BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Tuesday, June 5, 2007

Hama Keong Mengganas

Serang Padi Baru Ditanam

Petani di Kabupaten Muba khususnya di Kelurahan Kayuara dan Balai Agung mengeluhkan hama keong emas yang menyerang tanaman padi. Ribuan ekor keong emas yang memakan batang padi hingga daun yang baru ditanam ini mengakibatkan kerugian besar bagi petani. Sedangkan menjelang panen, hama tikus sudah menunggu.

Pantauan di kawasan Kelurahan Kayuara, Kecamatan Sekayu, Senin (4/6) pagi, keong emas muncul dari permukaan tanah yang digenangi air. Selanjutnya hama keong ini bergerak menuju padi yang baru ditanam petani.

Tidak sampai satu jam satu batang tanaman padi ludes dilalap dan hanya meninggalkan bekas di batang yang rata dengan tanah. Sementara itu para petani yang tiba di lokasi beramai-ramai membunuh lalu mengumpulkan hama keong ini untuk dibuang diluar areal sawah. Menurut Effendi (35), petani yang tinggal di Jalur II Kelurahan Kayuara Sekayu, satu hektare padi yang baru ditanamnya tinggal menyisakan setengah hektare setelah diserang ribuan keong emas.
“Kesulitan kami setiap musim tanam diserang hama keong, kami terpaksa memungutnya dari dalam lumpur lalu yang keluar diatas tanah untuk mengurangi tanaman padi yang habis diserang,” kata Effendi didampingi petani lainnya.

Menurutnya, padi yang ditanam ini tidak bermasalah bila sudah berumur lebih dua bulan dengan kondisi batang yang kuat, sehingga tidak mempan dimakan keong. Untuk menjaga kelangsungan padi, para petani di keluarahan Kayuara telah mendapatkan pupuk buah 50 gram dari dinas terkait, namun petani masih bingung menggunakannya, apalagi jumlah ini dinilai tidak cukup.

Hal senada diungkapkan Muhtadin (37), yang harus merelakan sekitar satu hektare tanaman padi yang sudah dipersiapkannya sejak akhir April 2007 lalu. Bibit padi yang mulai ditanami ini ludes dimakan keong sejak akhir Mei 2007. Bibit padi yang sudah dipersiapkan ini terpaksa diganti bibit baru untuk mengejar musim tanam.


Dilokasi terpisah, desa Ulak Paceh Kecamatan Babattoman, Zaenudin (67) mulai menanam padi dengan bibit jenis Brito. Menurutnya petani yang nampak tegar ini, dia mempersiapkan bibit padi dengan memperkirakan pula pengganti bibit bila diserang hama.


Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Muba, Ir Hj Nelly Rasdiana, MSi menjelaskan, pihaknya segera menaggulangi serangan hama keong ini dengan mengerahkan staf penyuluh. “Selain diberikan insektisida jenis Siputok, petani sebaiknya melepaskan bebek atau itik yang dapat memangsa hama keong,” katanya.

Sumber: Sripo

No comments:

Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: