BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Tuesday, May 5, 2009

Kecamatan Lalan ( Muba ) Berpotensi Flu Babi

SEKAYU - Dari 11 kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba),Kecamatan Lalan disinyalir berpotensi sebagai lokasi penyebaran flu babi.

Pasalnya,kawasan ini menjadi sentra peternakan babi terbesar di Muba. Tidak kurang enam desa di Kecamatan Lalan menjadi sentra peternakan babi. Sekretaris Dinas Peternakan dan Pertanian Muba Ir Ahmad Juahir MM mengungkapkan, meski Muba merupakan daerah perlintasan, pemerintah setempat tetap siaga kemungkinan masuknya flu babi di wilayah ini.

“Kami telah mempersiapkan 600 liter cairan disinfektan untuk menangkal kasus yang sedang hangat tersebut. Kalau memang ada indikasi di suatu kawasan atau ternak babi, akan kami lakukan penyemprotan,” ujarnya kemarin.

Dia menjelaskan, di wilayah Muba hanya satu kecamatan yang terdapat populasi ternak babi, yaitu di Desa Purwo Agung,Karang Sari, Gali Sari, Karya Mukti, Bandar Agung, dan Desa Jaya Agung. Kesemuanya masuk dalam wilayah Kecamatan Lalan. “Sejauh ini populasi babi yang ada tidak terlalu banyak,hanya 75 ekor babi dan produksi daging babi hanya 4.125 kg.

Itu pun hanya dimiliki mayoritas dari masyarakat transmigrasi asal Bali yang berada di Kecamatan Lalan.Artinya,keraguan terhadap ancaman virus flu babi tidak terlalu dikhawatirkan, walaupun sedikit ,tetap dalam pantauan rutin Dispertan Muba,” katanya. Walau Muba dikategorikan aman,masih tetap dilakukan pemantauan yang sangat intensif.

Salah satunya dengan melakukan penyemprotan pada populasi ternak babi yang ada. Dokter hewan Muba,Bambang Heriyanto, menambahkan, sejauh ini suspect flu babi di Muba bisa dikatakan masih tahap aman karena memang populasi ternak babi di Muba tidak terlalu banyak.

“Kalau sejauh pantauan saya ternak babi hanya berada di sekitar komunitas masyarakat trans Bali, jadi hanya mereka yang mengonsumsi daging babi.Artinya, tidak menyebar luas seperti daerah yang lain.Namun, dalam waktu dekat, kami sudah siap untuk melakukan pemeriksaan pada masyarakat Bali di sekitar Kecamatan Lalan,”ujarnya.

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu tetap melakukan langkah antisipasi dengan melakukan pengawasan penuh terhadap sejumlah pasien yang masuk. Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Sekayu dr Etrisyah melalui Ketua Komite Medik dr Asep Zainudin kemarin.

Menurut dia,sejauh ini dari data RSUD Sekayu terhadap semua pasien yang melakukan pemeriksaan. belum ada ditemukan pasien suspect atau dugaan virus flu babi. “Dari hasil beberapa laboratorium di RSUD Sekayu,belum ada dugaan virus flu babi yang sangat mengancam tersebut,” ungkap dr Asep.

Asep menerangkan, virus flu babi sejauh ini dikenal dengan H1N1 yang hampir senyawa dengan virus flu burung H5N1 yang penyebarannya sangat rentan dengan sistem kekebalan pada tubuh manusia. “Sejauh ini di Muba belum ada pasien yang terduga terkena virus flu babi.Walaupun belum ada yang terduga, semua pihak di RSUD Sekayu telah siap melakukan antisipasi,”katanya.

Asep mengimbau agar masyarakat Muba tidak terlalu khawatir dengan penyebaran virus flu babi yang ramai diberitakan media massa belakangan ini. “Masyarakat jangan pernah percaya kalau virus flu babi ada di Muba, meskipun memang Kota Sekayu sebagai kota perlintasan dari berbagai populasi manusia,”katanya.

Sumber: Sindo 04/05/09

2 comments:

Anonymous said...

eh,,, apaan itu?

Anonymous said...

alangke rengkenye,,, putih-putih.
hehe,,,!!!!

Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: