan. Tidak ada warung atau atau rumah makan di lokasi. Para pengguna jalan sampai meneriaki warga yang menutup jalan itu untuk segera membubarkan aksi. Camat Bayung Lencir Ichwanudin, Ssos yang dikonfirmasi melalui ponselnya, semalam mengatakan aparat berhasil melakukan negosiasi sehingga warga tidak lagi memblokir Jalintim. “Warga sudah mau menepi, meskipun arus kendaraan masih satu jalur, negosiasi tetap berlangsung,” jelas Ichwanudin. Hal sama dikatakan Kapolres Muba AKBP Drs SabarudinGinting yang berada di lokasi didampingi Kasat Reskrim AKP Wahyu Sri Bintoro, SIK. Dia mengatakan jalur telah dibuka dan hingga kemarin petang masih tetap melakukan upaya penyelesaian dengan warga agar mereka mau menyingkir ke pinggiran jalan sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.
Sumber: Sripo
No comments:
Post a Comment