PA At-Tagwa Terpaksa Ngutang
SEKAYU - Akibat sering terlambatnya pencairan dana bantuan pemerintah, Panti Asuhan At-taqwa di Desa Babat, Sungai Lilin Muba, harus berpikir keras mengatasi kekurangan dana anggaran bantuan tersebut. ''Karena pencairan bantuan dilakukan triwulan, saya terpaksa ngutang dengan cara gali lubang tutup lubang,'' kata Ketua Panti Asuhan At-Taqwa Ali Rahman (60), kemarin.
Dikatakannya, panti asuhan (PA) yang dipimpinnya berdiri sejak 2003 untuk menampung yatim piatu, anak miskin dan anak terlantar. ''Di sini mereka mendapatkan pendidikan formal baik tingkat SD, MTs, aliyah dan pondok pesantren dengan pola 100% gratis,'' ujarnya.
Saat ini, jumlah anak PA sebanyak 46 orang. ''Mereka mendapatkan fasilitas gratis mulai dari pakaian seragam,
perlengkapan sekolah, makan, minum, asrama, air bersih dan listrik,'' jelas mantan pegawai Depag ini.
Soal biaya? Ali mengatakan, pihaknya mendapatkan bantuan dari Pemkab Muba Rp5 juta per bulan, subsidi BBM Depsos Rp2,250 juta per bulan, Dinsos Sumsel Rp4 juta per bulan. ''Bantuan ini sering dicairkan dengan sistem triwulan. Akibatnya kita sering terkendala keuangan dan sebagai ketua saya harus menutupinya,'' ujarnya.
Di luar bantuan tersebut, ada juga bantuan karyawan PT Hindoli, pedagang, yang kisarannya Rp4 juta per bulan. ''Kita berharap bantuan pemerintah tepat waktu, apalagi panti asuhan ini belum ada usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan anak-anak,'' lanjutnya.
Sumber: Sumeks 29/04/09
No comments:
Post a Comment