BERITA MUBA sangat berterima kasih apabila Anda memberikan suatu bentuk apresiasi dalam bentuk kritik, saran, komentar ataupun tulisan dan opini karena hal tersebut akan sangat membantu untuk pembanggunan MUBA di masa mendatang. Kirim Tulisan/Opini ke asahnet@gmail.com atau asahinternet@yahoo.com

Tuesday, November 17, 2009

Dua Kecamatan di Muba Risiko Tinggi HIV/AIDS

SEKAYU – Beberapa kecamatan di kabupaten Musi Banyuasin (Muba), khusunya yang berada di perlintasan jalan lintas Sumatera rentan terhadap penyebaran HIV.

Seperti Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir,yang tempat transit para sopir truk anak buah kapal (ABK). Kepala Bidang Pemberatasan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Muba, Chandra Hakim SKM mengatakan,hingga terdapat tiga orang yang diketahui positif terkena HIV dan satu orang AIDS. Tingginya tingkat mobilitas di jalan lintas tersebut, dan banyaknya sopir-sopir serta anak buah kapal (ABK), menjadikan daerah tersebut salah satu tempat beresiko terkena HIV.

Bahkan berdasarkan informasi, lanjut Chandra, kasus penularan infeksi seksual menular (IMS) yang mengarah pada HIV/AIDS sepanjang 2008 di Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir cukup tinggi. Sehingga tidak menutup kemungkinan, dari daerah tersebut menyebar ke tempat lainnya.“Jalur perlintasan,seperti pelabuhn dan jalur lintas memiliki mobilitas tinggi dan paling beresiko tertular HIV,”ujarnya, kemarin. Dia mengungkapkan, khusus ABK dan para pekerja di pelabuhan menjadi kelompok berisiko tinggi terjangkit penyakit ganas tersebut.

Karena dari beberapa penelitian, 80 persen penularan HIV/AIDS terdapat di daerah pelabuhan dan terminal. Selain itu sopir-sopir yang sering mampir di beberapa café remang-remang yang ada di sepanjang jalan lintas timur, juga berisiko tinggi penyebaran HIV/ AIDS. Karena pada umumnya sopir-sopir jarang pulang,dan memang jarang melakuan hubungan seksual dengan istri mereka. “Transaksi seksual seperti ini juga sangat berisiko memicu penularan HIV/AIDS, selain itu banyaknya orang yang belum mengetahui penyebab HIV membuat angkat tersebut terus bertambah,” katanya.

Chandra menambahkan, untuk menekan dan mencegah tingginya kasus penularan HIV/ AIDS di dua kecamatan dalam Kabupaten Muba. Pihaknya berencana mengaktifkan kembali Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten (KPAK), dan berencana melakukan sosialisasi dan kesadaran terhadap kelompok risiko tentang bahaya HIV/ AIDS. Sementara itu, anggota DPRD Muba,Desi Ulpa Anggraini mengatakan, peran serta dari pemerintah daerah dalam memperhatikan masalah tingginya kasus penularan HIV/AIDS, di setiap daerah harus ditingkatkan.

Karena jika dibiarkan, penularannya akan semakin mengkhawatirkan.Saat ini dari sekitar 60% kasus penularan penyakit yang berasal dari virus itu dipicu penggunaan jarum suntik narkoba secara bersama-sama.

Sumber: Sindo 16/11/09

No comments:

Ingin mendapatkan berita secara cepat? Silahkan anda masukkan kata kunci pencarian untuk mencari artikel yang anda cari di Berita Muba ini: